Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 7 Aku Tidak Suka Dimanfaatkan Orang

Wajah memerah? Candaan dia tiba-tiba membuat wajahku memerah, saat aku merentangkan tangan, aku juga bangkit berdiri, berjalan ke arah belakang dia, membuat jarak dengan dia.

Jonathan membalikkan kepala, melihat ke arahku, bertanya: "Ingin bertemu denganku, hanya untuk berdiam saja disini?"

Begitu aku menoleh, mataku bertatapan langsung dengan matanya, aku menggelengkan kepala, "Bukan. Aku menjelaskan dengan panik, setelah hari ini aku melihat parasnya, aku menjadi sangat gugup.

Aura dia sangat kuat sekali, tubuhnya yang tinggi tegap, sangat tampan sekali. Aku berkata dengan gugup, "Aku……"

Aku sangat ingin memberitahu dia, hanya karena dikhianati oleh Ardy, sedih, ingin membalas dendam, jadi mengajak dia bertemu.

Tapi kata-kata ini tersendat lama di tenggorokanku, lebih baik aku telan sendiri saja.

Saat ini, aku hanya ingin meninggalkan kamar ini, tidak ada kegelapan yang menutupi, aku dimata Jonathan seharusnya bukan seorang yang hebat, wanita yang sangat biasa sekali.

Aku sama sekali belum pernah kehilangan kepercayaan diri di depan seorang laki-laki. Karena, saat aku menjadi model, tidak peduli apakah berdiri di depan cermin, atau berdiri di depan banyak orang, aku harus selalu tampil percaya diri, tapi sekarang tidak sama, waktu tiga tahun membuat aku berubah menjadi dingin, kepercayaan diriku hilang tak berbekas.

Aku benci Ardy, aku benci dia yang sudah membuat aku tidak berdaya sampai seperti ini.

"Kenapa tidak bicara?" Jonathan menyipitkan mata melihat aku, suaranya selalu bisa membawa kehangatan, perlahan aku mengangkat kepalaku, dahiku terasa panas.

"Waktu di telepon kamu bertanya dengan antusias apa aku menginginkanmu, sekarang jadi bisu?" Dia berjalan maju mendekat, mengulurkan tangannya, menyentuh daguku, membuat aku bertatapan muka dengan dia.

"Aku…… Boleh aku katakan aku salah menelepon?" Aku mencari alasan yang sangat buruk, begitu selesai berbicara, sudut bibir Jonathan terangkat, mengeluarkan senyum yang aneh.

"Tidak boleh." Tangannya masih terulur, kali ini memeluk pinggangku yang ramping, memeluk erat aku, pelukan dia, bisa memberikan kehangatan dan kenyamanan.

Kedua tanganku aku letakkan di dada dia, dengan takut mendongakkan kepala melihat dia, tinggi badanku tidak termasuk pendek, tapi kalau dibandingkan dengan dia, aku menjadi sangat pendek.

Dia menundukkan kepala ingin mencium aku, aku takut dan menghindari ciumannya, dengan panik menjelaskan kepadanya: "Aku kemari karena suamiku mengkhianati aku, jadi aku ingin membalas dendam…… Benar, aku tidak terima, aku ingin membalas dendam."

Dalam pelukannya yang hangat, aku mengatakan yang sejujurnya, dengan tubuh yang gemetar aku melihat tatapan matanya, dia melepaskan tangannya, tidak ada sedikitpun senyuman di wajahnya, tidak ada ekspresi sama sekali, dari kedua bola matanya, aku bisa melihat aku sedang berada dalam masalah.

Aku berdiri dengan tenang, menurunkan tanganku, "Tuan Jonathan, aku tahu kamu sudah menginvestasikan uangmu untuk suamiku, malam itu……" Aku berbicara, begitu teringat malam itu, aku tidak bisa meneruskan ucapanku.

"Aku tidak suka dimanfaatkan wanita." Suaranya terdengar agak berat, tidak tahu apa dia marah.

"Aku tahu." Aku menjawab lagi, "Aku juga tidak suka dimanfaatkan orang."

Begitu selesai berbicara, aku ingin sekali menampar mulutku sendiri, tidak suka dimanfaatkan orang, kenapa masih mau patuh mendengarkan Ardy, mengorbankan diri sendiri di malam itu.

Apa aku sungguh mencintai Ardy? Aku bertanya pada diriku sendiri, tapi aku sendiri tidak tahu jawabannya, sebelum Linda datang, sepertinya aku sudah terbiasa dengan kehadiran Ardy, setiap hari menunggu dia pulang rumah, itu yang aku harapkan.

Aku hanya ingin menjadi ibu yang baik, menjadi istri yang baik, melahirkan anak untuknya, tetapi dia, demi sebuah pertaruhan, demi uang, mengikat aku seperti ini

Dia kira hanya dengan memberiku makan, pakaian, merupakan suatu hal yang besar yang dia berikan untukku.

Saat aku masih terbenam dalam pikiranku, dia tiba-tiba datang mendekat, jaraknya sangat dekat denganku, mendekat ke telingaku, nafasnya yang hangat berhembus di telingaku, membuat seluruh tubuhku bergetar, kakiku terasa sedikit melemah.

"Kali ini, aku memaafkan kamu yang memanfaatkanku." Perkataan Jonathan itu membuat aku kebingungan, aku sama sekali tidak mengerti maksud dia, dipeluk kembali olehnya, tanpa sadar aku meletakkan kedua tanganku di lehernya, dengan ketakutan melihat dia.

Apa yang ingin dia lakukan, menginginkan aku?

Tujuanku datang kesini bukankah memang untuk melewati malam seperti malam itu dengannya, kemudian pulang ke rumah menceritakan semuanya ke Ardy? Tapi kenapa hatiku begitu khawatir, begitu takut?

Setelah melihat wajah asli Jonathan, aku semakin tidak memiliki kepercayaan diri, aku merasa tidak seharusnya memiliki hubungan dengan laki-laki seperti dia.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu