Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (2)

"Aku merindukan Bella dan Bernice." Aku sengaja mengalihkan pembicaraan, sejujurnya aku belum memaafkan Jonathan, seperti sebagian bekas luka yang tidak mudah hilang begitu saja.

“Kita segera pergi menjemput Bella kemudian pulang melihat Bernice.” Jonathan langsung menggandeng tanganku dengan erat, seolah takut diriku bisa hilang.

Jika aku ingin melarikan diri, seberapa erat dia menggandeng tanganku, dia tidak akan bisa menahan diriku.

Jonathan menyetir, aku duduk di kursi sebelah kemudi, aku menyandarkan kepalaku pada tempat duduk, aku sangat lelah, ingin tidur. Mungkin setelah donor darah, tubuhku dalam keadaan lelah.

Perjalanan tidak jauh, namun aku tertidur.

Ketika aku bangun, diriku sudah berada di tempat tidur.

Pantulan cahaya lampu kekuningan dekat tempat tidur persis di wajahku, aku berusaha bangun dan melihat ke sekeliling kemudian menyadari bahwa aku berada di kamar tidur kami sebelumnya.

Setelah aku membuka selimut dan mengenakan sandal, kepalaku semakin pusing, sepertinya tubuhku sangat lemas, setelah mendonor darah, aku harus merawat tubuhku dengan baik.

Aku membuka pintu kamar, berjalan keluar dan menuruni tangga perlahan-lahan, Bella sedang bermain dengan Jonathan, ketika Bella melihat aku turun, dia langsung menghampiriku dan memeluk pahaku dengan erat.

“Ibu, ibu kemana saja, Ayah bilang ibu pergi mencari Peri Kecil.” Wajah mungil Bella yang polos menatap lekat padaku.

Aku membelai wajah mungil Bella dan melirik sekilas Jonathan, dia asal menghiburnya bahkan menggunakan alasan mencari Peri Kecil, aku tahu dia menjaga posisiku dengan baik di depan Bella.

“Apakah Bella menyukai Peri Kecil?” Tanyaku pelan.

Bella mengangguk, "Aku menyukainya, adik juga menyukainya."

Bernice tertidur di dalam ayunan di sebelahnya.

Kadang-kadang aku merasa dilema, seandainya aku bisa mundur selangkah demi kebaikan bersama, mengapa harus peduli dengan sedikit kesalahan ini, dan terus menerus merajuk dengan Jonathan. Ketika aku berada di Desa A dan melihat murid-murid berlari di hadapanku, tingkat kerinduanku pada anak-anak semakin tinggi.

Aku melihat sekeliling untuk mencari sosok ibu mertuaku, kemudian aku bertanya: "Dimana ibumu?"

"Ada temannya mengalami kecelakaan mobil saat dia dalam perjalanan kembali ke Kota F, dia pergi untuk menjenguknya, mungkin bisa pulang malam." Jonathan berjalan perlahan mendekatiku, menatap lekat wajahku: "Kamu kelihatan pucat, aku akan meminta Bibi Chang membuat makanan bernutrisi untukmu."

Awalnya aku ingin mengatakan bahwa aku tidak akan menginap di rumah Keluarga Yi, ingin kembali ke rumahku sendiri, tetapi aku tidak rela melihat Bella yang menempel padaku seperti ini.

“Mengapa kamu diam saja?” Tanya Jonathan khawatir.

Aku menggelengkan kepala, "Aku lelah, tidak ingin berbicara."

"Naik ke atas istirahatlah!" Jonathan menepuk pelan pundakku, aku memandang Jonathan dengan ekspresi serba salah dan mengingatkannya: "Kamu sepertinya lupa kalau kita sudah bercerai, aku seharusnya tidak berada di sini."

"Besok kita bisa menikah lagi." Jonathan berkata dengan santai.

Menikah lagi?

Awal kami bercerai, aku benar-benar kepikiran ingin kembali lagi dengannya, tetapi tidak lagi untuk sekarang, setelah mengalami banyak hal, aku seolah mati rasa, harapanku pada sebuah pernikahan tidak lagi seperti dulunya.

Dengan begitu kami tidak perlu bergantung satu sama lain.

“Ibu, apakah ibu sudah bercerai dengan ayah?” Bella menatap kami dengan serius, usianya masih sangat kecil namun bisa mengerti apa yang kami bicarakan, air matanya mulai mengalir dari sudut matanya, “Aku tidak ingin ibu dan ayah bercerai, Bella sangat sedih, Bella tidak ingin menjadi anak yatim piatu. "

Isakan Bella terasa lucu dalam sekejap, aku benar-benar tidak tahu Bella mirip dengan siapa, aku merasa mirip dengan Jonathan Yi yang berpikir secara seksama, teliti bahkan sensitif.

Untung saja tidak mirip diriku yang sangat ceroboh, seperti kejadian ditiduri oleh seseorang yang tidak dikenal yang mengakibatkan kefatalan itu.

"Kamu cepat menghibur anakmu dan memberitahunya kita tidak bercerai." Jonathan sangat cerdas, jika aku mengatakannya, itu menandakan bahwa besok aku akan menikah dengannya lagi.

Aku mencoba menghibur Bella: "Bella, kamu tidak akan menjadi anak yatim paitu, karena ibu akan selalu berada di sisimu."

“Bagaimana dengan ayah?” Bella serius menatapku.

Aku melirik sekilas Jonathan, "Dia akan terbang kemanapun dia mau."

“Kenapa ayah terbang?” Bella menatapku dengan bingung.

“Kamu bertanya sendiri pada ayah.” Aku membiarkan Jonathan yang menjawabnya, ketika Bella ingin bertanya pada Jonathan, terdengar suara mobil masuk ke dalam halaman depan rumah.

Kemudian aku mendengar suara ibu mertuaku mengobrol dengan seseorang, aku melihat ibu mertua berjalan masuk bersama seorang pria muda dengan postur tubuh yang tinggi, aku sangat kaget ketika menyadari orang tersebut adalah pria yang bermarga Ying itu.

Apakah temannya ibu mertua adalah ibunya Refaldy Ying?

Dunia ini sangat kecil, bahkan terlalu kecil.

Ketika aku berbalik ingin berjalan ke atas, aku dipanggil oleh ibu mertuaku, "Christine Mo ..."

Baiklah, apapun itu, aku memang harus menghadapinya.

Aku berbalik perlahan dan memperhatikan wajah cemberut ibu mertuaku, yang menghampirinya dan bertanya: "Bagaimana kamu bisa kesini lagi?"

"Ibu ..." Setelah aku memanggilnya, ibu mertuaku langsung menghalangi pembicaraanku.

"Jangan memanggilku, aku baru pertama kali melihat wanita yang tidak bertanggung jawab dan bahkan sangat egois seperti dirimu." Setelah ibu mertuaku memarahiku, mungkin dikarenakan ada tamu, dia kemudian mengecilkan suaranya dan berkata: "Apakah hidupmu sudah jatuh miskin sehingga kamu berencana kembali mencari Jonathan?"

Aku terdiam, meskipun Siti Yun telah pergi, tetapi ibu mertuaku masih mengingat jelas dengan perkataannya yang merusak reputasiku.

Apakah aku jatuh miskin?

Deskripsi macam apa ini.

Aku tersenyum pasrah, tatapanku dengan orang yang bernama Refaldy Ying bertemu sesaat, dia tersenyum menatapku, lalu menoleh ke arah ibu mertuaku bertanya, "Tante Liao, apakah aku boleh berkenalan dengan semua anggota Keluarga Yi?"

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu