Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 91 Adakan Pernikahan (2)
"Bukankah kamu sangatlah mengetahuinya, bukanlah kamu sangatlah yakin?" Aku melototnya sambil menyindir, "Apakah kamu sama sekali tidak sakit hati dengan kematian Amanda? Anak yang berada dalam kandungannya adalah anakmu."
Aku tahu perkataanku tidaklah berguna, lelaki kejam seperti ini, aku bahkan tidak bisa melihat sedikitpun rasa sedih diwajahnya, dia menatapiku dengan tidak berperasaan, "Aku membiarkanmu datang kemari bukan untuk mendengar kamu mengatakan ini."
"Apa yang ingin kau lakukan? Kamu tidak mungkin menyuruh aku berdiri ditengah jalan dan menunggu Cynthia datang untuk menabrakku kan?" Kataku kepada Sean sambil berteriak.
Aku menyimpulkan setengah tanggung jawab atas kematian Amanda padanya, jika dia menikahi Amanda, dan Amanda merawat diri dirumah, dia juga tidak akan pergi mencariku, aku juga tidak akan menemaninya jalan-jalan, dan mengganti pakaian.
Aku pernah berpikir, jika aku tidak menganti pakaian, mungkin saja yang mati akan adalah aku, sekarang aku juga tidak perlu begitu menyalahkan diriku sendiri.
"Kamu segeralah menikah dengan Jonathan." Kata Sean dengan tidak berperasaan.
Aku mengerutkan keningku, "Aku sudah menikah dengannya."
"Laksanakan acara pernikahan, semakin besar semakin bagus, wanita itu paling peduli dengan Jonathan, dia pasti akan pergi keacara pernikahan kalian." Sean ternyata memikirkan cara pada acara pernikahan aku dengan jonathan.
Sejuurnya, aku tidak pernah berharap bisa melaksanakan acara pernikahan yang mewah dengan Jonathan, aku ini menikah lagi, Jonathan adalah orang terkenal di kota F, aku takut dia digosipin dibelakang, jadi aku hanya ingin berada disampingnya untuk melewati kehidupan yang tenang.
Sean menyuruhku untuk mengadakan acara pernikahan dengan Jonathan saat ini sepertinya bukan hanya untuk memancing Cynthia keluar saja, mungkin saja dia punya rencana yang lebih besar lagi, orang yang ingin dibalas dendam olehnya seharusnya juga ada Jonathan, aku tidak boleh mengambil risiko seperti ini.
Melihat oarng berbahaya dihadapanku ini, aku mengelengkan kepala dan menolak, "aku tidak ingin mengadakan acara pernikahan, konsumsi mewah seperti itu tidaklah cocok bagiku."
"Christine, apakah kamu mau aku yang menikah denganmu? Itu juga harus ada persetujuan Jonathan bahwa aku punya daya tarik yang begitu besar untuk memancing Cynthia. apakah kamu mengerti maksudku?" Sean berteriak kepadaku.
"Kamu pasti punya jebakan lain." Aku menatapinya dengan penuh tidak percaya.
"Kapan kamu memikirkan manusia hingga serumit itu?" Sean meletakkan kedua tangannya di bahuku dan menyindirku.
"Sean. aku rela mengunakan nyawaku untuk memancing Cynthia, aku juga tidak mengizinkanmu melukai Jonathan, jika kamu berani melakukan trik apapun, aku beritahu kamu, aku akan menusuk pisau ke dadamu dengan tanpa ragu-ragu." Seusai aku berkata, Sean mengeratkan tangannya yang berada dibahuku, sangatlah sakit.
"Aku juga ingin membalas dendam untuk Amanda, apakah kamu mengerti? Kamu masih hutang satu nyawa terhadap Amanda, kamu tidak bisa memilihnya. Sean ternyata mengerti sisi lemahku.
Memang benar kata dia, aku hutang satu nyawa terhadap Amanda, lebih tepatnya adalah dua nyawa, seorang wanita yang polos dengan seorang anak yang tidak bersalah.
"Selain mengadakan acara pernikahan, apakah tidak ada cara lain lagi?" aku mengerutkan keningku lagi, dan bertemu dengan tatapannya yang menatapiku.
"Kamu bilang saja, apakah masih ada cara lain yang lebih bagus?" Tanya Sean kepadaku.
Aku mengelengkan kepalaku, "Jika aku mempunyai setengah dari trikmu, aku juga tidak akan begitu tertekan sekarang."
Sean melepaskan aku, dia menatapi kedepan dengan tatapan sepi, "Aku kira aku tidak akan terlalu peduli dengan kematian Amanda, namun aku salah, ketika melihat kabar kematiannya, hatiku ternyata sakit."
Sean memegang dadanya dan merapatkan bibrinya, air mata seorang lelaki begitu berharga, dia tidak mengalirkannya, namun matanya bersinar karena basah, "Cynthia siperempuan ini tidak hanya bisa dideskripsukan dengan menakutkan saja, dia melakukan banyak perbuatan jahat, dengan adanya uang membuatnya sombong dan tidak memandang apapun, jadi dia sering melakukan banyak hal yang berada diluar pengertian orang lain."
Aku menatapi Sean dengan diam, mungkin saja kau benar-benar salah paham terhadapnya.
"Christine, apakah bisa memancing Cynthia keluar atau tidak semua ini membutuhkan kamu." Dia menatapiku dengan serius, aku menundukkan kepalaku dan berpikir, hal ini aku harus berdiskusi dulu bersama Jonathan, bagaimanapun juga acara pernikahan juga tidak bisa dibilang akan dilaksanakan dan langsung dilaksanakan.
"Aku harus pulang untuk berdiskusi bersama Jonathan dulu." jawabku.
"Baik."
"Lain kali rencana sederhana seperti begini dikatakan dalam telepon saja, tidak perlu begitu susah payah untuk menjemputku keluar." Keluh aku, seluruh rencana ini bisa saja dibicarakan didalam telepon, dia malah mau menjemputku keluar, sungguh tidak tahu apa yang dipikirkannya.
"Jika aku mengatakannya didalam telepon, apakah kamu akan mempercayaiku?" Sean seolah sangatlah mengerti diriku, memang benar, jika aku tidak melihat ekspresi tadi dia marah karena kematian Amanda, aku tidak akan percaya dengan perkataannya.
Karena Sean sudah sering menjebak orang, dan membuatku harus berjaga-jaga darinya.
Sean mengantarkan aku kembali ke keluarga Yi, aku menunggu Jonathan pulang dengan penuh suara hati.
Belakangan ini Jonathan sangatlah sibuk, terkadang dia harus lembur hingga malam sekali, dan telah terus menerus beberapa hari, ketika dia pulang, aku biasanya sudah tertidur, namun hari ini aku tidak bisa tertidur, aku tengah memikirkan bagaimana caranya untuk memberitahunya akan masalah pernikahan.
Aku mendengar suara pintu dibuka dan langsung menutup mataku untuk berpura-pura tidur, terdengar suara langkah Jonatahan terdengar ditelingaku, aku sengaja berpura-pura seperti dibangunkan olehnya, dan berkata, "Sudah pulang?"
"Masih belum tidur?" Jonathan membuka dasinya dan datang duduk disampig kasur, "Atau aku membangunkan kamu?"
Aku mengelengkan kepalaku, "Aku tidak bisa tidur."
"Belakangan ini terlalu banyak hal terjadi, jika tidak bisa tidur, dengarkanlah musik untuk meredakannya." Jonathan membuka jasnya dan melemparkannya kesamping.
"Jonathan......." Aku menatapi wajah tampannya, dan memanggilnya.
Dia menoleh dan berkata, "Ada apa?"
"Aku.......kita adakan acara pernikahan saja!" Kecepatan kataku sedikit cepat, namun dia tetap mendengarkannya dengan jelas, dia menatapiku dengan penuh tidak mengerti, "Mengapa tiba-tiba ingin mengadakan acara pernikahan?"
Aku merapatkan bibirku, "Aku hanya ingin melaksanakan saja, tidak ada alasan apa-apa, apakah kamu tidak ingin melakukannya?"
Ekspresi Jonathan berubah, dia memegang tanganku, "Christine, aku menyembunyikan sesuatu dariku, temanmu Amanda baru saja mati, kamu masih belum selesai sedih, mana mungkin ingin langsung menikah, apa yang sebenarnya kamu rencanakan?"
"Tidak ada." Aku menyadari bahwa mengapa setiap pemikiranku begitu mudahnya terungkap oleh Jonathan, aku memutarkan wajahku dengan tegang, dan tidak membiarkan Jonathan melihat ekspresiku.
Terlihat Jonathan memegang daguku dan memutarkan wajahku lagi, dan berkata, "Christine, beritahu aku, apa yang sebenarnya terjadi"
Novel Terkait
The Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensI'm Rich Man
HartantoDemanding Husband
MarshallMr. Ceo's Woman
Rebecca WangThe Gravity between Us
Vella PinkyPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeMenantu Hebat
Alwi GoMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu×
- Bab 1 Malam Yang Menyedihkan
- Bab 2 Sawah Yang Kering Ada Orang Yang Menyirami
- Bab 3 Istri dan Mertua Tidak Akur
- Bab 4 Kekasih Ardy
- Bab 5 Wanita Yang Paling Bodoh
- Bab 6 Konflik
- Bab 7 Aku Tidak Suka Dimanfaatkan Orang
- Bab 8 Bercerai
- Bab 9 Mogok Makan
- Bab 10 Membuat Kesepakatan
- Bab 11 Bercerai Tanpa Mendapatkan Harta Sama Sekali
- Bab 12 Mengenang Kembali
- Bab 13 Pesta
- Bab 14 Dia Pacarku
- Bab 15 Menantang
- Bab 16 Aroma Tubuh Laki-Laki Lain
- Bab 17 Hamil
- Bab 18 Tertekan
- Bab 19 Makan Aku Saja Kalau Masih Lapar
- Bab 20 Wanita Yang Tidak Berpendidikan
- Bab 21 Aku Mau Anak Ini
- Bab 22 Tiba-Tiba Kembali
- Bab 23 Tidak Boleh Melakukan Saat Hamil
- Bab 24 Anggap Aku Pinjam Darimu
- Bab 25 Cinta Yang Abnormal
- Bab 26 Wanita Jahat
- Bab 27 Berikan Aku Kesempatan Untuk Menjagamu
- Bab 28 Menolak Tanpa Perasaan
- Bab 29 Tidak Bisa Memilikinya
- Bab 30 Bagaimana Caranya Agar Kamu Bisa Menerima Cintaku
- Bab 31 Kecelakaan Mobil
- Bab 32 Jual diri
- Bab 33 Konspirasi Mengerikan
- Bab 34 Melamar
- Bab 35 Perpisahan
- Bab 36 Kebenaran yang Pahit
- Bab 37 Mempermainkan Pria
- Bab 38 Kamu Menikahiku
- Bab 39 Baiklah, Aku Mengalah Padamu
- Bab 40 Martabat seorang pria
- Bab 41 Menahan Ejekan
- Bab 42 Pertunjukan Pertama
- Bab 43 Kamu Sangat Cantik
- Bab 44 Sulit Membaca Hati Manusia
- Bab 45 Makan Malam
- Bab 46 Wanita asing
- Bab 47 Kami Sudah Menikah
- Bab 48 Laki-laki Aneh
- Bab 49 Bunuh diri
- Bab 50 Terkurung
- Bab 51 Menyerahlah
- Bab 52 Perlakukan Aku Dengan Baik Seumur Hidupmu
- Bab 53 Pembicaraan Tentang Masa Depan Satu Sama Lain
- Bab 54 Air Mata yang Terlalu Banyak
- Bab 55 Hanya yang Memenggal Bisnis yang Bisa Bertarung
- Bab 56 Penyesalanmu Sudah Terlambat
- Bab 57 Nenek Meninggal
- Bab 58 Kelahiran Anak
- Bab 59 Mencintainya Maka Meninggalkannya
- Bab 60 Tak Sanggup Lagi
- Bab 61 Waktu Tiga Tahun
- Bab 62 Jangan Sentuh Teman Sekamarku
- Bab 63 Brutal dan Berdarah Dingin
- Bab 64 Model Rambut Baru Sangat Jelek
- Bab 65 Bagaimana Membuatnya Senang
- Bab 66 Menarilah di Hadapanku
- Bab 67 Masih Istrinya
- Bab 68 Bertemu Anakku
- Bab 69 Karma
- Bab 70 Tidak Meninggalkanmu
- Bab 71 Menanyakan Masalah Lama dan Baru Bersamaan
- Bab 72 Terluka
- Bab 73 Plagiarisme
- Bab 74 Jika Ingin Uang, Bukalah Harga
- Bab 75 Mati Tersiksa
- Bab 76 Pria pujaanku
- Bab 77 Membagi harta
- Bab 78 Memaksanya mengatakan kebenaran
- Bab 79 Aku jahat, aku tidak baik hati
- Bab 80 Kamu lebih membutuhkanku
- Bab 81 Wanita yang kasihan (1)
- Bab 81 Wanita yang kasihan (2)
- Bab 82 Siapa yang menopause (1)
- Bab 82 Siapa yang menopause (2)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (1)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (2)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (1)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (2)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (1)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (2)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (1)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (2)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (1)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (2)
- Bab 88 Menaruh Obat (1)
- Bab 88 Menaruh Obat (2)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (1)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (2)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (1)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (2)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (1)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (2)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (1)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (2)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (1)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (2)
- Bab 94 Semua Kenyataan (1)
- Bab 94 Semua Kenyataan (2)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (1)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (2)
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat (2)
- Bab 97 Sengaja mempermainkan orang (1)
- Bab 97. Sengaja mempermainkan orang (2)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (1)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (2)
- Bab 99. Keluar (1)
- Bab 99. Keluar (2)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (1)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (2)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (1)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (2)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (1)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (2)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (1)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (2)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (1)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (2)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (1)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (2)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (1)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (2)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (1)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (2)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (1)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (2)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (1)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (2)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (1)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (2)
- Bab 111 Hobi Khusus (1)
- Bab 111 Hobi Khusus (2)
- Bab 112 Berhati Lembut (1)
- Bab 112 Berhati Lembut (2)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (1)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (2)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (1)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (2)
- Bab 115 Pertengkaran (1)
- Bab 115 Pertengkaran (2)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (1)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (2)
- Bab 117 Bernice Hilang (1)
- Bab 17 Bernice Hilang (2)
- Bab 118 Wanita Licik (1)
- Bab 118 Wanita Licik (2)
- Bab 119 Pria Itu Butuh Dirayu (1)
- Bab 119 Pria Butuh Dibujuk (2)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (1)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (2)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol (1)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (1)
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (2)
- Bab 123 Siapa yang Cantik (1)
- Bab 123 Siapa Lebih Tampan (2)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (1)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (2)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (1)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (2)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (1)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (2)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (1)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (2)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (1)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (2)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (1)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (2)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (1)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (2)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (1)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (2)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (1)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (2)
- Bab 133 Membantumu (1)
- Bab 133 Membantumu (2)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (1)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (2)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (1)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (2)
- Bab 136 Kembali Single (1)
- Bab 136 Kembali Single (2)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (1)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (2)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (1)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (2)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (1)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (2)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (1)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (2)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (1)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (2)
- Bab 142 Kesedihan yang dalam (1)
- 142 Kesedihan yang dalam (2)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut pada diriku (1)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut padaku (2)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (1)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (2)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(1)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(2)
- Bab 146 Jangan Menikah Lagi Untuk Ketiga Kalinya
- Bab 147 Siaran Langsung
- Bab 148 Apa Kedepannya Kamu Akan Mendengar Perkataanku
- Bab 149 Aku Lebih Baik Lanjut Tidak Tahu Malu Saja
- Bab 150 Yang Aku Pedulikan Adalah Hatimu
- Bab 151 Menyimpan Rahasia
- Bab 152 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 153 Hukuman Berdiri Menghadap Dinding
- Bab 154. Ingin Melihatmu Untuk Terakhir Kalinya
- Bab 155. Perempuan Tidak Berotak Sangat Menyebalkan
- Bab 156 Kepergian Jonathan
- Bab 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 158 Menarik Spanduk Menyambut Anda
- BAB 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 160 Menikah Kembalilah Denganku
- Bab 161 Seorang Wanita Yang Menyedihkan
- Bab 162 Wanita Melakukan Begitu Banyak Hal Untuk Apa
- Bab 163 Menyuruh Frederik Ouyang Datang Memohon Aku
- Bab 164 Marga Aku Mo, Jadi Beraneh-aneh Saja
- Bab 165 Aku Tidak Ada Perasaan Aman
- Bab 166 Siklus Karma
- Bab 167 Suamiku terlihat tampan saat meninju orang
- Bab 168 Hanya Sebagai Alat
- Bab 169 Hukuman atas keributan
- Bab 170 Apakah kamu mengharapkan akhir seperti Ini?
- Bab 171 Sifat Kejam Manusia
- Bab 172 Melihat Matahari Terbit Untuk Terakhir Kali
- Bab 173 Riwayatku Berakhir Hari Ini
- Bab 174 Aku Akan Bela Keadilan Untukmu
- Bab 175 Terang-terangan Menginginkanmu
- Bab 176 Ikut Campur
- Bab 177 Sekretaris Pria yang Lebih Cantik dari Perempuan
- Bab 178 Sebenarnya Siapa yang Berbohong
- Bab 179 Terkenal Mendadak
- Bab 180 Kamu Paling Cocok Menjadi Istri CEO
- Bab 181 Teman Kantor Yang Tidak Masuk Akal
- Bab 182 Pria kaya selalu playboy
- Bab 183 Kejagoan menjilatnya bagus
- Bab 184 Melakukan siasat senjata makan tuan
- Bab 185 Acara Persahabatan
- Bab 186 Berbaliklah dan kamu bisa melihatku
- Bab 187 Dipecat
- Bab 188 Kamu juga bukan orang yang baik
- Bab 189 Merebut Karyawan
- Bab 190 Acara tahunan perusahaan
- Bab 191 Aku Ingin Berdansa Denganmu, Apa Kamu Bersedia?
- Bab 192 Kata-Kata Itu Tidak Menyakiti Aku
- Bab 193 Kamu Adalah Orang Gila
- Bab 194 Ada Yang Suka Padamu
- Bab 195 Ayo Kita Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 196 Hubungan yang rumit
- Bab 197 Saat olahraga pagi tenang sedikit
- Bab 198 Memperkenalkan pacar untukmu
- Bab 199 Berjalan-jalan romantis di malam musim dingin
- Bab 200 Kehabisan kata-kata menghadapi keluarga ini
- Bab 201 Alat Keamanan Diri
- Bab 202 Dendam apakah kamu terhadapku
- Bab 203 Bella, bangunlah
- Bab 204 Ketulusan hati mendatangkan keajaiban
- Bab 205 Wanita yang kasar
- Bab 206 Percaya Dengan Keajaiban
- Bab 207 Selamanya Mengabaikanmu
- Bab 208 Kamu Sudah Takut
- Bab 209 Saya Hanya Akan Memiliki Dua Anak Perempuan Seumur Hidup
- Bab 210 Tolong Bantu Aku Pulihkan Penglihatan
- Bab 211 Aku ingin bertemu dengan Jonathan sebelum aku menjalankan operasi
- Bab 212 Aku belum pernah melihat wanita sekejam dia
- Bab 213 Mengusir kamu dari rumah ini
- Bab 214 Biarkan diriku ikut lenyap juga
- Bab 215 Orang yang berpura-pura baik
- Bab 216 Bisa-bisanya Datang Meminta Uang Dengan Tidak Tahu Malu
- Bab 217 Kamu Jangan Sembarangan Bicara
- Bab 218 Aku Masih Belum Cukup Tidur
- Bab 219 Lamaran Yang Romantis
- Bab 220 Jangan Bercanda Lagi
- Bab 221 Ending (1)
- Bab 221 Ending (2)