Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 20 Wanita Yang Tidak Berpendidikan

Aku tidak tahu bagaimana aku menghabiskan makanan yang dipesan Jonathan untukku, baru selesai makan, langsung mual, aku bergegas lari ke kamar mandi, langsung bersandar di toilet memuntahkan semua makanan yang barusan aku makan.

Mungkin karena makan terburu-buru, mungkin juga mulai bereaksi, aku tidak bisa berpikir jelas sebenarnya kenapa, aku terduduk diatas keramik dingin.

Aku yang awalnya masih mempertimbangkan apakah mau menginginkan anak ini, di keesokan hari aku menerima sebuah telepon dari nomor tak dikenal, ternyata nenek Jonathan, mengatakan ingin bertemu denganku.

Aku tidak tahu bagaimana dia bisa mendapatkan nomor teleponku, sebagi orang tua, kalau orang tua ingin bertemu, aku pasti harus pergi, aku bertukar shift dengan rekan kerjaku.

Nenek Jonathan mengundangku ke cafe Joan, sekitar jam sepuluh lebih aku tiba disana, begitu masuk, aku melihat Cynthia, disampingnya duduk seorang tua yang berambut perak dan anggun, perasaanku kacau, berjalan pelan kesana, saat bertatapan mata dengannya, aku menganggukan kepala dengan pelan, memberi salam dengan hormat.

"Silahkan duduk, nona Christine." Wajah orang tua itu sangat serius, kedua matanya memelototi aku, membuat aku merasa tertekan, aku duduk dihadapan mereka dengan tegang.

Aku bisa merasakan nenek Jonathan sedang memelototi aku, tapi aku tidak punya keberanian mengangkat kepala melihat dia.

"Dulu nona Christine seorang model?" Suara orang tua sedikit serak, sangat dalam, kata-katanya jelas, aku perlahan menganggukan kepala.

"Aku menjadi model setahun lebih."

"Pernah bercerai?"

"Ya, pernah bercerai." Aku menjawab jujur, aku tidak tahu dalam benak nenek Jonathan, menjadi model dan pernah bercerai akan terkesan seperti apa.

Aku tidak menyangka setelah aku menjawab, suasana menjadi hening, Cynthia duduk dengan tenang di samping, tidak berkata apa-apa. Saat pelayan datang bertanya aku ingin minum apa, aku tidak memesan kopi, aku hanya meminta segelas air putih.

Saat air putih dituangkan, aku mengambil gelas minum seteguk kemudian menundukkan kepala lagi.

Sedikit bicara maka sedikit salah, banyak bicara maka akan salah banyak, aku mengerti logika ini.

"Seharusnya nona Christine tahu status Jonathan, istri Jonathan kelak harus sepadan dengan dia, apakah nona Christine paham maksudku?" Orang tua itu mengeluarkan kata-kata yang menusuk, setelah terdiam lama, akhirnya dia mengatakan maksudnya bertemu denganku.

Sebenarnya aku sudah menebak dia akan membahas masalah Jonathan, dan mungkin ingin aku meninggalkan Jonathan, saat ucapan ini dikeluarkan, hatiku seperti disayat, sakit sekali.

Aku mengangkat kepala, tersenyum pahit, "Aku mengerti."

"Kalau sudah mengerti, kenapa masih menganggu Jonathan, ingin menikah dan masuk ke keluarga kaya menjadi nyonya lagi?" Kesalahpahaman orang tua itu membuat aku sangat sedih sekali. Aku tahu statusku sekarang, pasti banyak orang salah paham, mengira aku bercerai hanya demi mengambil keuntungan. Dalam pandangan mereka, aku yang menjadi model pasti ingin mengincar uang dan masuk menjadi bagian keluarga kaya!

Walau aku menyangkal juga tidak ada gunanya, aku lebih memilih diam.

"Tidak menjawab berarti sudah mengakui?" Orang tua itu terus memaksa, aku tahu pasti ada yang bicara jelek tentangku, kalau tidak, pertama kali bertemu denganku, sama sekali tidak perlu memaksa seperti ini.

"Aku dan Jonathan hanya teman biasa." Aku mengambil nafas dalam, demi membuat diriku tidak begitu menyedihkan, aku berbohong.

"Teman biasa?" Orang tua itu memandang dengan curiga, "Teman biasa yang naik ke ranjang?"

Begitu mendengar ini, aku mengerti, nenek Jonathan pasti mencari orang untuk mengecek latar belakangku, sepertinya dia tidak sungkan berkata seperti itu.

Aku berusaha sekuat tenaga menahan air mata yang hampir keluar dari mataku. Aku menjawab dan berkata: "Apa yang ingin anda katakan, langsung saja, anda tidak perlu sungkan terhadap orang seperti aku."

"Kalau begitu aku langsung bicara saja, nona Christine, kamu tidak cocok dengan Jonathan, kamu sudah pernah bercerai, pekerjaanmu juga tidak bagus, keadaan keluargamu lebih parah lagi, keluarga Jonathan tidak bisa menerima wanita dengan status yang menyedihkan seperti ini, lebih baik kamu jangan menggunakan anak untuk mengancam Jonathan, kalau menggunaka anak untuk mengancam laki-laki, itu perbuatan yang sangat bodoh." Perkataan orang tua itu menyayat hatiku.

Aku jengkel, menganggukan kepala, "Aku mengerti."

"Baguslah kalau mengerti." Orang tua itu tersenyum pelan, Cynthia yang duduk di samping terdiam sekian lama tiba-tiba bicara.

"Nona Christine, aku harap kamu tidak memberitahu tentang pertemuan hari ini ke Jonathan."

Aku tidak menjawab, hanya memandangnya dalam diam, kedua matanya yang bersih rupanya menyembunyikan begitu banyak tujuan. Aku bangkit perlahan, melihat orang tua itu dan Cynthia, aku berkata pelan: "Aku masih ada urusan, permisi dulu."

Aku baru berjalan beberapa langkah, langsung mendengar nenek Jonathan berkata pada Cynthia: "Ternyata benar wanita yang tidak berpendidikan, sampai sopan santun yang mendasar saja tidak tahu."

Hatiku sakit, aku menggigit keras bibirku sendiri, dengan langkah cepat meninggalkan tempat itu.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu