Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 198 Memperkenalkan pacar untukmu
“Kamu sedang melihat apa?” saat Jonathan sedang turun kebawah dia melihatku sedang fokus menonton TV oleh karena itu dia bertanya kepadaku lalu mengikuti arah pandangan mataku dan melihat berita hiburan di TV.
“Sepasang kekasih yang terlihat bahagia, tapi siapa yang tahu ada seberapa banyak hal yang tersembunyi di balik punggung mereka.” selesai berbicara aku mengalihkan tatapan mataku dan meletakkan sarapan yang sudah aku siapkan untuk Jonathan di atas meja.
"Masalah dunia hiburan, tidak bisa dijelaskan dengan hanya satu atau dua kalimat." Jonathan melangkah maju, lalu duduk di meja makan, setelah makan sedikit dia langsung berdiri. "Aku pergi ke perusahaan dulu."
Aku mengangguk dan melihat Jonathan pergi, setelah itu aku naik ke atas untuk membangunkan Bella, selesai menyuapi sarapannya aku langsung mengantarnya ke taman kanak-kanak, setelah itu aku pergi ke perusahaan.
Melihat dokumen di atas meja, aku yang baru membuka dokumen melihat Greyson Lin mengetuk pintu dan masuk, lalu dia menyerahkan sebuah dokumen kepadaku lalu dia berkata, "Coba anda lihat!"
Aku tidak mengatakan apa-apa, dan langsung membukanya, dokumen itu berisikan omset hypermarket yang berada dibawah naungan PT Weiss, sejak aku menjabat, omsetnya terus menurun.
Melihatku mengerutkan dahiku, Greyson Lin berkata, "Manajer Mo, aku rasa anda perlu melihat langsung situasi di sana. Belakangan ini, hypermarket ini sudah mendapatkan banyak keluhan dari pelanggan."
“Aku mengerti.”jawabku. Melihat aku tidak banyak bereaksi Greyson Lin berbalik dan bersiap untuk pergi, tapi aku menghentikannya.
"Greyson Lin ..."
Greyson Lin berhenti, lalu dia berbalik dan melihatku dengan tatapan bingung.
Aku berdiri, lalu berjalan perlahan ke arahnya, dan berkata, "Mari kita bicara!"
Sejak Greyson Lin tahu identitasku yang sebenarnya, dia tidak bercanda denganku seperti dulu lagi, dan dia bersikap sangat hormat kepadaku, orang-orang di seluruh kantor diam-diam mengkritikku, aku tahu betul akan hal ini.
Semua orang mengatakan aku bisa naik ke posisiku sekarang karena aku tidur dengan Jonathan, mereka mengatakan tanpa perlu berusaha aku langsung bisa menduduki posisi manajer, dan bahkan ada beberapa orang yang salah paham Jonathan sengaja memecat Manajer Bai karena aku.
Di mulut orang-orang, aku seakan merupakan bencana bagi negara dan rakyat.
“Jika Manager Mo ingin megatakan sesuatu katakan saja, jika anda ingin menyalahkan sebelumnya aku berbicara sembarangan, anda bisa langsung memarahiku!” raut wajah Greyson Lin langsung berubah menjadi serius, wajahnya yang dulunya lucu, langsung berubah menjadi sangat serius.
Dengan tidak berdaya aku tersenyum getir , "Lupakan saja, kalau ada waktu, temani aku ke hypermarket itu untuk melihat keadaan disana!"
"Baik." Greyson Lin menjawab tanpa ragu.
Aku mengendarai mobil, dan Greyson Lin duduk di kursi samping kemudi, sikapnya sangat kikuk. Setelah aku mengendarai mobil keluar dari PT, Weiss, dan melaju di jalan raya. Keheningan di sepanjang perjalanan membuat suasana di dalam mobil menjadi sangat sesak.
“Mobil ini dibelikan oleh Direktur Yi kan?” Greyson Lin mencoba mencari topik pembicaraan, tetapi ketika dia membuka mulutnya, dia langsung membuat suasana menjadi sangat canggung.
“Benar, wanita seperti aku yang bergantung kepada pria, hanya bisa menerima hadiah dari pria.” jelas sekali jawabanku terdengar menusuk.
Greyson Lin tersenyum dengan canggung, lalu dia menjelaskan: "Aku tidak bermaksud seperti itu."
“Kamu memang bermaksud seperti itu, bukan hanya kamu, semua orang di departemen operasional juga berpikir seperti itu.”tanganku memegang setir, tatapan mataku tertuju ke lalu lintas yang berada di depanku, lalu aku melirik Greyson Lin dan berkata dengan acuh tak acuh.
"Manajer Mo, kami mana berani ..." Greyson Lin ingin menjelaskan, tetapi aku menyela kata-katanya.
"Kamu tidak perlu menjelaskannya, dibandingkan dengan siapapun aku lebih paham akan hal ini." aku menoleh ke arah Greyson Lin dan berkata, "Kalian memandang rendah orang seperti aku, sekarang versi mana yang masih populer di perusahaan?"
“Versi?” Greyson Lin membeku sesaat, tiba-tiba dia langsung mengerti, mulutnya sedikit terangkat, dan dia berkata: “Ada beberapa versi, ada yang mengatakan kamu memberikan obat kepada Direktur Yi. Ada versi lain yang mengatakan anda merampas Direktur Yi dari orang lain dan bersikeras mengejar Direktur Yi. Sebenarnya aku sangat penasaran, sebenarnya anda wanita seperti apa? "
Greyson Lin menoleh dan menatapku dengan seksama, lalu dia melanjutkan bertanya: "Aku tidak percaya versi-versi itu, aku hanya ingin tahu bagaimana dirimu yang sebenarnya."
"Hubungan antara seorang pria dan seorang wanita mana mungkin hanya sesederhana tidur di atas ranjang? Aku dan Direktur Yi sudah mengalami berbagai rintangan selama bertahun-tahun, awalnya aku tidak ingin bekerja di PT Wiess, tetapi dikarenakan aku sudah datang aku hanya ingin melakukan pekerjaanku dengan baik. Aku tidak bermaksud menyembunyikan hal ini dari kalian, tetapi aku tidak menyangka hasilnya malah menjadi semakin parah. "Aku berbelok di tikungan dan melaju dari sisi jalan yang lain.
Greyson Lin diam.
Ketika kami tiba di hypermarket, aku memarkir mobilku dan berjalan berdampingan dengan Greyson Lin, kami pergi toko yang penjualannya paling baik di hypermarket ini.
Greyson Lin membukakan pintu kaca untukku, lalu kami berjalan masuk. Kami disambut oleh berbagai macam pakaian yang mempesona, tapi tidak ada yang datang untuk menyambut kami.
Greyson Lin melihat sekeliling, dan menemukan dua pegawai toko yang sedang bersembunyi di samping, mereka sedang mengobrol dan bermain ponsel, seorang pegawai toko yang lain sedang berdandan di depan cermin, dan pegawai toko lainnya tidak tahu sedang berada dimana.
Aku yang telah melihat semua ini berjalan menghampiri pegawai toko yang sedang berdandan, wanita itu hanya melirikku dari cermin dan berkata, "Lihat sendiri apa yang kamu perlukan."
"Apa model terbaru tahun ini?" aku sengaja bertanya kepadanya.
Wanita itu sedang mengamati ketebalan dan kesimbangan warna bibirnya, lalu dia menunjuk ke sudut ruangan yang penuh dengan tumpukan barang dan berkata, "Di sana, lihat saja sendiri."
“Apakah ini cara kalian melayani pelanggan?”aku menatap wanita itu dan bertanya dengan dingin.
Wanita itu berbalik dengan tidak sabar dan menatapku, "Apakah kamu mampu membelinya? Kalau kamu tidak memerlukannya cepat tinggalkan tempat ini, tempat kami ini bukan tempat yang bisa didatangi seenaknya."
Ketika Greyson Lin mendengar kata-kata sombong wanita itu, dia bergegas menghampirinya dan memarahi: "Ada apa dengan sikapmu ini?"
"Kamu mau beli atau tidak, kalau kamu tidak mau beli, jangan menganggu kami berbisnis." Setelah wanita itu selesai berdandan, dia berkata dengan sangat arogan, lipstik yang ada di bibirnya sangat cantik, tapi warna ini memberikan kesan tidak ramah.
Ternyata karyawan dari toko dengan omset yang paling baik memiliki sikap seperti ini.
“Siapa namamu?” sambil bertanya mataku tertuju pada namanya yang tertera di sudut kiri atas pakaiannya, Donna Lin .
Nama yang indah.
“Buat apa kamu melihat namaku, ingin membuat keluhan terhadapku?”cibir Donna Lin . “Silakan, cepat ajukan keluhanmu. Lagi pula, sekarang PT.Weiss tidak adil terhadap karyawan. Kami sedang menunggu orang-orang seperti kalian membuat masalah ini menjadi semakin besar.”
"Tidak adil terhadap karyawan?" Aku menatap wanita bernama Donna Lin dengan tatapan dingin, "Kamu beritahukan kepadaku, apa yang kamu maksudkan dengan tidak adil terhadap karyawan?"
"Siapa kamu? Atas dasar apa aku harus memberitahumu?" setelah memutar matanya kepadaku Donna Lin hendak berbalik, tapi aku menangkap tangannya.
“Atas dasar aku adalah manajer dari departemen operasional pakaian, atas dasar aku adalah atasanmu.” Begitu aku selesai berbicara, dua gadis lainnya yang sedang bermain dengan ponsel mereka langsung menyimpan ponsel mereka dan segera berjalan menghampiriku.
Aku melepaskan tangan Donna Lin dan menatap mereka dengan tegas, lalu aku berteriak dengan dingin: "Kalau kalian memiliki keluhan terhadap PT. Weiss, atau kalian memiliki keluhan terhadapku, kalian boleh mengatakannya dengan berani, tapi jangan setelah menerima gaji, kalian malah memperlakukan pelanggan dengan sikap seperti ini, dan merusak reputasi PT. Weiss. Apakah ini namanya bersikap adil? "
Ketiga orang itu menundukkan kepala mereka dan tidak berkata apa-apa.
Saat ini, beberapa orang yang pergi keluar kembali dengan membawa bungkusan makanan, begitu mereka masuk, mereka melihat suasana sangat aneh, oleh karena itu mereka langsung meletakkan bungkusan makanan di samping dan langsung berjalan mendekat.
“Saat bekerja, kalian meninggalkan pos kalian tanpa izin, Asisten Lin, katakan apa hukuman atas hal ini?” Aku menatap Greyson Lin .
“Potong gaji hari ini, dan bonus akhir tahun ditiadakan.”jawab Greyson Lin sambil menambahkan minyak pada api.
Seluruh Hypermarket yang besar ini, akan mendapatkan keluhan setiap hari karena memiliki karyawan seperti ini. Pepatah sebuah kotoran tikus yang merusak satu panci bubur sangat sesuai dengan keadaan ini, aku benar-benar tidak ingin menggunakan pepatah yang kasar untuk menggambarkan gadis-gadis cantik ini.
"Donna Lin , apa maksudmu dengan ketidak adilan terhadap karyawan?" Aku menatap lurus ke arah Donna Lin dan melihatnya dengan ekspresi wajah datar.
Tapi aku hanya melihat dia menundukkan kepalanya, dengan ekspresi wajah yang tidak senang.
“Ada apa, barusan kamu begitu sombong, sekarang kamu bahkan tidak punya keberanian untuk mengangkat kepalamu.” Aku mencibir sinis. Begitu aku selesai berbicara, Donna Lin mengangkat kepalanya dan menatap mataku, tanpa mempedulikan karyawan lain yang menghalanginya.
“Bicara ya bicara, aku tidak takut.” Donna Lin menatapku, dia mengangkat sudut bibirnya sambil tersenyum sinis, dia melihatku dari ujung kepala hingga ke ujung kaki sambil tertawa: “Memang lumayan cantik, pantas saja bisa memikat Direktur Yi hingga terperdaya dan memecat Manajer Bai demi dirimu. "
"Teruskan." Aku menatap Donna Lin dengan tenang.
"Tidakkah kamu merasa itu sangat lucu? Mengandalkan pria untuk mendapatkan jabatan dan lalu memamerkan kekuasaan di hadapan kami, kamu pikir kami akan takut?" Donna Lin kelihatannya sudah siap untuk aku pecat.
“Ucapanmu sangat benar, aku naik jabatan dengan mengandalkan pria, kalau begitu apa yang akan kamu andalkan untuk mendapatkan kenaikan jabatanmu?” Aku tersenyum dan menatapnya sambil bertanya kepadanya.
“Kami tidak tebal muka seperti kamu.”kata Donna Lin.
“Benar juga, jika kalian tebal muka seperti aku, sekarang posisi manajer sudah menjadi milik kalian.” Aku menertawakan diriku lalu aku menatap orang-orang yang berada di belakang Donna Lin dan bertanya kepada mereka, “Apakah kalian juga memiliki keluhan? Katakan saja! "
Orang-orang itu menggelengkan kepala dan tidak ada yang berani berbicara sembarangan.
“Bagaimana dengan kepala toko kalian?” Aku menatap mereka dan bertanya.
"Kepala toko ikut dengan Manajer Bai pergi ke Perusahaan Besar Yin," Donna Lin langsung menjawab.
Aku menatap Donna Lin lalu aku berjalan menghampirinya, dan menjulurkan tanganku untuk membantunya merapikan kerah kemejanya, setelah itu aku berkata, "Kalau begitu kelak kamu akan menjadi kepala toko di toko ini."
Begitu aku selesai berbicara, Donna Lin menatapku dengan kaget. Beberapa orang di belakangnya dan Greyson Lin juga menatapku dengan kaget.
“Apa yang baru saja anda katakan?” Donna Lin terlihat tersanjung dan kaget, oleh karena itu dia bertanya sekali lagi.
"Apakah bahasa mandarinku tidak memenuhi standar?" aku mentapnya dengan curiga, "Aku bilang kelak kamu adalah kepala toko, dan gajimu dua kali lipat dari gaji kepala toko yang sebelumnya, tapi, aku punya satu syarat jika omset bulan depan masih menurun, aku akan mencabut jabatanmu dan memberikannya kepada orang yang memiliki kemampuan untuk menduduki jabatan ini. "
Donna Lin mengatupkan bibirnya dengan erat, matanya sedikit berbinar, setelah sekian lama dia baru berkata "Baik".
"Angkat kepala kalian, kalian bekerja di bidang jasa, kalian harus terus tersenyum. Aku bukan wanita kejam yang akan membunuh setiap orang yang aku lihat." selesai berbicara, aku bertanya kepada Donna Lin , "Apakah kamu sudah menikah?"
Donna Lin tertegun dalam waktu yang lama, mungkin dia tidak mengerti kenapa aku mengajukan pertanyaan ini. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku masih lajang."
"Lajang?" Aku tersenyum tipis, "Aku akan memperkenalkan pacar untukmu!"
“Pacar?” Donna Lin bertanya dengan bingung.
Aku menoleh dan menatap Greyson Lin yang masih berdiri di samping seperti orang bodoh, "Greyson Lin, ke sini sebentar."
Greyson Lin menunjuk dirinya dan bertanya, "Anda memanggilku?"
“Apakah di sini ada orang lain yang bernama Greyson Lin?” aku menatapnya dengan dingin, melihatnya berjalan menghampiriku, aku memperkenalkannya kepada Donna Lin : “Greyson Lin adalah pria yang baik dan kemampuannya dalam bekerja juga sangat baik, gaya hidupnya juga sangat baik, dia adalah pria rumahan yang baik, kamu bisa mempertimbangkannya. "
Novel Terkait
Pernikahan Kontrak
JennyMy Only One
Alice SongLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyCinta Dan Rahasia
JesslynAwesome Husband
EdisonSomeday Unexpected Love
AlexanderMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu×
- Bab 1 Malam Yang Menyedihkan
- Bab 2 Sawah Yang Kering Ada Orang Yang Menyirami
- Bab 3 Istri dan Mertua Tidak Akur
- Bab 4 Kekasih Ardy
- Bab 5 Wanita Yang Paling Bodoh
- Bab 6 Konflik
- Bab 7 Aku Tidak Suka Dimanfaatkan Orang
- Bab 8 Bercerai
- Bab 9 Mogok Makan
- Bab 10 Membuat Kesepakatan
- Bab 11 Bercerai Tanpa Mendapatkan Harta Sama Sekali
- Bab 12 Mengenang Kembali
- Bab 13 Pesta
- Bab 14 Dia Pacarku
- Bab 15 Menantang
- Bab 16 Aroma Tubuh Laki-Laki Lain
- Bab 17 Hamil
- Bab 18 Tertekan
- Bab 19 Makan Aku Saja Kalau Masih Lapar
- Bab 20 Wanita Yang Tidak Berpendidikan
- Bab 21 Aku Mau Anak Ini
- Bab 22 Tiba-Tiba Kembali
- Bab 23 Tidak Boleh Melakukan Saat Hamil
- Bab 24 Anggap Aku Pinjam Darimu
- Bab 25 Cinta Yang Abnormal
- Bab 26 Wanita Jahat
- Bab 27 Berikan Aku Kesempatan Untuk Menjagamu
- Bab 28 Menolak Tanpa Perasaan
- Bab 29 Tidak Bisa Memilikinya
- Bab 30 Bagaimana Caranya Agar Kamu Bisa Menerima Cintaku
- Bab 31 Kecelakaan Mobil
- Bab 32 Jual diri
- Bab 33 Konspirasi Mengerikan
- Bab 34 Melamar
- Bab 35 Perpisahan
- Bab 36 Kebenaran yang Pahit
- Bab 37 Mempermainkan Pria
- Bab 38 Kamu Menikahiku
- Bab 39 Baiklah, Aku Mengalah Padamu
- Bab 40 Martabat seorang pria
- Bab 41 Menahan Ejekan
- Bab 42 Pertunjukan Pertama
- Bab 43 Kamu Sangat Cantik
- Bab 44 Sulit Membaca Hati Manusia
- Bab 45 Makan Malam
- Bab 46 Wanita asing
- Bab 47 Kami Sudah Menikah
- Bab 48 Laki-laki Aneh
- Bab 49 Bunuh diri
- Bab 50 Terkurung
- Bab 51 Menyerahlah
- Bab 52 Perlakukan Aku Dengan Baik Seumur Hidupmu
- Bab 53 Pembicaraan Tentang Masa Depan Satu Sama Lain
- Bab 54 Air Mata yang Terlalu Banyak
- Bab 55 Hanya yang Memenggal Bisnis yang Bisa Bertarung
- Bab 56 Penyesalanmu Sudah Terlambat
- Bab 57 Nenek Meninggal
- Bab 58 Kelahiran Anak
- Bab 59 Mencintainya Maka Meninggalkannya
- Bab 60 Tak Sanggup Lagi
- Bab 61 Waktu Tiga Tahun
- Bab 62 Jangan Sentuh Teman Sekamarku
- Bab 63 Brutal dan Berdarah Dingin
- Bab 64 Model Rambut Baru Sangat Jelek
- Bab 65 Bagaimana Membuatnya Senang
- Bab 66 Menarilah di Hadapanku
- Bab 67 Masih Istrinya
- Bab 68 Bertemu Anakku
- Bab 69 Karma
- Bab 70 Tidak Meninggalkanmu
- Bab 71 Menanyakan Masalah Lama dan Baru Bersamaan
- Bab 72 Terluka
- Bab 73 Plagiarisme
- Bab 74 Jika Ingin Uang, Bukalah Harga
- Bab 75 Mati Tersiksa
- Bab 76 Pria pujaanku
- Bab 77 Membagi harta
- Bab 78 Memaksanya mengatakan kebenaran
- Bab 79 Aku jahat, aku tidak baik hati
- Bab 80 Kamu lebih membutuhkanku
- Bab 81 Wanita yang kasihan (1)
- Bab 81 Wanita yang kasihan (2)
- Bab 82 Siapa yang menopause (1)
- Bab 82 Siapa yang menopause (2)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (1)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (2)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (1)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (2)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (1)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (2)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (1)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (2)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (1)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (2)
- Bab 88 Menaruh Obat (1)
- Bab 88 Menaruh Obat (2)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (1)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (2)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (1)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (2)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (1)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (2)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (1)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (2)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (1)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (2)
- Bab 94 Semua Kenyataan (1)
- Bab 94 Semua Kenyataan (2)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (1)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (2)
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat (2)
- Bab 97 Sengaja mempermainkan orang (1)
- Bab 97. Sengaja mempermainkan orang (2)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (1)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (2)
- Bab 99. Keluar (1)
- Bab 99. Keluar (2)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (1)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (2)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (1)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (2)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (1)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (2)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (1)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (2)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (1)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (2)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (1)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (2)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (1)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (2)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (1)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (2)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (1)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (2)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (1)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (2)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (1)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (2)
- Bab 111 Hobi Khusus (1)
- Bab 111 Hobi Khusus (2)
- Bab 112 Berhati Lembut (1)
- Bab 112 Berhati Lembut (2)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (1)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (2)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (1)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (2)
- Bab 115 Pertengkaran (1)
- Bab 115 Pertengkaran (2)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (1)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (2)
- Bab 117 Bernice Hilang (1)
- Bab 17 Bernice Hilang (2)
- Bab 118 Wanita Licik (1)
- Bab 118 Wanita Licik (2)
- Bab 119 Pria Itu Butuh Dirayu (1)
- Bab 119 Pria Butuh Dibujuk (2)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (1)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (2)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol (1)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (1)
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (2)
- Bab 123 Siapa yang Cantik (1)
- Bab 123 Siapa Lebih Tampan (2)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (1)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (2)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (1)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (2)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (1)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (2)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (1)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (2)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (1)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (2)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (1)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (2)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (1)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (2)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (1)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (2)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (1)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (2)
- Bab 133 Membantumu (1)
- Bab 133 Membantumu (2)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (1)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (2)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (1)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (2)
- Bab 136 Kembali Single (1)
- Bab 136 Kembali Single (2)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (1)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (2)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (1)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (2)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (1)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (2)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (1)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (2)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (1)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (2)
- Bab 142 Kesedihan yang dalam (1)
- 142 Kesedihan yang dalam (2)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut pada diriku (1)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut padaku (2)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (1)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (2)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(1)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(2)
- Bab 146 Jangan Menikah Lagi Untuk Ketiga Kalinya
- Bab 147 Siaran Langsung
- Bab 148 Apa Kedepannya Kamu Akan Mendengar Perkataanku
- Bab 149 Aku Lebih Baik Lanjut Tidak Tahu Malu Saja
- Bab 150 Yang Aku Pedulikan Adalah Hatimu
- Bab 151 Menyimpan Rahasia
- Bab 152 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 153 Hukuman Berdiri Menghadap Dinding
- Bab 154. Ingin Melihatmu Untuk Terakhir Kalinya
- Bab 155. Perempuan Tidak Berotak Sangat Menyebalkan
- Bab 156 Kepergian Jonathan
- Bab 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 158 Menarik Spanduk Menyambut Anda
- BAB 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 160 Menikah Kembalilah Denganku
- Bab 161 Seorang Wanita Yang Menyedihkan
- Bab 162 Wanita Melakukan Begitu Banyak Hal Untuk Apa
- Bab 163 Menyuruh Frederik Ouyang Datang Memohon Aku
- Bab 164 Marga Aku Mo, Jadi Beraneh-aneh Saja
- Bab 165 Aku Tidak Ada Perasaan Aman
- Bab 166 Siklus Karma
- Bab 167 Suamiku terlihat tampan saat meninju orang
- Bab 168 Hanya Sebagai Alat
- Bab 169 Hukuman atas keributan
- Bab 170 Apakah kamu mengharapkan akhir seperti Ini?
- Bab 171 Sifat Kejam Manusia
- Bab 172 Melihat Matahari Terbit Untuk Terakhir Kali
- Bab 173 Riwayatku Berakhir Hari Ini
- Bab 174 Aku Akan Bela Keadilan Untukmu
- Bab 175 Terang-terangan Menginginkanmu
- Bab 176 Ikut Campur
- Bab 177 Sekretaris Pria yang Lebih Cantik dari Perempuan
- Bab 178 Sebenarnya Siapa yang Berbohong
- Bab 179 Terkenal Mendadak
- Bab 180 Kamu Paling Cocok Menjadi Istri CEO
- Bab 181 Teman Kantor Yang Tidak Masuk Akal
- Bab 182 Pria kaya selalu playboy
- Bab 183 Kejagoan menjilatnya bagus
- Bab 184 Melakukan siasat senjata makan tuan
- Bab 185 Acara Persahabatan
- Bab 186 Berbaliklah dan kamu bisa melihatku
- Bab 187 Dipecat
- Bab 188 Kamu juga bukan orang yang baik
- Bab 189 Merebut Karyawan
- Bab 190 Acara tahunan perusahaan
- Bab 191 Aku Ingin Berdansa Denganmu, Apa Kamu Bersedia?
- Bab 192 Kata-Kata Itu Tidak Menyakiti Aku
- Bab 193 Kamu Adalah Orang Gila
- Bab 194 Ada Yang Suka Padamu
- Bab 195 Ayo Kita Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 196 Hubungan yang rumit
- Bab 197 Saat olahraga pagi tenang sedikit
- Bab 198 Memperkenalkan pacar untukmu
- Bab 199 Berjalan-jalan romantis di malam musim dingin
- Bab 200 Kehabisan kata-kata menghadapi keluarga ini
- Bab 201 Alat Keamanan Diri
- Bab 202 Dendam apakah kamu terhadapku
- Bab 203 Bella, bangunlah
- Bab 204 Ketulusan hati mendatangkan keajaiban
- Bab 205 Wanita yang kasar
- Bab 206 Percaya Dengan Keajaiban
- Bab 207 Selamanya Mengabaikanmu
- Bab 208 Kamu Sudah Takut
- Bab 209 Saya Hanya Akan Memiliki Dua Anak Perempuan Seumur Hidup
- Bab 210 Tolong Bantu Aku Pulihkan Penglihatan
- Bab 211 Aku ingin bertemu dengan Jonathan sebelum aku menjalankan operasi
- Bab 212 Aku belum pernah melihat wanita sekejam dia
- Bab 213 Mengusir kamu dari rumah ini
- Bab 214 Biarkan diriku ikut lenyap juga
- Bab 215 Orang yang berpura-pura baik
- Bab 216 Bisa-bisanya Datang Meminta Uang Dengan Tidak Tahu Malu
- Bab 217 Kamu Jangan Sembarangan Bicara
- Bab 218 Aku Masih Belum Cukup Tidur
- Bab 219 Lamaran Yang Romantis
- Bab 220 Jangan Bercanda Lagi
- Bab 221 Ending (1)
- Bab 221 Ending (2)