Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 196 Hubungan yang rumit
“Sampaikan kepada orang yang bermarga Yi itu, cepat kembalikan saham itu kepadaku, katakan kepadanya, aku Charles Ouyang sudah kembali, dia tidak bisa bersikap sombong dalam waktu yang lama.” Pria yang berada di depannya mengungkapkan siapa dirinya, ternyata dia adalah anggota keluarga Ouyang.
Aku merasa sangat tersanjung karena dipilih olehnya untuk menjadi pengantar pesan.
Setelah mengetahui identitasnya, aku tidak takut dipukuli seperti sebelumnya, dengan tatapan jijik aku menatap pria dewasa yang berpakaian aneh ini, lalu aku berkata, "Aku lihat kamu tidak memiliki kemampuan apa-apa, kamu hanya berani menabrak mobilku dan menyuruhku menyampaikan pesan, kalau kamu berani pergi ke PT.Weiss dan cari Jonathan, aku rasa kamu tidak memiliki keberanian ini. "
“Kamu berani menantangku?” Charles Ouyang menatapku dengan tatapan bengis, urat nadi berwarna biru muncul di lehernya, perlahan-lahan dia berjalan mendekat, dan menahanku di badan mobil lalu dia menundukkan kepalanya dan berkata, “Tidak ada orang yang berani berbicara seperti ini kepadaku. "
Aku mendongkak dan menatap Charles Ouyang dengan tenang, lalu aku berkata, “Kalau begitu sayang sekali, hari ini kamu bertemu dengan orang itu, dan kelak kamu mungkin akan bertemu lebih banyak orang yang berani berbicara seperti itu kepadamu, karena keluarga Ouyang sudah bangkrut, jadi tidak ada lagi orang yang akan mengalah kepadamu, orang-orang yang dulunya menyanjungmu sekarang sudah pergi menyanjung orang kaya, apakah kamu sudah menicicipi bagaimana rasanya sebuah kehancuran? "
Ketika aku selesai berbicara, daguku digenggam dengan erat oleh Charles Ouyang , "Wanita Jonathan benar-benar pintar berbicara, wajahmu biasa-biasa saja tapi kamu bisa bertahan di keluarga Yi selama bertahun-tahun, kelihatannya kamu memiliki sedikit kemampuan."
"Lepaskan aku," kataku tegas.
“Bagaimana kalau aku tidak mau melepaskannya?” Charles Ouyang mengejek dengan tidak sopan.
“Kamu tidak mau melepaskan aku, kan!” Aku tersenyum tipis, lalu aku menekuk pahaku, dan menendang tubuh bagian bawahnya dengan keras. Dalam sekejap, Charles Ouyang merasa kesakitan hingga mengeluarkan air mata, dia melepaskan tangannya yang tadinya mengenggam daguku dengan erat, dia membungkuk dan mengenggam tubuh bagian bawahnya, sekujur tubuhnya gemetaran
“Kamu benar-benar wanita yang kejam,” dia berkata dengan marah.
“Ada satu hal yang benar dari ucapanmu, untuk bisa bertahan di keluarga Yi selama bertahun-tahun, memang harus memiliki kemampuan jika tidak pasti tidak akan bisa bertahan.” Aku menatap Charles Ouyang dengan tatapan menghina, hanya seorang pria busuk berani-beraninya dia mengancamku dengan mengikuti gaya para gangster.
Sia-sia aku khawatir aku akan dipukuli, sekarang kelihatannnya yang kurang di beri pelajaran adalah pria ini.
Aku sudah lama mendengar keluarga Ouyang memiliki seorang putra yang belajar di luar negeri, tapi aku tidak menyangka putranya adalah berandalan yang tidak bermoral seperti ini. Frederik Ouyang adalah orang yang pintar dan jago menyiasati orang, tapi tak disangka putranya adalah orang yang seperti ini.
Tindakannya yang gegabah sudah aku bereskan.
Aku masuk ke dalam mobil, dan mengendarainya ke sisi lain, setelah mengatret mundur ke belakang aku langsung pergi.
Di tengah perjalanan, guru Michael meneleponku. Sebelumnya aku pernah memberi tahunya aku ingin menghasilkan uang, karena mengingat ucapanku dia bilang malam ini ada pegelaran busana dan dia bertanya apakah aku tertarik.
Awalnya aku ingin menolaknya, karena sekarang aku sudah berada di perusahaan Jonathan, dan melakukan pekejaan kantoran dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore, meskipun aku masih merindukan panggung, tetapi demi keluarga, aku rasa yang harus ditinggalkan tetap harus ditinggalkan.
Guru Michael mengatakan ini adalah karya pribadinya, dan dia memiliki persyaratan yang ketat terhadap model yang akan dia gunakan, dan dia merasa kepribadianku sangat cocok. Setelah mendengar ucapannya, kata-kata penolakan tersangkut di tenggorokanku dan setelah berlalu cukup lama kata-kata itu tidak kunjung keluar dari mulutku.
Akhirnya aku tergoda, aku tertarik dengan pesona panggung dan pesona karya Guru Michael . Aku tidak memberi tahu Jonathan aku akan mengikuti pagelaran busana, aku hanya memberitahunya malam ini Guru Michael membutuhkan bantuanku, jadi aku pergi untuk membantunya.
Jonathan tidak bertanya apa-apa, dan biarkanku pulang kerja lebih awal.
Aku tiba di lokasi yang dikatakan oleh Guru Michael, tempat itu merupakan sebuah pusat konvensi yang sangat besar, panggungnya sudah selesai di dekor, Guru Michael sedang sibuk, dan ketika dia melihatku, dia menyuruhku bergegas pergi ke belakang panggung untuk membantu memeriksa pakaian, dan membantu melihat tata rias para model.
Aku benar-benar merasa Guru Michael sangat menghargai diriku, aku sudah lama tidak terjun di industri ini, tapi dia masih percaya dengan pandanganku, mengikuti instruksinya aku pergi ke belakang panggung untuk memeriksa busana yang akan dipergelarkan.
Pagelaran busana ini bertema perlindungan lingkungan, ini pertama kalinya Guru Michael melakukan kegiatan amal, dan dia akan menyumbangkan semua penghasilannya malam ini.
Akhirnya aku tahu kenapa Guru Michael harus memilih model dengan ketat. Dia tidak mengundang model yang sangat terkenal, atau yang tarifnya terlalu mahal. Karena aku adalah muridnya dan wanita Jonathan Yi, jadi dia berpikir aku tidak kekurangan uang, bahkan jika aku ingin meminta bayaran, tarifnya juga tidak akan terlalu mahal, oleh karena itu dia mempertimbangkan diriku.
Dari awal pageralan busana sampai akhir acara, sudah hampir tengah malam. Entah bagaimana ponselku jadi menggunakan mode senyap. Melihat panggilan tak terjawab yang menumpuk, dan sms yang membludak, aku tahu itu pasti dari Jonathan .
Aku langsung meneleponnya dan memberitahunya aku ikut serta dalam pagelaran busana amal yang bertema perlindungan lingkungan yang diselenggarakan oleh Guru Michael. Sekarang acara sudah selesai, dan aku akan segera pulang.
Jonathan mengatakan sesampainya dirumah dia akan membuat perhitungan denganku.
Setelah menutup telepon aku hendak mengucapkan sampai jumpa kepada Guru Michael , hanya saja di belakang panggung hanya ada para staf dan asisten Guru Michael, tetapi sosok Guru Michael tidak kelihatan.
Aku mencarinya di sekitar, saat aku tidak sengaja membuka sebuah pintu, aku melihat Guru Michael sedang memeluk seorang wanita yang sedang menangis, ketika wanita itu melihatku, dia langsung melepaskan pelukan mereka.
Aku menatap wanita paruh baya itu dengan tatapan kaget, aku merasa sangat terkejut.
Wanita yang dipeluk Guru Michael bukan orang lain, dia adalah istri Frederik Ouyang. Sebelumnya saat di Kediaman Ouyang aku melihat wanita ini diabaikan dan disia-siakan oleh suaminya.
Ibu Cynthia Ouyang dan Charles Ouyang , berpelukan dengan guru Michael ?
Apakah dia adalah wanita yang dikatakan oleh Guru Michael, wanita yang sudah menikah dengan orang kaya dan telah hidup bahagia?
Sungguh mengerikan, pelukan mereka yang ambigu tadi telah menyegarkan pandanganku terhadap dunia.
Aku berbalik dan hendak pergi. Nyonya Ouyang langsung menghentikanku dan berkata, "Nyonya Yi, tolong berhenti sebentar."
Aku menghentikan langkah kakiku, dan menoleh untuk melihat Nyonya Ouyang. Sambil mengerutkan dahi aku bertanya kepadanya, "Ada apa?"
“Bisakah kita bicara sebentar?” Dia berkata dengan lembut.
"Sudah terlalu malam, Jonathan sedang menungguku di rumah. Aku datang ke sini karena ingin pamit kepada Guru Michael , jika tidak ada urusan lain, aku akan pulang dulu." Aku ingin segera meninggalkan tempat ini.
Aku tidak ingin tahu soal hubungan yang tidak masuk akal ini.
Kekasih Frederik Ouyang adalah Vivian , cinta lama Nyonya Ouyang adalah Guru Michael. Pasangan suami istri yang sebelumnya saling mencintai berubah menjadi saling berselingkuh, ini benar-benar tragis.
"Kalau begitu kita bicara di lain waktu." suara Nyonya Ouyang sangat lembut, melihatku tidak berbicara, dia kembali berkata, "Nyonya Yi, aku tidak ingin anda memberitahukan hal yang anda lihat malam ini kepada orang lain."
Selesai berbicara, dia mengedipkan matanya untuk memberikan isyarat kepada Guru Michael.
Guru Michael langsung menghampiriku dan berkata kepadaku, "Christine Mo , aku akan mengantarmu ke tempat parkir!"
Pertama kali diantar oleh Guru Michael , aku merasa sedikit takut, aku takut aku akan dibunuh untuk membungkam mulutku. Tetapi setelah aku pikir-pikir, seharusnya dia tidak akan membunuhku karena hal sekecil ini.
Guru Michael mengantarku hingga ke tempat parkir, ketika aku membuka pintu mobil, dia menghentikanku.
Aku tahu apa yang ingin dia katakan, dia takut aku banyak mulut dan menceritakan hal ini kepada orang lain? Aku tidak sebodoh itu, meskipun keluarga Ouyang sudah bangkrut, tetapi mereka masih memiliki reputasi.
Guru Michael juga merupakan orang yang terkenal, dan merupakan tokoh terkemuka dalam bidang fashion. Jika hubungan mereka terkuak, pasti seluruh Kota F akan gempar .
Sebelum dia berbicara, aku langsung berkata , "Guru, aku tahu apa yang ingin kamu katakan. Kamu tidak perlu khawatir, aku bukan orang yang banyak mulut, aku hanya tidak menyangka ternyata orang yang selalu guru cintai dan tunggu adalah dia."
“Jodoh yang buruk.” Guru Michael tersenyum getir.
Bukan hanya jodoh yang buruk, aku yakin Nyonya Ouyang tidak akan pernah bercerai. Dia kembali mencari Guru Michael mungkin hanya untuk mencari pelarian sementara saja.
Aku tidak ingin memberikan pukulan kepada guru, oleh karena itu aku berkata dengan tenang: "Aku mengerti, kamu tidak perlu khawatir, anggap malam ini aku tidak melihat apa-apa ."
"Terima kasih!"
Aku mengangguk, lalu membuka pintu dan masuk ke dalam mobil.
Sesampainya di Kediaman Yi, begitu aku memasuki ruang tamu, aku melihat Jonathan sedang melipat tangan di dadanya, dia terlihat seperti seorang guru yang ingin menghukum muridnya. Aku mengangkat sudut bibirku lalu berjalan menghampirinya dan bertanya, "Sudah selarut ini, kenapa kamu masih belum tidur?"
“Bagaimana denganmu?” Jonathan menatapku dengan tatapan dingin.
"Aku ..." Aku berdiri tepat di hadapan Jonathan sambil tersenyum dan bertanya, "Kamu marah?"
"Berikan aku satu alasan untuk tidak marah."
Mana mungkin aku bisa mengarang alasan ini?
"Jonathan, selama ini kamu selalu mendukung kegiatan amal, seperti gedung sekolah di Desa A, dan masih banyak hal baik yang kamu lakukan tetapi tidak pernah kamu beritahukan kepadaku. Aku yakin kamu adalah orang yang berhati besar, jadi kamu pasti akan mendukungku dalam pagelaran busana amal ini kan? "aku berbicara panjang lebar tapi tidak mengatakan hal yang paling penting.
Jonathan menatap lurus kearah ku, "Kamu mengatakan begitu banyak omong kosong, tapi kamu tidak mengatakan hal yang paling penting."
"Hal yang paling penting?" Aku sedikit bingung, aku menatap Jonathan dalam waktu yang lama, akhirnya aku langsung mengerti dan berkata: "Oh ya, hal yang paling penting, aku tahu aku salah. Kelak aku tidak akan pulang selarut ini lagi. Apakah aku perlu menulis surat jaminan?"
Jonathan bangkit dari sofa, dengan perlahan dia berjalan mendekatiku, dia menundukkan kepalanya ke telingaku, dan berkata, "Kali ini aku akan memaafkanmu."
Dia memaafkanku? Semudah ini? Sia-sia aku khawatir di sepanjang perjalanan pulang.
“Cepat naik ke atas dan pergi tidur, besok bawa Bella ke taman bermain.” selesai berbicara Jonathan mengangkat sudut mulutnya. Ternyata dia berpura-pura marah, karena pagelaran busana amal Guru Michael kali ini disiarkan secara langsung.
Jonathan sudah melihatku di TV, di atas panggung aku terlihat cantik dan percaya diri. Dia tahu bahwa aku terobsesi dengan panggung itu, tetapi dia ingin melihat apa pilihanku.
Setelah kembali ke kamar, tiba-tiba aku teringat dengan Charles Ouyang .
“Jonathan , Charles Ouyang sudah kembali, hari ini aku bertemu dengannya.” selesai berbicara, aku menatap Jonathan dengan santai, kenapa setiap kali dia bisa selalu terlihat sangat tenang.
“Benarkah?” Dia menjawab dengan acuh tak acuh.
"Dia bilang, dia ingin kamu mengembalikan saham Frederik Ouyang kepadanya."
“Lain kali saat bertemu dengannya, suruh dia langsung mencariku.” Jonathan naik ke atas tempat tidur, lalu menarik selimut, dan menatapku, “Charles Ouyang membuat masalah di luar negeri, dia mabuk dan memukul kepala orang, karena tidak bisa memberikan ganti rugi dia kabur dan kembali ke sini. "
Begitu aku melihatnya aku langsung tahu dia bukan orang baik-baik, aku menggelengkan kepala dengan tidak berdaya, dari luar keluarga Ouyang terlihat baik dan tidak bernoda, tetapi tak disangka akhirnya malah sampai ke titik ini.
“Bagaimana dengan Frederik Ouyang , bagaimana kamu akan menangani hubunganmu dengannya?” Aku selalu yakin Jonathan bisa menangani hubungan yang rumit ini, tetapi kelihatannya dia juga sedang melarikan diri, hanya saja dia tidak mau mengakuinya.
“Bukankah sekarang sangat bagus ?” Jonathan mengangkat alisnya.
"Tapi kamu telah menerima sahamnya. Sekarang kamu bisa mengakusisi Perushaan Ouyang dan PT.Weiss " Aku menatap Jonathan dengan tenang, tapi aku hanya melihatnya tersenyum tipis.
“Ternyata kamu orang yang paling bernafsu dalam hal ini.”canda Jonathan.
Aku terkejut, aku hanya melihat Jonathan menarikku, dan tubuhku langsung menindih tubuhnya, aku menatapnya, dan gerakannya sangat ambigu.
"Mengakusisi sebuah perusahaan tidak bisa aku putuskan seorang diri. Sebelum melaksanakannya aku harus mengadakan rapat dengan para pemegang saham dan mendapatkan persetujuan dari mereka. Apakah kamu mengerti?" Kata Jonathan lembut.
Aku hanya memperhatikan kulitnya, dengan lembut aku menekan kedua pipinya, dan berkata, "Elastisitasnya sangat bagus, pori-porinya juga tidak besar."
"Aku membicarakan masalah perusahaan denganmu, tetapi kamu malah berbicara tentang kulit. Kamu minta dipukul ya!" Kata Jonathan dengan suara yang sedikit berat.
Novel Terkait
Aku bukan menantu sampah
Stiw boyThe Great Guy
Vivi HuangThe Winner Of Your Heart
ShintaMy Charming Wife
Diana AndrikaMore Than Words
HannyCinta Seorang CEO Arogan
MedellineLoving Handsome
Glen ValoraMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu×
- Bab 1 Malam Yang Menyedihkan
- Bab 2 Sawah Yang Kering Ada Orang Yang Menyirami
- Bab 3 Istri dan Mertua Tidak Akur
- Bab 4 Kekasih Ardy
- Bab 5 Wanita Yang Paling Bodoh
- Bab 6 Konflik
- Bab 7 Aku Tidak Suka Dimanfaatkan Orang
- Bab 8 Bercerai
- Bab 9 Mogok Makan
- Bab 10 Membuat Kesepakatan
- Bab 11 Bercerai Tanpa Mendapatkan Harta Sama Sekali
- Bab 12 Mengenang Kembali
- Bab 13 Pesta
- Bab 14 Dia Pacarku
- Bab 15 Menantang
- Bab 16 Aroma Tubuh Laki-Laki Lain
- Bab 17 Hamil
- Bab 18 Tertekan
- Bab 19 Makan Aku Saja Kalau Masih Lapar
- Bab 20 Wanita Yang Tidak Berpendidikan
- Bab 21 Aku Mau Anak Ini
- Bab 22 Tiba-Tiba Kembali
- Bab 23 Tidak Boleh Melakukan Saat Hamil
- Bab 24 Anggap Aku Pinjam Darimu
- Bab 25 Cinta Yang Abnormal
- Bab 26 Wanita Jahat
- Bab 27 Berikan Aku Kesempatan Untuk Menjagamu
- Bab 28 Menolak Tanpa Perasaan
- Bab 29 Tidak Bisa Memilikinya
- Bab 30 Bagaimana Caranya Agar Kamu Bisa Menerima Cintaku
- Bab 31 Kecelakaan Mobil
- Bab 32 Jual diri
- Bab 33 Konspirasi Mengerikan
- Bab 34 Melamar
- Bab 35 Perpisahan
- Bab 36 Kebenaran yang Pahit
- Bab 37 Mempermainkan Pria
- Bab 38 Kamu Menikahiku
- Bab 39 Baiklah, Aku Mengalah Padamu
- Bab 40 Martabat seorang pria
- Bab 41 Menahan Ejekan
- Bab 42 Pertunjukan Pertama
- Bab 43 Kamu Sangat Cantik
- Bab 44 Sulit Membaca Hati Manusia
- Bab 45 Makan Malam
- Bab 46 Wanita asing
- Bab 47 Kami Sudah Menikah
- Bab 48 Laki-laki Aneh
- Bab 49 Bunuh diri
- Bab 50 Terkurung
- Bab 51 Menyerahlah
- Bab 52 Perlakukan Aku Dengan Baik Seumur Hidupmu
- Bab 53 Pembicaraan Tentang Masa Depan Satu Sama Lain
- Bab 54 Air Mata yang Terlalu Banyak
- Bab 55 Hanya yang Memenggal Bisnis yang Bisa Bertarung
- Bab 56 Penyesalanmu Sudah Terlambat
- Bab 57 Nenek Meninggal
- Bab 58 Kelahiran Anak
- Bab 59 Mencintainya Maka Meninggalkannya
- Bab 60 Tak Sanggup Lagi
- Bab 61 Waktu Tiga Tahun
- Bab 62 Jangan Sentuh Teman Sekamarku
- Bab 63 Brutal dan Berdarah Dingin
- Bab 64 Model Rambut Baru Sangat Jelek
- Bab 65 Bagaimana Membuatnya Senang
- Bab 66 Menarilah di Hadapanku
- Bab 67 Masih Istrinya
- Bab 68 Bertemu Anakku
- Bab 69 Karma
- Bab 70 Tidak Meninggalkanmu
- Bab 71 Menanyakan Masalah Lama dan Baru Bersamaan
- Bab 72 Terluka
- Bab 73 Plagiarisme
- Bab 74 Jika Ingin Uang, Bukalah Harga
- Bab 75 Mati Tersiksa
- Bab 76 Pria pujaanku
- Bab 77 Membagi harta
- Bab 78 Memaksanya mengatakan kebenaran
- Bab 79 Aku jahat, aku tidak baik hati
- Bab 80 Kamu lebih membutuhkanku
- Bab 81 Wanita yang kasihan (1)
- Bab 81 Wanita yang kasihan (2)
- Bab 82 Siapa yang menopause (1)
- Bab 82 Siapa yang menopause (2)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (1)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (2)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (1)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (2)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (1)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (2)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (1)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (2)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (1)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (2)
- Bab 88 Menaruh Obat (1)
- Bab 88 Menaruh Obat (2)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (1)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (2)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (1)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (2)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (1)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (2)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (1)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (2)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (1)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (2)
- Bab 94 Semua Kenyataan (1)
- Bab 94 Semua Kenyataan (2)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (1)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (2)
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat (2)
- Bab 97 Sengaja mempermainkan orang (1)
- Bab 97. Sengaja mempermainkan orang (2)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (1)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (2)
- Bab 99. Keluar (1)
- Bab 99. Keluar (2)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (1)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (2)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (1)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (2)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (1)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (2)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (1)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (2)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (1)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (2)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (1)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (2)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (1)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (2)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (1)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (2)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (1)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (2)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (1)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (2)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (1)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (2)
- Bab 111 Hobi Khusus (1)
- Bab 111 Hobi Khusus (2)
- Bab 112 Berhati Lembut (1)
- Bab 112 Berhati Lembut (2)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (1)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (2)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (1)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (2)
- Bab 115 Pertengkaran (1)
- Bab 115 Pertengkaran (2)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (1)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (2)
- Bab 117 Bernice Hilang (1)
- Bab 17 Bernice Hilang (2)
- Bab 118 Wanita Licik (1)
- Bab 118 Wanita Licik (2)
- Bab 119 Pria Itu Butuh Dirayu (1)
- Bab 119 Pria Butuh Dibujuk (2)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (1)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (2)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol (1)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (1)
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (2)
- Bab 123 Siapa yang Cantik (1)
- Bab 123 Siapa Lebih Tampan (2)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (1)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (2)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (1)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (2)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (1)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (2)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (1)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (2)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (1)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (2)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (1)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (2)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (1)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (2)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (1)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (2)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (1)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (2)
- Bab 133 Membantumu (1)
- Bab 133 Membantumu (2)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (1)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (2)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (1)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (2)
- Bab 136 Kembali Single (1)
- Bab 136 Kembali Single (2)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (1)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (2)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (1)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (2)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (1)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (2)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (1)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (2)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (1)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (2)
- Bab 142 Kesedihan yang dalam (1)
- 142 Kesedihan yang dalam (2)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut pada diriku (1)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut padaku (2)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (1)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (2)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(1)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(2)
- Bab 146 Jangan Menikah Lagi Untuk Ketiga Kalinya
- Bab 147 Siaran Langsung
- Bab 148 Apa Kedepannya Kamu Akan Mendengar Perkataanku
- Bab 149 Aku Lebih Baik Lanjut Tidak Tahu Malu Saja
- Bab 150 Yang Aku Pedulikan Adalah Hatimu
- Bab 151 Menyimpan Rahasia
- Bab 152 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 153 Hukuman Berdiri Menghadap Dinding
- Bab 154. Ingin Melihatmu Untuk Terakhir Kalinya
- Bab 155. Perempuan Tidak Berotak Sangat Menyebalkan
- Bab 156 Kepergian Jonathan
- Bab 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 158 Menarik Spanduk Menyambut Anda
- BAB 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 160 Menikah Kembalilah Denganku
- Bab 161 Seorang Wanita Yang Menyedihkan
- Bab 162 Wanita Melakukan Begitu Banyak Hal Untuk Apa
- Bab 163 Menyuruh Frederik Ouyang Datang Memohon Aku
- Bab 164 Marga Aku Mo, Jadi Beraneh-aneh Saja
- Bab 165 Aku Tidak Ada Perasaan Aman
- Bab 166 Siklus Karma
- Bab 167 Suamiku terlihat tampan saat meninju orang
- Bab 168 Hanya Sebagai Alat
- Bab 169 Hukuman atas keributan
- Bab 170 Apakah kamu mengharapkan akhir seperti Ini?
- Bab 171 Sifat Kejam Manusia
- Bab 172 Melihat Matahari Terbit Untuk Terakhir Kali
- Bab 173 Riwayatku Berakhir Hari Ini
- Bab 174 Aku Akan Bela Keadilan Untukmu
- Bab 175 Terang-terangan Menginginkanmu
- Bab 176 Ikut Campur
- Bab 177 Sekretaris Pria yang Lebih Cantik dari Perempuan
- Bab 178 Sebenarnya Siapa yang Berbohong
- Bab 179 Terkenal Mendadak
- Bab 180 Kamu Paling Cocok Menjadi Istri CEO
- Bab 181 Teman Kantor Yang Tidak Masuk Akal
- Bab 182 Pria kaya selalu playboy
- Bab 183 Kejagoan menjilatnya bagus
- Bab 184 Melakukan siasat senjata makan tuan
- Bab 185 Acara Persahabatan
- Bab 186 Berbaliklah dan kamu bisa melihatku
- Bab 187 Dipecat
- Bab 188 Kamu juga bukan orang yang baik
- Bab 189 Merebut Karyawan
- Bab 190 Acara tahunan perusahaan
- Bab 191 Aku Ingin Berdansa Denganmu, Apa Kamu Bersedia?
- Bab 192 Kata-Kata Itu Tidak Menyakiti Aku
- Bab 193 Kamu Adalah Orang Gila
- Bab 194 Ada Yang Suka Padamu
- Bab 195 Ayo Kita Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 196 Hubungan yang rumit
- Bab 197 Saat olahraga pagi tenang sedikit
- Bab 198 Memperkenalkan pacar untukmu
- Bab 199 Berjalan-jalan romantis di malam musim dingin
- Bab 200 Kehabisan kata-kata menghadapi keluarga ini
- Bab 201 Alat Keamanan Diri
- Bab 202 Dendam apakah kamu terhadapku
- Bab 203 Bella, bangunlah
- Bab 204 Ketulusan hati mendatangkan keajaiban
- Bab 205 Wanita yang kasar
- Bab 206 Percaya Dengan Keajaiban
- Bab 207 Selamanya Mengabaikanmu
- Bab 208 Kamu Sudah Takut
- Bab 209 Saya Hanya Akan Memiliki Dua Anak Perempuan Seumur Hidup
- Bab 210 Tolong Bantu Aku Pulihkan Penglihatan
- Bab 211 Aku ingin bertemu dengan Jonathan sebelum aku menjalankan operasi
- Bab 212 Aku belum pernah melihat wanita sekejam dia
- Bab 213 Mengusir kamu dari rumah ini
- Bab 214 Biarkan diriku ikut lenyap juga
- Bab 215 Orang yang berpura-pura baik
- Bab 216 Bisa-bisanya Datang Meminta Uang Dengan Tidak Tahu Malu
- Bab 217 Kamu Jangan Sembarangan Bicara
- Bab 218 Aku Masih Belum Cukup Tidur
- Bab 219 Lamaran Yang Romantis
- Bab 220 Jangan Bercanda Lagi
- Bab 221 Ending (1)
- Bab 221 Ending (2)