Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (1)

“Siapa yang menyuruhmu menjadi pengganti?” dahi Jonathan sedikit mengerut lalu bertanya dengan bingung, “Kedapannya kurangi menonton sinetron dan baca novel. Dan novel yang menindas orang juga jangan kamu baca, setelah kamu membacanya kamu akan mudah berpikiran yang bukan-bukan.

Peringatan Jonathan membuatku merasa lucu, aku jarang membaca novel dan menonton TV. Saluran TV yang aku tonton hanya saluran TV fashion dan hiburan.

“Oh ya, siapa yang memberikan foto itu kepadamu?” Jonathan mendorongku dengan lembut lalu menunduk menatapku sambil bertanya.

"Sean ." Aku tidak menyembunyikannya dan mengatakan yang sebenarnya.

“Sean lagi?” Jonathan merasa curiga, “Apa hubungannya dengan Sally Zhang? Kenapa dia selalu melakukan sesuatu di belakangku?”

“Ada apa?” tanyaku dengan khawatir.

Jonathan menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa. Masalah bisnis. Aku bisa menanganinya."

“Sean adalah kakak Sally Zhang , dia mengakuinya sendiri.” Begitu mendengar ucapanku, ekspresi wajah Jonathan langsung berubah.

"Gawat, Sean mungkin mungkin mengira kematian adik perempuannya disengaja, dulu dia jatuh ke dalam kolam renang murni karena kecelakaan. Aku takut ada orang yang ingin menggunakan kejadian ini untuk membuat masalah." pikir Jonathan.

"Sean mengatakan Sally Zhang adalah cinta pertamamu. Aku rasa dia mungkin berpikir adik perempuannya tidak berpikiran terbuka dan bunuh diri karena hal ini, jadi dia ingin membalas dendam kepadamu." Setelah aku berbicara dengan melebih-lebihkan, aku menutup mulutku dan tertawa. Aku memang terlalu pandai berimajinasi.

“Cinta pertama apanya,” Jonathan menggelengkan kepalanya.

Begitu membahas soal cinta pertama, aku langsung mengangkat alisku dengan penasaran dan bertanya, "Oh ya, Sally Zhang bukan cinta pertamamu. Kalau begitu siapa cinta pertamamu, sebelum aku kamu sudah berpacaran berapa kali?"

“Jangan memperluas topik pembicaraan.” Jonathan sangat waspada.

"Katakan kepadaku, aku mengaku duluan. Ketika aku masih di bangku sekolah, aku diam-diam menyukai orang paling pintar di kelasku, dia adalah pria yang super tampan, setelah itu Ardy Lu, lalu akhirnya kamu, tidak ada yang aku sembunyikan. Sudah. Sekarang giliranmu. "Aku pikir setelah aku mengaku duluan, Jonathan juga akan mengatakannya, tapi dia hanya tersenyum.

"Aku tidak menyuruhmu mengatakannya."

“Apa maksudmu?” Aku merasa dibodohi, seperti ditelanjangi dan diperontonkan kepada publik.

“Untuk apa kamu menanyakan ini?” Jonathan menatapku lalu tersenyum dengan jahil, “Aku sudah menjadi milikmu, apakah kamu masih peduli dengan siapa aku pernah bersama dulu?”

Kata-kata Jonathan langsung membuat wajahku memerah, dia berbicara dengan begitu lugas dan membuatku tidak sanggup menerimanya. Meskipun begitu aku merasa karena aku sudah memberitahukan semuanya, dia juga harus memberitahukan semuanya kepadaku!

“Kamu pasti memiliki banyak hutang cinta, jadi kamu tidak mau mengaku.” aku seperti memaksa bertanya, tapi sebenarnya aku tahu meskipun Sally Zhang bukan cinta pertama Jonathan, sangat wajar bagi seorang gadis yang pertama kali merasakan cinta, memiliki perasaan kepada pria seperti Jonathan.

Wanita angkkuh seperti Cynthia Ouyang juga sangat mencintai Jonathan, takutnya sebelum aku, dia pasti memiliki setumpuk wanita. Dalam kehidupan lampau aku pasti telah menyelamatkan alam semesta, sehingga dalam kehidupan ini aku bisa bertemu dengan Jonathan.

“Kamu benar-benar ingin tahu?” melihat wajahku yang muram Jonathan bertanya dengan santai .

Setelah aku mengangguk, aku menggelengkan kepalaku, "Sudahlah, aku tidak mau mendengarnya, aku takut pikiranku menjadi kacau."

Ini adalah kebenaran yang besar, jika dia mengatakan ada sepuluh atau delapan dan mereka semua sangat hebat, dan aku adalah pilihannya yang tersisa, bukankah akan sangat memalukan.

"Dua. Yang satu, aku berpacaran dengannya saat sedang sekolah di luar negeri, dan yang satu lagi adalah kamu. Apakah kamu puas dengan jawaban ini?" jawaban Jonathan membuatku sedikit terkejut.

“Benarkah?” Entah kenapa aku merasa ini seperti khayalan, yang berada di luar negeri bisa diabaikan, kalau begitu apakah aku satu-satunya orang yang pernah ada di hatinya? memikirkan hal ini, hatiku jadi berbunga-bunga.

Sudut bibirku yang tersenyum disadari oleh Jonathan. Dia mencolek ujung hidungku dengan jari telunjuknya seperti biasa. Aku memanyunkan bibirku, sambil mendongkak, dan menatapnya.

“Lihat semua isi otakmu sudah tertulis di wajahmu,” sindir Jonathan.

Aku tersenyum kepadanya, "Aku merasa sepertinya aku sedikit mendapatkan keuntungan."

“Bukan sedikit, tapi keuntungan yang besar.” selesai berbicara, Jonathan kembali menarikku ke dalam pelukannya.

“Aku rindu Bella.” Setiap kali aku bersandar di tubuh Jonathan dan mencium aroma lembut tubuhnya yang menenangkan, aku jadi teringat dengan putriku, alangkah bahagianya jika kami sekeluarga bisa bersama.

"Malam ini aku akan pulang agar Bella bisa video call denganmu." Setelah Jonathan selesai mengatakannya, aku mengangguk, ini adalah satu-satunya cara yang kami miliki, sekarang ibunya dan aku sudah tidak dapat menyatu seperti air dan api. Aku tidak ingin mempersulit Jonathan, jika tidak sebagai nenek sebenarnya dia tidak punya hak untuk merebut putriku.

Awalnya aku mengira aku hanya bisa video call dengan Bella, tapi aku tidak menyangka pada minggu sore, Jonathan muncul bersama Bella di hadapanku. Aku melangkah maju dengan gembira, aku memeluk dan mencium putriku.

“Kenapa ibumu membiarkanmu membawa Bella kemari?” Aku sangat terkejut, wajahku penuh dengan senyum kebahagiaan.

“Kemarin ibu sakit, sekarang dia berada di rumah sakit,” kata Jonathan tenang.