Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 142 Kesedihan yang dalam (1)

“Apakah kamu memiliki keluhan yang ingin disampaikan?” Aku menatap David Chen dengan sepasang mata ganas seolah-olah ingin membunuhnya.

"Ada, ini sungguh tidak adil, aku tidak membawamu ke hotel, setelah aku membantumu keluar dari bar, seorang pria muncul dan membawamu pergi." kata David Chen dengan sungguh-sungguh juga dengan tatapan serius menunjukkan bahwa dirinya sedang tidak berbohong.

Aku sedikit menundukkan kepala, berpikir, dan perlahan mengangkat kepalaku untuk memandangnya, dan bertanya sekali lagi: "Apakah perkataan mu itu benar?"

“Apakah kamu ingin aku bersumpah atas pernyataanku tadi, aku bisa melakukannya, bahkan bersumpah untuk tidak memiliki keturunan pun akan ku lakukan.” David Chen menatapku dengan sungguh-sungguh, dan tiba-tiba dia sepertinya memikirkan sesuatu, dan berkata: “Ya, pria itu berkata dia adalah suamimu.”

“Suamiku?” Aku terkejut, mengeluarkan ponsel aku, menemukan foto Jonathan, menyerahkannya kepada David Chen, dan bertanya, “Apakah itu dia?”

David Chen mengerutkan kening, melihat foto tersebut untuk waktu yang lama, mengangguk, dan menjawab: "Sepertinya iya, dia terlihat tampan dan tinggi, dan cara berbicaranya lebih dingin, layaknya bintang artis."

David Chen sambil berbicara sambil tertawa, kata-katanya membuat sekujur tubuhku membeku sesaat, telingaku berdengung, suara yang masuk ke telingaku sungguh menusuk, sehingga aku merasa tidak nyaman dengan menutup kepalaku, hatiku juga timbul rasa yang tidak enak.

Jika itu Jonathan, berarti anak itu juga punya Jonathan, dan aku malah membunuh anak itu dengan begitu teganya.

Aku memejamkan mata dengan perasaan yang sangat sedih, air mataku mengalir melalui sudut mataku, mengapa hal ini bisa terjadi, apakah tuhan sedang menghukum diriku?

“Christine Mo, ada apa denganmu?” David Chen mendorongku dengan lembut.

Aku masih menahan kesakitan dari dalam hati, dan sekian lamanya aku juga tidak bisa keluar dari bayangan hitam terserbut, dan dengan menahan kesedihan tersebut aku berkata: "David Chen, terima kasih, aku ada urusan lain harus pergi terlebih dahhulu."

Aku meninggalkan perusahaan sebelumnya, naik taksi ke PT Weiss, kemudian naik lift dan naik ke atas, tanpa menunggu sekretaris melapor, aku langsung mendorong membuka kantor Jonathan.

Kebetulan di dalam kantornya ada dua orang sedang melaporkan masalah pekerjaan kepadanya dan melihat kemunculan aku yang tiba-tiba, seketika semuanya saling memandang, Jonathan melambai untuk membiarkan keduanya keluar terlebih dahulu.

Setelah pintu ditutup, Jonathan meletakkan file di tangannya, bangkit, tersenyum sedikit, dan berjalan perlahan ke arahku.

Aku memandangnya dengan tatapan dingin, dirinya selangkah demi selangkah berjalan mendekatiku, ketika dia berdiri di depan aku, aku melambaikan tangannya dan menamparnya, aku menamparnya dengan tidak memberikan alasan apapun.

Dia mungkin tidak pernah melihat diriku yang begitu marah, bahkan sampai harus menamparnya, dia bertanya dengan bingung: "Apa yang salah?"

"Apa yang salah?" Aku tertawa gugup, dan air mata langsung turun, aku memelototi Jonathan, dan bertanya dengan tajam, "Malam kita bercerai, kamu yang membawaku ke hotel kan?"

Jonathan terdiam.

Kebisuannya mewakili persetujuan, hatiku sepertinya ditusuk berkali-kali dengan pisau, berdarah-darah.

“Jonathan Yi, apakah kamu tahu, kamu telah melukai anak kita?” Aku berteriak dengan suaraku yang tajam dan disertai dengan suara serak, "Jika kamu pernah mengungkit sedikit hal tentang malam itu kepadaku, aku pasti tidak akan mengaborsi anak kita dengan begitu saja, sungguh keterlaluan kamu. "

"Kupikir kamu tahu," Jonathan berbisik menyesal.

Segera setelah aku mendengar kalimat ini, api membara, aku melangkah maju dan melandakan tinjuan kepadanya untuk melampiaskan amarahku, "Selama ini kamu selalu memperhitungkan segalanya, apakah kamu pernah memperhitungkan anak kamu akan mati begitu saja di tangan ku?"

Jonathan meraih tanganku dengan keras dan memelukku di dalam pelukannya.

Aku berjuang mendorong, dia selalu bertindak seperti ini jika muncul masalah, mengajakku untuk kompromi, kali ini aku tidak akan membiarkan masalah ini dengan begitu saja.

Aku pikir aku telah kehilangan keperawanan dan kesucianku hari itu, dan seumur hidupku aku tidak akan bisa menegakkan kepalaku di depan Jonathan, ternyata hasilnya lebih sengsara lagi dari yang ku bayangkan sebelumnya.

Jika aku tahu ini hasilnya, aku lebih memilih malam itu adalah orang asing yang tidak ku kenali sama sekali.

Aku menangis dengan sedih, dan penyesalan terus muncul dalam hatiku.

“Jangan menangis lagi.” Jonathan tidak pernah bisa menghibur wanita dengan lembut seperti pria pada umumnya, dia sudah terbiasa dengan sifatnya yang sombong, dan terbiasa dengan menghibur orang hanya dengan perkataan langsung.

Dulu dia yang tidak banyak berbicara menunjukkan sifatnya yang menawan.

Namun sekarang, sikap diamnya seperti pisau tajam, menyakitkan bagi aku dan juga anak aku. Aku tidak akan bisa memaafkan diri sendiri.

Setelah aku mendorong Jonathan, aku menyeka air mata, tidak membiarkan air mataku menetes lagi.

Ketika aku berbalik untuk pergi, Jonathan meraih tanganku dan berkata, "Pulanglah malam ini!"

Pulang?

Kata "pulang" terdengar aneh olehku, bagi aku, di dalam sana hanya ada dua anakku yang memiliki hubungan keluarga denganku, dan disaat seperti ini, aku tidak bisa menjadi ibu baik buat mereka.

Aku melirik ke arah Jonathan di sudut mataku, sebuah senyuman terhimpit dari sudut mulutku, "Hubungan kita mungkin benar-benar sudah berakhir kali ini."

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu