Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 33 Konspirasi Mengerikan

"Apa yang terjadi dengan kakak?" Aku yang baru terbangn dari tidurkku, dalam waktu singkat tersadar, kemudian mengenakan baju dengan rapi, dan berdiri.

"Kakakmu mabuk kemudian menabrak orang sampai mati." Kata-kata mama mengejutkanku, aku berdiri terdiam untuk beberapa saat, seakan tidak bisa kembali ke kenyataan. Terdengar kembali suara Cynthia di telingaku, aku harus menuduk kepadanya, baru keluargaku bisa tenang.

Anggap saja Christopher sudah tidak berjudi lagi, tapi dia pasti memiliki cara untuk mengacaukan segalanya, Jangan-jangan kejadian ini juga Cynthia yang merencanakan?

"Christine, bagaimana ini, kalau terjadi apa-apa dengan kakakmu, kepada siapa aku dan papamu harus bergantung?" Mama yang awalnya begitu semangat pun tiba-tiba menangis dan jatuh tersungkur di atas karpet yang dingin.

Aku tersandung, melangkah ke depan, dan berusaha untuk menariknya bangun, menyadari aku begitu lemah, karena tidak mampu memapah mama. Mendengar suara tangisannya yang tersedu-sedu, hatiku terasa sangat sedih.

"Ma, kamu tunggu di rumah, aku akan pergi ke rumah kakak untuk melihat keadaan." Setelah itu, mama tiba-tiba berhenti menangis, kemudian bersandar ke dinding dan berdiri perlahan, lalu menatap ke arahku.

"Baiklah, kita pergi bersama." Mama menyeka air matanya, dan bersiap untuk mengambil baju dan menemaniku untuk pergi.

Aku mencegahnya, "Kamu jangan pergi, sekarang ini bukan saatnya untuk banyak orang dengan tenaga besar, biar aku yang pergi untuk melihat situasi, lalu aku kan memberimu kabar, jaga papa baik-baik." Aku menaikkan resleting jaketku, mengenakan topi, kemudian segera pergi.

Kedinginan tengah malam di kota F membuatku hampir membeku kedinginan, aku bersin berulang kali, aku sungguh beruntung, baru beberapa saat keluar dari rumah ada sebuah taksi yang lewat, aku memanggilnya dan langsung menuju ke rumah kakak ipar.

Begitu mengetuk pintu, kakak ipar langsung membukakan pintu, matanya yang merah menatap sendu kepadaku, lalu dia merengkuhku dalam pelukannya dan mulai menangis.

"Christine, bagaimana ini, kakakmu kembali merepotkanmu." Kakak ipar takut membuatku marah, lalu menunjuk ke arah kakak. Aku menepuk-nepuk punggungnya, dan melepaskan pelukannya.

Kakak ipar melepaskanku, kemudian melangkah mundur, menundukkan kepala dengan malu.

"Kakak pergi dengan siapa? Sekarang ini sebenarnya apa yang terjadi?" Aku meminta kejelasan, kakak ipar hanya menggelengkan kepala, dia juga tidak tahu apa-apa.

"Christopher hanya berkata kepadaku, ada orang yang mencarinya untuk membahas pekerjaan, bisa menghasilkan keuntungan yang sangat besar, mengatakan masa jaya kami akan segera tiba, hanya begitu saja."

Ini menjadi semakin aneh, teman-teman brengsek Christopher tidak ada satu pun yang memiliki usaha, siapa yang mengajaknya untuk bertemu, kenapa harus dirahasiakan?

Satu-satunya yang terlintas di kepalaku hanyalah cara busuk Cynthia, dia memintaku untuk meninggalkan Jonathan, kelakuannya semakin parah, dan semakin keji.

"Kenapa Christopher tidak bisa membuat orang tenang?" Aku mengeluh kepada kakak ipar, amarahku mulai membara, aku tidak kuasa membendung teriakanku, di dunia ini tidak ada yang praktis tidak ada yang gratis, kenapa Christopher tidak mau berusaha untuk menghasilkan sedikit uang untuk menghidupi keluarganya, aku sudah mengatakan berulang-ulang kali, kenapa dia tetap tidak mau mendengarnya.

"Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi." Mataku merah, hidungku terasa pedih saat aku melihat ke arah kakak ipar. "Dia sekarang menabrak orang sampai mati, pasti dia akan dituntut, masih lagi harus membayar biaya pemakaman almarhum, dan semuanya akan dilimpahkan ke keluarga Tanjaya. Yang lalu dia berhutang sampai milyaran, aku masih belum selesai mengembalikannya, sekarang dia memberiku masalah lagi."

Tangisan kakak ipar semakin menjadi-jadi, dia meraba perutnya, "Aku hamil, sudah satu bulan lebih Aku tahu Christopher memikirkan anak ini, jadi dia mau memulai usaha, memberikan hari yang indah bagiku, tapi tidak kusangka muncul kejadian seperti ini."

Kata-kata kakak ipar membuatku terbungkam, aku tidak seharusnya berteriak-teriak seperti itu kepada wanita yang sedang hamil, Tiga bulan pertama kehamilan tidak boleh dipengaruhi oleh stimulasi besar, atau itu akan berdampak buruk bagi anak di dalam perutnya.

Kakak ipar sudah menikah dan menjadi bagian keluarga Tanjaya selama dua tahun lebih, dia sudah melewati banyak masalah bersama dengan Christopher, kehamilannya tidaklah mudah, terjadi hal seperti ini, aku merasa sungguh tidak adil baginya.

Kalau masalah ini direncanakan oleh Cynthia, maka sebab utamanya adalah aku, kalau aku mau pergi jauh-jauh dari Jonathan, kehidupan Christopher dan kakak ipar pasti akan menjadi lebih tenang.

Saat ini, aku hanya berharap ini benar-benar hanya sebuah kecelakaan saja, dan bisa diselesaikan dengan uang, dan bukan suatu konspirasi yang mengerikan.

Saat aku berusaha menghilangkan prasangka buruk tentang Cynthia, ponselku berdering, sebuah nomor tak dikenal meneleponku, aku mengangkatnya, dan ternyata itu Cynthia.

Dia meneleponku di tengah malam begini, pasti karena ingin memperingatkanku.

"Sekarang pasti tidak bisa tidur kan?" Aku seakan bisa mendengarnya tersenyum dari ujung telepon sebelah sana.

"Ini pasti kamu kan?" Aku bertanya dengan keras kepadanya, "Kenapa harus begini, kenapa kamu harus melukai orang-orang di sekitarku, kalau kamu mau nyawaku, ambil saja."

"Permainan baru saja dimulai." Cynthia berkata sembari tertawa di telepon, "Nona Christine, dalam waktu satu minggu ini, ingat apa yang pernah kukatakan kepadamu."

Aku memutuskan telepon, dan menatap ke depan dengan penuh kebencian, api kemarahan membara menyala di kedua sorot mataku seakan seperti gunung berapa yang siap untuk meletus. Ini kali pertamanya aku menemui seorang wanita sekejam dan sesadis dia

Aku hanya ingin berada di sisi Jonathan, kenapa begitu sulit?

Aku mengerti, kalau aku tidak melakukan apa yang dia inginkan, suatu hari esok dia pasti akan merencanakan konspirasi jahat lainnya, aku takut, sangat-sangat takut.

Dia mencintai Jonathan sampai ke tahap yang mengerikan, aku tidak bisa membandingkan diriku dengannya.

Kalau kecelakaan kali ini pun diselesaikan oleh Jonathan, mata tombak yang ada di belakangku tidak akan pernah sirna. Aku tidak punya bukti apa pun tentang kejahatan Cynthia, kalau aku berkata pada orang lain pun, tidak akan ada orang yang akan mempercayaiku.

"Christine, bantu kakakmu untuk terakhir kali ini, demi anak yang ada di dalam kandunganku ini, ya?" Permintaan memelas kakak ipar kembali meredakan api amarah kepada Cynthia yang tersulut di dalam hatiku.

Aku melihat perutnya yang masih rata, berbalik memunggunginya lalu berkata, "Aku usahakan."

Aku berkata dengan lirih, aku tidah tahu apakah aku akan mampu untuk meninggalkan Jonathan lagi, dan aku juga tidak tahu dalam kurun waktu satu minggu ini, siapa yang akan melamarku?

Aku menyuruh kakak ipar untuk menjaga diri baik-baik, lalu pulang.

Begitu pulang, aku melihat mama yang duduk lemas di lantai ruang tamu, melihat aku pulang, tanpa menanyakan keadaanku, dia berkata dengan datar kepadaku: "Christine, tinggalkanlah Jonathan!

Aku menatap mama dalam diam, kemudian bertanya lirih: "Ma, apa yang kamu bicarakan?"

Mama menatap sayu kepadaku, sepasang mata yang lapuk menatap ke arahku, memohon: "Baru saja ada seorang wanita dari keluarga Wijaya menelepon ke rumah, dia mengatakan kalau kecelakaan Christopher ini merupakan peringatan bagi keluarga kita, memintamu menjauh dari Jonathan, kalau tidak keluarga kita tidak akan hidup tenang."

Cynthia bahkan punya nomor telepon rumahku, aku sudah tidak heran, kalau ada uang, apapun yang diinginkah pasti bisa didapat, apalagi hanya sebuah nomor telepon rumah.

Dia menekan dengan keras, untuk melihat bagaimana aku akan menanggulanginya.

Aku harus mengakuinya, dia benar-benar kejam, aku nyaris mati lemas dibuatnya.

Aku diam mematung. Di lantai, mama tiba-tiba berlutut di hadapanku, aku menatap tak percaya ke arahnya, air mata mulai mengalir deras di pipiku, aku pun ikut berlutut di depannya.

"Ma, jangan begini." Aku menangis terrsedu, sejak kecil aku tidak pernah melihat mama seperti ini, aku tahu Cynthia pasti mengatakan hal-hal lain yang lebih jahat.

"Christine, tinggalkan Jonathan! Wanita itu benar-benar mengerikan, kita tidak akan mampu melawannya, meskipun kakakmu seperti itu, tapi dia bukan orang jahat, jangan biarkan karena seorang pria, keluarga kita tidak bisa hidup dengan tenang!" Mama berkata, air matanya terus berlinang, hatiku terasa seperti dicabik-cabik melihatnya seperti itu dan air mataku pun mengalir deras.

"Tapi aku mencintai Jonathan, ma, aku mencintainya." Kenapa aku ragu-ragu, kenapa aku terluka begitu dalam, semua itu karena aku mencintainya.

"Kamu mencintainya, lalu kamu ingin mempertaruhkan seluruh keluarga kita untuknya?" Air mata mama berhenti, kedua matanya menatap tajam ke arahku, dia pasti berpikir kalau aku sangat egois, demi cinta, aku rela membiarkan keluargaku terluka.

Aku menggeleng, aku berbohong, tatapan marah mama itu menakutkan sekaligus memprihatinkan membuatku tak berdaya.

"Ma, tolong jangan paksa aku." Aku berbisik lirih.

"Christine, mama hari ini hanya akan mengatakan ini sekali saja, kalau terjadi apa-apa terhadap kakakmu, aku dan papamu akan mengikutinya pergi. Kamu rengkuhlah cinta yang kamu miliki dengan Jonathan itu dan hiduplah bahagia dengannya." Setelah berkata demikian, mama berdiri, dan membersihkan debu di celananya, kemudian masuk ke kamar dan menutup pintu keras-keras.

Aku terdiam di tengah keheningan ruang tamu, air mataku tak berhenti mengalir. Mama sudah memotong semua jalan keluarku, dia ingin aku putus dengan Jonathan, bagaimana bisa aku menerimanya begitu saja.

Setelah semalaman kulewati tanpa tidur, keesokan harinya aku mencoba untuk menghubungi Cynthia, aku ingin bertemu dengannya untuk menyelesaikan, ponselnya mati terus, terus menerus sampai pukul sebelas siang baru dia mengangkat teleponnya.

Cynthia berkata kepadaku, kalau dia sedang berada di rumah keluarga Chandra, kalau ada yang perlu dibicarakan dia menyuruhku ke sana untuk mencarinya.

Rumah keluarga Chandara sangat terkenal di kota F, semua sopir taksi tahu letak posisi rumah keluarga Chandra, jadi aku tidak kesulitan sama sekali untuk pergi ke sana, sesampainya di sana, aku melihat sepasang pintu gerbang perunggu besar, menghentikan langkahku, aku merasa agak malu.

Pebedaan rumah keluarga Chandra dan keluargaku terpaut sangat jauh, sebuah pintu saja sudah membuatku merasa ragu, apa aku cukup percaya diri untuk melangkah masuk?

Tiba-tiba pintu gerbang itu terbuka perlahan secara otomatis, aku terdiam sejenak, melihat mobil Jonathan muncul, dia sedang mengantar Cynthia pulang dari rumah keluarga Chandra, melihatku, mobil itu berhenti, pintu terbuka dan Jonathan menatapku dengan penuh sayang.

"Christine, ada apa?" Jonathan melangkah maju, dan menggenggam kedua tanganku dengan gembira, tapi kedua mataku melihat ke arah Cynthia yang menatapku dengan kejam dari dalam mobil.

Dia turun dari mobil dengan santai dan tersenyum ke arahku dengan bibirnya yang sedikit terangkat.

Kalau aku tidak mengenalnya, aku pasti akan tertipu oleh penampilan cantik dan cara bicara elegan wanita ini, siapa yang menyangka bahwa wanita ini bisa menjadi begitu kejam.

"Bagaimana kabarmu, Nona Christine!"

"Tidak baik." Aku berkata dengan penuh kebencian kepada Cynthia, "Tidak perlu bermain drama di depanku lagi, Cynthia, kamu menjebak kakaku terlilit dalam banyak hutang, dan merencanakan kecelakaan mobil itu, bukankah karena kamu ingin aku meninggalkan Jonathan?"

"Christine, kamu bicara apa?" Jonathan menatap ke arahku yang sedang membara dengan terkejut.

Aku membalas tatapan Jonathan, seakan ingin meminta dukungan darinya tapi ku urungkan niatku, "Jonathan, demi menyuruhku meninggalkanmu, Cynthia tak henti-hentinya mengganggu keluargaku."

"Apa Nona Christine salah sangka terhadap aku?" Cynthia berkata dengan suara lemah, seperti seorang yang telah disalahkan dengan tidak adil.

"Christine, ini pasti hanya sebuah kesalahpahaman. Cynthia datang mencariku, untuk membatalkan acara pertunangan, dan sepenuhnya mendukung hubungan kita. Bagaimana mungkin dia bisa melakukan hal-hal seperti itu?"

Kata-kata Jonathan benar-benar membuatku sangat terkejut.

Langkah kejam untuk mundur yang diambil oleh Cynthia benar-benar membuatku nyaris pingsan, aku masih terlalu lembut, aku takut dan memandang Cynthia dengan gemetar, aku bisa melihat kekejamannya di balik senyum munafiknya itu.

"Aku datang ke tempat yang salah." Aku berbalik dengan lesu, aku sudah tidak ingin bermain lagi, permainan orang-orang kaya terlalu menakutkan bagiku.

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu