Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 203 Bella, bangunlah

Dengan berlinangan air mata, aku memandangi sepasang suami istri yang didepanku dengan penuh rasa benci, “Frederik Ouyang, karmamu telah tiba, dan seharusnya tidak dialami oleh anak itu. Aku berkata kepadamu, jika terjadi sesuatu buruk pada Bella, aku akan mengutukmu seumur hidupku, mengutuk seluruh anggota keluarga Ouyang tidak akan mati dengan baik.”

Selesai memarahi, aku membuka kamar pintu pasien dan menutupnya dengan keras. Aku melaju di sepanjang jalan seperti orang gila, aku berpikir lebih baik menabrak dan bunuh diri, karena setidaknya aku tidak perlu menderita seperti sekarang ini.

Tetapi teknikku terlalu bagus sehingga aku bisa kembali ke rumah sakit dengan selamat. Langkahku tiba di depan pintu ruang ICU, melalui jendela kaca, aku melihat Bella terbaring di ranjang pasien, dia terlihat begitu tenang dan patuh, ini yang membuatku semakin sedih.

Jonathan yang masih mengenakan pakaian bernoda darah itu perlahan menghampiriku. Noda darah di pakaiannya telah mengering, dan tangan besarnya bersandar di pundakku dan menepuk ringan dua kali.

Aku menahan air mataku dan merasa menyesal, jika semuanya bisa diulang kembali, aku akan memilih tinggal bersama anak-anakku di rumah.

Ternyata ini semua karena aku kurang bersyukur. Sekarang setelah anakku mengalami kecelakaan, rasa sakitnya itu seperti sedang memotong daging di tubuhku sendiri. Aku tidak menyadari sebelumnya karena belum mengalaminya, sekarang aku mengerti apa yang dimaksud lebih baik mati daripada hidup menderita.

“Christine Mo, jangan bersedih, Bella akan baik-baik saja.” Jonathan menghiburku dengan rasa bersalah, bahkan nada bicaranya berubah menjadi sangat pesimis.

“Bisakah jangan berbicara padaku ? Aku mohon.” Aku tersedak dan suaraku bergetar. Jika harus nyawa ganti nyawa, aku berharap bahwa orang yang terbaring di dalam ruang ICU adalah diriku sendiri.

Jika harus menjadi bodoh, maka biarlah aku saja yang menjadi bodoh. Aku hanya memohon agar Tuhan tidak begitu kejam kepada Bella. Dia hanyalah seorang anak kecil, dia masih polos dan belum tahu bagaimana membedakan orang baik dan orang jahat.

Aku berdiri di depan jendela ICU hingga hari gelap. Bibi Chang membawakanku makan malam, bagaimanapun mereka membujukku, aku tetap tidak memiliki nafsu makan.

Setiap kali dokter atau perawat masuk ke ruang ICU, aku selalu menahan mereka dan bertanya tentang kondisi Bella, aku takut sesuatu akan terjadi jika aku menutup mataku.

Malam ini, aku menatap Bella melalui jendela kaca.

Ketika langit mulai terang, kedua kakiku lemas dan aku terjatuh. Dalam kekaburan, aku melihat Jonathan memanggil namaku, mataku menjadi semakin kabur dan kemudian tertutup.

Aku tidak tahu berapa lama aku tertidur. Karena kelelahan, maka ketika aku sadar, aku masih dalam keadaan tidak semangat.

Aku duduk dan memandang sekeliling, kepalaku terasa berat dan sangat sakit. Aku mencubit sudut mataku, bangkit dari tempat tidur. Baru saja berjalan beberapa langkah, Jonathan mendorong buka pintu kamar pasien, melihatku bangkit dari tempat tidur, dengan cepat dia berkata : “Kenapa turun dari tempat tidur ?”

“Aku akan pergi melihat Bella.” Aku meremas bibirku yang kering dan menelan tenggorokanku yang sedikit pahit, dengan keras kepala ingin keluar dari kamar pasien. Jonathan tahu bahwa dia tidak dapat menahanku, dia hanya bisa menemaniku dari belakang.

Aku pergi ke jendela ICU, menyentuh jendela kaca yang dingin dan menatap Bella yang masih tertidur, seketika air mataku mengalir keluar. Aku berbaring di jendela kaca dengan sedih dan berteriak : “Bella, apakah kamu mendengar ibumu sedang memanggilmu ? Aku mohon, tolong bangunlah.”

“Christine Mo....” Jonathan mengertukan kening dan memanggilku dengan sedih.

Aku tidak bisa mendengar apa-apa, aku tenggelam dalam kesedihanku sendiri, aku tidak bisa mendengar apapun. Aku mengetuk jendela kaca, aku ingin membangunkan Bella melalui getaran kaca, Jonathan memelukku dengan erat dan tidak membiarkanku bergerak lagi.

Aku tidak dapat menahan emosiku, aku menangis, dan tidak ada yang bisa membuatku tenang. Seluruh tubuhku gemetaran, jika aku memiliki senjata saat ini, aku akan pergi menusuk jantung Charles Ouyang tanpa ragu-ragu.

Bahkan jika aku harus mati bersama dengannya, aku tidak akan ragu. Lebih baik aku mati daripada menderita seperti ini.

Jonathan memelukku dengan erat hingga menghabiskan seluruh energiku, aku menghentikan tingkahku, bersandar di bahu Jonathan, mataku memerah dan bengkak, lalu berkata : “Jika Bella benar-benar menjadi bodoh, aku akan membunuh semua orang di keluarga Ouyang.”

“Ini akan baik-baik saja.” Jonathan menjawabku dengan nada bicara berat, “Anak dari Jonathan Yi pasti akan baik-baik saja.”

Aku menatap jendela kaca yang dihadapanku, hatiku sakit dan hanya ada satu pikiran dalam hatiku bahwa jika Bella tidak mampu bangun selamanya atau apakah dia akan menjadi bodoh, aku tidak bisa menerima dari kedua hasil ini.

Pada sore hari, Cynthia Ouyang datang ke rumah sakit untuk menjenguk Bella, dia sudah mengetahui kebenaran dari ibunya dan telah mendapat kepastian dari Frederik Ouyang. Sebagai bibi kandung Bella, mengalami kejadian seperti ini, ditambah hal-hal yang tidak menyenangkan sebelumnya, sepertinya dia sudah mempersiapkan diri untuk dimarahi ketika datang menjenguk Bella.

Tetapi aku tidak berniat untuk memarahinya, karena aku tidak ingin bertemu dengan wanita ini, semua orang dari keluarga Ouyang adalah orang munafik. Apa yang dikatakan selalu berbeda dengan apa yang dilakukan.

“Kak Jonathan....” Cynthia Ouyang menatap Jonathan dengan berlinangan air mata, “Aku sudah mengetahui segalanya, aku melakukan banyak kesalahan pada waktu lalu, aku meminta maaf kepadamu dan kepada kakak ipar.”

“Tidak perlu.” Kata Jonathan dengan nada dingin, “Pergilah dan menjauhlah dari keluarga Yi, itu adalah cara permintaan maaf terbaikmu.”

“Saudaraku, apakah aku perlu berlutut di hadapanmu ? Apakah dengan demikian, kamu baru dapat merasakan permintaan maaf yang tulus dariku ?” Mata Cynthia Ouyang memerah dan suaranya sedikit gemetar.

Jonathan menatap Cynthia Ouyang dengan tatapan kosong, keluarga Yi dan keluarga Ouyang memiliki terlalu banyak keterikatan, itu tidak dapat dihapus hanya dengan sebuah kata “Maaf”.

Dan sekarang, Bella telah menjadi seperti ini, tidak mungkin bagi keluarga Yi untuk memaafkan keluarga Ouyang.

Aku tidak ingin melihat tampilan palsu Cynthia Ouyang, aku menyipitkan mataku dan menghabiskan seluruh tenagaku, berteriak pada Cynthia Ouyang : “Pergi !”

“Christine Mo, kita memiliki banyak kesalahpahaman sebelumnya, aku tahu kamu sangat membenciku sekarang, tetapi aku benar-benar datang untuk meminta maaf padamu, Charles bisa melakukan hal yang mengerikan ini, itu karena....” Aku menyela pembicaraan Cynthia Ouyang sebelum dia selesai berbicara.

“Pergi, jangan membuatku mengatakan kedua kalinya.” Aku memelototinya, membenci wajah kepura-puraannya.

Cynthia Ouyang mengerutkan kening dan pergi. Tidak lama setelah dia pergi, ponselku berdering tanda notifikasi masuknya suatu pesan singkat.

Aku membuka pesan dan melihatnya, seketika aku mengepalkan tanganku dengan erat.

Aku berbalik dan Jonathan menarik tanganku sambil bertanya : “Mau kemanakah kamu ?”

“Apakah kamu lapar ?” Aku memandang Jonathan dan menjawab sesuai dengan pertanyaannya, sambil berkata pada diriku sendiri : “Aku lapar, aku ingin membeli makanan di supermarket.”

“Biarlah aku menemanimu.” Jonathan berbisik pelan, mengulurkan tangannya yang besar dan merapikan rambutku yang berantakan, dan tersenyum padaku.

“Kamu tidak perlu menemaniku jika kamu tidak lapar, jagalah Bella, bagaimana jika dia bangun ?” Hidungku sedikit masam, memaksakan diri untuk tersenyum, “Aku baik-baik saja, aku sangat kuat.”

“Christine Mo, aku tahu bahwa kamu selalu kuat, tetapi....” Aku menyela kata-kata Jonathan sebelum dia selesai berbicara.

“Tidak ada tetapi, aku tidak akan melakukan hal-hal bodoh, jangan khawatir.” Aku mengerutkan bibirku dan memandang Jonathan sambil tersenyum, “Aku benar-benar lapar, aku takut aku akan pingsan kelaparan sebelum melihat Bella sadar.”

Jonathan mengerutkan kening, menatap wajah kurusku selama dua hari terakhir ini, dan mengangguk kepala dengan berat, “Pergilah dan segeralah kembali.”

Aku tersenyum dan berbalik untuk pergi.

Jonathan, aku pergi untuk membalas dendam, bukan karena lapar. Aku tidak tahu apakah aku bisa pergi dan segera kembali seperti yang kamu katakan, tetapi aku berjanji kepadamu bahwa setelah membunuh pelaku itu, aku akan pergi menemani Bella selamanya.

Aku menerima pesan singkat dari Cynthia Ouyang, dia mengatakan bahwa Charles Ouyang telah dimanfaatkan oleh Yoga Yin, jika tidak percaya, pergilah dan tanyalah langsung kepada Yoga Yin.

Pada saat ini, aku tidak percaya perkataan siapa pun.

Aku turun dengan menaiki lift, mengendarai mobil dan pergi ke supermarket terdekat. Aku berjalan langsung ke arah peralatan dapur, mengambil sebuah pisau, membayar, dan langsung menuju ke Perusahaan Besar Yin.

Masalah lama, masalah baru, semua masalah harus diselesaikan dengan jelas.

Aku naik ke atas, sekretaris menghubungi Yoga Yin melalui telepon ekstensi. Yoga Yin sedang rapat, dan sekretarisnya memintaku untuk menunggu sebentar.

Aku duduk di seberang sofa dengan tanpa ekspresi, sekretaris Yoga Yin menuangkan secangkir kopi untukku, tetapi aku tidak menerimanya. Dia menatapku dengan ekspresi tak berdaya, lalu pergi.

Waktu berjalan menit demi menit dan detik demi detik. Ketika pintu ruangan kerja terbuka, orang-orang berjalan keluar satu demi satu, aku juga mendapati Bryan Bai dan Julie Xu ikut berjalan keluar.

Mereka bermesraan secara terang-terangan, menyegarkan pandangan duniaku.

Ketika mereka melihatku, keduanya saling memandang, lalu berjalan melewatiku.

Sosok Yoga Yin muncul di depanku, dia kelihatannya selalu sabar menghadapiku dan memberi senyum kejutan di sudut mulutnya, dia melangkah maju dan bertanya : “Ada apa, mengapa raut wajahmu begitu buruk ?”

“Mari kita bicarakan di ruangan kerjamu.” Aku berjalan melewati Yoga Yin ke ruangan kerjanya dengan tenang setelah aku selesai berbicara.

Aku berbalik melihatnya, dan melihat ke arah pintu yang terbuka di belakangnya, lalu berkata : “Tutup pintunya.”

Yoga Yin menatapku dengan curiga, dia tidak bodoh, dia menyadari keanehanku. Aku ingin berpura-pura seperti tidak ada yang terjadi, aku tahu bahwa Yoga Yin pasti mengetahui semua yang terjadi pada keluarga Yi, bagaimana mungkin dia tidak mengetahui insiden penculikan yang besar itu.

“Christine Mo, hari ini kamu terlihat sangat aneh.” Yoga Yin mengerutkan kening dan menatapku dengan bingung.

“Aneh bagaimana ?” Aku tersenyum dengan sengaja.

“Kamu tidak pernah datang kepadaku tanpa memberitahuku terlebih dahulu.” Yoga Yin menganalisis cukup akurat. Memang benar, aku tidak pernah mendadak datang menemuinya. Jika aku datang menemuinya, itu hanya ada dua kemungkinan, pertama meminta bantuannya dan kedua adalah datang untuk mencabut nyawanya.

“Apakah kamu menginginkanku ?” Aku menatap Yoga Yin dan tiba-tiba mengatakan ini kepadanya.

“Bisakah kamu mengatakan sekali lagi ?”

“Aku bertanya kepadamu, apakah kamu menginginkanku ?” Aku menatapnya dengan tak berdaya, itu karena semua kebencianku yang tersimpan dalam hatiku telah menjadi sekumpulan amarah. Sekumpulan amarah ini telah membuatku menjadi tidak bijak.

Mengingat wajah Bella, mengingat segala sesuatu di masa lalu, tanpa sadar aku menyentuh pisau yang kusembunyikan di pinggangku.

Yoga Yin menatapku dalam waktu yang lama, melihatku berdiam diri, dia melangkah maju dengan gembira, dan memelukku sambil berkata : “Apakah kamu tahu betapa bahagianya aku mendengar kalimatmu ini ?”

“Kamu tidak perlu merencanakan satu demi satu cara hanya untuk mendapatkanku.” Aku membiarkan dia memelukku, “Kamu memanfaatkan Charles Ouyang untuk membalas dendam kepada keluarga Yi, menyakiti Jonathan, melukai Bella, apakah kamu tahu betapa sakitnya hatiku ?”

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu