Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 214 Biarkan diriku ikut lenyap juga
"Christopher Mo, tolong jelaskan padanya bahwa tadi aku tidak tahu dia adalah adikmu, jadi intonasi bicaraku kurang enak tadinya." Wanita itu berlari ke arah Christopher Mo dan memegang tangannya, berkata dengan lemah lembut.
Christopher Mo melihat ekspresiku yang datar, kemudian ditarik oleh wanita seperti ini, hatinya berubah menjadi lembut, dia melangkah maju, menatapku dan memohon: "Christine Mo, bagaimanapun juga aku adalah abangmu, aku telah bercerai dengan wanita itu, aku ingin menjalankan kehidupan baruku sekarang, kamu tidak mungkin terus ... "
“Terus apa?” Aku berteriak ke arah Christopher Mo, lalu menunjuk ke arah dinding yang kosong dan menantangnya: “Kamu memanjakan wanitamu ini yang telah membuang foto orang tua kita, kamu bilang kamu adalah abangku, jadi kamu menganggap orang tua kita seperti apa?"
Aku sangat marah, awalnya aku berpikir bahwa aku akan menghadapi semua ini dengan baik, tetapi aku tidak mengerti mengapa Christopher Mo sangat tidak pengertian, mengapa dia terus membuat onar dalam keluarga ini.
Apakah aku salah? Aku hanya ingin menggantung foto orang tuaku di dalam rumah Keluarga Mo, apakah aku kelewatan?
Setelah wanita itu mendengar perkataannya, dia bergegas berjalan ke arah setumpuk sampah di pintu dan mencari foto orang tuaku, setelah menemukannya dia mengambil dengan tergesa-gesa kemudian menyerahkannya kepadaku: "Aku tidak membuangnya."
Aku memelototi wanita itu, kemudian mengambil kain putih di atas meja dan menyeka debu yang menempel di atas foto dengan lembut, kemudian menggantungnya kembali ke posisi semula.
"Christine Mo, fotonya telah digantung kembali, katakanlah apa yang harus aku lakukan agar kamu bisa memaafkanku?" Christopher Mo kembali banyak bertingkah.
Aku meliriknya penuh keraguan, "Apakah kamu akan melakukan apapun sesuai dengan permintaanku?"
“Tentu saja, kamu adalah adik kandungku!” Christopher Mo melangkah maju dan memijat bahuku dengan kekuatan yang dikatakan pas, sepertinya wanita ini telah mengajarinya dengan baik.
“Adik ipar, apakah kamu haus?” Wanita itu melangkah maju kemudian tersenyum padaku.
Aku diam tanpa kata dan menatap lekat wanita itu dari atas ke bawah lalu dari bawah ke atas sehingga dia sedikit salah tingkah.
Dia sedikit canggung kemudian membelakangi rambutnya ke belakang telinga dan menatapku dengan gugup: "Adik ipar, apakah ada sesuatu yang salah?"
Aku mengangguk, "Aku sedang mengukur seberapa tebal mukamu itu, dan berpikir tembakan seperti apa yang bisa menembus mukamu itu?"
Ketika wanita itu mendengar pernyataanku, ekspresinya berubah, dia mengertakkan giginya, sepertinya dia sangat ingin menampar diriku, tetapi Christopher Mo mengatakan kepadanya bahwa aku sangat kaya, aku menikah dengan orang terkaya di Kota F, sehingga saat ini dia sedang berusaha menghadapiku dengan penuh kesabaran.
“Christine Mo, kenapa kamu berbicara seperti itu pada kakak iparmu?" Christopher Mo menghentikan pijatannya, dia marah kemudian berdiri di hadapanku, "Lain kali kamu harus sopan ketika berbicara dengan Jessica."
"Apakah aku harus mendengarkanmu?" Aku membantah Christopher, "Apakah kamu memiliki hak untuk menyuruhku berkelakuan sopan pada kalian? Apakah kamu membiayaiku?"
"Christine Mo, jangan keterlaluan." Christopher Mo berteriak padaku dan menunjuk keningku.
"Aku sengaja." Aku menatapnya dan mendekatkan keningku pada jari telunjuk Christopher Mo. "Kenapa, apakah kamu ingin memukulku? Christopher Mo, jika kamu berani memukulku, aku akan membiarkanmu tidak bisa tinggal di Kota F selamanya, apakah kamu percaya? "
"Kamu hanya mengandalkan CEO Yi, jika kamu terus berkelakuan begini cepat atau lambat kamu akan ditinggalkan oleh CEO Yi." Beraninya Christopher Mo mengutukku, aku mencibir dalam hati melihat abangku yang satu ini.
Tidak, aku selalu menganggapnya sebagai abang dan banyak membantunya dari belakang, tetapi dia tidak pernah menghargai diriku, bahkan setelah dia keluar dari penjara, dia selalu mengabaikan kebaikan orang lain padanya.
"Christopher Mo, jangan begini, adik ipar jarang-jarang pulang kesini ..." Wanita itu pura-pura baik hati, tatapan nakalnya muncul di sudut matanya yang kebetulan tertangkap oleh pandanganku.
"Bisakah kamu berhenti pura-pura menjadi orang baik di hadapanku?" Aku sangat muak dengan wanita ini, jika dia tidak membuang foto orang tuaku, aku mungkin hanya tidak menyukainya dan tidak akan bersikap begitu membenci dirinya.
Seorang wanita yang tidak ingin melihat foto-foto orang tua di rumah menandakan bahwa wanita itu bukanlah wanita yang berbakti.
Kemungkinan alasan dia menyukai Christopher Mo adalah orangnya lumayan ganteng, dia punya rumah, tidak ada orang tua lagi, tidak punya anak ditambah memiliki seorang adik perempuan yang telah menikah dengan bahagia.
Dia benar-benar cerdas, kami berdua adalah wanita sehingga aku telah menebak isi hatinya.
Christopher Mo melihatku berbicara dengan tidak sopan, dia mengangkat tangannya seperti ingin menamparkku.
Aku menantangnya: "Pukullah, aku baru saja selesai menjalankan operasi craniotomy, sebaiknya kamu berpikir lagi sebelum menamparku."
"Craniotomy?" Christopher Mo terkejut, "Kapan itu terjadi?"
"Kapan?" Aku memandangnya dengan sinis, "Apakah kamu pernah peduli? Kamu tidak pernah peduli padaku, satu-satunya hal yang kamu pedulikan adalah bagaimana cara memeras uangku dan apakah kamu mempunyai cukup uang untuk berjudi. "
"Christine Mo ..." Christopher Mo merasa sedikit bersalah, ketika dia baru saja memanggilku, aku bergegas memotong pembicaraannya.
"Jangan panggil aku." Aku menolak dirinya yang pura-pura peduli padaku, "Christopher Mo, setengah rumah ini adalah milikku, jika kamu ingin bersama wanita ini, jangan menyentuh kamarku, tidak boleh membuang foto orang tua, jika tidak aku akan mempunyai cara untuk mengeluarkanmu dari rumah ini. "
Aku sama sekali tidak segan pada mereka berdua dan langsung meninggalkan rumah.
Aku tidak tahu apa yang akan dikatakan wanita itu ketika aku pergi, aku sama sekali tidak peduli padanya.
Ketika aku dalam perjalanan pulang ke rumah Keluarga Mo, aku menerima panggilan telepon dari Cynthia Ouyang yang ingin berjumpa denganku.
Kebetulan aku juga sedang mencari waktu berjumpa dengannya, saat ini adalah waktu yang tepat.
Cynthia Ouyang mengajakku bertemu di pinggir sungai Kota F, aku berpikir kami akan berjumpa di cafe, aku tidak menyangka dia akan mengajakku menikmati angin sepoi-sepoi.
Idenya bagus juga, bisa saja pikiranku akan semakin jernih setelah menikmati angin sepoi-sepoi, .
Setelah aku memarkir mobil, aku melihat Cynthia Ouyang dengan perut sedikit buncit sedang menyandar pada pagar dari kejauhan, dia memandangi danau di hadapannya, ada saatnya rambutnya sedikit berantakan akibat hembusan angin kencang.
Aku melangkah maju mendekatinya, berdiri berdampingan dengannya.
Dia melihatku dari arah samping, terdengar suaranya yang tenang: "Kamu sudah datang."
"Apakah boleh tidak datang?" Aku menjawab dengan sinis, "Siapa dulu yang ingin mencariku, bahkan jika aku sedang sibuk, aku akan menghentikan semua pekerjaanku dan datang menjumpaimu."
Ketika Cynthia Ouyang mendengarnya, dia tersenyum sinis, "Christine Mo semakin pintar ngomong."
"Cynthia Ouyang juga tidak beda jauh." Aku berbalik dan menatap matanya, "Apakah kamu tidak menyangka aku akan melewati segala rencana jahatmu padaku? "
Cynthia Ouyang mengangguk, "Benar, kamu seperti seekor kecoa yang berusaha bertahan hidup, membuatku merasa jijik namun tidak bisa dimusnahkan begitu saja."
"Cynthia Ouyang, apa salahku padamu, mengapa kamu terus ingin menjebakku?" Aku tidak mengerti, sungguh tidak mengerti, aku menyelamatkannya dan tidak mengharapkan imbalan apapun, tetapi aku tidak menyangka dia ingin terus menjebak diriku.
"Mengapa menjebakmu?" Cynthia Ouyang tertawa dingin, suara tawanya seperti sindiran, "Kamu membuat diriku seperti sebuah lelucon di seluruh Kota F, kamu juga telah melihat sisi terpurukku, kamu adalah wanita murahan, mengapa kamu dapat menikmati semua yang seharusnya milikku. "
"Semua yang seharusnya milikmu?" Aku menatapnya tak percaya, "Kamu tahu bahwa kamu dengan Jonathan memiliki hubungan saudara, ayah kalian adalah orang yang sama, kamu menggunakan alasan Bella terluka dan mengirim pesan padaku, kamu memang mengatakan yang sebenarnya, tapi kamu sudah menebak aku akan melakukan hal-hal ekstrem."
“Benar, aku tidak menyangka kamu sangat tidak berguna, tidak bisa membunuh Yoga Yin.” Cynthia Ouyang berteriak padaku, dia melangkah maju mendekatiku sehingga aku harus mundur beberapa langkah.
“Kamu membenci Yoga Yin?” Aku bingung.
"Ya, aku membenci dia, aku membenci semua orang, ketika aku pergi memohon pada orang-orang, semua orang tidak menghargai keluarga kami." Cynthia Ouyang berteriak histeris kepadaku, matanya memerah, aku pertama kali melihat dirinya yang begitu mengerikan.
Dia yang selalu sombong dan tidak pernah takut apapun, mungkin karena sudah terbiasa menjadi tuan putri, sehingga saat dia jatuh miskin dan bukan lagi tuan putri membuat dirinya tidak bisa menerima kenyataan.
Dia tidak menyukai Justin Lin, tetapi berada di sisinya hanya demi uang.
Dia memandang rendah Justin Lin, meskipun dia telah mengandung anak Justin Lin, dia masih memandang rendah suaminya sehingga dia sengaja membuat beberapa permintaan aneh untuk menyiksa Justin Lin.
Dia menganggap pernikahannya sebagai cara untuk balas dendam, dengan kata lain, Cynthia Ouyang sama sekali tidak mengerti apa itu cinta, dia adalah orang yang egois.
“Aku mengerti, terima kasih telah mengatakan yang sebenarnya padaku, seharusnya kamu mencariku bukan hanya untuk memberitahu kenyataan bukan?” Sebelum aku datang, aku sudah memikirkan banyak kemungkinan, aku juga memikirkan apa yang harus aku tanyakan kepada Cynthia Ouyang, namun sebelum aku bertanya, Cynthia Ouyang telah mengatakan semuanya.
“Apa yang kamu katakan pada Justin Lin?” Tanya Cynthia Ouyang dengan serius.
Apa yang aku katakan pada Justin Lin? Aku menatap Cynthia Ouyang dengan bingung, "Aku tidak mengatakan apa-apa kepada Justin Lin, jika aku mengatakan sesuatu padanya, memangnya apa yang bisa kamu lakukan, kamu bahkan tidak menyukainya."
“Aku tidak menyukainya merupakan urusanku sendiri, tapi aku tidak ingin orang lain ikut campur dalam kehidupanku.” Cynthia Ouyang sangat sombong, dia merasa bahwa dirinya selalu benar.
"Setelah diabaikan oleh Justin Lin, apakah kamu merasa direndahkan?" Aku memandang Cynthia Ouyang dengan tatapan sinis, "Apakah masih ada orang yang kamu peduli dan sayangi di dunia ini?"
"Benar, aku diabaikan, bahkan seorang selebritis berani mengabaikanku, aku adalah manusia yang telah gagal hidup." Cynthia Ouyang menggigit bibir merahnya, "Hanya diriku yang boleh menginjak diriku sendiri, aku tidak akan pernah membiarkan orang lain menginjak diriku."
Setelah itu, Cynthia Ouyang tiba-tiba memanjat pagar.
Aku terkejut dan bertanya dengan panik: "Apa yang ingin kamu lakukan?"
“Aku sudah tidak memiliki apapun lagi, biarkan diriku ikut lenyap juga!” Cynthia Ouyang menoleh menatapku, tersenyum putus asa, kemudian langsung melompat.
Novel Terkait
Predestined
CarlyLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyPerjalanan Selingkuh
LindaAir Mata Cinta
Bella CiaoEternal Love
Regina WangMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu×
- Bab 1 Malam Yang Menyedihkan
- Bab 2 Sawah Yang Kering Ada Orang Yang Menyirami
- Bab 3 Istri dan Mertua Tidak Akur
- Bab 4 Kekasih Ardy
- Bab 5 Wanita Yang Paling Bodoh
- Bab 6 Konflik
- Bab 7 Aku Tidak Suka Dimanfaatkan Orang
- Bab 8 Bercerai
- Bab 9 Mogok Makan
- Bab 10 Membuat Kesepakatan
- Bab 11 Bercerai Tanpa Mendapatkan Harta Sama Sekali
- Bab 12 Mengenang Kembali
- Bab 13 Pesta
- Bab 14 Dia Pacarku
- Bab 15 Menantang
- Bab 16 Aroma Tubuh Laki-Laki Lain
- Bab 17 Hamil
- Bab 18 Tertekan
- Bab 19 Makan Aku Saja Kalau Masih Lapar
- Bab 20 Wanita Yang Tidak Berpendidikan
- Bab 21 Aku Mau Anak Ini
- Bab 22 Tiba-Tiba Kembali
- Bab 23 Tidak Boleh Melakukan Saat Hamil
- Bab 24 Anggap Aku Pinjam Darimu
- Bab 25 Cinta Yang Abnormal
- Bab 26 Wanita Jahat
- Bab 27 Berikan Aku Kesempatan Untuk Menjagamu
- Bab 28 Menolak Tanpa Perasaan
- Bab 29 Tidak Bisa Memilikinya
- Bab 30 Bagaimana Caranya Agar Kamu Bisa Menerima Cintaku
- Bab 31 Kecelakaan Mobil
- Bab 32 Jual diri
- Bab 33 Konspirasi Mengerikan
- Bab 34 Melamar
- Bab 35 Perpisahan
- Bab 36 Kebenaran yang Pahit
- Bab 37 Mempermainkan Pria
- Bab 38 Kamu Menikahiku
- Bab 39 Baiklah, Aku Mengalah Padamu
- Bab 40 Martabat seorang pria
- Bab 41 Menahan Ejekan
- Bab 42 Pertunjukan Pertama
- Bab 43 Kamu Sangat Cantik
- Bab 44 Sulit Membaca Hati Manusia
- Bab 45 Makan Malam
- Bab 46 Wanita asing
- Bab 47 Kami Sudah Menikah
- Bab 48 Laki-laki Aneh
- Bab 49 Bunuh diri
- Bab 50 Terkurung
- Bab 51 Menyerahlah
- Bab 52 Perlakukan Aku Dengan Baik Seumur Hidupmu
- Bab 53 Pembicaraan Tentang Masa Depan Satu Sama Lain
- Bab 54 Air Mata yang Terlalu Banyak
- Bab 55 Hanya yang Memenggal Bisnis yang Bisa Bertarung
- Bab 56 Penyesalanmu Sudah Terlambat
- Bab 57 Nenek Meninggal
- Bab 58 Kelahiran Anak
- Bab 59 Mencintainya Maka Meninggalkannya
- Bab 60 Tak Sanggup Lagi
- Bab 61 Waktu Tiga Tahun
- Bab 62 Jangan Sentuh Teman Sekamarku
- Bab 63 Brutal dan Berdarah Dingin
- Bab 64 Model Rambut Baru Sangat Jelek
- Bab 65 Bagaimana Membuatnya Senang
- Bab 66 Menarilah di Hadapanku
- Bab 67 Masih Istrinya
- Bab 68 Bertemu Anakku
- Bab 69 Karma
- Bab 70 Tidak Meninggalkanmu
- Bab 71 Menanyakan Masalah Lama dan Baru Bersamaan
- Bab 72 Terluka
- Bab 73 Plagiarisme
- Bab 74 Jika Ingin Uang, Bukalah Harga
- Bab 75 Mati Tersiksa
- Bab 76 Pria pujaanku
- Bab 77 Membagi harta
- Bab 78 Memaksanya mengatakan kebenaran
- Bab 79 Aku jahat, aku tidak baik hati
- Bab 80 Kamu lebih membutuhkanku
- Bab 81 Wanita yang kasihan (1)
- Bab 81 Wanita yang kasihan (2)
- Bab 82 Siapa yang menopause (1)
- Bab 82 Siapa yang menopause (2)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (1)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (2)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (1)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (2)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (1)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (2)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (1)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (2)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (1)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (2)
- Bab 88 Menaruh Obat (1)
- Bab 88 Menaruh Obat (2)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (1)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (2)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (1)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (2)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (1)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (2)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (1)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (2)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (1)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (2)
- Bab 94 Semua Kenyataan (1)
- Bab 94 Semua Kenyataan (2)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (1)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (2)
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat (2)
- Bab 97 Sengaja mempermainkan orang (1)
- Bab 97. Sengaja mempermainkan orang (2)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (1)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (2)
- Bab 99. Keluar (1)
- Bab 99. Keluar (2)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (1)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (2)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (1)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (2)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (1)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (2)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (1)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (2)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (1)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (2)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (1)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (2)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (1)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (2)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (1)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (2)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (1)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (2)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (1)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (2)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (1)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (2)
- Bab 111 Hobi Khusus (1)
- Bab 111 Hobi Khusus (2)
- Bab 112 Berhati Lembut (1)
- Bab 112 Berhati Lembut (2)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (1)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (2)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (1)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (2)
- Bab 115 Pertengkaran (1)
- Bab 115 Pertengkaran (2)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (1)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (2)
- Bab 117 Bernice Hilang (1)
- Bab 17 Bernice Hilang (2)
- Bab 118 Wanita Licik (1)
- Bab 118 Wanita Licik (2)
- Bab 119 Pria Itu Butuh Dirayu (1)
- Bab 119 Pria Butuh Dibujuk (2)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (1)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (2)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol (1)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (1)
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (2)
- Bab 123 Siapa yang Cantik (1)
- Bab 123 Siapa Lebih Tampan (2)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (1)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (2)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (1)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (2)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (1)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (2)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (1)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (2)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (1)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (2)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (1)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (2)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (1)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (2)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (1)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (2)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (1)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (2)
- Bab 133 Membantumu (1)
- Bab 133 Membantumu (2)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (1)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (2)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (1)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (2)
- Bab 136 Kembali Single (1)
- Bab 136 Kembali Single (2)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (1)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (2)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (1)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (2)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (1)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (2)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (1)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (2)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (1)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (2)
- Bab 142 Kesedihan yang dalam (1)
- 142 Kesedihan yang dalam (2)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut pada diriku (1)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut padaku (2)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (1)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (2)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(1)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(2)
- Bab 146 Jangan Menikah Lagi Untuk Ketiga Kalinya
- Bab 147 Siaran Langsung
- Bab 148 Apa Kedepannya Kamu Akan Mendengar Perkataanku
- Bab 149 Aku Lebih Baik Lanjut Tidak Tahu Malu Saja
- Bab 150 Yang Aku Pedulikan Adalah Hatimu
- Bab 151 Menyimpan Rahasia
- Bab 152 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 153 Hukuman Berdiri Menghadap Dinding
- Bab 154. Ingin Melihatmu Untuk Terakhir Kalinya
- Bab 155. Perempuan Tidak Berotak Sangat Menyebalkan
- Bab 156 Kepergian Jonathan
- Bab 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 158 Menarik Spanduk Menyambut Anda
- BAB 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 160 Menikah Kembalilah Denganku
- Bab 161 Seorang Wanita Yang Menyedihkan
- Bab 162 Wanita Melakukan Begitu Banyak Hal Untuk Apa
- Bab 163 Menyuruh Frederik Ouyang Datang Memohon Aku
- Bab 164 Marga Aku Mo, Jadi Beraneh-aneh Saja
- Bab 165 Aku Tidak Ada Perasaan Aman
- Bab 166 Siklus Karma
- Bab 167 Suamiku terlihat tampan saat meninju orang
- Bab 168 Hanya Sebagai Alat
- Bab 169 Hukuman atas keributan
- Bab 170 Apakah kamu mengharapkan akhir seperti Ini?
- Bab 171 Sifat Kejam Manusia
- Bab 172 Melihat Matahari Terbit Untuk Terakhir Kali
- Bab 173 Riwayatku Berakhir Hari Ini
- Bab 174 Aku Akan Bela Keadilan Untukmu
- Bab 175 Terang-terangan Menginginkanmu
- Bab 176 Ikut Campur
- Bab 177 Sekretaris Pria yang Lebih Cantik dari Perempuan
- Bab 178 Sebenarnya Siapa yang Berbohong
- Bab 179 Terkenal Mendadak
- Bab 180 Kamu Paling Cocok Menjadi Istri CEO
- Bab 181 Teman Kantor Yang Tidak Masuk Akal
- Bab 182 Pria kaya selalu playboy
- Bab 183 Kejagoan menjilatnya bagus
- Bab 184 Melakukan siasat senjata makan tuan
- Bab 185 Acara Persahabatan
- Bab 186 Berbaliklah dan kamu bisa melihatku
- Bab 187 Dipecat
- Bab 188 Kamu juga bukan orang yang baik
- Bab 189 Merebut Karyawan
- Bab 190 Acara tahunan perusahaan
- Bab 191 Aku Ingin Berdansa Denganmu, Apa Kamu Bersedia?
- Bab 192 Kata-Kata Itu Tidak Menyakiti Aku
- Bab 193 Kamu Adalah Orang Gila
- Bab 194 Ada Yang Suka Padamu
- Bab 195 Ayo Kita Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 196 Hubungan yang rumit
- Bab 197 Saat olahraga pagi tenang sedikit
- Bab 198 Memperkenalkan pacar untukmu
- Bab 199 Berjalan-jalan romantis di malam musim dingin
- Bab 200 Kehabisan kata-kata menghadapi keluarga ini
- Bab 201 Alat Keamanan Diri
- Bab 202 Dendam apakah kamu terhadapku
- Bab 203 Bella, bangunlah
- Bab 204 Ketulusan hati mendatangkan keajaiban
- Bab 205 Wanita yang kasar
- Bab 206 Percaya Dengan Keajaiban
- Bab 207 Selamanya Mengabaikanmu
- Bab 208 Kamu Sudah Takut
- Bab 209 Saya Hanya Akan Memiliki Dua Anak Perempuan Seumur Hidup
- Bab 210 Tolong Bantu Aku Pulihkan Penglihatan
- Bab 211 Aku ingin bertemu dengan Jonathan sebelum aku menjalankan operasi
- Bab 212 Aku belum pernah melihat wanita sekejam dia
- Bab 213 Mengusir kamu dari rumah ini
- Bab 214 Biarkan diriku ikut lenyap juga
- Bab 215 Orang yang berpura-pura baik
- Bab 216 Bisa-bisanya Datang Meminta Uang Dengan Tidak Tahu Malu
- Bab 217 Kamu Jangan Sembarangan Bicara
- Bab 218 Aku Masih Belum Cukup Tidur
- Bab 219 Lamaran Yang Romantis
- Bab 220 Jangan Bercanda Lagi
- Bab 221 Ending (1)
- Bab 221 Ending (2)