Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 89 Konspirator Terbesar (2)

Aku menengadahkan kepala, menatap matanya, mencoba mencari jawaban dari matanya. Tapi yang aku lihat hanya bayanganku saja. Tidak terlihat apapun lagi.

"Aku sedang berpikir, sebenarnya rencapa apa yang buat untukku, atau bisa dibilang, kamu ingin membalaskan dendam pada siapa melaluiku?" aku bertanya dengan terus terang.

Dia menatapku dengan datar, "Aku sudah merencanakan segalanya dengan baik, tapi kekurangan satu hal."

"Apa?" aku bertanya padanya dengan penasaran.

"Aku jadi mencintaimu." Sean mengatakan hal itu lagi yang membuatku canggung.

"Kamu kira aku percaya?" aku bertanya sambil mengangkat alis. Setelah melewati banyak hal, aku sama sekali tidak percaya perkataan Sean. Pria playboy ini kelihatannya sangat playboy, tapi sebenarnya jauh lebih licik.

Konspirasi apapun, semuanya bisa dia lakukan. Seorang anak yang diadopsi, pasti pernah merasakan kedinginan dunia. Tentu saja tahu bagaimana berpura-pura polos di depan orang lain.

Sean yang kelihatannya polos, sebenarnya merupakan seorang konspirator.

"Aku tahu kamu tidak percaya." Sean tersenyum kecil, "Aku sudah sangat senang kamu bisa menjengukku. Tapi aku mengingatkanmu, Cynthia sudah gila sekarang. Dia kira aku membeberkan kejelekkannya karena kamu, jadi aku dan kamu sudah menjadi objek balas dendamnya. Kamu ketika berada di luar harus lebih berhati-hati."

"Lebih baik kamu yang berhati-hati. Kalau terus tidur dengan wanita lain, mungkin nyawamu juga akan lenyap." meskipun aku bicara seperti ini, tapi hatiku tetap takut. Cynthia Ouyang mendorong Sally Zhang ke dalam kolam renang, mendorong nenek, menusuk Sean di klub, lalu apa selanjutnya giliran aku?

Aku begitu ketakutan hingga membangkitkan mode waspadaku.

Setelah aku meninggalkan rumah sakit dan kembali ke rumah Keluarga Yi, aku rata-rata sudah tidak keluar rumah lagi. bahkan aku tidak mengunjungi Sean lagi saat dia keluar rumah sakit. Seperti yang dia katakan, nyawa lebih berharga. Apalagi sekarang aku sedang hamil, membawa dua nyawa dalam satu tubuh, tentu tidak boleh sembarangan.

Jadi biasanya selain mengantar Bella ke sekolah, aku selalu berada di rumah mendesain baju anak-anak. Misalnya dress Bella, juga pakaian untuk empat musim.

Meskipun hari-hari seperti ini sangat monoton, tapi tidak membosankan. Karena ada pertemanan dari Bella. Meskipun kerja Jonathan sangat sibuk, tapi aku bisa mendesain hal-hal yang aku suka, dan itu rasanya menyenangkan.

Amanda Jiang meneleponku, katanya ada hal yang penting, ingin bertemu denganku.

Karena sudah lama tidak bertemu, jadi aku pun menyetujui untuk bertemu. Saat dia datang ke villa Keluarg Yi, sama seperti saat aku pertama kali datang. Melihat sekeliling dulu, baru kemudian di ruang tamu menilai dengan heboh.

"Ini adalah rumah pria idamanku?" Amanda Jiang menjelaskan dengan tidak percaya.

Aku melihat mata ibu mertua yang tajam mengarah ke sini dan langsung menarik Amanda Jiang untuk duduk dan berkata dengan suara kecil, "Jangan norak begitu ah. Meskipun rumah Keluarga Yi besar, tapi rumah besar banyak angin masuk, mengerti tidak?"

"Aku hanya pernah mendengar pohon besar menarik banyak angin, tidak pernah mendengar rumah besar banyak masuk angin." Amanda Jiang menjawab dengan bodoh.

Aku tidak ingin menjelaskan, melihat perutnya yang agak besar aku bertanya dengan terkejut, "Kamu tidak menggugurkan anakmu?"

Amanda Jiang, "Tidak. Ini adalah bayi pertamaku. Tidak peduli Sean menerimaku atau tidak, aku tetap mau melahirkannya."

Melihat semangat Amanda Jiang, aku jadi teringat saat aku mengandung anak pertama. Saat itu aku juga memutuskan baik Jonathan menerimaku atau tidak, aku juga mau melahirkan anak.

"Masalah Sean yang tertusuk dan masuk rumah sakit, apakah kamu sudah tahu?" aku bertanya padanya.

Amanda Jiang yang awalnya tersenyum langsung diam dan menatapku dengan datar, "Bagaimana mungkin tidak tahu. Hal itu sudah tersiar di berita-berita. Jujur saja, aku diam-diam melihatnya di rumah sakit."

"Lalu?" aku menatap dia dengan penasaran.

"Tidak ada lalu. Aku melihatnya tidak apa-apa dan pergi setelah itu." Amanda Jiang tersenyum sedih, "Aku takut setelah aku muncul, aku akan mendengar perkataan yang menyakitkan hati."

Aku menggenggam tangannya dengan simpati dan berkata, "Kamu ini, suka seorang pria sampai seperti ini, benar-benar menyedihkan."

"Aku juga tidak pernah terpikir aku bisa mencintai seorang pria sampai begitu tidak mempunyai harga diri." Amanda Jiang tersenyum pahit.

Aku segera mengalihkan pembicaraan, "Bagaimana kabar Stella akhir-akhir ini?"

"Dia?" Amanda Jiang menggelengkan kepala dengan menghina, "Awalnya aku pikir di antara kita bertiga, dia yang paling jujur dan yang paling bisa diandalkan. Tidak disangka dia memanjat ke ranjang manajer utama dan menjadi pacarnya."

Aku menatap Amanda Jiang dengan terkejut, hampir saja mengira aku salah dengar, "Tidak mungkin kali! Kamu jangan sembarangan bicara."

"Aku tidak sembarangan bicara, minggu lalu istri manajer datang ke perusahaan dan dihapadan semua karyawan menampar dia, juga memarahi dia wanita jalang. Katanya sebelum pelatihan karyawan sudah berselingkuh dengan manajar utama." Amanda Jiang menjelaskan dengan serius.

"Sudah memiliki hubungan sebelum pelatihan?" aku semakin terkejut. Pantas saja manajer utama selalu menyuruh dia menggantikanku. Sama sekali tidak membiarkan aku menjelaskan apapun, langsung yakin kalau aku yang salah, dan mendepakku pergi.

Tapi Stella Lin terlalu bisa menyamar. Tampangnya begitu polos, siapa sangka di belakang, aih, sudahlah.

"Istri manajer utama menyuruh manajer memecat Stella, siapa sangka manajer mengirim Stella keluar negeri selama tiga tahun, lalu kembali lagi dengan terang-terangan, hanya agak dipermak sedikit saja. Stella kembali ke perusahaan dan menjadi manajer bagian desain. Di dunia ini tidak ada hal yang bisa disembunyikan selamanya, akhirnya masalah itu diketahui oleh istri manajer." Amanda Jiang semakin semangat mengatakannya, lalu tertawa senang.

"Dia kasihan juga. Aku kira dia tidak pacaran karena menginginkan pacar yang tampan, susah dicari, tidak disangka tujuannya adalah memilih yang kaya." selesai berkata, aku terpikir, pantas saja Stella Lin kadang-kadang bisa tiba-tiba mengatakan kalimat yang aneh di hadapanku.

"Christine ..." Amanda Jiang memanggilku.

Aku menoleh padanya dan bertanya, "Ada apa?"

"Aku sudah mengundurkan diri." Amanda Jiang berkata dengan datar.

Aku terkejut dan bertanya, "Kenapa?"

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu