Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (1)

Aku sedikit marah tanpa alasan, emosiku tidak terkendali, langsung membara seperti api diberi minyak.

"Lihat kamu, lagi-lagi salah paham." mata gelap dan dalam Jonathan menatapiku, "Vivian kesini, kamu langsung memberitahunya kamu adalah istriku, maka tidak akan ada masalah ini lagi."

Aku melihatnya dengan tatapan mengejek, "Dia sudah bilang pulang untuk mencarimu, kalau aku memberitahunya yang sebenarnya, bagaimana kalau dia berpikiran pendek, aku bukannya jadi seorang kriminal?"

"Kecemburuanmu keluar semua." Jonathan tertawa ringan, "Ternyata cintamu kepadaku lumayan dalam!"

Aku diejeknya sampai menjadi aneh, wajahku sangat panas, "Benar, aku.....apakah salah aku mencintai suamiku sendiri?"

"Tidak salah, siapapun tidak punya hak berkata kamu salah." Jonathan maju, tangan besarnya yang hangat menggenggam tanganku, dengan serius menatapiku, "Beberapa hari ini kamu pergi temani Vivian, aku sudah memberitahunya masalah pernikahanku."

"Apa yang dia katakan?" aku mengangkat alis.

"Aku tidak berkata kalau kamu istriku, kamu bukannya sudah berakting bagus dengan Bella, makanya aku pun bekerjasama! Kamu dimana mencari suami sepertiku."

Aku menatapi wajah Jonathan, apakah ini masih lelaki tampan dan dingin yang aku kenal? Selicik ini, menyuruhku menyelesaikan masalah yang aku buat sendiri?

Dia saja sudah mengaku telah menikah, langsung berkata kepadanya aku adalah istrinya, hal yang bisa dilakukan sekaligus, dia malah tidak bilang. Aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa, menggelengkan kepala dan mengejek diri sendiri, "Benar, kamu adalah lelaki baik, aku perempuan jahat, sudah?!"

Aku tidak tahu ternyata kita bisa bercanda seperti ini, sejujurnya, imej Jonathan Yi yang tinggi dan tampan di dalam hatiku sudah jatuh ke posisi yang menyedihkan.

Aku tidak memberitahu dia, karena aku takut imejku di dalam hatinya juga sudah jatuh, perempuan yang sudah pernah melahirkan, maka sudah pasti adalah seorang ibu tua?

Aku pun mengikuti alamat dan nomor telepon hotel yang diberikan Jonathan menghubungi Vivian. Aku duduk di hall hotel mengamati sekeliling yang sangat elegan, Vivian berjalan keluar dari lift.

Aku dari jauh melihat matanya yang bengkak dan merah, melihat dia maju dan menggenggam tanganku, dan menangis lagi: "Kak, apa yang harus kulakukan, Robert sudah menikah."

Aku tertawa canggung, bermaksud menarik tanganku, tapi ternyata tenaganya tidak kecil, aku pun menghiburnya: "Nona Vivian, di dunia ini ada satu istilah berkata waktu tidak menunggu, sudah kelewatan maka sudah tidak bisa mendapatkannya."

"Siapa perempuan itu?" Vivian memelototiku, matanya galak, seorang perempuan lemah bisa mengeluarkan tatapan seperti ini, benar-benar membuat orang gemetaran.

"Kamu untuk apa mencarinya?" Aku merasa bersalah dan menunduk, di dalam hati berkata, perempuan itu adalah aku, memang aku yang mencari masalah, kalau kemarin langsung memberitahunya, hari ini pun tidak usah menghadapi hal ini lagi.

Hhh, tidak mencari masalah maka tidak akan mati.

Aku menghela nafas panjang, melihat wajah Vivian semakin mendekat, menatapiku, "Aku ingin mencari perempuan itu untuk menyelesaikan hubunganku dengan Jonathan secara damai."

"Kamu dan Jonathan masih ada hubungan apa?" Aku mengerutkan kening melihatnya.

"Aku mencintainya, terus mencintainya selama ini." wajah Vivian berubah, berkata dengan sedih.

Aku seketika menghela nafas lega, "Perempuan yang mencintai Jonathan sangat banyak, mereka semua sedang ngantri!"

"Aku tahu." dia berkata dengan suara ringan, "Tapi aku berbeda, kita pernah saling cinta, hanya saja aku muda dan tidak mengerti apapun, makanya bisa meninggalkan Jonathan, oleh karena itu aku menyesal, aku ingin pergi memohon pada istri Jonathan, lihat apakah dia bisa mengembalikan Jonathan kepadaku?"

Aku kaget, kata-kata tidak tahu malu seperti ini dia juga berani bilang.

"Di dunia ini tidak ada istri yang bersedia merelakan suaminya sendiri, kecuali kalau pernikahan mereka tidak bahagia, banyak pertentangan, sudah tidak ada harapan hidup, sudah tidak bisa berpikiran terbuka baru bisa merelakan suaminya." Aku menyerang Vivian, ini adalah kenyataan, aku tidak akan mungkin merelakan Jonathan, terlebih lagi anak kedua sudah mau lahir.

"Tidak coba mana tahu." Vivian menjawab tanpa menyerah.

Aku tertawa mengejek, "Apakah kamu tahu kelakuanmu ini apa? Kamu akan mendapatkan karma kalau merusak rumah tangga orang lain, mengerti?"

Vivian mendengar perkataanku, wajahnya langsung sedih, setelah berpikir sekian lama baru berkata: "Emangnya kenapa, Jonathan juga tidak suka perempuan itu, kalau tidak, kemarin pasti sudah membiarkanku bertemu dengannya, bisa diketahui, perempuan itu pasti sangat jelek, atau mungkin sangat licik."

"Semua ini adalah tebakanmu?" Aku melihatnya dengan tatapan curiga.

"Tentu saja, kalau Jonathan benar-benar mencintai perempuan itu, mereka dari awal pasti sudah mengadakan acara pernikahan besar-besaran, bisa dilihat perempuan itu tidak bisa muncul di depan orang banyak, kalau dengan kelebihanku, pasti bisa merebut Jonathan kembali." Vivian berkata dengan percaya diri, kemudian dengan serius melihatku, berkata: "Kak sepupu, kamu harus berpihak padaku."

Aku benar-benar menatapi perempuan di depanku yang cerdik namun bodoh ini dengan keringat di punggungku, apakah dia tidak bisa menebak kalau aku adalah orang yang tidak bisa muncul di depan banyak orang itu?

Vivian di depanku ini menantangku terang-terangan, mau merebut suamiku, masih berharap aku membantunya.

"Apa yang bisa kubantu, aku saja sudah mau melahirkan, aku tidak bisa berusaha denganmu lagi." aku tertawa canggung.

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu