Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 88 Menaruh Obat (1)

"Kakak Jonathan, kenapa kamu begitu buru-buru. Aku tidak akan menyakiti ibu dan Bella." Cynthia Ouyang menarik Jonathan masuk ke dalam.

Kemudian aku mendengar Cynthia Ouyang menyuruh Jonathan minum bir dulu. Tapi Jonathan berkata mau melihat ibu dan Bella dulu baru mau minum.

"Kamu minum dulu baru aku beritahu kamu dimana ibumu dan Bella." Cynthia Ouyang berkata sambil tersenyum.

"Ok." Jonathan meminumnya.

"Aku beritahu kamu, ibumu dan Bella sekarang mungkin sudah sampai di rumah Keluarga Yi." selesai berkata, Cynthia Ouyang tersenyum puas.

Begitu mendengar ini, aku sudah dari awal tahu kalau dia akan melakukan trik jahat. Hanya saja aku merendahkan kelicikannya. Triknya ini benar-benar hebat. Membuat ibu dan Bella menghilang sementara waktu, lalu menyuruh Jonathan datang ke villa. Bir tadi kemungkinan besar sudah dimasukkan obat.

Aku segera turun dari mobil, berlari ke dalam villa, dan mengetuk pintu dengan kencang. Jonathan membukakan pintu, lalu menatapku dengan wajah memerah.

Cynthia Ouyang menarik Jonathan dengan sekuat tenaga, tapi karena kekuatannya sangat kecil, tidak bisa menahan pria itu.

Aku langsung mengerti ketika melihat mata Jonathan yang agak kabur dan wajahnya yang memerah. Cynthia Ouyang sudah memasukkan obat di dalam bir tadi. Aku segera menarik Jonathan keluar. Cynthia Ouyang juga ikut keluar.

"Hei, kamu selalu merusak rencanaku." Cynthia Ouyang memelototiku dengan wajah tidak tahu malu.

Aku tertawa kecil dan menatapnya, "Kenapa kamu begitu tidak tahu malu. Menaruh obat di bir untuk menggoda suamiku. Masalah ini kalau sampai diketahui oleh orang-orang, takutnya Keluarga Ouyang sudah tidak bisa terus berada di Kota F lagi bukan?"

"Coba kalau kamu berani." Cynthia Ouyang marah dan mengeluarkan ekspresi seperti ingin membunuhku.

Jonathan melangkah dengan tidak bertenaga ke depan, menempel pada tubuhku, dan tubuhnya terasa tidak biasa.

"Kenapa aku tidak berani. Kuberitahu ya, percakapanmu tadi dengan Jonathan sudah aku rekam satu kata per satu kata. Selama kamu berani menyakiti keluargaku, maka ulang tahunmu tahun ini akan sangat meriah." aku menatap Cynthia Ouyang dengan tenang.

Wanita ini sepertinya sudah terbiasa menindas orang lain dan pertama kali bertemu orang yang kuat sepertiku. Di matanya, sepertinya aku adalah orang yang tidak bisa dikalahkan. Penindasan berkali-kali yang dia lakukan, aku selalu bisa kembali dengan selamat ke sisi Jonathan.

Aku merasa aku sangat beruntung, tidak mati ke dalam tangannya.

"Tinggalkan Kakak Jonathan dan cepat pergi dari sini." Cynthia Ouyang mendekat, menarik tangan Jonathan, menggoyangkannya lalu memanggil nama Jonathan di samping telinga pria itu.

Jonathan mendekatkan wajah ke samping telingaku lalu mendesak, "Cepat pergi, aku sudah tidak tahan lagi."

Aku mengangguk, memapah Jonathan berbalik dan sudah akan pergi. Cynthia Ouyang menghalangi jalanku, "Jangan bawa Kakak Jonathan pergi."

"Lebih baik kamu minggir, jangan karena tindakanmu sampai membuat PT.Weiss dan Perusahaan Ouyang menjadi lawan di pasaran. Kamu belum membayar tindakanmu mendorong nenek dari tangga, sekarang ingin menjebak Keluarga Yi. Pikirkan sendiri akibatnya." aku mengancamnya tanpa takut.

Cynthia Ouyang berpikir selama beberapa detik, lalu menatapku dengan benci dan memberikan jalan.

Aku memapah Jonathan naik ke atas mobil. Setelah dia duduk di kursi samping kemudi, aku duduk di kursi kemudi. Aku sudah mendapatkan surat izin mengemudi, tapi tidak pernah mengendarai mobil. Jadi intinya, aku adalah orang tidak berpengalaman yang hanya mempunyai surat izin mengemudi saja.

Aku memundurkan mobil dengan tidak ahli, lalu pelan-pelan menjalankan mobil, tidak berani mengendarai lebih cepat. Jonathan menatapku dengan amta berat dan mendesak, "Injak pedal gas, lebih cepat, tubuhku sangat panas seperti terbakar."

"Sudah kuinjak." aku juga sangat panik, sesekali melihat wajah Jonathan yang sudah penuh keringat, lalu melihat lagi jalan di depan. Aku menghentikan mobil di samping, lalu mengeluarkan tisu untuk membantunya mengelap keringat. Dia terus menelan air liur, sepertinya sangat haus.

Tiba-tiba tanganku dilempar oleh Jonathan, matanya sangat tajam lalu berkata dengan panik, "Christine, berikan padaku."

Aku menggeleng, "Tidak bisa, aku hamil. Kamu tahan sebentar, aku akan segera mengantarmu ke rumah sakit."

Aku bersikeras dan Jonathan melepaskanku.

Aku menginjak pedal gas dengan panik, dan terus berjalan. Tapi mau sepanik apapun, mobil tetap berjalan dengan pelan.

Aku bisa mendengar suara Jonathan yang semakin panik. Kesabaran dia sudah sampai pada puncaknya, dan urat nadi hijau mulai tampak di lehernya. Dia berteriak "aaaa" untuk melampiaskan.

Aku menatap dia dengan kasihan lalu menghentikan mobil lagi. Aku menatapnya dengan panik. Daerah pinggiran terlalu jauh dari rumah sakit. Di sekitaran sini juga tidak ada rumah sakit lain. Melihat Jonathan sangat menderita seperti itu, aku semakin panik.

"Jonathan, ada apa?" aku bertanya mendekatinya, mungkin karena napasku mengenai wajahnya, matanya yang agak membengkak melihatku, lalu menggelengkan kepala.

"Tidak apa, cepat kendarai mobil. Jangan dekat denganku, aku tidak tahan." Jonathan berkata dengan suara berat, "Ituku membengkak, sangat tidak nyaman. Obat apa yang Cynthia berikan padaku, kuat sekali."

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu