Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 200 Kehabisan kata-kata menghadapi keluarga ini
"Apakah rumah sakit memiliki peraturan yang mengatakan orang bermarga Mo tidak boleh datang?" Aku menatap mata Cynthia Ouyang, lalu tanpa sadar tatapan mataku tertuju ke perutnya,tapi tidak sampai satu detik aku langsung mengalihkan tatapan mataku
Nyonya Ouyang berjalan menghampiriku sambil menyembunyikan sesuatu di dalam hatinya, dia tersenyum padaku, dan bertanya dengan sopan, "Nyonya Yi datang untuk mengunjungi suamiku?"
Aku mengangguk. Dulu ketika aku melihat Nyonya Ouyang duduk sendirian di kamar sambil meratapi nasibnya, aku merasa dia adalah wanita yang sangat kasihan. Tetapi sejak aku melihat dia dan Guru Michael berpelukan dengan erat, aku merasa dia tidak pantas mendapatkan simpati dariku.
“Datang melihat ayahku?” sindir Charles Ouyang, dia mengelilingi diriku lalu dia kembali berdiri di hadapanku, dia menyipitkan matanya, dan bertanya, “Jonathan Yi menyuruhmu datang untuk melihat ayahku sudah meninggal atau belum kan? "
"Kami tidak pernah mengharapkan kematian siapa pun. Jika kamu suka berpikiran buruk terhadap orang lain, maka itu artinya kamu sendiri bukan orang yang baik," pungkasku kepada Charles Ouyang .
Tubuh Frederik Ouyang selalu sehat, kenapa tiba-tiba dia bisa terserang stroke, apakah terjadi sesuatu yang membuatnya marah hingga tekanan darahnya naik terlalu cepat, dan sesaat dia tidak bisa menenangkan dirinya dan membuatnya mengalami stroke, bisa jadi dia dibuat kesal oleh Charles Ouyang.
"Kamu tidak diterima di sini, cepat pergi," Cynthia Ouyang berteriak kepadaku.
Aku sama sekali tidak terpengaruh dengan sikapnya, aku berdiri dengan tenang dan menatap mereka dengan acuh tak acuh, aku sudah tidak seperti sebelumnya. Kalian pikir dengan kalian memberikan pukulan kepadaku aku akan menangis dengan tersedu-sedu, kalau begitu kalian salah.
Setelah mengalami begitu banyak hal dan melihat begitu banyak orang, aku tidak lagi terguncang dengan kata-kata seperti itu.
Saat ini, perawat yang berada di pintu kamar pasien membuka pintu dan berkata, "Pasien sudah siuman."
“Bagaimana keadaan ayahku?” Cynthia Ouyang bertanya dengan cemas.
"Pasien baru menjalani operasi jadi dia memerlukan waktu untuk pulih tapi kelihatannya keadaannya lumayan baik. Ngomong-ngomong, ketika dia baru siuman, dia bertanya apakah Jonathan datang atau tidak?" Setelah perawat selesai berbicara, tiga anggota keluarga Ouyang langsung menoleh dan melihatku.
Aku melangkah maju dan berkata, "aku adalah istri Jonathan, aku ingin tahu apakah sekarang pasien bisa dijenguk?"
Perawat itu menatapku lalu dia berkata, "Aku akan masuk dan bertanya kepadanya, tetapi, apakah kalian anggota keluarga yang berada di luar, bisa mengecilkan suara kalian? Ini adalah rumah sakit."
Setelah perawat memberikan peringatan, dia membuka pintu dan masuk kedalam. Tak lama dia keluar dan mempersilahkan aku masuk.
Ketika aku masuk ke dalam kamar pasien, aku melihat Frederik Ouyang sedikit memejamkan matanya, dia terlihat lemah, bola matanya bergerak dengan pelan, dia menatapku, mulutnya sedikit bergetar, lalu dia bertanya dengan sedikit kesulitan: "Jonathan dimana? "
"Jelas-jelas kamu tahu dia tidak akan datang." Aku menatap Frederik Ouyang dengan tenang, "Dia adalah anak dari keluarga Yi. Meskipun dia menerima pemberianmu, tapi bukan berarti dia menerimamu di dalam hatinya."
Frederik Ouyang memejamkan matanya, tentu saja dia mengerti, tetapi melihat situasi keluarga Ouyang saat ini, putra satu-satunya yang bisa dia harapkan hanya Jonathan.
Pria tua itu baru menyadari ternyata dirinya sangat menyedihkan. Saat dia memikirkan kembali segala sesuatu di masa lalu, ternyata semuanya hanya sebuah lelucon.
"Suruh Jonathan datang menemuiku, harta atas nama aku ..." dengan susah payah Frederik Ouyang mengucapkan satu kata demi satu kata, dia belum selesai berbicara, aku sudah menyela ucapannya.
"Aku akan memberitahunya penyakitmu sangat parah, tapi mengenai dia datang atau tidak, aku tidak bisa menjamin. Dan satu hal lagi, Jonathan tidak peduli dengan aset atau harta atas nama keluarga Ouyang." aku melanjutkan kata-kata yang ingin Frederik Ouyang ucapkan, aku tahu dengan jelas apa yang ingin dia katakan, dia tidak ingin semua aset keluarga Ouyang yang masih tersisa disia-siakan begitu saja.
Semua orang bisa melihat betapa mengecewakannya Charles Ouyang.
Frederik Ouyang ingin mengatakan sesuatu, tetapi kata-kata yang bisa diucapkannya sangat terbatas, oleh karena itu dia langsung panik, dan air matanya mulai mengalir.
"Tuan Ouyang, kamu jangan panik, kalau tidak kondisimu akan semakin memburuk." Aku menghiburnya, "Aku tahu bagaimana keadaan keluarga Ouyang sekarang, dan aku juga paham dengan semua kekhawatiranmu, tapi menyuruh Jonathan ikut campur dalam urusan keluarga Ouyang, aku rasa itu adalah hal yang mustahil. "
Frederik Ouyang menutup matanya dengan kecewa.
Aku menatapnya dengan tenang, melihatnya tidak berbicara dalam waktu yang lama, aku berbalik dan pergi. Begitu aku keluar, aku langsung ditarik oleh Cynthia Ouyang.
"Christine Mo, apa yang kamu katakan kepada ayahku?" Cynthia Ouyang bertanya dengan tegas.
Aku meliriknya dengan menggunakan sudut mataku lalu aku berkata dengan sinis, "Apakah aku perlu melaporkan kepadamu apa yang aku katakan kepadanya?"
Aku tidak ingin meladeni Cynthia Ouyang, oleh karena itu aku berjalan pergi. Tapi aku tidak menyangka dia mengejarku dan menghentikanku lagi, "Sebelumnya kamu bilang Kak Jonathan adalah kakak kandungku, apakah itu benar?"
Aku diam, saat itu demi membujuknya untuk tidak bunuh diri, aku memberitahukan kebenaran ini kepadanya.
“Itu benar, kan?” Tebak Cynthia Ouyang. “Kalau tidak, mana mungkin Ayah akan memberikan saham keluarga Ouyang kepada Jonathan secara cuma-cuma, dan saat dia siuman orang pertama yang dia cari adalah Jonathan, selain alasan ini, aku tidak bisa memikirkan alasan lain. "
"Saat itu demi membujukmu untuk tidak bunuh diri aku berbohong kepadamu, tak kusangka kamu mempercayainya. Kelihatannya setelah hamil, kamu jadi suka berpikiran yang bukan-bukan." Aku tersenyum dan menatapnya dengan acuh tak acuh. "Cynthia Ouyang, jangan menganggap semua orang adalah orang bodoh, hargai hubunganmu dan Justin Lin, dan cinta buah hati kalian. "
Aku baru berbalik, suara Cynthia Ouyang langsung terdengar di belakangku, "Apa hebatnya kamu, aku katakan kepadamu Christine Mo, di mataku kamu selalu merupakan wanita murahan."
Aku mengatupkan bibirku dengan tenang, lalu aku berbalik, dan menatap wajah Cynthia Ouyang yang cantik, lalu aku tersenyum dan berkata: "Aku memang selalu murahan, oleh kerena itu aku ditipu oleh orang yang lebih murahan."
"Kamu ..." Cynthia Ouyang tidak menyangka aku akan membawa-bawa dirinya, dia sangat kesal hingga ekspresi wajahnya berubah.
"Jangan marah, keselamatan bayi di perutmu jauh lebih penting. Bagaimana pun dulu aku dan Justin Lin adalah teman sekelas, sekarang dengan tidak mudahnya dia bisa mencapai posisi ini, jadi tolong kamu hargai dia." selesai mengatakannya aku langsung pergi tanpa menoleh ke belakang, bahkan jika Cynthia Ouyang memakiku di belakangku, semua itu tidak ada gunanya.
Ketika aku sampai di tempat parkir, dan hendak membuka pintu mobilku, seseorang tiba-tiba muncul dan menghentikanku, aku berbalik dengan kaget, ternyata Charles Ouyang diam-diam berdiri di belakangku。
“Apa yang ingin kamu lakukan?” Aku berbalik dengan kaget sambil menatapnya dan bertanya kepadanya.
“Katakan kepadaku, kenapa orang tua itu ingin bertemu dengan Jonathan Yi , apakah dia ingin memberikan uang yang tersisa kepada Jonathan?” Charles Ouyang membelalakkan matanya dengan gugup, aku bisa melihat urat matanya dengan jelas, urat berwarna merah tua itu terlihat sangat menakutkan.
“Kamu yang membuat ayahmu kesal hingga dia dirawat di rumah sakit?”tanyaku berpura-pura tenang.
“Kesal?” Charles Ouyang tertawa. “Kemarin Cynthia Ouyang pulang bukankah dia juga membuatnya kesal, sepanjang hari ibuku hanya tahu pergi bermain mahjong , aku hanya meminta sedikit uang kepadanya, hanya sedikit saja, tapi orang tua sialan itu tidak memberikannya, dan aku memarahinya dan mengucapkan beberapa kata saja."
Penyebab Frederik mengalami stroke akhirnya ketahuan, dia dibuat kesal oleh seluruh keluarganya. Bisa dikatakan Frederik Ouyang sangat menyedihkan, dia menjalani setengah dari hidupnya dengan penuh kekuasaan, seluruh orang yang berada di dunia bisnis tidak ada yang tidak tunduk kepadanya
“Kamu benar-benar berbakti,” kataku sinis, aku menatap Charles Ouyang yang berada di depanku dengan tatapan dingin, aku melihat dia tiba-tiba menundukkan kepalanya, aku memalingkan wajahku untuk menghindar, tapi tak kusangka bibirnya malah mendekati pipiku.
"Wanita Jonathan Yi..." Charles Ouyang mencibir, dia menarik nafas dalam-dalam di sebelah wajahku, lalu dia menghela nafas dengan tidak puas, kemudian dia tertawa dengan sangat bejat.
“Apakah ini menarik?” Aku menggertakkan gigiku dan menatap Charles Ouyang dengan marah.
“Menarik, sangat menarik, wanita Jonathan Yi sangat menarik.” Charles Ouyang tersenyum dengan nakal, jari-jarinya menyentuh wajahku dengan lembut, saat jarinya hendak bergerak ke bawah, dengan cepat aku memelintir jari telunjuknya ke belakang.
Charles Ouyang meringis kesakitan dan dia langsung memintaku melepaskannya.
Aku tidak memberikan ampun karena dia kesakitan, sebaliknya aku memelintir jarinya lebih kuat, lalu aku mengancam dengan nada bicara yang dingin: "Jika lain kali kamu masih berani menyentuhku lagi, jangan salahkan aku tidak segan-segan kepadamu."
Selesai berbicara, aku melepaskannya. Charles Ouyang langsung mengelus jari telunjuknya dan melihat apakah jarinya patah atau tidak.
Aku masuk ke dalam mobil, lalu aku mengatretkan mobilku, dan langsung melaju keluar dari rumah sakit. Begitu aku menyalakan lampu sen, dan bersiap untuk belok kanan, Nyonya Ouyang melambaikan tangannya di pinggir jalan.
Awalnya aku ingin berpura-pura tidak melihatnya, dan langsung pergi. Tapi ketika aku melihatnya berusaha menghentikanku dengan menggunakan tubuhnya, aku bergegas menginjak rem, jantungku berdegup dengan kencang.
Aku benar-benar hampir gila karena keluarga ini.
Nyonya Ouyang mengetuk pintu mobilku, aku tidak punya pilihan selain membiarkannya naik.
Setelah dia duduk di dalam mobilku, dia menatapku dengan ramah dan tersenyum, "Nyonya Yi, bisakah kamu mengantarku pulang?"
Aku tersenyum tipis, dalam hati aku berpikir meskipun keluarga Ouyang sudah bangkrut, tapi tidak mungkin mereka bahkan tidak memiliki mobil? Jelas sekali, dia sengaja menghentikanku karena dia ingin mengatakan sesuatu kepadaku.
“Tidak masalah,” jawabku, lalu aku mulai melajukan mobilku dengan perlahan.
Suasana di dalam mobil kembali hening, Nyonya Ouyang, yang duduk di kursi samping kemudi, akhirnya berbicara setelah dia ragu-ragu selama beberapa saat.
“Apa yang suamiku katakan kepadamu di kamar pasien tadi, kamu tidak memberitahunya soal apa yang terjadi antara aku dan Michael sebelumya kan?” Nyonya Ouyang akhirnya berbicara, ternyata yang ingin dia katakan adalah hal ini.
"Tidak." Aku menjawab dengan singkat.
"Kalau begitu suamiku menyuruhmu masuk ..." Nyonya Ouyang belum selesai berbicara, aku langsung menyela kata-katanya dengan tidak sungkan.
"Nyonya Ouyang, aku sudah berjanji kepada Guru Michael, aku tidak akan mengingkarinya. Mengenai apa yang suami anda katakan kepadaku, aku rasa aku tidak harus memberi tahukannya kepada anda," kataku blak-blakan.
"Aku mengerti." Nyonya Ouyang tersenyum dengan canggung lalu dia berkata, "Tolong kamu berhenti di depan, sepertinya aku lupa membeli sesuatu."
Aku menghentikan mobil di pinggir jalan, setelah itu Nyonya Ouyang membuka pintu dan keluar dari dalam mobil, lalu dia melambaikan tangan kepada aku dengan sangat tenang dan ramah.
Aku tersenyum sopan kepadanya, ketika pintu ditutup, wajahku langsung berubah, aku benar-benar kehabisan kata-kata melihat cara kerja keluarga ini.
Setelah kembali ke perusahaan, aku memberi tahu Jonathan keadaan di rumah sakit, aku juga mengatakan Frederik Ouyang ingin menemuinya. Ekspresi wajah Jonathan terlihat serius, dan dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Jika dalam keadaan biasa, dia pasti akan langsung menolak, tetapi Frederik Ouyang mengalami stroke. Orang-orang di sekitarnya hanya mendekatinya karena memiliki tujuan. Kelihatannya kelak tidak ada hari yang baik lagi.
“Apakah kamu akan pergi menemuinya?” Aku bertanya ragu-ragu.
Jonathan menggelengkan kepalanya, "Tidak ada yang perlu ditemui."
"Orang seperti Charles Ouyang hanya akan memaksa Frederik Ouyang mati. Orang tidak berbakti seperti dia hanya akan memeras uang hasil jerih payah orang tuanya. Dia ..." Aku langsung terdiam, dan teringat saat dia menyentuhku di tempat parkir tadi. Aku tahu dia melakukannya karena aku adalah wanita Jonathan, jadi dia berbicara tidak karuan dan sengaja mengangguku.
“Ada apa dengan Charles Ouyang ?” Jonathan menatapku sambil mengerutkan keningnya.
Novel Terkait
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu×
- Bab 1 Malam Yang Menyedihkan
- Bab 2 Sawah Yang Kering Ada Orang Yang Menyirami
- Bab 3 Istri dan Mertua Tidak Akur
- Bab 4 Kekasih Ardy
- Bab 5 Wanita Yang Paling Bodoh
- Bab 6 Konflik
- Bab 7 Aku Tidak Suka Dimanfaatkan Orang
- Bab 8 Bercerai
- Bab 9 Mogok Makan
- Bab 10 Membuat Kesepakatan
- Bab 11 Bercerai Tanpa Mendapatkan Harta Sama Sekali
- Bab 12 Mengenang Kembali
- Bab 13 Pesta
- Bab 14 Dia Pacarku
- Bab 15 Menantang
- Bab 16 Aroma Tubuh Laki-Laki Lain
- Bab 17 Hamil
- Bab 18 Tertekan
- Bab 19 Makan Aku Saja Kalau Masih Lapar
- Bab 20 Wanita Yang Tidak Berpendidikan
- Bab 21 Aku Mau Anak Ini
- Bab 22 Tiba-Tiba Kembali
- Bab 23 Tidak Boleh Melakukan Saat Hamil
- Bab 24 Anggap Aku Pinjam Darimu
- Bab 25 Cinta Yang Abnormal
- Bab 26 Wanita Jahat
- Bab 27 Berikan Aku Kesempatan Untuk Menjagamu
- Bab 28 Menolak Tanpa Perasaan
- Bab 29 Tidak Bisa Memilikinya
- Bab 30 Bagaimana Caranya Agar Kamu Bisa Menerima Cintaku
- Bab 31 Kecelakaan Mobil
- Bab 32 Jual diri
- Bab 33 Konspirasi Mengerikan
- Bab 34 Melamar
- Bab 35 Perpisahan
- Bab 36 Kebenaran yang Pahit
- Bab 37 Mempermainkan Pria
- Bab 38 Kamu Menikahiku
- Bab 39 Baiklah, Aku Mengalah Padamu
- Bab 40 Martabat seorang pria
- Bab 41 Menahan Ejekan
- Bab 42 Pertunjukan Pertama
- Bab 43 Kamu Sangat Cantik
- Bab 44 Sulit Membaca Hati Manusia
- Bab 45 Makan Malam
- Bab 46 Wanita asing
- Bab 47 Kami Sudah Menikah
- Bab 48 Laki-laki Aneh
- Bab 49 Bunuh diri
- Bab 50 Terkurung
- Bab 51 Menyerahlah
- Bab 52 Perlakukan Aku Dengan Baik Seumur Hidupmu
- Bab 53 Pembicaraan Tentang Masa Depan Satu Sama Lain
- Bab 54 Air Mata yang Terlalu Banyak
- Bab 55 Hanya yang Memenggal Bisnis yang Bisa Bertarung
- Bab 56 Penyesalanmu Sudah Terlambat
- Bab 57 Nenek Meninggal
- Bab 58 Kelahiran Anak
- Bab 59 Mencintainya Maka Meninggalkannya
- Bab 60 Tak Sanggup Lagi
- Bab 61 Waktu Tiga Tahun
- Bab 62 Jangan Sentuh Teman Sekamarku
- Bab 63 Brutal dan Berdarah Dingin
- Bab 64 Model Rambut Baru Sangat Jelek
- Bab 65 Bagaimana Membuatnya Senang
- Bab 66 Menarilah di Hadapanku
- Bab 67 Masih Istrinya
- Bab 68 Bertemu Anakku
- Bab 69 Karma
- Bab 70 Tidak Meninggalkanmu
- Bab 71 Menanyakan Masalah Lama dan Baru Bersamaan
- Bab 72 Terluka
- Bab 73 Plagiarisme
- Bab 74 Jika Ingin Uang, Bukalah Harga
- Bab 75 Mati Tersiksa
- Bab 76 Pria pujaanku
- Bab 77 Membagi harta
- Bab 78 Memaksanya mengatakan kebenaran
- Bab 79 Aku jahat, aku tidak baik hati
- Bab 80 Kamu lebih membutuhkanku
- Bab 81 Wanita yang kasihan (1)
- Bab 81 Wanita yang kasihan (2)
- Bab 82 Siapa yang menopause (1)
- Bab 82 Siapa yang menopause (2)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (1)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (2)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (1)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (2)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (1)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (2)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (1)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (2)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (1)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (2)
- Bab 88 Menaruh Obat (1)
- Bab 88 Menaruh Obat (2)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (1)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (2)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (1)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (2)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (1)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (2)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (1)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (2)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (1)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (2)
- Bab 94 Semua Kenyataan (1)
- Bab 94 Semua Kenyataan (2)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (1)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (2)
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat (2)
- Bab 97 Sengaja mempermainkan orang (1)
- Bab 97. Sengaja mempermainkan orang (2)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (1)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (2)
- Bab 99. Keluar (1)
- Bab 99. Keluar (2)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (1)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (2)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (1)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (2)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (1)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (2)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (1)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (2)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (1)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (2)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (1)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (2)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (1)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (2)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (1)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (2)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (1)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (2)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (1)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (2)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (1)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (2)
- Bab 111 Hobi Khusus (1)
- Bab 111 Hobi Khusus (2)
- Bab 112 Berhati Lembut (1)
- Bab 112 Berhati Lembut (2)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (1)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (2)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (1)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (2)
- Bab 115 Pertengkaran (1)
- Bab 115 Pertengkaran (2)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (1)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (2)
- Bab 117 Bernice Hilang (1)
- Bab 17 Bernice Hilang (2)
- Bab 118 Wanita Licik (1)
- Bab 118 Wanita Licik (2)
- Bab 119 Pria Itu Butuh Dirayu (1)
- Bab 119 Pria Butuh Dibujuk (2)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (1)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (2)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol (1)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (1)
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (2)
- Bab 123 Siapa yang Cantik (1)
- Bab 123 Siapa Lebih Tampan (2)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (1)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (2)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (1)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (2)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (1)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (2)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (1)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (2)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (1)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (2)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (1)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (2)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (1)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (2)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (1)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (2)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (1)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (2)
- Bab 133 Membantumu (1)
- Bab 133 Membantumu (2)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (1)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (2)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (1)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (2)
- Bab 136 Kembali Single (1)
- Bab 136 Kembali Single (2)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (1)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (2)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (1)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (2)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (1)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (2)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (1)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (2)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (1)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (2)
- Bab 142 Kesedihan yang dalam (1)
- 142 Kesedihan yang dalam (2)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut pada diriku (1)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut padaku (2)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (1)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (2)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(1)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(2)
- Bab 146 Jangan Menikah Lagi Untuk Ketiga Kalinya
- Bab 147 Siaran Langsung
- Bab 148 Apa Kedepannya Kamu Akan Mendengar Perkataanku
- Bab 149 Aku Lebih Baik Lanjut Tidak Tahu Malu Saja
- Bab 150 Yang Aku Pedulikan Adalah Hatimu
- Bab 151 Menyimpan Rahasia
- Bab 152 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 153 Hukuman Berdiri Menghadap Dinding
- Bab 154. Ingin Melihatmu Untuk Terakhir Kalinya
- Bab 155. Perempuan Tidak Berotak Sangat Menyebalkan
- Bab 156 Kepergian Jonathan
- Bab 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 158 Menarik Spanduk Menyambut Anda
- BAB 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 160 Menikah Kembalilah Denganku
- Bab 161 Seorang Wanita Yang Menyedihkan
- Bab 162 Wanita Melakukan Begitu Banyak Hal Untuk Apa
- Bab 163 Menyuruh Frederik Ouyang Datang Memohon Aku
- Bab 164 Marga Aku Mo, Jadi Beraneh-aneh Saja
- Bab 165 Aku Tidak Ada Perasaan Aman
- Bab 166 Siklus Karma
- Bab 167 Suamiku terlihat tampan saat meninju orang
- Bab 168 Hanya Sebagai Alat
- Bab 169 Hukuman atas keributan
- Bab 170 Apakah kamu mengharapkan akhir seperti Ini?
- Bab 171 Sifat Kejam Manusia
- Bab 172 Melihat Matahari Terbit Untuk Terakhir Kali
- Bab 173 Riwayatku Berakhir Hari Ini
- Bab 174 Aku Akan Bela Keadilan Untukmu
- Bab 175 Terang-terangan Menginginkanmu
- Bab 176 Ikut Campur
- Bab 177 Sekretaris Pria yang Lebih Cantik dari Perempuan
- Bab 178 Sebenarnya Siapa yang Berbohong
- Bab 179 Terkenal Mendadak
- Bab 180 Kamu Paling Cocok Menjadi Istri CEO
- Bab 181 Teman Kantor Yang Tidak Masuk Akal
- Bab 182 Pria kaya selalu playboy
- Bab 183 Kejagoan menjilatnya bagus
- Bab 184 Melakukan siasat senjata makan tuan
- Bab 185 Acara Persahabatan
- Bab 186 Berbaliklah dan kamu bisa melihatku
- Bab 187 Dipecat
- Bab 188 Kamu juga bukan orang yang baik
- Bab 189 Merebut Karyawan
- Bab 190 Acara tahunan perusahaan
- Bab 191 Aku Ingin Berdansa Denganmu, Apa Kamu Bersedia?
- Bab 192 Kata-Kata Itu Tidak Menyakiti Aku
- Bab 193 Kamu Adalah Orang Gila
- Bab 194 Ada Yang Suka Padamu
- Bab 195 Ayo Kita Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 196 Hubungan yang rumit
- Bab 197 Saat olahraga pagi tenang sedikit
- Bab 198 Memperkenalkan pacar untukmu
- Bab 199 Berjalan-jalan romantis di malam musim dingin
- Bab 200 Kehabisan kata-kata menghadapi keluarga ini
- Bab 201 Alat Keamanan Diri
- Bab 202 Dendam apakah kamu terhadapku
- Bab 203 Bella, bangunlah
- Bab 204 Ketulusan hati mendatangkan keajaiban
- Bab 205 Wanita yang kasar
- Bab 206 Percaya Dengan Keajaiban
- Bab 207 Selamanya Mengabaikanmu
- Bab 208 Kamu Sudah Takut
- Bab 209 Saya Hanya Akan Memiliki Dua Anak Perempuan Seumur Hidup
- Bab 210 Tolong Bantu Aku Pulihkan Penglihatan
- Bab 211 Aku ingin bertemu dengan Jonathan sebelum aku menjalankan operasi
- Bab 212 Aku belum pernah melihat wanita sekejam dia
- Bab 213 Mengusir kamu dari rumah ini
- Bab 214 Biarkan diriku ikut lenyap juga
- Bab 215 Orang yang berpura-pura baik
- Bab 216 Bisa-bisanya Datang Meminta Uang Dengan Tidak Tahu Malu
- Bab 217 Kamu Jangan Sembarangan Bicara
- Bab 218 Aku Masih Belum Cukup Tidur
- Bab 219 Lamaran Yang Romantis
- Bab 220 Jangan Bercanda Lagi
- Bab 221 Ending (1)
- Bab 221 Ending (2)