Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 85 Menghancurkan reputasi (1)

Aku melihat Bella dengan bingung, aku tidak pernah menjaganya, aku tidak mengerti apa yang harus aku lakukan saat ini. Ketika otakku merespons, aku terpikirkan untuk pergi ke rumah sakit.

Aku langsung menelepon Jonathan , dan memberitahunya sepertinya Bella demam dan dia juga mimisan. Jonathan menyuruhku menunggu di rumah dan dia akan segera datang.

Ketika Jonathan datang, dia datang membawa obat-obatan, dia menyentuh dahi Bella, lalu mengukurnya suhu tubuhnya, 39.2 derajat, Bella sedang demam tinggi.

Jonathan langsung memberikan obat penurun panas kepada Bella , setelah menempelkan komperes demam, dia bertanya kepadaku, "Siang ini dia makan apa?"

Aku terdiam sesaat lalu menjawab, "Aku membawanya makan kfc."

Jonathan menyalahkanku dengan marah: "Bagaimana kamu menjadi seorang ibu, dia masih sangat kecil, dia gampang sakit jika memakan makanan yang panas dalam."

Aku merasa sangat bersalah, tiga tahun ini aku tidak pernah menemani Bella, aku hanya tidak ingin melihatnya kecewa jadi aku membawanya makan. Siapa sangka baru makan sekali dia langsung sakit.

"Aku tidak tahu, anak orang lain bisa makan, kenapa..." Jonathan memotong ucapanku sebelum aku selesai berbicara.

"Bella tidak pernah meminum ASI jadi tubuhnya lebih lemah daripada anak-anak pada umumnya. Kenapa ibuku sangat hati-hati dalam merawatnya selama tiga tahun ini karena Bella memiliki daya tahan tubuh yang lemah dan sering sakit. Jika dia tidak makan dan tidak minum, Ibuku akan menemaninya, tidak makan dan tidak minum, apakah kamu mengerti? "ucapan Jonathan bagaikan pisau yang menyayat hatiku.

Selain merasa sakit, hatiku sudah mati rasa dan aku tidak merasakan apa-apa lagi.

Aku pikir selama tiga tahun ini aku menjalani hari-hariku dengan panjang dan sulit, tetapi aku tidak menyangka tiga tahun ini Bella tumbuh dengan tegar dan menderita.

Ketika aku menyalahkan perlakukan Ibu Jonathan yang kasar kepadaku, aku tidak menyangka dia merawat anakku dengan sangat baik. Meskipun dia memisahkan aku dengan Bella, dia mengasuh anak perempuanku dengan sepenuh hati.

Aku benar-benar tidak layak menjadi seorang ibu, bahkan sangat tidak becus. Saat ini, aku merasa kasihan kepada Bella dan aku sangat menyalahkan diriku. Jika aku tahu dari awal aku tidak akan membawanya makan junk food, dan masalah seperti sekarang ini tidak akan terjadi.

“Apakah kita perlu membawa Bella ke rumah sakit?” Melihat wajah mungilnya yang memerah dan tidak enak badan, aku merasa sangat khawatir, dan tidak tahu harus berbuat apa.

"Sudah, Bella baru saja makan obat penurun panas, kita lihat selama dua jam. Jika suhu tubuhnya masih tidak turun, kita baru bawa dia ke rumah sakit." Jonathan tahu jauh lebih banyak daripada aku.

Selama beberapa tahun ini, dia sudah menjadi ayah dan juga ibu. Meskipun dia sibuk, dia pasti sangat peduli dengan putrinya, jika tidak, bagaimana mungkin dia bisa tahu bagaimana menghadapi situasi ini.

Jonathan menyuruhku merebus air, untuk menyerduh obat pereda panas dalam untuk Bella dan memberi Bella minum lebih banyak air hangat, untuk meredakan demamnya.

Aku dan Jonathan sibuk semalaman, sampai jam sepuluh malam Bella akhirnya berkeringat dan suhu tubuhnya turun. Dia membuka matanya lalu memanggilku dengan suara pelan, "Ibu!"

Setelah mendengar suara Bella , aku langsung menangis, aku langsung melangkah maju, untuk memeluknya sambil menangis menyalahkan diri sendiriku, "Bella, jika terjadi apa-apa denganmu, ibu mati seratus kali juga tidak akan cukup."

Dikarenakan demam ini, aku benar-benar terjaga, ketika aku melihat Jonathan yang tidur di sofa karena kelelahan bekerja dan ditambah lelah karena mengurus Bella , aku mendekatinya dengan tenggorokan tercekat, aku menjulurkan tangan dan dengan lembut menyentuh dahinya, lalu menyentuh sudut alisnya. Dia terkejut, dan langsung bangun lalu dia bertanya, "Bagaimana kedaan Bella ?"

"Demamnya sudah turun," isakku.

“Baguslah.” Jonathan merasa lega, dan langsung bersandar di sofa. Dia menatap air mataku lalu menjulurkan tangan dan menghapusnya, sambil bertanya, “Ada apa?”

Aku menggelengkan kepalaku, aku mengerutkan bibirku sambil menyalahkan diriku, lalu aku bertanya, "Jonathan, apakah menurutmu aku tidak layak menjadi seorang ibu, aku tidak becus menjaga Bella ."

“Ucapan bodoh apa yang sedang kamu katakan, Bella adalah putrimu, kamu memiliki tanggung jawab untuk menjaganya.” Jonathan mengacak rambutku, sambil berkata: “Semua yang aku katakan hari ini aku katakan karena aku sedang marah, kamu jangan memasukannya kedalam hati.”

"Tidak, kamu perkataanmu benar, aku benar-benar harus belajar bagaimana menjadi seorang ibu, jika tidak setelah anak di dalam perutku ini lahir, dan mengalami situasi hari ini aku pasti akan gila."

Jonathan tersenyum, "Sampai saatnya kamu pasti bisa sendiri."

Aku menatapnya dengan tidak percaya diri, "Aku benar-benar takut aku tidak sanggup menjaganya, sekarang aku ragu apakah aku bersikeras melahirkan bayi di dalam perutku ini merupakan keputusan yang benar atau salah, aku bahkan tidak bisa menjaga Bella dengan baik. Apa hakku melahirkan anak lagi dan membagi cinta keibuanku terhadap Bella . "

Jonathan menjulurkan tangannya, mengenggam tanganku, dan menghiburku: "Christine Mo, lakukan semua dengan perlahan-lahan, semuanya akan baik-baik saja."

Aku mengangguk, "Aku ingin berusaha melakukan semuanya dengan baik, tapi aku menyadari aku tidak dapat melakukan apa pun dengan baik."

“Sini.” Jonathan menarikku, aku mendekatinya dengan perlahan-lahan, lalu bersandar di bahunya.

“Kamu selalu yang paling baik di dalam hatiku, percayalah kepada dirimu sendiri.” kata-kata menghibur dan dukungan Jonathan menghangatkan hatiku. Aku tahu dia hanya mengatakannya saja, saat dia melihat Bella sakit, amarahnya merupakan hal yang sesungguhnya.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu