Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 47 Kami Sudah Menikah

Aku tidak tahu kenapa aku menyetujui permintaan Lucy, mungkin aku melakukannya demi anaknya, atau mungkin juga untuk membuat Yoga berhenti menggangguku.

Aku menelepon Yoga untuk segera datang ke KFC, aku mengatakan ada urusan dengannya.

Yoga menyetujuinya dengan gembira, dalam waktu setengah jam dia sudah muncul di pintu KFC, senyum merekah di bibirnya ketika dia melihatku, tapi dengan cepat senyum itu sirna ketika pandangannya jatuh pada Lucy.

Dia melangkah maju, dan menarik pergelangan tangan Lucy, lalu bertanya dengan ketus: "Kenapa kamu bisa ada di sini?"

"Yoga, dia ini istrimu, kenapa kamu seperti ini kepadanya?" Aku terperanjat, Yoga yang biasanya begitu lembut mendadak berubah menjadi sosok yang sangat galak dan mengerikan.

"Pergi kamu, cepat pergi." Yoga menggertak Lucy dengan keras, anak di sampingnya pun menangis dan Lucy menariknya mendekat.

Aku melangkah maju, dan mencegah perlakuan kasar Yoga, semua pandangan orang di dalam KFC mengarah ke meja kami.

"Yoga Sudirman, lepaskan Lucy sekarang juga." Aku memperingatkan Yoga dengan nada rendah.

Merasakan emosiku yang kurang stabil, Yoga segera melepaskan pergelangan tangan Lucy, lalu dia berbalik dan menatapku dengan gugup, kemudian menjelaskan: "Christine, kamu jangan percaya apapun yang dikatakan oleh perempuan gila ini, aku sama sekali tidak mempunyai hubungan apapun dengannya."

Aku melihat ke arah Yoga dengan tatapan tidak percaya, kalau benar-benar tidak ada hubungan apapun, kenapa dia sampai hilang kontrol, jelas sekali, apa yang dikatakan Lucy semuanya benar, dan dia masih berusaha dengan sangat untuk menyangkalnya.

Bilang saja aku bisa memaafkan permainannya selama tiga tahun itu, tapi bagaimana bisa aku menerima perlakuannya yang seperti ini kepada wanita yang melahirkan darah dagingnya sendiri.

Si Gendut yang dulu, meskipun perawakannya buruk, tapi hatinya sangat baik, dia menyukaiku dalam diam, itu merupakan suatu pertanda akan cinta yang tulus.

Tapi dia sudah berubah, aku tidak tahu apa yang membuatnya berubah sedemikian rupa, tapi dia sungguh terlalu kejam kepada Lucy, meskipun dia tidak menghormati lucy, tapi setidaknya demi anaknya dia tidak melakukan seperti itu.

Aku menatap ke arahnya dengan putus asa dan menggelengkan kepala, "Yoga, apa kamu berani berkata bahwa anak itu bukan anakmu?"

Setelah aku bertanya dengan dingin, Yoga tampak ragu, kemudian tiba-tiba berkata dengan mantap: "Bukan, aku hanya mencintai kamu seorang, tidak ada selain kamu yang pantas untuk melahirkan anakku."

Aku mendengar nafas Lucy tercekat di tenggorokannya, aku melirik ke arahnya, sungguh kasihan wanita itu.

"Yoga, aku benar-benar tidak menyangka kamu pria seperti ini, kamu berani menidurinya, harusnya kamu juga berani mengakuinya. Sekarang kamu seperti ini kepada Lucy, mungkin saja esok hari kamu juga akan seperti ini kepadaku." Aku menghela nafas panjang, dan menatapnya dengan penuh kekecewaan, "Setelah ini jangan cari aku lagi, baik-baiklah terhadap Lucy, dan juga kepada anak kalian."

Aku memutuskan semua hubungan dengan Yoga di hadapan Lucy.

Saat aku berbalik untuk pergi, Yoga mencengkeram pergelangan tanganku kuat-kuat, dan memohon: "Aku tdak mau putus, aku tidak akan melepaskan tanganmu, Christine, demi kamu aku rela mengkhianati seluruh dunia, mengapa kamu tidak memberikan kesempatan sedikit pun padaku?"

"Di dalam duniaku dari awal tidak ada kamu." Aku berkata dengan datar kepada Yoga, "Aku bisa tidak mengungkit permainan yang kamu lakukan padaku selama tiga tahun, tapi aku tidak bisa menerima perlakuanmu kepada wanitamu dan kepada anakmu. Berikan kesempatan itu, dan cintamu kepada orang yang mencintaimu."

Yoga menatapku dengan kukuh, dan menggelengkan kepala.

"Lepaskan." Aku menarik tanganku kuat-kuat, melirik sejenak ke arah Lucy dan anak itu, kemudian pergi meninggalkan KFC.

Pertemuan kali ini, aku sudah memutuskan segala hubungan dengan Yoga, aku tidak tahu bagaimana dia bisa seperti itu kepada Lucy dan anaknya, tapi aku tidak ingin menjadi wanita selingkuhan di mata Lucy, lagipula saat aku menerima lamaran Yoga beberapa saat lalu, aku tidak mengetahui keberadaan Lucy dan anaknya.

Aku hanya berharap wanita kasihan itu bisa segera kembali ke sisi Yoga.

Saat aku berjalan pergi dari KFC dan bersiap untuk pulang, ibu Jonathan meneleponku, dan berkata bahwa beliau ingin bertemu denganku di rumah keluarga Chandra tanpa sepengetahuan Jonathan.

Aku membeku, aku bisa menebak apa yang ingin dikatakan oleh ibu Jonathan.

Tapi aku tetap memaksakan diri untuk pergi, aku tidak boleh berprasangka buruk, aku memanggil taksi untuk pergi ke rumah keluarga Chandra.

Ibu Jonathan menyuruhku untuk menunggu di ruang tamu, aku menunggu sekitar 10 menit, dan melihatnya berjalan turun perlahan, saat melihatku, senyum tipis menghias bibirnya.

Aku berdiri dengan gugup, dan senyum yang sangat tidak natural tersungging di bibirku.

Ibu Jonathan hanya tersenyum simpul, menunjuk ke arah sofa sambil berkata: "Silahkan duduk, tidak perlu sungkan."

"Baik." Bagaimana bisa tidak sungkan, setiap kali bertemu dengan orang tua aku selalu gugup tanpa sebab.

Aku duduk di atas sofa yang empuk itu, kedua tanganku menangkup jadi satu, dan tak berhenti bergerak, aku hanya melihat ibu Jonathan yang menatap ke arahku kemudian tiba-tiba berkata: "Christine, aku tahu Jonathan saat ini sangat sangat mencintaimu."

Aku terdiam, dan mengangkat wajahku sedikit untuk melihat ke arah wanita berwibawa di hadapanku ini, aku tidak tahu sebenarnya kenapa dia memanggilku kesini?

"Aku juga pernah muda, juga pernah mengalami cinta yang memabukkan dengan ayah Jonathan, aku tahu perasaan itu." Ibu Jonathan berkata terus terang, kebahagian terpancar dari kedua sorot matanya saat mengingat kembali memori itu, tapi dengan cepat dia menarik kembali memori itu, dan tatapannya menjadi serius lagi.

"Cinta dan pernikahan merupakan dua hal yang berbeda, aku harap kamu bisa mengerti apa yang aku maksud." Kata-kata ibu Jonathan sudah menjelaskan inti pertemuan ini.

Aku mengerti, di matanya, aku ini bukan wanita yang pantas. Aku hanya seorang wanita yang mampir di kehidupan Jonathan, bukan belahan jiwanya.

"Kalau aku tidak bisa meninggalkan Jonathan, apa tante akan merasa kalau aku ini buruk?" Aku bertanya dengan hati-hati.

"Apa maksudnya tidak bisa meninggalkan, cinta mati?" Ibu Jonathan bertanya lugas kepadaku.

"Aku dengannya.... kami..... sudah menikah." Aku mengerahkan semua keberanianku untuk mengatakannya, begitu aku mengatakannya, aku mendengar ibu Jonathan mengambil nafas tercekat, dan membelalakan matanya ke arahku, seluruh tubuhnya gemetar.

Aku melihat ke arahnya dengan ketakutan, dan segera mengambilkan segelas air untuknya, setelah meminumnya pelan-pelan, dia perlahan mulai kembali seperti semula, dan diam untuk beberapa saat lamanya.

Aku tahu aku sudah menyulut api, hampir saja aku membuat ibu Jonathan mati karena shock.

Aku benar-benar menyesal sudah mengatakan yang sebenarnya, jelas-jelas aku pernah berkata untuk menyembunyikannya, tapi di saat ibu Jonathan berusaha untuk membuatku meninggalkan Jonathan, tiba-tiba aku tak kuasa untuk menahannya, dan mengatakan yang sejujurnya.

Setelah menunggu ibu Jonathan tenang, dia baru melihat ke arahku dan berkata: "Apa yang baru saja kamu katakan, apa maksudnya kamu dan Jonathan sudah menikah?"

"Tante.... tidak, harusnya aku memanggil mama, aku dan Jonathan dari awal sudah menikah secara sipil. Maaf, aku baru berani mengatakannya kepadamu sekarang, kalau kamu ingin menyalahkan, marahi saja aku!" Aku menundukan kepala, seperti seorang anak kecil yang sudah melakukan sebuah kesalahan, kalau seandainya mama Jonathan memakiku, bahkan memukul atau menamparku aku akan menerimanya.

Dia hanya tertawa dingin, "Baiklah, kalian berdua memang sama saja, bisa menyembunyikan rahasia dengan sangat rapi, kalau hari ini aku tidak memanggilmu kesini, apa kalian akan menutupinya dari kami seumur hidup?"

"Tidak." Aku menjelaskan dengan panik, tapi baru aku sadari kalau pilihan kataku sangat buruk, dan membuat kesan yang buruk di mata orang tua.

"Cepat telepon Jonathan dan suruh dia kesini, aku akan bertanya kepadanya, apakah dia masih menganggap aku sebagai ibunya." Ibu Jonathan murka, aku melihat ke arahnya dengan takut-takut, dan dengan gemetar mengeluarkan ponselku untuk menelepon Jonathan.

Tidak lama kemudian, Jonathan datang bersamaan dengan neneknya, begitu mereka masuk, aku merasakan tatapan penuh kebencian dari nenek Jonathan yang ditujukan kepadaku.

Jonathan menatap ke arahku penuh tanya, dan aku berkedip beberapa kali ke arahnya.

"Jonathan, pernikahanmu dengan nona Christine, kenapa kamu sembunyikan dari keluarga?" Ibu Jonathan bertanya, dan serentak mengagetkan semua orang yang ada di ruangan itu.

Terlebih neneknya, matanya terbelalak lebar, dan dia segera memukul lengan Jonathan: "Anak bodoh, aku akan menghajarmu, kamu menikah tanpa mengatakan apapun pada kami?!"

Aku tahu masalah ini meledak, aku tidak berani membuka mulut, aku takut begitu aku membuka suara, ibu dan nenek Jonathan akan menyerangku, aku sekarang benar-benar menyesal tidak menjaga mulutku baik-baik, kalau tahu akan seperti ini, meskipun dipukul sampai mati pun juga tidak akan ku ucapkan, dan kemudian diam-diam meninggalkan Jonathan.

Sekarang sudah terlanjur, dan masalah-masalah baru mulai muncul.

"Karena semua orang sudah tahu, aku juga tidak perlu menyembunyikannya lagi." Jonathan menatap ke arah ibu dan neneknya, kemudian melihat ke arahku, mengulurkan tangannya, memintaku mendekat.

Aku melangkah maju, dan menyambut uluran tangannya, dia menggenggam tanganku erat, kemudian berkata kepada semua yang hadir di situ: "Ini istriku Christine, tidak peduli kalian terima atau tidak, kami berdua sudah menjadi suami istri secara sah."

"Aku tidak terima." Nenek Jonathan berkata, "Cynthia yang akan menjadi cucu menantu keluarga Chandra, wanita keluarga Tanjaya ini punya apa, keahlian di atas kasur?"

"Nenek, jangan berkata seperti itu tentang istriku, dia wanita seperti apa aku sendiri lebih mengerti, apa kamu kira aku sudah buta?" Perkataan Jonathan membuat tangis neneknya pecah.

Dia menangis, menggelengkan kepala, dan menunjuk ke arah Jonathan: "Susah payah aku membesarkanmu, berharap kamu akan mendapatkan seorang wanita baik-baik untuk menjadi pendamping hidupmu, aku tidak menyangka kamu dengan bodohnya memilih wanita seperti dia."

Ibu Jonathan hanya duduk di sofa tanpa suara.

Aku di saat ini, hanya bisa diam mematung seperti bukan manusia, kalau bukan karena tangan Jonathan yang menggenggam tanganku erat, melihat pertengkaran keluarga Chandra seperti ini, aku tidak kuasa untuk bertahan, dan sudah kabur dari tadi.

"Nek, Christine menyelamatkan hidupku, kalau bukan karena darahnya, cucumu sudah tidak ada lagi, sudah tidak akan berada disini berbicara denganmu." Saat mendengar kata-kata Jonathan, aku menatap ke sisi wajah Jonathan dengan terkejut.

Apa yang baru saja dikatakan Jonathan, dia membuat sebuah kebohongan, agar keluarganya bisa menerimaku?

Ibu Jonathan melihat ke arah Jonathan dengan kaget, dan bertanya: "Kebohongan apa lagi yang kamu buat di depanku dan di depan nenekmu?"

"Kecelakaan mobil empat tahun yang lalu, kalau bukan karena transfusi darah Christine yang menolongku, sekarang yang tersisa di keluarga Chandra hanya mama dan nenek." Setelah menjelaskan, Jonathan menatap lembut ke arahku, dan tersenyum lebar sambil berkata: "Darahmu terus mengalir di dalam tubuhku semenjak itu."

Aku menatap Jonathan dengan penuh tanya, itu kejadian dari kapan?

Aku akui aku memang pernah menyumbangkan darah, tapi tidak semudah itu, karena golongan darahku AB rh-negatif, yang juga sering disebut dengan darah panda, kami memiliki kelompok kami sendiri, dimana kalau ada yang sedang membutuhkan di satu kota, maka hemofilia terdekat akan segera menuju ke rumah sakit untuk menyumbangkan darah.

"Kamu juga darah panda?" Aku bertanya dengan kaget kepada Jonathan.

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu