Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 99. Keluar (1)

Keesokan harinya, aku dan Vivian janjian bertemu di sebuah mall di tengah kota. Ketika dia datang terburu-buru, nafasnya terengah-engah, kemudian dia melihat sekeliling dan bertanya: "Mana suamimu?"

"Mmm... Nona Vivian, aku ingin memberitahumu sesuatu." Aku menjelaskan dengan perlahan, kenapa tiba-tiba merasa ketika sedang menghadapi saingan cinta, aku tidak sepercaya diri biasanya.

Bagaimanapun aku dilindungi hukum, wibawaku seharusnya lebih tinggi darinya.

"Masalah apa?" mata besar Vivian berkedip, menatapiku lurus. Di matanya yang jernih terlihat kepercayaan, tatapannya membuatku merasa bersalah.

Aku menjilat bibirku, berpikir lebih baik bilang atau tidak, kalau tidak bilang, apakah nantinya akan lebih susah mengakhiri kebohongan ini?

"Nona Vivian, sebenarnya dua hari yang lalu aku membohongimu, aku bukan kakak sepupu Jonathan, aku adalah....." belum selesai berbicara, sudah dipotong oleh Vivian.

"Sepupu Jonathan dari pihak ayahnya kan!" Dia tertawa, matanya membentuk bulan sabit, "Aku lihat kamu sedikit mirip dengan Jonathan, aku sudah tahu."

Aku menggelengkan kepala, menatapi dia, "Kalau mau dibilang mirip, seharusnya adalah kemiripan antara suami dan istri."

Vivian pun membeku menatapiku, sekian lama tidak berbicara, kemudian dia dengan sedih menarik sudut bibirnya, bertanya tidak percaya: "Kamu.....Kamu adalah istri Jonathan?"

"Namaku Christine Mo." Aku menjawab, "Aku sudah tidak ingin membohongimu, ketika kamu baru masuk ke rumah keluarga Yi, aku memang merasa tidak nyaman dan ingin menentangmu, tapi sekarang aku sudah tidak ingin berbelok-belok lagi."

"Mengapa?" suara Vivian sedikit tercekat, aku tahu dia tidak bisa menerima hal ini.

"Aku tidak ingin kamu memasuki pernikahanku, aku dan Jonathan sudah menikah 4 tahun lebih, setelah mengalami begitu banyak hujan dan badai baru ada hari ini, aku tidak berharap siapapun datang merusak kebahagiaanku." Setelah selesai berbicara, kemudian aku merasakan sedikit kesakitan di hatiku, perempuan ini pasti berpikir aku membohonginya untuk mempermainkannya.

Vivian memelototiku, bertanya: "Bagaimana denganku, aku juga mencintai Jonathan, meskipun kecelakaan mengambil kakiku, sesakit apa, sesusah apa, aku tetap berdiri, kalaupun harus merangkak, aku juga akan merangkak ke sisi Jonathan."

"Tidak peduli apa yang telah kamu alami, istri Jonathan sekarang adalah aku, oleh karena itu aku minta kamu jangan terus mencari suamiku, terima kasih." Awalnya bermaksud mau menemaninya keliling mall, tidak disangka begitu berkata jujur kita langsung bermusuhan, sudahlah, tidak sudah temani lagi.

Ketika aku meninggalkan Vivian, aku bisa mendengar dia berjongkok, menangis sekuat tenaga. Aku sama sekali tidak berpaling dan langsung pulang ke rumah, aku awalnya berpikir bahwa hal ini sudah berakhir setelah pengakuanku, tidak usah melihat Vivian lagi.

Tapi aku tidak menyangka Vivian bisa-bisanya naik ke atap hotel tempat dia tinggal, kemudian duduk di tepi atap.

Jonathan menginterogasiku, bertanya apa yang aku katakan kepada Vivian, sampai-sampai membuatnya ingin bunuh diri, kemudian Jonathan pun menutup telepon dengan terburu-buru.

Aku segera pergi ke hotel tempat Vivian tinggal dengan kecepatan tertinggi, di bawah sudah ada banyak orang mengelilingi, bahkan kasur dari orang pemadam kebakaran saja sudah disediakan, aku mendongak, melihat sosok Vivian yang seperti bayangan hitam bergelantungan di atap.

Aku memaksa masuk dari kerumunan orang, kemudian naik ke atas dengan lift dan sampai ke atap, tapi ditahan oleh seseorang.

"Kamu siapa, siapa yang membiarkanmu masuk?" seorang lelaki berpakaian seragam polisi hitam menginterogasiku.

"Aku adalah kakak Vivian." Aku berbohong, polisi itu melihatku setengah percaya setengah curiga, demi menambah kepercayaannya, aku pun berkata lagi: "Kamu lihat aku mirip tidak dengannya, kalau kita bukan kakak adik, mana mungkin bisa semirip ini?"

Lelaki itu pun melepaskanku, aku pun segera berjalan ke sana, ketika aku sudah sampai, baru sadar Jonathan sudah ada disana, sedang berusaha menasehati Vivian.

Aku tidak tahu sebelum aku datang, apa yang dikatakan Jonathan, tapi Vivian sudah turun dan masuk ke pelukan Jonathan, saat itu, angin meniup rambutku, menutupi pandanganku.

Aku dengan sedih berbalik badan dan meninggalkan atap, aku tidak mengerti kenapa tidak langsung maju dan memisahkan mereka, aku hanya merasa aku adalah orang yang berlebih, oleh karena itu hatiku sakit dan langsung turun.

Senjata menderita seorang wanita adalah hal yang paling bisa menggerakkan hati lelaki, Vivian juga adalah cinta pertama Jonathan. Ketika aku melihat mereka saling berpelukan erat, hatiku sangat sakit.

Ketika aku turun, hatiku mencengkeram sakit, membuatku tidak bisa bernafas.

Aku pulang ke rumah, setengah sadar duduk seharian, kalau bukan karena Bibi Chang mengingatkanku mau menjemput Bella, aku mungkin sudah lupa.

Ketika aku menjemput Bella dari sekolahnya, Bella melihat sekeliling dan bertanya: "Ibu, mana ayah?"

Begitu teringat Jonathan menginterogasiku mengenai apa yang aku katakan pada Vivian, nada suaranya itu, aku langsung marah, segera menjawab: "Ayahmu sudah dibawa siluman rubah."

"Kalau begitu tidak pergi makan daging sapi lagi?" Bella bertanya lagi.

Biasanya dia bertanya, aku selalu menjawab dengan sabar, tapi hari ini sangat menyebalkan, dengan suasana hati kacau aku berkata: "Bisa jangan tanya lagi tidak? Menyebalkan."

Bella pun cemberut, kemudian menangis, "Ibu jahat, Bella tidak mau ibu seperti ini."

"Bagus, bahkan kamu juga tidak mau ibu, kan? Baiklah kalau begitu, kamu juga pergi dengan silumah rubah itu." kemudian aku pun dengan kesal membelakangi Bella, mendengar suara nyaring tangisan anak, suara itu memukul dadaku, aku menyalahkan diri dan berbalik, kemudian maju dan memeluk erat anakku.

Semarah apapun aku, mana boleh sembarangan emosi pada anak sendiri, "Bella, maaf, maaf, ibu salah."

"Ibu, kamu jangan tidak mau denganku." Bella berkata sambil menangis.

Aku menggeleng, air mata membasahi mataku, "Mama mau Bella, selalu mau, selamanya mau."

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu