Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (1)

“Aku menjawab apapun juga tetap salah.” Aku tercanggung, melihat sepasang mata dia yang senda gurau itu, aku berwajah murung, bertanya: “Kamu sebenarnya mau berinvestasi tidak?”

Aku tidak ingin mengungkit hal Vivian satu juta yuan itu, aku menganggap tidak patut berbandingan dengan perempuan macam itu. Aku mengambil uang suami sendiri untuk berbisnis, mendapat untung langsung mengembalikan uangnya, kalau rugi seumur hidup dengan jujur berkewajiban menjadi pembantu tua.

“Boleh, aku berinvestasi.” Jonathan dengan serius melihati aku, menjawabnya.

Perkataan dia begitu menurun, aku dengan senang sekali maju ke depan, memeluknya dan bergetar sejenak, “Terima kasih suamiku sudah mendukung, aku tidak akan membuat kamu kecewa.”

Jonathan telah mengosongkan satu ruang kerja yang di kota kasih ke aku, tempat untuk kerja sudah ada, selanjutnya adalah pendaftaran perusahaan industri dan komersial, aku setiap hari bolak-balik memberi setiap bagian departemen, semua prosedur selasai mengurus, selanjutnya adalah merekrut personel.

Aku memposting personel perekrutan di Rencai Wang (App Jobs), desainer pakaian satu, yang bisnis dua, keuangan satu. Selanjutnya beberapa hari itu, orang yang mengirim CV kemari tidak sedikit juga, tapi tidak ada satupun yang suka.

Aku kesibukan sampai mau mati, sehingga mengabaikan bahayanya keberadaan Vivian, perempuan ini mungkin sudah merasakan kemanisannya, makanya ingin mengantikan kedudukannya, mengusir aku dari Keluarga Yi.

Tapi dia telah lupa hal pada masa itu dia kenapa tidak bersatu dengan Jonathan, dia telah menerima lima puluh juta yuan mertua, apa dia mengira waktu dapat menghapus semuanya?

Makanya dia ingin masuk ke Keluarga Yi, hanya bisa mencurahkan banyak tenaga dan waktu di badannya Jonathan.

Aku tidak tau dia akan melakukan cara apa, aku juga tidak ingin mengatasinya lagi.

Ketika empat puluh dua hari pemeriksaan, kesehatan aku sudah sembuh cukup baik, dokter berpesan lebih baik tetap melakukan tindakan dengan bagus, menghindari hamil lagi. Tidak perlu dokter pesan, aku sendiri juga mengerti.

Sekarang adalah saatnya baru membuka usaha, kalau hamil lagi, berarti semuanya akan sia-sia.

Pada saat aku membersih-bersih di ruang kerja situ, satu telepon telah masuk, adalah seseorang yang kenal menelepon kemari, Stella Lin.

Aku terkaget sangat lama baru menekan tombol menjawab, dengan tidak ramah “Halo” sekali.

Setelah sejak dari kematian Amanda Jiang , aku hampir sudah lupa teman yang pernah bersama tiga tahun ini.

Teman? Apa dia dapat di bilang sebagai teman?

“Christine Mo… …”Stella Lin di telepon bagian situ dengan ringan memanggil namaku, tapi aku tidak menjawab, “Apakah kamu masih marah denganku?”

“Ada urusan apa?” Aku tidak ingin berputar-putar, dengan Stella Lin, aku tidak perlu harus mengobrol perasaan-perasaan yang dulu itu, dia bisa melakukan perbuatan yang begitu kejam, mungkinkah meminta aku dengan berdada lapang memaafkannya.

Maaf, aku bukan tipe orang baik, bukan cewek bodoh, tidak dapat berbuat sampai orang lain menyakiti aku, tapi aku bisa menganggap tidak terjadi apapun, seperti bersenyum langsung melupakan semua dendam yang dulu.

“Aku dengar-dengar kamu telah membuka ruang kerja, sedang merekrut satu personel desainer pakaian, benarkah?” Stella Lin akhirnya berkata jujur, ternyata hal aku membuka ruang kerja telah diketahui olehnya.

“Ia.” Aku dengan sikap dingin menjawabnya, “Memberi kritik dan saran apa?”

“Jangan berkata begitu, apanya yang memberi kritik dan saran, aku hanya ingin tanya, menurut kamu aku cocok tidak?” Perkataan Stella Lin begitu menurun, suara yang berkedudukan rendah dan terhina itu kecilnya seperti nyamuk saja, kalau daya pendengaran aku tidak bagus, sama sekali tidak bisa dengar dengan jelas dia ngomong apa.

Aku bersenyum dingin, “Tidak mungkin, kamu menaruh begitu saja posisi Direktur Desainer dan tidak bekerja, mau bantu aku kerja?”

Hp di bagian situ seketika itu juga menjadi tenang.

“Aku sudah dari awal tidak bekerja di situ, pulang sebentar ke rumah tua, sekarang baru balik.” Setelah Stella Lin selesai berkata dengan murung, bertanya sekali lagi: “Apa kamu ada waktu, kita bertemuan, boleh tidak?”

Aku tidak tau harus bagaimana menjawab, aku benci gaya tindakan Stella Lin, tapi kemampuan dia bekerja tidak perlu dipertanyakan lagi, benar-benar luar biasa. Tapi jika budi pekerti sudah hancur, pengorbanan apa saja juga tidak dapat dikompensasi kembali lagi.

“Baik.” Aku sudah setuju, memikirkan dalam tiga tahun bersahabat belajar di satu sekolah, memikirkan di bagian dia pernah memasak untuk aku, aku tidak ingin hal apapun berbuat sampai langkah tidak berperasaan sama sekali.

“Kalau begitu kapan kamu ada waktu?” Stella Lin dengan coba bertanya.

“Lewat beberapa hari saja, tunggu aku ada waktu, aku menghubungimu.” Perkataan menurun, aku mendengar Stella Lin “Ehmm” sekali setelah itu, dengan perasaan berat mematikan telepon.

Pada saat Amanda Jiang masih hidup pernah bilang ke aku, Stella Lin telah menjadi kekasih Manajer Umum, telah ketahuan oleh istri pasangannya, mungkin di saat itulah telah di tendang keluar dari PT Midea!

Dia sekarang menurunkan posisinya mau datang bantu aku kerja, aku menerimannya atau menolaknya.

Berkata jujur, ingin membuat aku mengulang percaya padanya, benar-benar sulit.

Aku telah mendekor sebentar ruang kerja, setelah membersih-bersih, lalu buru-buru balik ke rumah.

Bernice sekarang masih harus minum susu, aku sapi besar ini harus di setiap saat memberinya makan.

Persyaratan Jonathan berinvestasi padaku adalah mempertimbangkan dua putri tersayangnya ini, aku kalau tidak dapat melakukannya, kemungkinan ruang kerja juga tidak usah buka lagi.

Jika orang mulai sibuk, berat badan ini juga mulai terkontrol, dan lagi pelan-pelan menurun, baru beberapa hari saja, aku merasakan dengan jelas pinggang hampir kembali sampai langsing sebelumnya.

Setelah melahir aku pada mulanya juga tidak gemuk terlalu banyak, sekarang begitu kurus, merasa seluruh badannya menjadi segar.

Ini baru kepercayaan diri yang seharusnya aku Christine Mo punya, melihat dirinya yang cantik itu di dalam cermin, aku berkata terhadap diri sendiri: “Christine Mo, semangat!”

Tiba-tiba, di belakang aku berbunyi suara tepukan, aku menolehkan kepala lihat sekali, tak tersangka Jonathan berdiri di belakang aku.

Sepasang mata aku melihat-lihat luar, langit masih terang, belum gelap, saat ini sudah pulang, apa matahari terbit dari barat?

“Kamu kenapa sudah pulang?” Aku dengan penasaran bertanya.

“Tidak pulang, bagaimana bisa melihat bagian yang sombong kamu? Jonathan dengan candaan bersenyum, maju kedepan, sepasang tangannya dengan arti yang tidak dapat dikatakan telah merentangkan kemari dari belakang punggung aku, berputar sampai di perut aku, melingkari aku, kepala dengan ringan taruh di atas pundak aku, “Malam ada satu acara pesta, apa kamu mau ikut?”

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu