Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 193 Kamu Adalah Orang Gila
“Apakah kamu sedang bercanda?” Hatiku sangat cemas, tetapi tanpa sengaja menggangap hal ini sebagai candaan, apa ini adalah sikap dalam menangani krisis?
“Tidak bercanda.” Jonathan menatapku dengan sangat serius, dia selalu stabil, tegas, dan kejam, tapi kali ini mengapa dia bisa begitu santai.
"Apakah kamu pikir aku harus membuka sebotol sampanye untuk merayakan promosi aku karena dinaikan ke posisi manajer?" Aku mengerutkan kening, merasa tidak enak, "Pada saat ini, kamu jelas tahu bahwa ada seseorang yang sengaja mengirimkan email, hanya untuk membuat seluruh karyawan di perusahaan ini mengatakan kamu pilih kasih, lalu kamu sengaja memecat Bryan Bai, menendang seorang karyawan yang sudah bekerja lama, dan kemudian menyuruh aku menjadi manajer. "
"Christine Mo ku cukup pintar." Jonathan tersenyum simpul, "Beberapa karyawan juga sudah pergi, kamu pikir dapat mempersulitkan aku?"
“Aku tahu kamu ada kemampuan.” Mulutnya berkata begitu, tetapi hatiku masih belum bisa tenang, beginilah temperamen seorang Jonathan, aku sama sekali tidak pernah bisa membaca ekspresinya, apakah dia sedang ragu-ragu atau tidak, masalah-masalah ini, begitu dia memutuskan sesuatu pun sudah pasti akan begitu, tidak peduli walau ada orang yang menasihatinya.
Sebelumnya Ibu sering memarahi aku, tetapi aku merasa Jonathan kurang lebih sama. Aku tahu tidak ada gunanya membujuk Jonathan, jadi aku berkata dengan santai : "Aku kembali bekerja, pikirkan saja sendiri keputusanmu itu."
Aku meninggalkan kantor Jonatha, lalu kembali ke tempatku. Tidak tahu mengapa, aku merasa suasanan kantor sudah berubah.
Adanya tekanan, rasa tidak nyaman, setelah duduk di situ selama satu 1 jam aku langsung pergi ke kamar mandi, lalu menutup salah satu bilik kamar mandi.
Saat orang lain tidak tahu tentang identitas ku, aku masih berbicara dengan mereka tentang apa pun, dan juga bisa meminta mereka untuk mengajariku, tetapi setelah mereka tahu soal identitas aku, mereka memperlakukan aku sama seperti wabah, takut aku tertangkap olehku.
Bahkan Greyson Lin yang sering menertawakanku, juga menundukkan kepalanya, melihat aku pun tidak berani.
Semuanya berubah, begitu identitas ku terungkap, semuanya lamgsung berubah begitu saja.
Tiba-tiba di luar kamar mandi ada sebuah suara, tampaknya dua orang yang sedang merias wajahnya kembali.
“Dengar-dengar, divisi di bagian busana yang bermarga Mo itu adalah wanita Direktur Yi,” Lalu ada orang yang suaranya lebih lembut tapi kata-katanya menyakitkan.
"Apanya yang dengar-dengar, di email itu ditulis jelas namanya, wanita itu tidak malu, lalu tidur dengan Direktur Yi, masih melahirkan 2 anak perempuan, bahkan tidak melahirkan anak laki-laki. Sekarang masih tidak tahu malu dengan menyuruh DIrektur Yi memecat Manajer Bai, bisa diperkirakan bahwa dia yang akan menjadi manajer, coba kamu katakan, di dunia ini apa masih ada wanita yang tidak tahu malu dibanding dia?”
"Iya juga, aku tidak tahu apa yang disukai Direktur Yi darinya, ada dada tapi tidak besar, ada pantat tapi tidak ada, sama aja seperti batang bamboo, aku lebih cantik darinya!”
“Ya, dada mu lebih besar, dan pantat kamu lebih bulat darinya, tetapi apa kamu ahli di kasur seperti dia?” Gadis bercanda.
“Apakah dia benar-benar hebat di tempat tidur?” Tiba-tiba wanita yang lemah lembut itu terkejut.
"Pasti begitu, kudengar dia bisa melayani pria..." Wanita itu masih belum selesai berbicara, aku sudah langsung membuka pintu kamar mandi.
Aku berjalan keluar dengan santai, mendekati dua wanita itu, lalu mendekati tanganku ke arah mesin pencuci tangan otomatis, sambil mencuci tangan, lalu menarik tissue, dan mengeringkannya.
Kedua orang itu berdiri dengan takjub, tidak bergerak.
Saat melewati mereka, aku berjalan, lalu tiba-tiba berhenti, dan memandang mereka, sudut bibirku terangkat, lalu tersenyum : "Lain kali jika kamu sedang mengatakan kejelekan orang lain, lebih baik jika satu-persatu kamu dorong pintu kamar mandi, lihat jika apa ada orang yang mencuri-curi dengar.”
Kedua mata mereka membelalak besar, menatapku dengan ngeri.
“Benar juga, apa yang baru saja kalian katakan itu benar, aku benar-benar hebat di ranjang.”Setelah kata-kata itu terlontar dari mulutku, bahkan aku mengucapkan kata-kata itu tanpa rasa malu.
Ketika aku kembali ke posisi ku, aku selalu tidak bisa tenang, pada dasarnya aku sedang mengerjakan perencanaan kerja, dan layar sudah berkedip untuk waktu yang lama, tetapi aku masih tidak mengetik satu kata pun, otak ini seperti terhambat sesuatu, bagaimana aku bisa berpikir jernih.
Semakin memikirkannya, aku semakin membenci Yoga Yin, saat mendekati hari di mana aku bekerja, aku menelepo Yoga Yin, dia sepertinya berharap jika aku pergi mencarinya, menyuruh aku pergi ke Perusahaan Besar Yin untuk mencarinya.
Aku segera pergi ke Perushaan Besar Yin, ketika aku pergi naik ke atas, aku bertemu dengan Manajer Bai dan masih ada Julie Xu yang baru pulang bekerja. Hanya bertemu mereka, aku hanya tersenyum tipis, lalu menyapa: “Nyonya Yi, semoga kamu melewati hari ini dengan baik."
Ternyata mereka sudah tahu identitas aku, di depan ku berpura-pura seperti itu. Ternyata tidak bisa diprediksi, aku mengenal hal ini, ibarat perdagangan ini seperti perang dagang, dalam hal ini aku sudah belajar dari dua orang yang tidak tahu malu ini.
Aku tidak memperdulikan mereka, aku naik lift lalu pergi ke atas, langsung menuju ke kantor Yoga Yin.
Dia sudah menunggu aku di sana, ketika dia melihat aku, ada senyum tipis di wajahnya, dia mengenakan kacamata berbingkai hitam, terlihat lebih anggun.
Apanya yang anggun, aku sudah diri Yoga Lin yang sesungguhnya.
Dia bangkit berdiri, lalu perlahan mendekatiku, berdiri di depanku, menatapku, "Apa kamu marah?"
“Mengapa kamu melakukan ini?” Aku bertanya, nada suaranya sangat tidak sungkan-sungkan lagi, untuk sementara aku menahan semua amarahku, jika tidak, aku akan memukulnya.
“Tentu saja ada alasan tertentu.” Yoga Yin menatapku lekat-lekat, berkata terus terang bahwa sekarang dia benar-benar akan merusak muka Jonathan, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Yoga Yin, kita adalah teman sekelas, aku sarankan kamu, untuk melakukan persaingan bisnis yang adil, jika ada orang seperti kamu yang menusuk orang dari belakang, kamu benar-benar ada masalah. “ Kataku dengan acuh tak acuh, aku mengatakan semuanya dengan jelas. "Jika sifat manusia itu tidak baik, apa kejujurannya itu masih bisa diandalkan? "
Begitu kata-kata itu terucap, tangan besar Yoga Yin menekan bahu ku dengan sekuat tenaga, sangat kuat, lalu rasa sabar yang terpancar di matanya benar-benar hilang karena amarah ku tadi.
“Semuanya karena kamu, apa kamu mengerti?” Yoga Yin berteriak padaku, “Kamu membuat Keluarga Yin sebagai bahan bercandaan, kalau sekali lagi kamu menginjak harga diri aku, kamu pikir saja, suatu hari nanti aku akan menjadi bagaimana? "
“Bercandaan tentang keluarga?” AKu menatap balik tatapan Yoga Yin, “Jika kamu mau perhitungan tentang kejadian lama, baiklah, hitung yang benar. Pernikahan ku selama 3 tahun, dan sekarang keadaan Ardy Lu yang menyedihkan, bukankah semua ini adalah kesalahan mu? "
"Itu adalah perbuatan Ardy Lu, aku beritahu kamu, mengapa Kediaman Lu menjadi seperti hari ini, semua itu karena aku, aku yang ada di balik semua itu, Ardy Lu bahkan tidak bisa mengerjakan hal-hal kecil, dia menyuruh kamu menjadi wanita milik orang lain, dia harus membayar ini.” Kebenaran terungkap dari mulut Yoga Yin, yang membuat aku tidak ada cara lain sehingga percaya padanya, ternyata selama beberapa tahu ini, di belakangnya dia melakukan hal-hal gila yang tidak terduga.
Dengan sekuat tenaga, aku mendorong dia, lalu mundur dua lamgkah, memakinya: “Kamu benar-benar gila.”
"Gila?" Yoga Yin tersenyum. "Seorang pria yang gemuk dapat mengambil keputusan untuk mengubah wajahnya, tetapi dia begitu keja, terhadap dirinya sendiri, aku begitu bekerja keras, tetapi kamu menyakiti hatiku lagi, aku masih harus berpura-pura baik, terus tergila-gila sampai menunggu kamu kembali padaku? "
“Begitu banyak hal yang terjadi pada ku, itu semua karena ulah kamu?”Aku memandang Yoga Yin tidak percaya.
Hanya dengan melihatnya tersenyum anggun, "Semua hal yang berhubungan dengan kamu, semuanya adalah masalah yang besar, selama kamu bisa kembali padaku, aku bisa membuat semua keadaan kembali seperti semula."
"Kembali seperti semula?" Aku tertawa sarkastik. "Ardy Lu melakukan pembunuhan, apakah kamu masih ad acara lain?"
“Itu pengecualian untuknya, hal itu ditimbulkan oleh dirinya.” Yoga Yin tidak ada simpati, ada ekspresi menghina di wajahnya, dan rasa tidak peduli, juga di matanya terpancar rasa dingin.
Apakah dia adalah Yoga Yin yang aku kenal? Lantas benarkah aku yang memicu dia sampai menjadi seperti ini?
Pada dasarnya aku datang untuk menyuruh dia untuk menyerah, jangan menggunakan cara kotor lagi untuk berurusan dengan Jonathan, tetapi sekarang aku merasa berlebihan.
Pria yang ada di depanku ini benar-benar menakutkan. Aku tidak ingin tinggal lebih lama lagi bersama dengannya.
“Tidak ada yang perlu aku bicarakan kepadamu.” Begitu kata-kata itu terlontar, aku segera bersiap pergi, saat aku melewatinya, dia menarik tanganku.
Aku menatapnya dingin ke arah tanganku yang ditariknya, berkata dengan dingin, "Lepaskan."
“Jika aku melepaskannya, itu bodoh.” Ketika mengatakan itu, tidak peduli akan apa pun, dia memelukku tidak peduli walau aku melawan.
“Kamu gila.” Aku meronta, ketika aku akan menginjak kakinya, melihat bahwa dia sangat pintar mempersempit kakinya, lalu meloloskan diri dari siksaan ku.
“Christine Mo, tetaplah di sisiku.” Yoga Yin mengatakan ini, dia menunduk, lalu menciumku.
Dengan keras, aku menggigit bibirnya, lalu tercium bau darah, dia merasa saki jadi melepas aku, dengan tangannya yang besar menyeka ujung mulutnya, meneteslah darah.
“Aku tidak mau menggigit, tetapi kamu yang memaksaku,” kataku dengan dingin, melangkah mundur, lalu dengan cepat meninggalkan Perushaan Besar Yin.
Aku mengendarai mobil, batinku sedang kacau, dan merasa sangat jengkel.
Tiba-tiba, di mataku ada sekelibat warna hitam, tanpa sadar aku menginjak rem, dan mobil di belakang ku menabrak aku, menyebabkan tabrakan yang keras. Aku menutup mataku karena pusing, dan untuk waktu yang lama, barulah pelan-pelan aku membuka mataku, penglihatan mataku yang tadinya buram, pelan-pelan menjadi jelas kembali.
Pada saat ini, ada yang mengetuk keras jendela mobil ku, lalu aku menurunkan jendela mobil, lelaki itu berteriak: "Apa kamu buta, lihatlah apa yang terjadi pada kepala mobil ku?"
“Maaf.” Aku segera meminta maaf, lalu turun dari mobil, setelah melihat mobil bagian depannya juga tertabrak, aku meminta maaf lagi.
Aku sedang kesal sehingga berjalan mondar-mandir di jalan, aku tidak ingin menelepon Jonathan, lalu membuatnya lebih marah lagi, bahkan tidak mungkin menelepon Yoga Yin, aku berpikir untuk waktu yang lama, lalu akhirnya menelepon Refaldy Ying.
Saat dia mengemudi, polisi juga tiba, asuransi perusahaan juga tiba.
Aku sendiri kehilangan 10.000.000 juta kepada pemilik mobil, orang itu juga melihat Refaldy Ying yang sedang seperti bodoh.
Refaldy Ying menyuruhku untuk menunggu di mobil, setelah membantu aku menyelesaikan semuanya, setelah tanda tangan, dia menghampiri aku.
Pintunya sudah terbuka, dia berdiri di sampingku, menyapa dengan nada penuh perhatian: "Ada apa, pemilik mobil tadi baru saja bila tiba-tiba kamu mengerem, dia sedang ada di belakang kamu dan tidak sempat menghindarinya, dan langsung saja menabrak.” Aku melihatnya sedikit sedih, sudut mulutnya sedikit terangkat dan berkata, "Apakah sudah selesai diperbaiki, jika sudah, antar aku kembali pulang ke kediaman rumah Yi, bagaimana?"
“Sudah diselesaikan, tunggu sebentar, orang-orang dari bengkel akan datang ke untuk mendorong mobil.” Setelah mengatakan itu, dia memutari mobil, lalu duduk di kursi pengemudi, menyalakan mobil, dan perlahan-lahan mengemudi.
Aku memejamkan mata dan duduk bersandar di sisi kursi mobil, kenapa mataku bisa menjadi hitam, apa karena kemarin demam, hari ini seharian banyak masalah yang terjadi, lalu menyebabkan rasa cemas mulai datang?
Novel Terkait
Precious Moment
Louise LeeHalf a Heart
Romansa UniverseDemanding Husband
MarshallDewa Perang Greget
Budi MaMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniCinta Yang Berpaling
NajokurataMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu×
- Bab 1 Malam Yang Menyedihkan
- Bab 2 Sawah Yang Kering Ada Orang Yang Menyirami
- Bab 3 Istri dan Mertua Tidak Akur
- Bab 4 Kekasih Ardy
- Bab 5 Wanita Yang Paling Bodoh
- Bab 6 Konflik
- Bab 7 Aku Tidak Suka Dimanfaatkan Orang
- Bab 8 Bercerai
- Bab 9 Mogok Makan
- Bab 10 Membuat Kesepakatan
- Bab 11 Bercerai Tanpa Mendapatkan Harta Sama Sekali
- Bab 12 Mengenang Kembali
- Bab 13 Pesta
- Bab 14 Dia Pacarku
- Bab 15 Menantang
- Bab 16 Aroma Tubuh Laki-Laki Lain
- Bab 17 Hamil
- Bab 18 Tertekan
- Bab 19 Makan Aku Saja Kalau Masih Lapar
- Bab 20 Wanita Yang Tidak Berpendidikan
- Bab 21 Aku Mau Anak Ini
- Bab 22 Tiba-Tiba Kembali
- Bab 23 Tidak Boleh Melakukan Saat Hamil
- Bab 24 Anggap Aku Pinjam Darimu
- Bab 25 Cinta Yang Abnormal
- Bab 26 Wanita Jahat
- Bab 27 Berikan Aku Kesempatan Untuk Menjagamu
- Bab 28 Menolak Tanpa Perasaan
- Bab 29 Tidak Bisa Memilikinya
- Bab 30 Bagaimana Caranya Agar Kamu Bisa Menerima Cintaku
- Bab 31 Kecelakaan Mobil
- Bab 32 Jual diri
- Bab 33 Konspirasi Mengerikan
- Bab 34 Melamar
- Bab 35 Perpisahan
- Bab 36 Kebenaran yang Pahit
- Bab 37 Mempermainkan Pria
- Bab 38 Kamu Menikahiku
- Bab 39 Baiklah, Aku Mengalah Padamu
- Bab 40 Martabat seorang pria
- Bab 41 Menahan Ejekan
- Bab 42 Pertunjukan Pertama
- Bab 43 Kamu Sangat Cantik
- Bab 44 Sulit Membaca Hati Manusia
- Bab 45 Makan Malam
- Bab 46 Wanita asing
- Bab 47 Kami Sudah Menikah
- Bab 48 Laki-laki Aneh
- Bab 49 Bunuh diri
- Bab 50 Terkurung
- Bab 51 Menyerahlah
- Bab 52 Perlakukan Aku Dengan Baik Seumur Hidupmu
- Bab 53 Pembicaraan Tentang Masa Depan Satu Sama Lain
- Bab 54 Air Mata yang Terlalu Banyak
- Bab 55 Hanya yang Memenggal Bisnis yang Bisa Bertarung
- Bab 56 Penyesalanmu Sudah Terlambat
- Bab 57 Nenek Meninggal
- Bab 58 Kelahiran Anak
- Bab 59 Mencintainya Maka Meninggalkannya
- Bab 60 Tak Sanggup Lagi
- Bab 61 Waktu Tiga Tahun
- Bab 62 Jangan Sentuh Teman Sekamarku
- Bab 63 Brutal dan Berdarah Dingin
- Bab 64 Model Rambut Baru Sangat Jelek
- Bab 65 Bagaimana Membuatnya Senang
- Bab 66 Menarilah di Hadapanku
- Bab 67 Masih Istrinya
- Bab 68 Bertemu Anakku
- Bab 69 Karma
- Bab 70 Tidak Meninggalkanmu
- Bab 71 Menanyakan Masalah Lama dan Baru Bersamaan
- Bab 72 Terluka
- Bab 73 Plagiarisme
- Bab 74 Jika Ingin Uang, Bukalah Harga
- Bab 75 Mati Tersiksa
- Bab 76 Pria pujaanku
- Bab 77 Membagi harta
- Bab 78 Memaksanya mengatakan kebenaran
- Bab 79 Aku jahat, aku tidak baik hati
- Bab 80 Kamu lebih membutuhkanku
- Bab 81 Wanita yang kasihan (1)
- Bab 81 Wanita yang kasihan (2)
- Bab 82 Siapa yang menopause (1)
- Bab 82 Siapa yang menopause (2)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (1)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (2)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (1)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (2)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (1)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (2)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (1)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (2)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (1)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (2)
- Bab 88 Menaruh Obat (1)
- Bab 88 Menaruh Obat (2)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (1)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (2)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (1)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (2)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (1)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (2)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (1)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (2)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (1)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (2)
- Bab 94 Semua Kenyataan (1)
- Bab 94 Semua Kenyataan (2)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (1)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (2)
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat (2)
- Bab 97 Sengaja mempermainkan orang (1)
- Bab 97. Sengaja mempermainkan orang (2)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (1)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (2)
- Bab 99. Keluar (1)
- Bab 99. Keluar (2)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (1)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (2)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (1)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (2)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (1)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (2)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (1)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (2)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (1)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (2)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (1)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (2)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (1)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (2)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (1)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (2)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (1)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (2)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (1)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (2)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (1)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (2)
- Bab 111 Hobi Khusus (1)
- Bab 111 Hobi Khusus (2)
- Bab 112 Berhati Lembut (1)
- Bab 112 Berhati Lembut (2)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (1)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (2)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (1)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (2)
- Bab 115 Pertengkaran (1)
- Bab 115 Pertengkaran (2)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (1)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (2)
- Bab 117 Bernice Hilang (1)
- Bab 17 Bernice Hilang (2)
- Bab 118 Wanita Licik (1)
- Bab 118 Wanita Licik (2)
- Bab 119 Pria Itu Butuh Dirayu (1)
- Bab 119 Pria Butuh Dibujuk (2)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (1)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (2)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol (1)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (1)
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (2)
- Bab 123 Siapa yang Cantik (1)
- Bab 123 Siapa Lebih Tampan (2)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (1)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (2)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (1)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (2)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (1)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (2)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (1)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (2)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (1)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (2)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (1)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (2)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (1)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (2)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (1)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (2)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (1)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (2)
- Bab 133 Membantumu (1)
- Bab 133 Membantumu (2)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (1)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (2)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (1)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (2)
- Bab 136 Kembali Single (1)
- Bab 136 Kembali Single (2)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (1)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (2)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (1)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (2)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (1)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (2)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (1)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (2)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (1)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (2)
- Bab 142 Kesedihan yang dalam (1)
- 142 Kesedihan yang dalam (2)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut pada diriku (1)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut padaku (2)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (1)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (2)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(1)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(2)
- Bab 146 Jangan Menikah Lagi Untuk Ketiga Kalinya
- Bab 147 Siaran Langsung
- Bab 148 Apa Kedepannya Kamu Akan Mendengar Perkataanku
- Bab 149 Aku Lebih Baik Lanjut Tidak Tahu Malu Saja
- Bab 150 Yang Aku Pedulikan Adalah Hatimu
- Bab 151 Menyimpan Rahasia
- Bab 152 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 153 Hukuman Berdiri Menghadap Dinding
- Bab 154. Ingin Melihatmu Untuk Terakhir Kalinya
- Bab 155. Perempuan Tidak Berotak Sangat Menyebalkan
- Bab 156 Kepergian Jonathan
- Bab 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 158 Menarik Spanduk Menyambut Anda
- BAB 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 160 Menikah Kembalilah Denganku
- Bab 161 Seorang Wanita Yang Menyedihkan
- Bab 162 Wanita Melakukan Begitu Banyak Hal Untuk Apa
- Bab 163 Menyuruh Frederik Ouyang Datang Memohon Aku
- Bab 164 Marga Aku Mo, Jadi Beraneh-aneh Saja
- Bab 165 Aku Tidak Ada Perasaan Aman
- Bab 166 Siklus Karma
- Bab 167 Suamiku terlihat tampan saat meninju orang
- Bab 168 Hanya Sebagai Alat
- Bab 169 Hukuman atas keributan
- Bab 170 Apakah kamu mengharapkan akhir seperti Ini?
- Bab 171 Sifat Kejam Manusia
- Bab 172 Melihat Matahari Terbit Untuk Terakhir Kali
- Bab 173 Riwayatku Berakhir Hari Ini
- Bab 174 Aku Akan Bela Keadilan Untukmu
- Bab 175 Terang-terangan Menginginkanmu
- Bab 176 Ikut Campur
- Bab 177 Sekretaris Pria yang Lebih Cantik dari Perempuan
- Bab 178 Sebenarnya Siapa yang Berbohong
- Bab 179 Terkenal Mendadak
- Bab 180 Kamu Paling Cocok Menjadi Istri CEO
- Bab 181 Teman Kantor Yang Tidak Masuk Akal
- Bab 182 Pria kaya selalu playboy
- Bab 183 Kejagoan menjilatnya bagus
- Bab 184 Melakukan siasat senjata makan tuan
- Bab 185 Acara Persahabatan
- Bab 186 Berbaliklah dan kamu bisa melihatku
- Bab 187 Dipecat
- Bab 188 Kamu juga bukan orang yang baik
- Bab 189 Merebut Karyawan
- Bab 190 Acara tahunan perusahaan
- Bab 191 Aku Ingin Berdansa Denganmu, Apa Kamu Bersedia?
- Bab 192 Kata-Kata Itu Tidak Menyakiti Aku
- Bab 193 Kamu Adalah Orang Gila
- Bab 194 Ada Yang Suka Padamu
- Bab 195 Ayo Kita Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 196 Hubungan yang rumit
- Bab 197 Saat olahraga pagi tenang sedikit
- Bab 198 Memperkenalkan pacar untukmu
- Bab 199 Berjalan-jalan romantis di malam musim dingin
- Bab 200 Kehabisan kata-kata menghadapi keluarga ini
- Bab 201 Alat Keamanan Diri
- Bab 202 Dendam apakah kamu terhadapku
- Bab 203 Bella, bangunlah
- Bab 204 Ketulusan hati mendatangkan keajaiban
- Bab 205 Wanita yang kasar
- Bab 206 Percaya Dengan Keajaiban
- Bab 207 Selamanya Mengabaikanmu
- Bab 208 Kamu Sudah Takut
- Bab 209 Saya Hanya Akan Memiliki Dua Anak Perempuan Seumur Hidup
- Bab 210 Tolong Bantu Aku Pulihkan Penglihatan
- Bab 211 Aku ingin bertemu dengan Jonathan sebelum aku menjalankan operasi
- Bab 212 Aku belum pernah melihat wanita sekejam dia
- Bab 213 Mengusir kamu dari rumah ini
- Bab 214 Biarkan diriku ikut lenyap juga
- Bab 215 Orang yang berpura-pura baik
- Bab 216 Bisa-bisanya Datang Meminta Uang Dengan Tidak Tahu Malu
- Bab 217 Kamu Jangan Sembarangan Bicara
- Bab 218 Aku Masih Belum Cukup Tidur
- Bab 219 Lamaran Yang Romantis
- Bab 220 Jangan Bercanda Lagi
- Bab 221 Ending (1)
- Bab 221 Ending (2)