Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 197 Saat olahraga pagi tenang sedikit

“Urusan besar perusahaan kamu yang bertanggung jawab, hal-hal kecil biar aku yang bertanggung jawab.” Aku menatap wajah tampan Jonathan, lalu aku menurunkan kepalaku dan mengecup bibirnya.

Dengan lembut jari telunjukku membuat lingkaran kecil di pipinya, kenapa kulit pria bisa sebagus ini? Apakah untuk membuat wanita yang melihatnya jatuh hati, bahkan aku yang melihatnya dari jarak sedekat ini saja, tidak bisa menahan diri dan ingin menggigitnya.

“Aku rasa sorot matamu sedikit aneh?” Jonathan mengerutkan dahinya dan menatapku dengan curiga.

"Apakah iya?" Aku mengedipkan mataku, mengangkat alis, mengangkat sudut bibirku dan berkata, "Karena di mataku hanya ada kamu, dan juga apakah kamu tidak bisa melihatnya saat ini mata ku penuh dengan cinta?"

"Aku ingin muntah." Jonathan mengatupkan bibirnya dengan erat. "Christine Mo , saat kamu sedang mengatakan kata-kata menjijikkan kamu benar-benar seperti minta di pukul."

“Coba kamu ulangi sekali lagi?”wajahku berubah menjadi serius dan mengancamnya dengan suara dingin.

“Aku tidak akan mengatakannya lagi, sekarang kamu berada di posisi yang tinggi, dan aku tidak bisa bergerak.” Jonathan menggambarkan posisi tubuhku saat ini dengan sangat tepat. Aku menggerakkan tubuhku dan mengangkat tanganku, setelah itu aku bergerak menjauhinya dan berdiri.

“Kamu tidur dulu, aku pergi mandi dulu.” selesai berbicara, aku berbalik dan membuka lemari, untuk mengeluarkan piyama. Lalu aku melihat Jonathan memiringkan tubuhnya, dan satu tangannya menopang kepalanya.

“Apakah kamu membutuhkan layanan tambahan?” Jonathan bertanya dengan bersungguh-sungguh.

Aku tersenyum, "Berapa harganya?"

"Terserah kamu mau memberikan berapa."

Mendengar perkataan Jonathan aku tertawa hingga mengeluarkan air mata. Dia tidak pernah membuat lelucon seperti ini. Aku tidak menyangka seorang direktur yang bermartabat, begitu pulang dari perusahaan dan sampai dirumah, akan mengatakan sesuatu yang kekanak-kanakan dan konyol seperti ini.

"Karena melihat kecantikanmu, bangun dan perlihatkan tubuhmu supaya aku bisa melihatnya." Aku menggoda Jonathan dengan penuh minat. Aku pikir malam ini dia akan sangat marah , tapi aku tidak menyangka suasana hatinya sangat baik.

Aku sengaja mempersulitnya dengan menyuruhnya memperlihatkan tubuhnya, aku tahu dia tidak akan setuju.

Tapi tak kusangka begitu aku selesai berbicara, dia berdiri dan langsung melepaskan bajunya dan memperlihatkan dadanya yang bidang, setelah itu dia melakukan satu gerakan yang sering dilakukan oleh binaraga, sangat berlebihan dan sangat lucu, gerakannya ini langsung membuatku tertawa.

Jika orang yang melakukannya, mungkin tidak akan memiliki efek seperti ini, tapi Jonathan berbeda. Dia selalu serius, dan setiap hari ekspresi wajahnya selalu dingin. Saat tiba-tiba dia melakukan gerakan seperti ini, terlihat sangat lucu.

“Kamu tidak memujiku dan hanya tahu tertawa saja, bagaimana tubuhku, setidaknya kamu harus memberikan penilaian?” begitu selesai berbicara, Jonathan mendekat. Aku sedang mengenggam perutku yang sudah kram akibat kebanyakan tertawa, dan aku tidak bisa berbicara sama sekali.

Jonathan berkata sambil mengenggam tubuhku yang lemas akibat kebanyakan tertawa, "Sudah, jangan bercanda lagi, cepat pergi mandi, dan tidur lebih awal, besok harus menemani Bella ke taman bermain ."

Aku berdiri tegak dan menjawab dengan serius, "Siap pak."

Jonathan melepaskan tangannya, tangannya yang besar mengelus rambutku, lalu dia tersenyum dengan penuh kasih sayang seperti sedang menghibur anak kecil.

Ketika aku keluar dari kamar mandi, Jonathan sudah tertidur. Mungkin hari ini dia kelelahan karena menungguku terlalu lama. Aku menarik selimut dan menutupi tubuhnya, setelah itu aku berbaring dengan lembut di sampingnya, menutup mataku, dan perlahan-lahan tertidur.

Keesokan paginya, aku membalikkan tubuhku ke samping, lalu aku membuka mataku dengan pelahan-lahan, saat mataku terbuka, aku melihat Jonathan sedang menatapku.

Aku mengusap sudut mulutku dan mengatupkan bibirku, apakah semalam aku ngiler ?

“Ada apa?” dengan mataku yang masih mengantuk aku melihat Jonathan bangkit dengan perlahan-lahan.

“Hari ini aku baru tahu menyadari bulu matamu sangat panjang dan juga lentik alami.” begitu mendengar kata-kata Jonathan, aku menepuk lengannya yang kokoh.

“Bulu matamu yang lentik alami, sekarang sudah jam berapa?” selesai berbicara, aku mengambil ponselku dan melihatnya, saat aku menguap, air mataku ikut keluar dari mataku, dan mataku langsung kabur, setelah beberapa saat aku baru bisa melihat dengan jelas layar ponsel menunjukkan sudah jam tujuh.

Aku tertidur hingga langit terang, aku benar-benar jago tidur. Aku langsung membuka selimut dan bersiap untuk bangun, tapi Jonathan memelukkku dari belakang, lalu dia menyandarkan wajahnya di leherku, dan menggigitku dengan pelan, aku merasa sangat geli, dan langsung tertawa, aku bergegas memohon ampun kepadanya.

"Sudah, jangan seperti ini, hari sudah terang, jika ada orang yang melihat pasti akan sangat memalukan" Semakin aku memberontak, dia semakin menolak untuk melepaskanku.

“Apakah kamu takut aku akan melahapmu?” Jonathan menjilati telingaku sambil menggodaku.

Aku tersipu dan langsung menjawab: "Aku terlalu besar untuk dilahap."

“Mari kita coba.” Begitu dia selesai berbicara, selimut langsung menutupi tubuhku, tangan Jonathan yang nakal terus menjelajahi tubuhku, aku merasa geli hingga terus tertawa dan meminta ampun.

Tiba-tiba, tangan Jonathan berhenti, dan selimut perlahan-lahan terangkat. Aku tidak berhenti terengah-engah, wajahku memerah, Jonathan menindih tubuhku, dan tangannya yang besar dengan lembut menyentuh rambut panjangku yang berantakan, dengan suara rendah dia berkata: "Aku tidak akan bermain-main lagi sekarang aku akan serius."

Aku menatap Jonathan dengan panik, dia menundukkan kepalanya dengan perlahan, lalu dengan lembut bibirnya yang tipis menyentuh bibirku, aku menutup mata dan menyambut ciumannya, ciuman ini sangat panjang dan nyaman.

Tanganku bersandar di punggung Jonathan , dan ujung jari aku menjelajahi tubuhnya, hal ini membuat ciuman Jonathan semakin intens, dia melepaskan pakaianku dengan tidak sabar.

Tanpa sadar aku memeluknya dengan erat, dan bertautan dengan intim dengannya.

Hari masih pagi, kami bermalas-malasan di atas tempat tidur dalam waktu yang lama. Sampai Bella datang mengetuk pintu kamar kami, Jonathan baru melepaskan diriku dan pergi ke kamar mandi untuk mandi. Aku bergegas bangun untuk membukakan pintu dan membiarkan Bella masuk.

Dia melihat sekeliling, setelah melihat ada pergerakan di kamar mandi, dia menatapku dan berkata, "Nenek menyuruhku datang untuk memanggil kalian, dan menyuruhku memberi tahu ayah untuk selow sedikit."

Aku menatap Bella dengan tatapan yang tidak tahu harus tertawa atau menangis, aku membelai wajah kecilnya dengan lembut, dan berkata, "Sayang, hari ini Ayah akan membawa kita ke taman bermain, kamu senang tidak."

"Senang," Bella tertawa dengan senang, dia bersenandung sambil melompat menuruni tangga.

Setelah beberapa saat, Jonathan yang dibaluti dengan handuk berjalan keluar dari kamar mandi dan bertanya, "Bella bilang apa?"

"Ibumu menyuruh Bella datang untuk memberitahumu, agar kamu selow sedikit." Aku menatap Jonathan dengan marah. "Kalau kamu punya waktu beri tahu Ibu, jangan mengajari yang bukan-bukan kepada Bella ."

“Itu sangat normal, membiarkan Bella mempelajari beberapa pengetahuan terlebih dahulu merupakan hal yang baik.” Jonathan menjawab dengan acuh tak acuh. Aku tahu apa yang dia pikirkan. Dia merasa putri Jonathan Yi, harus lebih pintar dari anak-anak lain.

Tapi aku merasa ada beberapa hal tidak seharusnya diketahui oleh anak-anak.

Hari masih pagi, dan aku tidak ingin merusak suasana, oleh kerena itu aku tidak banyak bicara.

Kami berangkat ke taman bermain sekitar jam 9, karena Bernice masih terlalu kecil jadi dia tidak bisa dibawa ke taman bermain. Hari ini Bella sangat gembira, selama ini dia selalu ingin pergi ke taman bermain, tapi Jonathan selalu tidak punya waktu. Akhirnya hari ini dia punya waktu tentu saja Bella merasa sangat gembira.

Sesampainya di pintu masuk taman bermain, kami membeli tiket dan masuk ke taman bermain. Kami seperti keluarga pada umumnya, Jonathan menggendong Bella , dan aku membawakan air mereka sambil mengikuti di belakang mereka.

Jonathan menemani Bella bermain banyak permainan, ayah dan anak itu bermain dengan sangat gembira. Aku menatap mereka dengan penuh rasa syukur, saat aku berbalik tiba-tiba aku melihat sosok seseorang.

Entah kenapa orang itu terlihat seperti Charles Ouyang?

Dia melintas terlalu cepat, dan aku tidak bisa melihatnya dengan jelas, taman bermain dipenuhi dengan orang-orang dan sulit dibedakan, dan mungkin mataku sudah rabun, jadi aku tidak begitu mempedulikannya lagi.

Saat jam makan siang, kami pergi ke restoran di dalam taman bermain dan membelikan paket makanan anak-anak untuk Bella. Jonathan mengatakan dia ingin pergi ke kamar mandi, jadi dia memintaku menjaga Bella.

Aku mengangguk dan membiarkan Jonathan pergi.

Begitu dia pergi, Charles Ouyang seperti keluar dari tanah dan dia langsung duduk di hadapanku, dia menjulurkan tangannya yang besar untuk membelai kepala kecil Bella , lalu dia berkata kepadaku, "Sungguh sangat kebetulan."

Aku menatapnya dengan sinis dan berkata, "Apakah menurutmu ini hanya sebuah kebetulan?"

"Tendanganmu sebelumnya hampir membuatku tidak bisa memiliki keturunan lagi." Charles Ouyang berkata dengan berterus terang, tendanganku saat itu memang lumayan kuat. Tapi itu terjadi karena dia yang membuatku marah terlebih dahulu.

“Kamu ingin membuat perhitungan denganku?” Aku mengangkat alisku.

“Perhitungan tentu saja harus dibuat, tapi yang paling penting adalah siapa yang harus menanggung semua ini?”Charles Ouyang tersenyum jahat, matanya penuh dengan keserakahan dan hasrat.

Aku benar-benar sulit mempercayai pria dangkal dan berbahaya di depanku ini adalah putra Frederick Ouyang.

Tidak peduli seberapa buruknya Frederick Ouyang, tapi setidaknya dari luar dia adalah seorang pria yang gentleman, tetapi tak kusangka putranya adalah orang seperti ini. Dia pasti telah melakukan terlalu banyak hal berdosa dalam hidupnya, dan sekarang dia telah mendapatkan karmanya.

"Charles Ouyang, lebih baik kamu bertanya kepada ayahmu kenapa dia memberikan sahamnya kepada Keluarga Yi. Dan juga, jangan melimpahkan semua kesalahan kepada orang lain. Lebih baik kamu mencari alasannya pada dirimu sendiri." aku menatap Charles Ouyang dengan sangat tenang dan dingin.

Aku melihat dia mengangkat bibirnya dan tersenyum, "Kamu sangat pandai bicara, kelihatannya kamu adalah wanita yang cerdas."

"Aku tidak butuh pujianmu, kamu ..." aku belum selesai, Charles Ouyang sepertinya telah menghitung waktu saat Jonathan akan keluar dari kamar mandi, oleh karena itu dia bangkit dan pergi.

Ternyata benar beberapa detik kemudian, Jonathan datang, begitu dia duduk, Bella berkata, "Ayah, tempat yang kamu duduki adalah tempat duduk paman."

“Paman?” Jonathan menatapku dengan curiga.

Aku tidak ingin menyembunyikannya dari Jonathan dan aku langsung menjawab dengan jujur: "Charles Ouyang ."

“Bocah ini seperti roh yang tidak mau pergi.” Jonathan melihat sekeliling dengan tatapan yang dingin, matanya penuh dengan aura membunuh. Jonathan sangat jijik dan benci dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga Ouyang.

Alasan Charles Ouyang tidak menyerah atas hal ini hanya ada satu, yaitu saham, yang juga berarti uang. Di luar negeri, dia membuat masalah dan tidak memiliki uang untuk menyelesaikan masalahnya, dan Frederick Ouyang tidak mau mengurusi putranya ini. Dia pasti mendengar soal saham itu dari orang lain, oleh karena itu dia mengalihkan perhatiannya ke keluarga Yi.

Karena keberadaan Charles Ouyang di taman bermain, kami mengakhiri jalan-jalan kami lebih awal dan kembali ke Kediaman Yi.

Di malam hari, setelah aku menidurkan Bella, ketika aku melewati ruang kerja, aku mendengar Jonathan sedang bertelepon dengan seseorang, sepertinya dia sedang berdebat dengan orang di balik telepon.

Tidak perlu menebak, aku tahu orang itu pasti Frederick Ouyang .

Aku langsung kembali ke kamar, setelah malam sudah sangat larut Jonathan baru kembali ke kamar. Ketika dia melihatku belum tidur, dia langsung berkata kepadaku: "Kelak saat kamu bertemu dengan Charles Ouyang kamu harus langsung beritahukannya kepadaku, aku akan membuat keluarga Ouyang menjemput ajalnya.”

Aku terdiam, Jonathan langsung naik ke atas tempat tidur dan tertidur, kelihatannya malam panjang tanpa tidur nyenyak akan dimulai.

Keesokan paginya, aku bangun pagi-pagi sekali untuk membantu Bibi Chang membuat sarapan. Berita pagi di TV terus menyiarkan berita besar yang terjadi di dalam negeri, setelah itu menyiarkan beberapa berita tentang orang kaya di Kota F.

Tiba-tiba, aku melihat di TV Justin Lin mengakui hubungannya dengan Cynthia Ouyang di depan media dan dia mengatakan mereka akan segera menjadi sebuah keluarga yang terdiri dari tiga orang.

Melihat Justin Lin yang terlihat tulus, aku tersenyum, Justin Lin dan Cynthia Ouyang benar-benar pasangan yang sempurna.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu