Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 208 Kamu Sudah Takut
Jonathan sangat puas dengan jawabanku, tangan besarnya memegang tanganku erat, dan satu tangan memegang kemudi, mengemudinya dengan pelan.
Aku hanya ingin berada di sisi Jonathan melewati hari-hari yang biasa. Aku masih bisa melakukan apa yang aku suka setiap hari dan bisa pulang tepat waktu untuk menemani anak-anakku. Aku merasa cukup bahagia.
Keesokan harinya setelah Aku kembali ke rumah Yi, Aku menelepon kakak ipar dan bertanya kepadanya bagaimana menangani masalah sekarang.
Kakak ipar memberitahuku bahwa Christopher sudah pergi dan tidak tahu kemana.
Aku menyuruhnya untuk melepaskannya, jika dia memiliki kemampuan, dia akan kembali dengan gayanya sendiri, jika dia tidak memiliki kemampuan, dia akan mengalahkan wanita.
Aku menutup telepon dan melihat tanggal. Hari ini ada pertunjukan Fashion besar oleh Michael. Setelah Aku bangun, Aku berlari satu putaran lalu maskeran. Aku ingin menghadiri pertunjukan dengan kondisi terbaik. .
Sore hari, aku pergi menjemput Bella. Aku ingin membawanya bersamaku. Ibu mertuaku menolak dan berkata Bella tidak cocok untuk tempat yang bising seperti itu. Biarkan aku pergi dan kembali dengan cepat.
Jika itu bukan pertunjukan Michael, aku pasti akan menolaknya dan menemani Bella di rumah.
Pertunjukan kostum ini merupakan kerja keras seluruh tim studio Michael selama hampir satu tahun, ini adalah pertunjukan kostum yang sangat megah. Aku mencium Bella, menyuruhnya untuk mendengar kata-kata Nenek, lalu pergi ke acara.
Aku tiba di tempat itu lebih awal. Semua orang sibuk. Aku berdiri dan melihat dekorasi di atas panggung. Aku terpesona untuk sementara waktu. Aku tidak menyangka tiang lampu di samping jatuh.
Aku belum sempat bereaksi, Michael mendorongku, aku tidak tertabrak tiang lampu, hanya saja kepalaku terbentur dengan keras di kursi, dan pandanganku benar-benar gelap.
Di bawah seruan banyak suara, perlahan-lahan aku membuka mataku, saraf otak berkedut, dan aku mencoba semangat untuk berdiri dan masih pusing.
Michael menundukkan kepalanya dan bertanya, "Christine, bisakah kau mendengarku?"
Aku berkedip, dan menjawab dengan sedikit marah, "Ya, Aku baik-baik saja."
Aku berdiri perlahan dengan bantuan semua orang. Aku tahu badanku tidak enak, tetapi aku tidak ingin ketinggalan pertunjukan ini. Aku bertahan sepanjang malam.
Aku mengemudi pulang ke rumah Yi, berjalan ke pintu kamar, lalu mual, Aku mendorong pintu langsung ke kamar, bergegas ke kamar mandi, dan muntah di samping toilet.
Ibu mertua mendengarnya, berjalan ke kamarku, melihatku muntah di dekat toilet, dan segera bertanya, "Ada apa?"
Aku menggelengkan kepalaku, dada sedikit sesak dan napas pendek, menjawab dengan tidak nyaman, "Tidak apa-apa, sedikit mual."
"Mual?" Ibu mertua terkejut dan bertanya, "Apakah kamu hamil?"
Aku menggelengkan kepala: "Tidak, mens baru lewat dua hari, bagaimana mungkin hamil."
Aku sudah memiliki dua anak. Apakah tidak jelas lagi aku hamil atau tidak? mungkin karena terbentur menjadi pusing dan ingin muntah.
Ibu mertua meninggalkan kamar dengan sedikit kecewa.
Aku mengganti piyamaku dan langsung naik ke tempat tidur. Sebelum tidur, Aku memeriksa waktunya. Sudah hampir sebelas dan Jonathan belum kembali.
Aku langsung tertidur karena merasa tidak nyaman. Setelah sekitar dua atau tiga jam tidur, ketika aku bangun, Jonathan belum kembali. Sudah pagi, sibuk sekali bekerja, dan dia tidak pernah kembali selarut ini?
Aku menelepon Jonathan dan menutupnya setelah dua dering.
Aku meneleponnya lagi tanpa ragu-ragu, dan akhirnya diangkat, tapi itu bukan suara Jonathan, tetapi suara seorang wanita. Ketika Aku mendengarnya, Aku pikir Aku membuat panggilan yang salah dan segera menutup telepon.
Aku bangun dan melihat nomor teleponnya lagi. Itu benar nomor Jonathan. Apakah karena pusing?
Aku menelepon lagi, dan masih seorang wanita yang menjawab telepon.
"Kamu siapa?" Tanyaku dengan dingin.
"Apakah ini Nyonya Yi, Direktur Yi tertidur disini bersamaku." Wanita itu berkata dengan manis, "yakinlah, aku akan merawatnya dengan baik."
"Biarkan Jonathan mendengarkan telepon." Aku meraung tajam.
"Dia mabuk, tidak bisa kembali malam ini." Katanya, telepon ditutup dari sana, dan ketika aku menelepon lagi, ponselnya sudah dimatikan.
Aku benar-benar susah tidur dan aku bersandar di tempat tidur berpikir.
Aku tidak pernah berpikir bahwa wanita lain akan masuk ke dalam hidupku, apakah itu karena aku tidak dapat memiliki anak laki-laki, atau karena Aku tidak memiliki pekerjaan formal hanya di rumah? apakah Jonathan membenciku karena aku sering diluar?
Pikiranku penuh dengan gambaran Jonathan dengan wanita itu.
Aku duduk sampai subuh, dan tidak ada air mata mengalir. Jika seorang pria berselingkuh, apa yang kudapatkan jika menangis?
Jonathan pulang ke rumah lebih dari jam sembilan pagi. Saat ini, dia harusnya di perusahaan. Ketika dia kembali, pakaiannya berantakan. Dasinya tidak tahu kemana. Aroma bir yang menyengat.
Aku membawa Bernice ke aula dan tmengabaikannya.
Aku melihat dia pergi ke atas untuk mandi, dia berganti baju bersih, mengenakan dasi baru, mengganti jas abu-abunya, dan turun ke bawah. Dia melangkah maju, dengan tangan besar di pundakku, dan jari telunjuk tangannya dengan lembut menyentuh wajah kecil Bernice, dan berkata, "Bernice temani ibumu ya."
Aku menatapnya diam-diam.
Jonathan meninggalkan rumah Yi dan pergi ke perusahaan atau ke tempat wanita itu. Aku tidak bertanya apa-apa.
Malam harinya, Jonathan kembali lebih awal, aku sedang membantu Bibi Chang menyiapkan makan malam bersama di dapur, Ibu mertua dan Bella sedang bermain di aula.
Tiba-tiba Jonathan muncul di pintu dapur, menatapku sibuk, dan bertanya: "Malam makan apa?"
Aku pura-pura tidak mendengar, dan sibuk dengan pekerjaanku.
"Christine, aku nanya malam makan apa?" Setelah Jonathan bertanya lagi, aku masih cuek. Tiba-tiba dia melangkah maju dan mengulurkan tangannya untuk memegang pisau di talenan.
"Apa yang salah denganmu, aku sudah lama di rumah, kamu bahkan tidak melihatku, aku bertanya padamu, kamu cuek saja." Jonathan berkata.
Aku memandangnya ke samping, dan wajah Jonathan sama sekali tidak aneh. Apakah dia berpura-pura terlalu baik atau apakah aku terlalu banyak berpikir. Tetapi Aku masih tidak mau berbicara.
Aku melepaskan pisau dapur, melihat kembali ke Bibi Chang, dan berkata, "Bibi Chang, kamu menyiapkan makan malam. Ibu dan kedua anak itu makan lebih hambar. Sedangkan untuk satunya lagi, kamu bertanya kepadanya apa yang ingin dia makan di malam hari."
Aku berjalan lewati Jonathan ke samping, berjalan melewati aula, dan langsung ke atas.
Jonathan kemudian mengikutiku ke atas, memasuki ruangan, melemparkan pintu ke atas, dan menarikku, yang akan berjalan menuju kamar mandi, dan bertanya dengan suara dingin, "Ada apa, karena aku tidak kembali sepanjang malam kemarin?"
Aku melihat matanya, tidak ingin berbicara.
Kecuekan aku mendesak Jonathan. Tangan besarnya mencubit pipiku dan berkata lagi: "Apakah kamu bermaksud memperlakukan aku seperti ini seumur hidupmu?"
Seumur hidup? Aku tersenyum. Jika Jonathan berselingkuh, aku akan tetap tinggal bersamanya, tapi aku tidak ingin mengatakan apapun kepadanya.
Dia bilang jika aku selingkuh, dia mengabaikanku sepanjang hidupnya, yah, sekarang metode ini digunakan untuk dirinya sendiri.
Jonathan melepaskan tangannya, mengangkat bahu, dan tertawa: "Oke, bagus sekali, emosimu yang keras kepala sekarang digunakan padaku."
Aku tidak mengatakan sepatah kata pun dan berbalik ke kamar mandi. Seluruh badan tidak enak. Aku tersendak. Setelah sedikit sesak napas, mual lagi dan aku segera muntah.
Jonathan mendorong pintu hingga terbuka, melangkah maju dan menepuk-nepuk punggungku, lalu berkata: "Ada apa?"
Air mata muntah dan sedih bercampur, aku tidak tahu apa yang ku tangisi sekarang.
Aku mengambil selembar kertas, mengelap mulutku, mendorong Jonathan dengan keras, dan berkata dengan dingin, "Jangan khawatir aku."
Jonathan akhirnya mendengar aku bicara, dan meskipun sangat kasar padanya, dia tertawa, "Apakah kamu sudah mau ngomong denganku?"
Aku berjalan keluar dari kamar mandi dan tidak tahu apa yang salah dengan Aku. Mengapa Aku merasa lemah sepanjang hari, pusing, mual dan muntah.
Aku menutup kepalaku dan tiba-tiba pandanganku gelap lagi. Tersandung dan hampir jatuh. Jika bukan karena Jonathan, aku yakin aku sudah jatuh.
Menunggu aku rileks, Aku melihat tangan Jonathan memegang pergelangan tanganku, dan aku menarik tanganku lalu berkata, "Jangan sentuh Aku lagi."
"Kenapa tidak boleh?" Jonathan mengangkat alisnya.
"Wanitamu banyak, jadi Anda sentuh saja wanita lain," jawabku. Aku tidak ingin tinggal di kamar yang sama dengannya. Aku baru saja melangkah pergi, dan lengan ramping Jonathan menghalangi.
"Jelaskan, siapa yang memiliki banyak wanita?" Jonathan bertanya.
Kelopak mataku bertahan dengan lemah, menatapnya, dan menjawab: "Kamu, kamu punya banyak wanita, di mana kamu tadi malam, kamu tahu."
"Aku mabuk di hotel," jawab Jonathan jujur.
"Iyakah?" Aku mencibir. "Jadi aku salah paham denganmu."
"Apa yang kamu pikirkan?" Jonathan bingung. "ada masalah jujur saja."
"Hal yang tidak masuk akal ngomong saja supaya tidak ada," aku menatapnya dengan dingin, telingaku terdengar suara lembut wanita tadi malam.
Aku benar-benar ingin percaya bahwa pria dan wanita menutup pintu mereka dan dapat mengobrol dengan tulus seperti teman. Aku memaksakan diriku untuk percaya pria yang mabuk, wanita yang gelisah dan baik tidak akan mengambil keuntungan dari itu.
"Apa maksudmu dengan itu?" Jonathan mengerutkan kening.
"Jonathan Yi, aku tahu aku tidak punya hak ngomong kamu. Bagaimanapun, kita hanya hubungan antara mantan suami dan mantan istri. Terlalu memalukan untuk hidup bersama dengan cara yang tidak jelas sekarang," kataku pelan, tapi Jonathan mengerutkan kening. Kerutan menjadi lebih kencang, dan akhirnya lenganku terjepit olehnya.
"Besok kita pergi menikah lagi," kata Jonathan dengan arogan.
"Tapi aku tidak mau." Aku sedikit menyipit, ketidakpedulian dan ketidakberdayaan di mataku membuat Jonathan sedikit bingung.
"Ya, tidak ada cincin dan tidak ada bunga. Ini bukan masalah." Jonathan menarikku, turun, mendorongku ke dalam mobil, dan kemudian pergi dari rumah keluarga Yi.
Dia membawaku untuk memilih cincin, lalu membeli bunga mawar, dan akhirnya berlutut dengan satu kaki dan berkata dengan serius: "Christine, maukah kau menikah denganku?"
Aku menatap wajah Jonathan, wajah tampan yang membuat wanita itu gila, fitur wajah yang dalam, bibir tipis yang seksi, dan senyumnya ringan.
Jika telepon tidak dijawab oleh seorang wanita tadi malam, aku yakin aku akan senang menerima semuanya.
Tapi Aku tidak tahu mengapa. Aku pikir permainan Jonathan hari ini agak dibuat-buat.
Aku menatap Jonathan dan bertanya, "Kamu sudah takut, benar kan?"
Novel Terkait
Love And War
JaneLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyCinta Yang Dalam
Kim YongyiSi Menantu Dokter
Hendy ZhangKamu Baik Banget
Jeselin VelaniUnlimited Love
Ester GohMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu×
- Bab 1 Malam Yang Menyedihkan
- Bab 2 Sawah Yang Kering Ada Orang Yang Menyirami
- Bab 3 Istri dan Mertua Tidak Akur
- Bab 4 Kekasih Ardy
- Bab 5 Wanita Yang Paling Bodoh
- Bab 6 Konflik
- Bab 7 Aku Tidak Suka Dimanfaatkan Orang
- Bab 8 Bercerai
- Bab 9 Mogok Makan
- Bab 10 Membuat Kesepakatan
- Bab 11 Bercerai Tanpa Mendapatkan Harta Sama Sekali
- Bab 12 Mengenang Kembali
- Bab 13 Pesta
- Bab 14 Dia Pacarku
- Bab 15 Menantang
- Bab 16 Aroma Tubuh Laki-Laki Lain
- Bab 17 Hamil
- Bab 18 Tertekan
- Bab 19 Makan Aku Saja Kalau Masih Lapar
- Bab 20 Wanita Yang Tidak Berpendidikan
- Bab 21 Aku Mau Anak Ini
- Bab 22 Tiba-Tiba Kembali
- Bab 23 Tidak Boleh Melakukan Saat Hamil
- Bab 24 Anggap Aku Pinjam Darimu
- Bab 25 Cinta Yang Abnormal
- Bab 26 Wanita Jahat
- Bab 27 Berikan Aku Kesempatan Untuk Menjagamu
- Bab 28 Menolak Tanpa Perasaan
- Bab 29 Tidak Bisa Memilikinya
- Bab 30 Bagaimana Caranya Agar Kamu Bisa Menerima Cintaku
- Bab 31 Kecelakaan Mobil
- Bab 32 Jual diri
- Bab 33 Konspirasi Mengerikan
- Bab 34 Melamar
- Bab 35 Perpisahan
- Bab 36 Kebenaran yang Pahit
- Bab 37 Mempermainkan Pria
- Bab 38 Kamu Menikahiku
- Bab 39 Baiklah, Aku Mengalah Padamu
- Bab 40 Martabat seorang pria
- Bab 41 Menahan Ejekan
- Bab 42 Pertunjukan Pertama
- Bab 43 Kamu Sangat Cantik
- Bab 44 Sulit Membaca Hati Manusia
- Bab 45 Makan Malam
- Bab 46 Wanita asing
- Bab 47 Kami Sudah Menikah
- Bab 48 Laki-laki Aneh
- Bab 49 Bunuh diri
- Bab 50 Terkurung
- Bab 51 Menyerahlah
- Bab 52 Perlakukan Aku Dengan Baik Seumur Hidupmu
- Bab 53 Pembicaraan Tentang Masa Depan Satu Sama Lain
- Bab 54 Air Mata yang Terlalu Banyak
- Bab 55 Hanya yang Memenggal Bisnis yang Bisa Bertarung
- Bab 56 Penyesalanmu Sudah Terlambat
- Bab 57 Nenek Meninggal
- Bab 58 Kelahiran Anak
- Bab 59 Mencintainya Maka Meninggalkannya
- Bab 60 Tak Sanggup Lagi
- Bab 61 Waktu Tiga Tahun
- Bab 62 Jangan Sentuh Teman Sekamarku
- Bab 63 Brutal dan Berdarah Dingin
- Bab 64 Model Rambut Baru Sangat Jelek
- Bab 65 Bagaimana Membuatnya Senang
- Bab 66 Menarilah di Hadapanku
- Bab 67 Masih Istrinya
- Bab 68 Bertemu Anakku
- Bab 69 Karma
- Bab 70 Tidak Meninggalkanmu
- Bab 71 Menanyakan Masalah Lama dan Baru Bersamaan
- Bab 72 Terluka
- Bab 73 Plagiarisme
- Bab 74 Jika Ingin Uang, Bukalah Harga
- Bab 75 Mati Tersiksa
- Bab 76 Pria pujaanku
- Bab 77 Membagi harta
- Bab 78 Memaksanya mengatakan kebenaran
- Bab 79 Aku jahat, aku tidak baik hati
- Bab 80 Kamu lebih membutuhkanku
- Bab 81 Wanita yang kasihan (1)
- Bab 81 Wanita yang kasihan (2)
- Bab 82 Siapa yang menopause (1)
- Bab 82 Siapa yang menopause (2)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (1)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (2)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (1)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (2)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (1)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (2)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (1)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (2)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (1)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (2)
- Bab 88 Menaruh Obat (1)
- Bab 88 Menaruh Obat (2)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (1)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (2)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (1)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (2)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (1)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (2)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (1)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (2)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (1)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (2)
- Bab 94 Semua Kenyataan (1)
- Bab 94 Semua Kenyataan (2)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (1)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (2)
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat (2)
- Bab 97 Sengaja mempermainkan orang (1)
- Bab 97. Sengaja mempermainkan orang (2)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (1)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (2)
- Bab 99. Keluar (1)
- Bab 99. Keluar (2)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (1)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (2)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (1)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (2)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (1)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (2)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (1)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (2)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (1)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (2)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (1)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (2)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (1)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (2)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (1)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (2)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (1)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (2)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (1)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (2)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (1)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (2)
- Bab 111 Hobi Khusus (1)
- Bab 111 Hobi Khusus (2)
- Bab 112 Berhati Lembut (1)
- Bab 112 Berhati Lembut (2)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (1)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (2)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (1)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (2)
- Bab 115 Pertengkaran (1)
- Bab 115 Pertengkaran (2)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (1)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (2)
- Bab 117 Bernice Hilang (1)
- Bab 17 Bernice Hilang (2)
- Bab 118 Wanita Licik (1)
- Bab 118 Wanita Licik (2)
- Bab 119 Pria Itu Butuh Dirayu (1)
- Bab 119 Pria Butuh Dibujuk (2)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (1)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (2)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol (1)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (1)
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (2)
- Bab 123 Siapa yang Cantik (1)
- Bab 123 Siapa Lebih Tampan (2)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (1)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (2)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (1)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (2)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (1)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (2)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (1)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (2)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (1)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (2)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (1)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (2)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (1)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (2)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (1)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (2)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (1)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (2)
- Bab 133 Membantumu (1)
- Bab 133 Membantumu (2)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (1)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (2)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (1)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (2)
- Bab 136 Kembali Single (1)
- Bab 136 Kembali Single (2)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (1)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (2)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (1)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (2)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (1)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (2)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (1)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (2)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (1)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (2)
- Bab 142 Kesedihan yang dalam (1)
- 142 Kesedihan yang dalam (2)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut pada diriku (1)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut padaku (2)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (1)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (2)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(1)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(2)
- Bab 146 Jangan Menikah Lagi Untuk Ketiga Kalinya
- Bab 147 Siaran Langsung
- Bab 148 Apa Kedepannya Kamu Akan Mendengar Perkataanku
- Bab 149 Aku Lebih Baik Lanjut Tidak Tahu Malu Saja
- Bab 150 Yang Aku Pedulikan Adalah Hatimu
- Bab 151 Menyimpan Rahasia
- Bab 152 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 153 Hukuman Berdiri Menghadap Dinding
- Bab 154. Ingin Melihatmu Untuk Terakhir Kalinya
- Bab 155. Perempuan Tidak Berotak Sangat Menyebalkan
- Bab 156 Kepergian Jonathan
- Bab 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 158 Menarik Spanduk Menyambut Anda
- BAB 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 160 Menikah Kembalilah Denganku
- Bab 161 Seorang Wanita Yang Menyedihkan
- Bab 162 Wanita Melakukan Begitu Banyak Hal Untuk Apa
- Bab 163 Menyuruh Frederik Ouyang Datang Memohon Aku
- Bab 164 Marga Aku Mo, Jadi Beraneh-aneh Saja
- Bab 165 Aku Tidak Ada Perasaan Aman
- Bab 166 Siklus Karma
- Bab 167 Suamiku terlihat tampan saat meninju orang
- Bab 168 Hanya Sebagai Alat
- Bab 169 Hukuman atas keributan
- Bab 170 Apakah kamu mengharapkan akhir seperti Ini?
- Bab 171 Sifat Kejam Manusia
- Bab 172 Melihat Matahari Terbit Untuk Terakhir Kali
- Bab 173 Riwayatku Berakhir Hari Ini
- Bab 174 Aku Akan Bela Keadilan Untukmu
- Bab 175 Terang-terangan Menginginkanmu
- Bab 176 Ikut Campur
- Bab 177 Sekretaris Pria yang Lebih Cantik dari Perempuan
- Bab 178 Sebenarnya Siapa yang Berbohong
- Bab 179 Terkenal Mendadak
- Bab 180 Kamu Paling Cocok Menjadi Istri CEO
- Bab 181 Teman Kantor Yang Tidak Masuk Akal
- Bab 182 Pria kaya selalu playboy
- Bab 183 Kejagoan menjilatnya bagus
- Bab 184 Melakukan siasat senjata makan tuan
- Bab 185 Acara Persahabatan
- Bab 186 Berbaliklah dan kamu bisa melihatku
- Bab 187 Dipecat
- Bab 188 Kamu juga bukan orang yang baik
- Bab 189 Merebut Karyawan
- Bab 190 Acara tahunan perusahaan
- Bab 191 Aku Ingin Berdansa Denganmu, Apa Kamu Bersedia?
- Bab 192 Kata-Kata Itu Tidak Menyakiti Aku
- Bab 193 Kamu Adalah Orang Gila
- Bab 194 Ada Yang Suka Padamu
- Bab 195 Ayo Kita Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 196 Hubungan yang rumit
- Bab 197 Saat olahraga pagi tenang sedikit
- Bab 198 Memperkenalkan pacar untukmu
- Bab 199 Berjalan-jalan romantis di malam musim dingin
- Bab 200 Kehabisan kata-kata menghadapi keluarga ini
- Bab 201 Alat Keamanan Diri
- Bab 202 Dendam apakah kamu terhadapku
- Bab 203 Bella, bangunlah
- Bab 204 Ketulusan hati mendatangkan keajaiban
- Bab 205 Wanita yang kasar
- Bab 206 Percaya Dengan Keajaiban
- Bab 207 Selamanya Mengabaikanmu
- Bab 208 Kamu Sudah Takut
- Bab 209 Saya Hanya Akan Memiliki Dua Anak Perempuan Seumur Hidup
- Bab 210 Tolong Bantu Aku Pulihkan Penglihatan
- Bab 211 Aku ingin bertemu dengan Jonathan sebelum aku menjalankan operasi
- Bab 212 Aku belum pernah melihat wanita sekejam dia
- Bab 213 Mengusir kamu dari rumah ini
- Bab 214 Biarkan diriku ikut lenyap juga
- Bab 215 Orang yang berpura-pura baik
- Bab 216 Bisa-bisanya Datang Meminta Uang Dengan Tidak Tahu Malu
- Bab 217 Kamu Jangan Sembarangan Bicara
- Bab 218 Aku Masih Belum Cukup Tidur
- Bab 219 Lamaran Yang Romantis
- Bab 220 Jangan Bercanda Lagi
- Bab 221 Ending (1)
- Bab 221 Ending (2)