Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 22 Tiba-Tiba Kembali

Keluar dari rumah sakit, siang hari di musim gugur, suhu udara masih agak tinggi, aku kembali ke apartemen, setelah mandi aku berbaring di kasur beristirahat, malam nanti aku masuk shift malam, kalau tidak istirahat takutnya tidak kuat.

Tidak tahu sudah tidur berapa lama, aku mengambil telepon melihat, ternyata sudah sore pukul empat lebih, aku beranjak dari kasur, cuci muka, memasak sedikit, kemudian pergi ke kantor berganti shift dengan rekan kerja.

Aku yang belum pernah masuk shift malam, baru bekerja sampai pukul sepuluh lebih, aku sudah bersin beberapa kali, bersin sampai air mata menetes keluar, rekan kerja terus menggoda aku.

Tiba-tiba, telepon genggam berdering, aku melihat, Jonathan, dengan gembira aku menekan tombol menerima panggilan.

"Dimana?" Suara Jonathan agak berat.

"Di rumah." Aku berbohong, aku belum memberitahu dia kalau aku sudah mendapatkan pekerjaan, hari ini karena mau bertemu dengan neneknya jadi aku bertukar shift, sekarang baru pukul sepuluh lebih, masih tiga jam lebih baru bisa pulang, aku berpikir dia sedang dinas keluar, hanya sehari saja.

"Sungguh?" Nada suaranya sedikit cepat, seperti sedang meragukan.

"Iya, sungguh." Aku langsung menjawab, kebetulan rekan kerja memanggil dari luar, "Christine, kemari, mobil datang."

"Suara siapa?" Nada yang meragukan makin lama makin berat.

Aku menjelaskan: "Televisi, aku sedang menonton televisi, sebentar baru bicara lagi sama kamu ya." Selesai bicara, aku langsung menutup teleponnya, kemudian segera membawa nota yang sudah di cetak.

Pekerjaan di malam hari lebih banyak dibandingkan dengan pekerjaan di pagi hari, waktu pulang kerja tiba, saat aku keluar dari kantor, aku merasa agak dingin, suhu udara pagi dan malam di musim gugur sangat berbeda jauh. Aku menggerak-gerakkan bahu, berjalan pelan.

Pertama kali masuk shift malam, tengah malam pukul dua lebih, tidak ada angkutan umum, tidak ada taksi, aku berjalan sendirian, saat ini rekan kerjaku, David, yang mengendarai motor listrik berhenti di sampingku, bertanya: "Cantik, mau tidak aku antar pulang?"

Aku melirik sebentar motor listrik kecil yang dia kendarai, bertanya dengan sedikit khawatir: "Kamu yakin setelah aku naik tidak akan berguling?"

David tertawa, "Naik saja, perempuan pulang sendirian malam-malam begini tidak aman."

Benar yang dikatakan David, aku pertama kali pulang selarut ini, perusahaan memberikan aku perlakuan khusus, mengijinkan aku untuk terus masuk shift pagi, aku seharusnya sangat bersyukur.

Aku akhirnya naik motor listrik kecil yang dikendarai David. Dia mengendarai dengan sangat pelan, sepanjang jalan tidak saling berbicara, sangat cepat, dia sudah mengantar aku sampai ke depan gedung apartemen.

Aku melambaikan tangan kepadanya, kemudian masuk ke dalam, setelah melewati pintu, aku menekan tombol lift, naik ke atas, mencari kunci rumah, membuka pintu, menyalakan lampu, begitu aku membalikkan kepala, aku terkejut melihat Jonathan.

Bukannya dia berkata pergi dinas selama setengah bulan, ini baru berapa hari, dia sudah kembali. Dengan gembira aku berjalan menghampiri, berkata: "Kok tidak bilang-bilang kalau sudah kembali?"

Jonathan tidak menjawab, menatap aku, tatapannya sangat dingin.

Aku merasakan keanehan dalam dirinya, tiba-tiba teringat malam ini dia menelepon, aku menebak mungkin saat itu dia sudah sampai di apartemenku, saat ini, dia sepertinya marah karena aku berbohong.

"Kamu marah ya?" Aku perlahan berjalan mendekat, memegang tangannya yang besar, berkata dengan manja: "Jangan marah ya, aku sudah dapat pekerjaan, aku harus pergi bekerja."

Jonathan menghempaskan tanganku dengan keras, berdiri, berjalan beberapa langkah, membalikkan kepala melihat aku, berkata: "Kekasih Jonathan apa perlu bekerja, tengah malam baru pulang rumah?"

Dengan sangat sedih, aku menjelaskan: "Seharusnya aku shift pagi, karena……"

"Christine, kamu merasa aku tidak bisa menghidupi kamu? Atau dari awal kamu ingin membuat batas yang jelas denganku?" Pertanyaan Jonathan membuat aku sedih, dari tatapan matanya aku melihat ada keraguan dan benci.

Aku berdiri, berjalan, memeluk dia dari belakang, "Jonathan, kamu jangan seperti ini, aku hanya ingin memiliki pekerjaan, aku ingin agar diriku bisa mandiri saja."

"Mandiri?" Jonathan dengan nada suara yang tajam berkata, "Kamu tahu sudah berapa lama aku belum istirahat, segera kembali ingin bertemu denganmu, dan kamu masih membuat aku menunggu empat jam lebih, kali ini kamu mau pakai alasan apa lagi?"

Tidak terasa air mata menetes keluar, aku tidak tahu dia sedang menungguku, kalau aku tahu, aku pasti akan segera kembali.

Jonathan dengan sekuat tenaga melepaskan tanganku, membalikkan badan, dengan tatapan yang tajam menatap aku, suaranya tidak lagi seperti barusan, "Aku mau pulang, sudah membuang banyak waktu disini."

Selesai berbicara, dia menarik koper yang ada di samping, berjalan melewati aku.

Bersama dengan Jonathan sekian lama, dia sama sekali tidak merasa berada di sampingku menghabiskan waktunya, tapi hari ini karena aku terlambat pulang, dia mengatakan ucapan yang begitu menusuk.

Suara gagang pintu yang diputar menyadarkan aku dari lamunanku, aku segera berbalik, aku takut kalau kepergian dia ini menjadi akhir dari hubungan kami, dengan terburu-buru aku berkata kepadanya: "Aku hamil."

Aku jelas merasakan tubuhnya bergetar, tangannya berhenti lama di gagang pintu, kemudian perlahan membalikkan badan, melihat aku. Belum sampai menunggu dia datang menghampiri, aku bergegas menghampiri dia, memeluk erat dia, berkata lagi, "Jonathan, aku hamil."

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu