Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 202 Dendam apakah kamu terhadapku

"Menurutmu apakah Frederik Ouyang mencintaimu ?" Aku menatap Vivian dengan gugup.

Dia menundukkan kepala dan tersenyum sedih, "Bagaimana mungkin aku tidak tahu, para pria ini bermain denganku karena ingin mendapatkan tubuhku, semuanya hanya saling memanfaatkan."

Aku terdiam, aku tidak ingin menyalahkan Vivian, karena aku tidak berhak, semua orang memiliki hak untuk memilih kehidupan seperti apa yang ingin mereka jalani.

"Bagaimana denganmu, apakah kamu akan terus hidup seperti ini ?" Tanyaku dengan ragu.

Dia tersenyum, "Aku ingin pergi menemui Kak Frederik untuk bertanya dengan jelas apa yang ingin dia lakukan sekarang, setidaknya dia harus memberiku sebuah alasan."

Aku menatap Vivian dengan hati yang berat, dan akhirnya aku mengatakan kepadanya dengan jujur, "Vivian, ada sesuatu yang tidak ingin kusembunyikan darimu, Frederik Ouyang mengalami stroke. Keluarga Ouyang telah menutupi semua berita, mereka tidak ingin orang luar mengetahui kejadian ini. Tidak ada gunanya kamu menunggunya, dia tidak bisa memberimu masa depan."

"Stroke ?" Vivian menatapku dengan kaget, "Itu tidak mungkin, Kak Frederik selalu memiliki kesehatan yang baik, bagaimana mungkin mengalami Stroke, kamu sedang membohongiku."

"Terserahmu, aku juga tidak perlu membuatmu percaya padaku." Aku merespon dengan ringan, memperhatikan reaksi Vivian, perasaannya terhadap Frederik Ouyang tampaknya lebih dari sekedar berhubungan intim dan uang.

Aku melihat perhatian dan kekhawatiran dari tatapan matanya, tampaknya dia dan Frederik Ouyang memiliki keterikatan lain selain uang.

"Kak Frederik sangat baik padaku." Vivian mengerucutkan bibirnya dengan pelan dan berkata, "Di antara pria-pria jahat, dia adalah satu-satunya yang benar-benar peduli padaku. Terkadang aku berpikir ingin tetap berada di sisinya, mengabaikan status, dan menemaninya dengan tenang."

Aku terdiam, cara pandang dunia dan hidup Vivian berbeda denganku, aku tidak ingin berdebat dengannya, aku sudah mengatakan apa yang harus kukatakan.

"Vivian, aku masih memiliki urusan kerja, jika tidak ada hal lain, aku akan pergi bekerja." Aku bangkit dan pergi setelah membayar uang kopi.

Ketika aku berjalan keluar dari kafe, Vivian menyusul keluar, dan setelah bertanya kepadaku alamat rumah sakit tempat Frederik Ouyang tinggal, dia mengucapkan terima kasih, lalu pergi.

Aku tidak tahu mengapa dia bertanya hal ini kepadaku, mungkin dia ingin pergi menjenguk Frederik Ouyang.

Aku kembali ke kantor dan memulai hari yang sibuk lagi. Setelah jam pulang kerja, awalnya aku ingin lembur, tetapi Bibi Chang meneleponku dan mengatakan bahwa ketika dia membuang sampah, seseorang bertopeng berlari ke dalam rumah Yi dan membawa pergi Bella yang sedang bermain di halaman rumah. Orang itu juga mengancam untuk tidak melapor polisi, kalau tidak dia akan berbuat sesuatu kepada Bella.

Setelah aku mendengarnya, aku segera menghubungi Jonathan, tetapi dia tidak dapat dihubungi.

Aku bangkit dan segera pergi ke ruangan kerja Jonathan, sepertinya Jonathan telah menerima telepon dari Bibi Chang, dia menatapku dengan cemas dan bertanya : "Bagaimana ini bisa terjadi ?"

"Apa yang harus kita lakukan, lapor polisi ?" Aku bertanya dengan khawatir.

"Lapor polisi." Jonathan menatapku dengan tenang, "Kita tidak tahu apa tujuan dari penculik itu, apakah karena aku atau...."

Belum selesai Jonathan berbicara, tiba-tiba aku teringat dengan kata-kata Charles Ouyang ketika berada di hotel, dia mengancamku karena aku menyelamatkan Vivian, dia berkata akan membuatku membayar harga atas perbuatanku.

Apakah itu dia ?

"Itu Charles Ouyang, pasti dia." Mataku memerah dan langsung berkata. Hanya bajingan itu yang akan melakukan hal seperti ini. Jika itu adalah dia, aku akan menyesal sampai mati, aku memberitahu Jonathan apa yang terjadi ketika di hotel.

"Jika itu adalah dia, maka kita harus lapor polisi." Selesai Jonathan berbicara, baru saja ingin melapor polisi, tiba-tiba ponselku berdering, dan itu adalah nomor yang tidak diketahui.

Aku memberi isyarat kepada Jonathan untuk tidak bersuara, aku menekan tombol jawab dan menyalakan speaker. Memang benar, itu adalah panggilan dari Charles Ouyang. Di dalam telepon, suaranya yang genit seperti serigala yang menangis di tengah malam, membuat orang sangat kesal.

“Hei yang bermarga Mo, putrimu sangat pintar, dia bisa mengingat nomor ponselmu dengan baik.”

“Charles Ouyang, apa yang ingin kamu lakukan, jangan melukai Bella. Aku akui aku melakukan sesuatu yang salah pada hari ini, datanglah kepadaku jika kamu dendam terhadapku.” Aku memohonnya, memaksakan diri menundukkan kepala untuk meminta belas kasihan dari iblis ini, aku tidak bisa menjadikan nyawa putriku sebagai taruhan.

“Salah di manakah kamu ?” Charles Ouyang mencibir.

“Aku.....” Aku terdiam, “Apapun yang kamu anggap salah dariku adalah salah.”

“Kesalahanmu adalah kamu telah menggangguku, kamu adalah wanita Jonathan Yi, dan Jonathan Yi telah mengambil apa yang menjadi milikku. Beritahu kepada Jonathan Yi, jika dia ingin putrinya selamat, sebelum siang besok, berikan seluruh saham keluarga Ouyang berdasarkan harga pasar ke rekeningku, kalau tidak, putrimu tidak akan selamat. Jangan lapor polisi, kalau tidak, kalian akan menanggung semua konsekuensinya.” Charles Ouyang tidak banyak berbicara, dan langsung menutup telepon.

“Dasar bajingan.” Setelah Jonathan marah, “Ini semua akibat perbuatan dari si tua itu.”

Aku berdiri sambil menatap kosong, dan sama sekali tidak fokus mendengar perkataan dari Jonathan. Aku mengambil ponselku dan menekan tombol lapor polisi, Jonathan menatapku dengan bingung.

“Christine Mo, kamu....”

Air mata sedihku mengalir keluar, aku menatap Jonathan dengan berlinangan air mata, “Charles Ouyang adalah seorang bajingan, meskipun kita memberi uang ke rekeningnya, dia juga tidak akan melepaskan Bella. Begitu dia mendapatkan sesuatu yang enak, dia akan selalu menghantui kita tanpa henti.”

Jonathan tidak mengatakan sepatah kata pun, dia menghampiriku dan memelukku.

Tidak lama kemudian, pihak polisi datang, aku dan Jonathan memberitahu semua yang terjadi kepada mereka dengan jujur.

Aku tetap khawatir meskipun telah melapor polisi. Aku tidak tahu apakah pihak polisi akan menyelamatkan Bella dengan baik, aku bahkan tidak tahu apakah keputusanku melapor polisi adalah keputusan yang salah.

Hari sudah sangat malam ketika tiba di rumah Yi, ibu mertuaku menangis tersedu-sedu, Bibi Chang yang sedang menggendong Bernice merasa bersalah ketika melihat kami tiba di rumah.

“Ada apa dengan keluarga Yi, Bella kesayanganku, di mana kamu berada ?” Tangisan ibu mertuaku bagaikan pisau tajam yang menusuk di hatiku.

Aku tidak berkata sepatah kata pun dan langsung naik ke lantai atas, dan menutup pintu dengan keras, dengan sedih aku berbaring di tempat tidur dan membenamkan kepalaku ke bantal.

Pikiranku penuh dengan gambaran Charles Ouyang yang sedang menyiksa Bella. Jika aku tidak mengganggu serigala ini, jika aku bisa bersikap lebih lembut, mungkin tidak akan membuatnya marah.

Jika aku tidak memberikan perjanjian pengalihan saham kepada Jonathan pada saat Frederik Ouyang memberikannya kepadaku, mungkin semuanya akan baik-baik saja.

Jonathan mendorong buka pintu dan masuk ke dalam kamar, dia duduk di ujung ranjang, dan menepuk punggungku.

Aku menarik keluar wajahku dari bantal, memandang Jonathan, mataku memerah tetapi tersenyum sambil berkata : “Bagaimana keadaan ibu ?”

“Dia khawatir dengan cucunya, dan masih menangis !” Jonathan mengerutkan kening dan berkata dengan cemas, “Perseteruan antara keluarga Yi dan keluarga Ouyang tidak akan mudah diselesaikan.”

Seketika aku tidak dapat menahan emosiku, awalnya aku ingin berpura-pura menjadi kuat, namun akhirnya aku menangis di hadapan Jonathan. Aku memeluk Jonathan, dan tersedak isak tangis dalam dekapannya sambil berkata : “Aku sangat membenci diriku sendiri, jika aku berada di rumah, jika aku tidak keras kepala, mungkin hal ini tidak akan terjadi.”

“Jangan khawatir, Bella akan kembali dengan selamat, dan Charles Ouyang harus membayar harga atas perbuatannya.” Jonathan menghiburku dengan lembut, aku tahu bahwa dia juga tidak terlalu yakin pada dirinya sendiri, tetapi dia berusaha menghiburku dengan tenang agar aku tidak khawatir berlebihan.

Aku kesulitan tidur, bukan hanya aku, tetapi seluruh keluarga Yi mengalami kesulitan tidur, menanti hingga fajar tiba. Jonathan memintaku untuk tinggal di rumah dan tanpa persetujuanku, dia langsung mengambil ponselku.

Dia berjanji bahwa dia akan membawa Bella kembali, aku melihatnya pergi dengan mobilnya, dan aku tertegun lama berdiri di sana hingga beberapa saat.

Aku masuk ke dalam kamar, tidak berani keluar, tidak berani menghadapi ibu mertuaku, aku takut tidak bisa menahan tangis dan menangis bersamanya.

Waktu berjalan menit demi menit dan detik demi detik, aku berdiri sambil menatap kosong di balkon, berdoa semoga semuanya berjalan dengan lancar.

Jonathan meneleponku dan mengatakan bahwa Charles Ouyang telah ditangkap oleh pihak polisi, sedangkan Bella terluka dan sekarang berada di rumah sakit.

Aku bergegas keluar dan melanggar beberapa lampu merah di sepanjang jalan, hingga tiba di depan pintu masuk ruang gawat darurat rumah sakit. Kemeja putih Jonathan dipenuhi dengan noda darah, aku menarik pakaiannya seperti orang gila sambil bertanya : “Ini darah siapa ?”

Jonathan terdiam, dan mengakui bahwa itu adalah darah Bella.

Aku menangis keras dan ingin bergegas masuk ke dalam ruangan operasi, tetapi Jonathan menahanku.

“Christine Mo, tenanglah.” Jonathan menghiburku, dia menghentikan langkahku, aku dipeluk erat-erat, dengan marah aku menggigit bibirku dan merasakan bau darah di pakaian Jonathan.

Operasi telah berlangsung selama lima jam, dan Bella di dorong keluar dari ruangan operasi pada pukul empat sore. Kepalanya dibalut kain kasa dan dia tertidur seperti biasanya dia tidur, terlihat begitu patuh dan membuat orang begitu sedih.

Dia dipindahkan ke ruang ICU, dan menunggu pengawasan dari dokter. Dokter mengatakan bahwa otak anak ini mengalami luka serius, meskipun operasi ini berhasil, kemungkinan akan menjadi bodoh, dia meminta kami untuk mempersiapkan diri dengan baik.

Aku tidak dapat menerima hasilnya, aku seperti orang gila melepaskan diri dari dekapan Jonathan, dan pergi ke rumah sakit tempat Frederik Ouyang berada, dan bergegas masuk ke kamar pasiennya.

Di dalam kamar pasien, aku mendapati nyonya Ouyang yang sedang merawat Frederik Ouyang, dia bertanya dengan ramah : “Ada apa ?”

“Ada apa ?” Aku mencibir, kemudian dengan histeris menghitung mundur : “Putramu menculik putriku dan membuatnya terluka parah, sekarang putriku berada di ruang ICU dan kemungkinan akan menjadi bodoh, akan menjadi bodoh, apakah kamu tahu ?”

Frederik Ouyang sangat kaget mendengar hal ini, namun dia tidak dapat bereaksi lebih oleh karena penyakit strokenya.

“Tidak mungkin, kemarin Charles masih baik-baik berada di sini, bagaimana mungkin....” Nyonya Ouyang juga tidak menyangka dengan kejadian ini, bahkan pihak polisi tidak mendatangi mereka untuk meminta keterangan.

Atau dengan kata lain, pihak polisi telah mencari Cynthia Ouyang untuk meminta keterangan, tetapi Cynthia Ouyang menyembunyikan masalah ini.

“Frederik Ouyang, bukankah sangat tak menyangka bahwa paman kandung anak itu telah melakukan hal yang menyedihkan ini ?”

Aku tertawa sedih sambil menyindirnya dan juga menyindir diriku sendiri.

“Paman kandung anak apa ?” Nyonya Ouyang menatapku dengan bingung.

Aku menatap wanita munafik ini dengan tajam dan tersenyum sambil berkata, “Kamu telah menjadi pasangan Frederik Ouyang begitu lama, kamu pasti tidak pernah membayangkan bahwa Jonathan yang kamu kenal sebenarnya adalah putra kandung Frederik Ouyang ?”

“Putra kandung ?” Nyonya Ouyang menatapku dengan kaget dan segera berbalik menatap Frederik Ouyang yang terbaring di ranjang pasien, “Tidak mungkin, Jonathan lebih tua dari Cynthia, juga lebih tua dari Charles, bagaimana mungkin....”

“Apakah kamu masih belum mengerti ?” Aku meneriaki wanita yang berpura-pura polos di depanku dengan keras, “Frederik Ouyang telah memiliki Jonathan sebelum menikah denganmu, tentu saja usianya lebih tua dari anak-anakmu.”

“Tidak, bagaimana mungkin....” Nyonya Ouyang tahu bahwa Frederik Ouyang memiliki wanita lain selain dia, tetapi setidaknya dia tidak melakukan hal seperti ini. Tiba-tiba, dia tertawa sedih setelah terdiam sejenak, dia menatap Frederik Ouyang dengan berlinangan air mata, mengencangkan bibirnya, menggertakkan gigi dan berkata : “Tidak heran !”

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu