Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 88 Menaruh Obat (2)

"Dia memutuskan untuk memakanmu." aku sekali lagi mengeluarkan tisu dan mengelap keringat Jonathan. Kalau tahu suatu hari aku akan mengendarai mobil, maka aku akan membeli mobil dan latihan setiap hari.

Jonathan sekali lagi menarik tanganku lalu membuatku duduk di kursi, membalikkan badan dan langsung berada di atasku. Dia berkata dengan suara rendah sambil memandangku, "Istriku, aku menginginkanmu. Aku sudah tidak dapat sabar lagi."

Aku menahan dada Jonathan dan menggeleng, "Tidak bisa, kamu harus tahan."

"Kamu seperti siput mengendarai dengan begitu pelan. Belum sampai rumah sakit, aku sudah akan mati." selesai berkata, Jonathan yang kehilangan kontrol menundukkan kepala dan mencium bibirku, liar dan panas.

Aku tidak mendorongnya pergi. Ruang di dalam mobil sangat sesak. Dia menempel di tubuhku sepenuhnya, terus keluarr masuk, mudah dan cepat. Di bawah pengaruh obat, kita berdua berhubungan sangat lama.

Aku khawatir janin dalam perutku akan terluka karena hubungan kali ini. Dia terus masuk, aku tahu pasti memiliki kemungkinan keguguran.

Jadi aku mengendarai mobil dengan pakaian tidak rapi mengantar Jonathan kembali ke rumah Keluarga Yi. Begitu turun, ibu Jonathan langsung berjalan keluar. Begitu melihat tampang kita berdua, dia segera menutup wajahnya, menggeleng, dan memarahi, "Melanggar norma masyarakat!"

"Ibu, bisa membantuku memapah Robert tidak?" aku sedikit tidak bisa tahan lagi.

Ibu Jonathan mendekat, memapah Jonathan yang sama sekali tidak bertenaga dan berkata, "Anak muda, melakukan suatu hal harus tahu penahanan diri. Kalian lihat pakaian kalian berdua. Lepaskan baju baik-baik saja, menarik baju sampai seperti ini. Apa-apaan ini."

Aku kehabisan kata-kata dan menundukkan kepala dengan lelah. Perut bagian bawahku sangat sakit. Aku menemani ibu mengantar Jonathan ke kamar lalu langsung pergi ke rumah sakit.

Dokter mendengar penjelasanku. Sambil memarahiku tidak dapat mengontrol diri, sambil menyuruhku tinggal di rumah sakit untuk dipantau selama dua hari.

Aku menggigit bibir dan mengangguk.

Aku masuk rumah sakit. Hari kedua di rumah sakit, setelah Robert Qiu mengetahui apa yang terjadi, dia menjengukku dengan sangat bersalah.

Setelah dokter melakukan pengecekkan kamar dan memeriksa sebentar kondisiku, untuk sementara masih stabil dan memberikan saran agar aku bedrest selama seminggu.

Jonathan menggenggam tanganku lalu meminta maaf padaku.

"Bukan salahmu." aku berkata dengan nada ringan dan tersenyum datar. Masalah ini tidak bisa menyalahkan Jonathan. Karena Cynthia Ouyang yang menjebaknya dan tidak ada yang menduga akan terjadi seperti ini. Apalagi dalam keadaan seperti itu, juga hanya ada cara itu yang bisa memadamkan api. Selain aku, siapa lagi yang bisa menolong Jonathan. Aku sangat jelas akan poin itu.

Untung saja anak ini lebih kuat. Kalau tidak pasti tidak bisa dipertahankan lagi.

"Tadi pagi aku sudah menelepon Federik Ouyang, katanya Keluarga Ouyang sudah tidak mengakui Cynthia sebagai putri keluarga mereka lagi. Bahkan berkata akan datang sendiri dan meminta maaf secara resmi pada kita." Jonathan tertawa dingin, matanya gelap dan penuh gejolak.

Cynthia Ouyang berani menjebak Keluarga Yi seperti ini, sudah merusak semua kehormatan diri. Sekarang kelihatannya sangat tenang, tapi sebenarnya diam-diam sudah mulai saling melawan satu sama lain.

Untuk masalah di segi bisnis aku tidak ingin peduli, aku hanya ingin tahu, suamiku dijebak oleh wanita lain dan aku tidak dapat mengampuni masalah itu.

Jonathan mengelus perutku dengan tidak tega, "Kalau aku menyakiti anak kita, aku rasanya mempunyai keinginan untuk membunuh diriku sendiri."

Aku menggeleng, "Tidak, kamu lebih penting dari anak kita. Tapi aku sangat serakah, aku menginginkan dua-duanya." aku menatap Jonathan dengan tenang sambil berkata, "Tapi sepertinya ibumu salah paham kalau kita ...."

"Kalau dia mau salah paham ya sudah salah paham saja. Hubungan suami istri kita, masa harus mendapat persetujuan darinya?" Jonathan menatapku sambil tersenyum.

"Kamu bisa serius sedikit tidak?" aku menepuk bahunya. Kenapa setiap kali membicarakan perkataan ini selalu begitu terang-terangan.

Jonathan melihat wajahku memerah lalu menempelkan wajah ke wajahku, "Istriku, kenapa wajahmu memerah?"

Aku tersentak, menyetuh wajah yang sedikit panas lalu memutar bola mata dengan kesal.

Wajahku sangat tipis. Tidak seperti dia, tebal sampai tidak bisa ditembus dengan peluru sedikitpun.

Aku dirawat di rumah sakit selama tiga hari, setelah tidak ada masalah lalu pulang ke rumah untuk istirahat. Rasanya Jonathan sudah mengatakan masalah Cynthia Ouyang kepada ibu. Jadi setelah aku pulanng, dia tidak begitu membenciku lagi, bahkan menyuruh pengurus rumah menyiapkan banyak makanan kepadaku.

Setiap makan bersama ibu, dia akan menyuruhku makan lebih banyak. Kelihatannya belum termasuk perhatian, tapi sudah pelan-pelan merubah sikap terhadapku.

Mungkin karena anak sudah ada, sekarang juga mengandung satu lagi. Masa selamanya tidak menerima menantu. Di tambah jika dibandingkan dengan Cynthia Ouyang, dia sudah tidak menganggapku sebagai musuh lagi.

Aku sangat menikmati saat-saat yang tenang ini. Siapa sangka satu telepon dari Sean menghancurkan segalanya.

Sean meneleponku, dia bilang dia sedang berada di rumah sakit. Cynthia Ouyang sudah gila, menyamar dan saat dia pergi ke klub, Cynthia Ouyang menusuknya dengan pisau.

Untung saja penyelamatan tepat waktu dan nyawanya berhasil diselamatkan. Dia menyuruhku hati-hati terhadap Cynthia Ouyang. Si gila itu kalau sudah kumat bahkan lebih mengerikan daripada monster.

Setelah aku berteleponan dengan Sean, aku segera pergi ke rumah sakit. Sean sedang tertidur lelap.

Aku duduk di sampingnya, mendorongnya pelan. Mungkin karena kena lukanya atau bagaimana, dia mengerutkan dahi dan membuka mata. Saat melihatku, dia tersenyum dan bertanya, "Kamu sudah datang?"

Aku mengangguk, "Masih sakit?"

"Jarang-jarang sekali. Kamu gunung es ribuan tahu bisa juga memperhatikanku." Sean tersenyum lemah. Karena tersenyum mempengaruhi luka, Sean sangat kesakitan sampai menggaduh.

"Sebenarnya ada apa?" aku menatap Sean dengan tidak mengerti. Kenapa Cynthia Ouyang bisa menyerang Sean?

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu