Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (2)

Yoga Yin menelepon kemari. Dia bertanya perhatian padaku. Apakah sudah sampai di rumah dengan selamat.

Aku terdiam.

"Christine, ada apa? Kenapa tidak bicara lagi?" Yoga Yin bertanya bingung dari ujung sambungan.

"Yoga, apa kamu merasa akhir-akhir ini perhatian padaku, aku akan memaafkan semua kejadian dulu?" nada bicaraku dingin. Ditambah dengan maksud bicaraku, Yoga Yin langsung tahu kalau ingatanku sudah kembali.

Dia berkata dengan kecewa dan terkejut, "Kamu ... akhirnya sudah ingat?"

"Kamu kira kamu menyelamatkanku, maka aku akan berterima kasih padamu?" aku tersenyum dingin, "Aku yang terlalu bodoh dan polos. Yoga, hubunganku dan kamu, selamanya hanya bisa menjadi orang asing."

Selesai berkata, aku langsung mematikan sambungan.

Alasanku bisa seperti ini, bukankah karena terlalu setia kawan. Kalau aku tidak mengasihani Stella Lin, tidak menyuruh dia datang ke perusahaanku, tidak karena perusahaan bangkrut, mengusirnya pergi, maka tidak akan terjadi seperti ini juga.

Aku percaya sifat orang pada dasarnya adalah orang baik. Tapi pada akhirnya hampir saja kehilangan nyawa.

Malam hari, Jonathan pulang. Saat dia masuk ke dalam kamar, aku sedang berdiri di balkon memandang lampu-lampu di kejauhan. Dia mendekat, memeluk pinggangku, lalu berkata di samping telingaku, "Sudah semalam ini, kenapa tidak kembali ke kamar?"

Aku menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi, "Kamu baru pulang semalam ini, karena bekerja di kantorku, jadi sibuk sampai semalam ini bukan?"

Jonathan menarik kembali tangannya dengan terkejut, memutar tubuhku menghadapnya lalu bertanya padaku, "Kamu ..."

"Tidak usah tebak lagi, ingatanku sudah kembali. Hari ini aku sudah ingat semuanya. Semua ini harus berterima kasih pada cinta pertamamu, Nona Vivian." kalau bukan mobil Stella dan simpanannya yang terlalu cepat, mau menerobos lampu hijau, dan hampir saja menabrakku, aku juga tidak akan karena terlalu shok, seketika ingatanku kembali.

"Christine, kamu kembali menjadi aneh." wajah Jonathan masam, melepaskan tanganku, lalu menatap ke arah depan.

"Aku aneh?" aku tertawa pahit, "Kantor yang aku dirikan dengan susah payah, disaat aku kehilangan ingatan, semuanya berubah menjadi milik PT.Weiss. Kamu membuat semua yang aku lakukan menjadi tidak berguna."

Jonathan tiba-tiba membalikkan badan. Mata yang gelap itu dibawah kegelapan malam memancarkan cahaya, "Bagus, begitu ingatanmu kembali, langsung bersiap membuka semua kesalahanku. Ayo sini. Mau bagaimana menghitung, kamu bilang saja."

Dimarahi seperti itu oleh Jonathan, aku menundukkan kepala, benar-benar dibuat kesal sampai bodoh.

Uang untuk berdirinya kantor Jonathan yang keluarkan. Sebelum aku kecelakaan, kantor bertemu dengan kesulitan, hampir saja hancur karena fitnahan Stella Lin di internet.

Nyawaku ini juga hampir saja mati di tangan Stella Lin. Susah payah semuanya kembali normal, aku malah dengan bodohnya memperhitungkan masalah kepemilikkan kantor.

Di saat aku tidak bisa tidur, Jonathan menjagaku tanpa lelah. Semua ini seperti terpatri di hatiku, sedangkan saat ini, setelah ingatanku kembali, aku malah langsung mencari kesalahannya.

Aku pusing. Apa aku yang terlalu bodoh? Hubungan suami dan istri apa perlu begitu perhitungan?

"Aku tidak tahu bagaimana menghitungnya." aku berbalik masuk ke kamar, Jonathan juga ikut masuk. Dia memegang lenganku, lalu dengan sekuat tenaga menarik tubuhku mendekat ke arahnya.

"Christine, sekarang aku berikan kamu dua pilihan. Yang pertama adalah kantor itu kembali menjadi milikmu, tapi pernikahan kita berakhir. Atau kamu menetap di rumah, menjadi istri yang baik dan ibu yang baik. Silakan kamu pilih sendiri."

Ancaman Jonathan seperti jarum yang menusuk hatiku. Aku tidak pernah terpikir akan mengakhiri pernikahan ini dengannya. Seperti yang dia katakan, aku sudah menikah sekali, kalau cerai lagi, tidak berani menjamin kehidupanku selanjutnya akan menjadi seperti apa.

Tapi kalau menyuruhku menetap di rumah dengan patuh, seperti burung kenari yang dirawat oleh Jonathan, aku tidak bisa melakukannya.

Aku menatap Jonathan dalam diam, dalam pandanganku terdapat perasaan dalam yang tersembunyi. Wajah sampingnya yang sempurna. Saat dia marah, selalu melakukan gerakan ini.

Aku mengulurkan tangan lalu mengelus wajahnya. Sampai di jakunnya, lalu di posisi jantungnya. Aku menempelkan wajah ke samping dadanya, lalu berkata dengan suara rendah, "Jonathan, kamu jangan marah padaku ya?"

Jonathan diam.

"Tadi kamu menyuruhku memilih, aku sudah selesai memikirkannya. Karena aku tidak dapat mengatur baik kantor, maka aku menaati janji, kembali menjadi istrimu." kerjasamaku, nada bicaraku, dan ketulusanku membuat kemarahan Jonathan pelan-pelan hilang.

Tangan panjangnya mengelus rambutku, "Nada bicaraku tadi agak kelewatan."

Aku menggeleng, "Tidak, kamu sudah melakukannya cukup baik. Aku yang tidak tahu puas, ingin mendapatkan pekerjaan dan keluarga. Aku benar-benar terlalu rakus."

"Sudah mengerti jelas?" Jonathan bertanya dengan ragu.

Aku menganggukan kepala, "Iya, aku ini tidak mempunyai kemampuan apapun. Seperti rumput yang jatuh sesuai angin bertiup."

Begitu Jonathan mendengar perkataanku, dia tersenyum pasrah dan berkata, "Kamu ini ya, mulutmu ini."

Aku mendorongnya dengan pelan, memandangnya dengan bercanda dan berkata, "Ada apa dengan mulutku ini?"

Aku mengerucutkan bibir, mengerjapkan mata ke arahnya, dan menatapnya dengan centil, "Cium dulu."

"Kekanak-kanakan." Jonathan seketika mendorongku, "Begitu berubah normal, langsung menjadi gila."

Selesai berkata, Jonathan berbalik dan hendak berjalan menuju toilet. Aku langsung maju dan memeluknya, "Kamu pasti masih marah, kalau tidak pasti akan menciumku."

Jonathan melepaskan tanganku, berbalik, dan menatapku dengan serius.

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu