Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 139 Aku yang terbodoh (2)

Keesokan paginya, ketika kakak ipar belum bangun, aku langsung pergi keluar. Anak ini tidak boleh dilahirkan. Jika terus dibiarkan, maka akan menimbulkan masalah.

Ketika aku tiba di rumah sakit, klinik rawat belum buka. Aku duduk diam di ruangan tunggu, tidak lama kemudian, satu demi satu pasien datang dan memenuhi seluruh ruangan tunggu.

Pada saat itu, ponselku berdering. Ketika aku melihat bahwa itu adalah panggilan dari kakak ipar, aku segera mematikan telepon.

Kakak ipar mengirimku sebuah pesan melalui Wechat, dia memintaku untuk segera kembali. Jika tidak, dia akan menghubungi Jonathan dan memberitahunya tentang kehamilanku.

Ancamannya berhasil, aku tidak boleh membiarkannya memberitahu Jonathan, dan aku segera kembali ke rumah. Kakak ipar sedang mondar-mandir di ruangan depan, ketika dia melihatku kembali, dia segera menatap pinggang kecilku, dan bertanya dengan khawatir : “Apakah kamu sudah aborsi ?”

Aku mengangguk kepala : “Sudah.”

Kakak ipar memandang ke arah jam dinding dan menggelengkan kepalanya : “Tidak mungkin, pada waktu ini, rumah sakit baru saja memulai jam kerja, tidak mungkin sudah aborsi, kamu berbohong padaku.”

“Kenapa kalau aku membohongimu ?” Aku marah dan berteriak kepada kakak ipar, “Apakah kamu tahu bahwa sekarang aku sangat menderita, kamu memaksaku seperti ini, apakah kamu ingin aku mati ?”

Aku sedang mengandung anak orang lain, kakak ipar memintaku melahirkan anak ini untuk kepentingan dirinya sendiri. Aku tidak bisa melakukannya, perceraian antara aku dengan Jonathan sama sekali bukan keinginanku, aku bahkan ingin kembali bersama dengannya. Jika anak ini dilahirkan, maka semuanya akan berakhir.

Kecelakaan yang terjadi karena minum terlalu banyak anggur sudah seharusnya tidak terjadi, dan yang paling parah adalah aku lupa meminum obat kontrasepsi sehingga membuatku hamil, aku benar-benar bodoh.

“Christine Mo, aku mohon, tolong biarkan anak ini lahir, jika aku bisa hamil, aku tidak akan memohonmu. Aku membuang harga diriku dan memohonmu seperti ini, apakah kamu tidak memiliki belas kasihan untukku ?” Setelah kakak ipar mengatakan ini, dia menangis, “Apakah kamu ingin aku berlutut dan memohon kepadamu ?”

Setelah mengatakan itu, kakak ipar benar-benar membuktikan perkataannya itu dengan berlutut, dan aku segera menariknya untuk bangkit.

“Biarkan aku memikirkannya lagi.” Aku menghiburnya.

“Tenanglah, aku akan menanggung semua biaya selama kehamilanmu dan pascapersalinanmu. Aku memiliki pekerjaan, jumlah tabunganku cukup untuk membiayai anak ini, aku akan memperlakukannya dengan sangat baik.” Kakak ipar menatapku dengan gembira.

Aku terdiam dan hatiku terasa berat.

“Aku tidak akan mengatakan sepatah katapun kepada CEO Yi, kecuali aku mati.” Kakak ipar menatapku dengan sungguh-sungguh, kebahagiaan dan harapannya terlihat begitu jelas di matanya.

Tetapi dia tidak akan pernah memahami tekanan batinku, aku sangat menyesali kejadian malam itu, mengapa aku harus meminum begitu banyak.

Kakak ipar sudah pergi bekerja, menyisakanku sendirian di rumah dan berpikir sembarangan. Guru Michael berkata bahwa temannya sedang kekurangan asisten dan bertanya kepadaku apakah aku ingin pergi.

Jika aku tidak hamil, aku akan dengan senang hati menerima tawarannya. Tetapi dengan keadaanku sekarang ini, tidak memungkinkanku untuk bekerja.

Aku tidak tahu harus bagaimana sekarang. Jika aku aborsi, maka kakak ipar akan memberitahu Jonathan bahwa aku mengandung anak orang lain. Jika aku tidak melakukan aborsi, maka aku akan kehilangan pekerjaanku.

Apakah aku akan hidup seperti ini saja ?

Sambil melihat pemandangan dari jauh, aku mengerutkan kening dengan erat-erat, kondisiku saat ini hanya dapat memilih salah satu dari kedua pilihan tersebut.

Tiba-tiba, suara telepon menarik pikiranku kembali, aku mengambil ponselku dan melihatnya sejenak, itu adalah panggilan dari Jonathan. Belakangan ini aku bersembunyi darinya, takut menghubunginya, kenapa hari ini dia menghubungiku ?

Setelah berpikir lama, aku menekan tombol jawab dengan raut wajah serius, dan menjawab “Hallo” dengan lembut.

“Bernice dan Bella dirawat di rumah sakit.” Jonathan tidak menyapaku dan langsung memberitahu hal besar ini.

“Apa yang terjadi ?” Tanyaku dengan cemas.

“Bernice sedang tumbuh gigi, tetapi giginya tidak tumbuh, dan sekarang demam. Bella jatuh dari tangga, dan mengalami sedikit geger otak dan patah tangan.”

“Di mana ?” Aku bertanya dengan panik.

“Rumah sakit Central.”

“Aku akan segera datang.” Aku menutup telepon, bersiap-siap sebentar, dan segera bergegas ke rumah sakit. Berdasarkan nomor kamar pasien yang diberitahu oleh Jonathan, aku mendapati Bernice dan Bella. Untuk memudahkan perawatan, Jonathan mengatur kedua anaknya di kamar pasien yang sama.

Setelah melihat kedua anak terluka seperti ini, aku menitikkan air mata dengan rasa bersalah.

“Bagaimana ini bisa terjadi ?” Aku menatap Jonathan dengan air mata berlinang, “Kamu sebagai ayah mereka, kenapa kamu tidak menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anakmu ?”

“Bagaimana denganmu ?” Jonathan berbalik tanya.

Pertanyaannya benar-benar membuatku tidak bisa berkata-kata lagi, aku juga tidak melakukan kewajibanku dengan baik, apa hak aku menyalahkannya ?

Pada saat ini, pintu kamar pasien didorong terbuka, Ibu mertua dan Siti Yun masuk ke dalam kamar pasien dengan memegang sebuah laporan di tangannya. Ketika ibu mertua melihatku, mulutnya terangkat dan meledek dengan berkata : “Yo, ini siapa ya ?”

Aku bangkit, menundukkan kepala, dan menyapa dengan lembut : “Ibu.....”

“Jangan memanggilku ibu, kamu sudah bercerai dengan Jonathan, dan kita sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi.” Ibu mertua berkata dengan nada dingin.

Aku sudah tidak kembali selama lebih dari sebulan, tentu saja ibu mertua sudah mengetahui kondisi kami. Aku tersenyum kesepian dan memandang Siti Yun yang berdiri di belakang ibu mertua. Dia menatapku dengan tatapan dingin.

Ini sangat konyol. Aku pikir Jonathan menceraikanku karena memiliki alasan yang tidak dapat dikatakan kepadaku. Tetapi ketika aku melihat Siti Yun begitu dekat dengan ibu mertuanya, aku baru mengerti satu hal.

Aku adalah orang terbodoh di dunia ini.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu