Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 212 Aku belum pernah melihat wanita sekejam dia

Aku tersenyum pahit dan mataku berkaca-kaca, mengapa kata- kata Jonathan selalu membuat diriku merasa sedih?

“Jonathan, terima kasih karena selalu menyemangatiku ketika aku sedang putus asa.” Aku memandangnya dengan penuh syukur, tidak peduli pada saat aku dikhianati Ardy Lu atau di saat aku membuka kantor kerjaku sendiri, aku selalu tidak mempertimbangkan konsekuensinya setiap kali aku melakukan sesuatu, tetapi dialah yang selalu membantuku setiap aku mendapatkan masalah.

Terkadang aku berpikir, mengapa Tuhan bisa menitipkan lelaki sebaik dia di dalam hidupku, apakah karena di kelahiran sebelumnya aku telah melakukan banyak hal baik?

Jonathan mengangkat bibirnya sedikit dan menatapku, "Syukurlah kamu sudah bangun."

"Kamu yang telah membangunkanku, yakinlah, aku akan membalasnya, kamu cukup mengatakan apa yang kamu inginkan, pasti semuanya akan ku balas." Aku bercanda dengan kondisi lemas, jadi Jonathan juga sedikit tidak berdaya.

Aku memang suka bersenda gurau setelah aku memiliki energi, mungkin sifatku ini yang disukai Jonathan, sedikit humor, sedikit bandel, dan sedikit gila cinta, ditambah sedikit bodoh, dan kadang bisa berpura-pura pintar.

Setelah keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumah, Bella hampir tidak mengenaliku, karena rambutku menjadi sangat amat pendek, aku kembali ke kamar dan bercermin diri, aku mengerutkan kening duduk di meja rias, aku mulai make-up untuk membuat diriku terlihat lebih berwarna.

Jonathan kaget ketika dia menggendong Bernice masuk ke dalam kamar, lalu dia bertanya, "Apakah kamu mulai mempercantik diri setelah keluar dari rumah sakit?"

Aku memandang dia dan Bernice dari cermin dan berkata, "Wanita tanpa make-up benar-banar seperti hantu, aku tidak tahu berapa besar keberanian yang kamu kumpulkan untuk menciumiku?"

Bibir Jonathan yang tipis itu tersenyum dan berkata, "Christine Mo, kamu sungguh fasih berbicara ... sepertinya kamu cocok untuk mengikuti acara crosstalk."

“Aku tidak punya tenaga untuk bercanda denganmu.” Aku menjuling saat menjawabnya dan ketika aku mengambil pensil alis untuk menggambar alis, tiba-tiba Bernica menanggis, tanganku seketika gemetar dan alisku digambar miring olehku, aku kelihatan lebih lucu lagi daripada sebelumnya.

Untungnya, cuacanya lumayan dingin, jadi aku masih bisa memakai topi, sehingga bisa terlihat lebih muda.

Setelah satu bulan istirahat di rumah, aku menerima telepon dari Vivian, dia memberi tahu aku bahwa dia berusaha menghubungi aku, tetapi tidak berhasil, dia berkata bahwa ada hal penting yang harus dibicarakannya secara langsung.

Aku berkata aku ada di rumah, jika ada penting, dia boleh mencari ku di Keluarga Yi.

Vivian berpikir lama, dan akhirnya setuju untuk datang.

Aku bertemu dengannya di halaman rumah, sejak terakhir kali aku menyelamatkannya dari hotel, sepertinya kami belum pernah bertemu satu sama lain, melihat wajahnya yang berseri-seri, sepertinya dia sudah memiliki pria lain lagi.

Vivian duduk di depanku dan Bibi Chang menuangkan segelas air putih untuknya.

“Wajahmu sangat pucat.” Mata Vivian sangat jeli.

Aku akui bahwa wajahku memang pucat, itu karena aku baru menjalani operasi besar, bisa dikatakan sangat lemah sekarang, masih membutuhkan waktu untuk pulih kembali, saat ini di rumah saja aku sudah memakai make-up agar terlihat lebih berwarna daripada yang aslinya, dimana wajahku yang pucat terlihat seperti hantu.

“Apakah kamu datang hanya untuk mendiskusikan sesuatu mengenai wajahku ini?” Aku lagi pilek, jadi sedikit batuk, kemudian dengan malu aku meminta maaf. “Maaf, dua hari ini aku sedikit pilek.”

"Christine Mo ..." Vivian memanggilku seperti ini untuk pertama kalinya, dulu dia selalu memanggilnya kakak, atau Nona Mo, sungguh menjijikkan, dan ini adalah pertama kalinya dia memanggil namaku dengan tulus.

Aku memandangnya dengan curiga, "Sepertinya ada sesuatu yang ingin kamu katakan kepadaku."

Vivian mengangguk, "Ya, aku ingin memberitahumu bahwa aku sudah jadian dengan Tuan Frederik."

"Frederik Ouyang?" Aku terkejut, aku tidak menyangka, disaat guru Michael membawa pergi nyonya Ouyang, Vivian bisa langsung jadian dengan Frederik.

"Aku kasihan dengan Tuan Frederik, dia sendirian di rumah setelah dia keluar dari rumah sakit, dia bercerai dengan istrinya bukan karena aku merusak hubungan rumah tangga mereka, tetapi karena istrinya melarikan diri dan meninggalkan Tuan Frederik yang dalam keadaan stroke," kata Vivian dengan jujur." Kamu pasti bertanya-tanya mengapa aku memilih Tuan Frederik pada akhirnya."

"Walaupun aku tidak suka mencampur urusan pribadi orang, tetapi aku benar-benar ingin tahu sebabnya." Aku memandang Vivian dengan penuh rasa ingin tahu, jika tadi orang lain, aku tidak akan ikut mengurus masalah ini, aku tidak suka berurusan dengan masalah pribadi orang lain.

"Aku sudah lelah, aku ingin menemukan seseorang yang bisa diandalkan." Vivian tersenyum kepadaku, "Aku ingin memberitahumu sebuah rahasia, sebenarnya aku tidak pernah menyukai Jonathan, sama sekali tidak pernah. "

Aku mengerutkan kening, jika memang tidak menyukainya mengapa harus kembali dalam keadaan sedih seperti ini, alasannya hanya satu, demi uang, dulu dia pernah meninggalkan Jonathan karena uang, dan disaat semua uang telah habis dipakainya, dia kembali lagi untuk meminta uang kepada Jonathan.

Sudah begitu lama, Vivian telah berubah, namun dia masih egois, tapi setidaknya dia sudah tidak menimbulkan ancaman bagi aku.

“Frederik Ouyang yang sekarang sebenarnya tidak punya banyak uang untuk dihamburkan olehmu.” Aku mengingatkannya lagi, aku tidak ingin Vivian menipu orang tua yang malang itu, apalagi orang tua itu adalah ayah kandung Jonathan.

Dua orang dengan identitas khusus ini menjalin hubungan, aku yakin hati Jonathan pasti merasa tidak enak.

“Memangnya kenapa jika tidak punya uang?” Vivian tersenyum pahit. “Ada seseorang yang mencintaiku seperti cinta seorang ayah kepada anak, aku cukup puas.”

Aku memandang Vivian dengan bingung, dia adalah wanita yang penuh misteri, tidak ada yang bisa menebak apa yang dia pikirkan, apakah dia datang ke sini hari ini hanya untuk memberitahukan hal ini?

“Kamu datang ke sini hanya untuk memberitahuku kamu sudah jadian dengan Frederik Ouyang?” Aku mengangkat alisku.

Tiba-tiba, Vivian berkata lagi, "Oh, ya, beberapa hari yang lalu, ketika Cynthia Ouyang kembali ke rumah, aku mendengar dia menyuruh seseorang untuk berpura-pura hamil dengan tujuan ingin merusak hubunganmu dengan Jonathan."

Berpura-pura hamil?

Aku mencibir, memang ada seorang wanita konyol yang datang dan berkata bahwa dia telah mengandung anak Jonathan, tetapi sayangnya sudah aku diusir, ternyata ini semua telah direncanakan oleh Cynthia Ouyang.

Dia sudah hamil, dan juga telah menikah dengan artis populer, tetap saja memiliki pemikiran aneh.

Aku benar-benar tidak mengerti apa yang dipikirkan Cynthia Ouyang, dia jelas tahu bahwa Jonathan adalah saudara tirinya, dan juga pernah menjenguk ku di rumah sakit, tapi mengapa dia masih melakukan sesuatu di belakang.

"Terima kasih atas pemberitahuanmu." aku berterima kasih.

“Sama-sama,” Vivian tertawa kecil.

Aku memandang Vivian dan tahu bahwa Frederik Ouyang tidak memberi tahu identitas Jonathan yang sesungguhnya, alasan mengapa Frederik Ouyang menyimpan rahasia mungkin karena tidak ingin menyusahkan Jonathan, dan Jonathan sendiri juga tidak ingin mengakuianya sebagai ayah kandung.

Betapa konyolnya kedendaman yang ada dalam keluarga ini.

Setelah Vivian pergi, aku tidak tahu apakah dia benar-benar membaik atau datang dengan adanya tujuan, aku lebih memilih percaya bahwa dia adalah orang yang baik, aku pernah menyelamatkannya, aku percaya bahwa dia memiliki hati nurani juga.

Aku menelepon Justin Lin dan memintanya untuk ketemuan, aku ingin mencari tahu mengapa Cynthia Ouyang sangat membenci diriku, dia dan Cynthia Ouyang telah menikah begitu lama, seharusnya dia tahu sebabnya, kecuali dia menolak untuk mengatakan yang sebenarnya.

Aku bertemu Justin Lin di Perusahaan manajemennya, ketika aku sampai di sana, dia masih sedang rapat.

Setelah aku menunggunya lebih dari setengah jam, kami bertemu di ruang konferensi perusahaannya.

Hal yang dikatakan Justin Lin untuk pertama kalinya adalah Cynthia Ouyang adalah wanita abnormal.

Dulu dia selalu memanggilnya “Cynthia” yang penuh dengan kasih sayang, namun saat ini dia malah memanggilnya “wanita abnormal”, perbedaan panggilan ini sungguh jauh, aku tidak mengerti.

“Apa yang terjadi?” Tanyaku bingung.

Justin Lin menjawab: "Cynthia Ouyang dulunya adalah dewi yang mulia dalam pikiranku, bahkan insiden dia menjebak kami di hotel pun, tidak bisa megalihkan kekagumanku padanya, termasuk dia yang hamil, aku juga membawanya pulang, aku telah melakukan semua yang harus dilakukan para lelaki. Tetapi aku tidak menyangka semuanya beruabah menjadi seperti mimpi buruk setelah kita bersama."

“Mimpi buruk?” Aku makin tidak mengerti.

Justin Lin menatapku tak berdaya, "Apakah kamu tahu, jika dia mengingkan sesuatu, aku harus segera mendapatkannya, tidak peduli seberapa jauh, juga tidak peduli apakah benda itu ada atau tidak, jika tidak mengantarkan sampai ke depan matanya, dia langsung berkata bahwa aku tidak mencintainya. Lebih parah lagi, ada sekali dia berkata padaku, jika aku tidak menemaninya, dan akhirnya anak kami lahir dengan kondisi cacat, itu semua salahku. Aku tidak menyangka seorang wanita bisa sekejam itu, bahkan anak yang belum lahir pun bisa dikutuknya dalam kandungan.

Aku tertegun.

"Dia juga mengancamku, menyuruhku harus lebih patuh padanya, jika tidak dia akan memberi tahu penggemarku bahwa aku itu banci, bukan lelaki jantan, dan suka menyindir orang setiap harinya." Justin Lin menjelaskan dengan perasaan yang sangat sedih, dia menatapku dengan lekat dan bertanya: "Christine Mo, apakah kamu memiliki ide untuk membantu diriku."

Justin Lin sudah pernah memintaku agar membantunya saat terakhir kali kita bertemu di sebuah café, tetapi hal seperti ini ada keinginan dari kedua pihak, aku tidak memiliki ide untuk menolongnya.

“Justin Lin, kali ini aku mendatangimu, sebenarnya bukan untuk menyelamatkanmu dari lautan penderitaan, namun ada keluhan yang ingin aku curahkan padamu juga.”Saat aku selesai berbicara, Justin Lin langsung kecewa.

Setelah aku memberi tahu Justin Lin tentang apa yang dirancang Cynthia Ouyang untuk aku, dia semakin menyesal menikahi Cynthia Ouyang.

"Apakah kamu tahu aku benar-benar ingin bercerai dengannya, aku bahkan tidak menginginkan anak itu lagi, kadang-kadang aku berpikir, biarkan saja anak itu mati di dalam kandungannya, daripada setiap hari membuatku kesal." Justin Lin bahkan berkata dengan kejam juga, tindakannya mirip sekali dengan Cynthia Ouyang.

Sepertinya tidak akan mendapatkan informasi apapun dari Justin Lin, kecuali Cynthia Ouyang mau mengatakan yang sebenarnya.

Aku tidak ingin mengganggu Justin Lin lagi, bagaimanapun dia adalah seorang artis dan waktunya sangat berharga.

Justin Lin menghentikan aku ketika aku bangun dan ingin pergi, "Christine Mo, jika Kamu punya waktu, sebaiknya kamu pergi mengunjungi Yoga!"

Langkah kakiku berhenti dan aku membelakangi Justin Lin, sejujurnya, waktu itu aku menusuk Yoga Yin karena masalah Bella, tusukan itu cukup dalam, namun dia bisa selamat dari insiden tersebut bisa dikatakan adalah sebuah keajaiban.

Saat aku melihat sebuah ruangan di rumah keluarga Yin yang penuh dengan foto-foto aku, aku benar-benar kaget, Yoga sangat mencintaiku, seperti yang semua orang tahu, dia membebaskanku dan tidak menindaklanjuti kasus tersebut, dan aku juga berkata padanya jika Bella baik-baik saja maka aku juga akan melepaskan segalanya.

Sekarang hidup aku baru saja kembali tentram, apakah aku benar-benar harus mengunjungi Yoga Yin?

"Justin Lin, maaf, aku ..." Aku membelakangi Justin Lin, dan ketika aku ingin menyatakan penolakanku, kalimat yang diucapkan Yoga Yin sungguh mengejutkan diriku.

"Lucy bunuh diri minggu lalu, Yoga seketika berubah dahsyat." Justin Lin berkata sedih, "Kita bertiga adalah teman sekolah, aku sangat merindukan masa-masa SMA, meskipun materi pelajaran sangat susah, ditambah dengan tugas yang banyak, tetapi kita tidak memendam banyak masalah di dalam hati. Lagipula jika ada pelajaran yang tidak tuntas, guru tidak akan menggunakan pisau menusuk kita, namun perkataan orang saat ini seperti sebuah pisau yang tajam yang bahkan lebih menyakitkan daripada luka sungguhan."

Lucy bunuh diri? Wanita yang hidup dengan susah payah dan mencintai seseorang dengan susah payah, telah mengakhiri hidupnya?

Pada akhirnya dia tidak dapat melewati semuanya ini, seorang wanita yang tidak berhasil menunggu cintanya sehingga putus asa dan memilih mengakhiri hidupnya sebagai jalan keluarnya? Dia tidak ingat bahwa dia masih memiliki seroang anak.

Aku menarik nafas panjang, kemudian menjawab: "Aku akan mencari waktu bertemu Yoga."

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu