Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 78 Memaksanya mengatakan kebenaran
Aku langsung naik taksi ke TK Bella, awalnya aku pikir setelah kelas selesai, ibu guru akan membiarkan aku membawa Bella pergi, tetapi sepertinya Ibu Jonathan sudah berpesan kepada ibu guru TK, selain dia dan Jonathan siapapun tidak boleh membawa pergi cucunya.
Jadi aku menunggu mobil keluarga Yi di depan pintu TK. Ibu Jonathan turun dari mobil dengan anggun, dia menatapku, sambil tersenyum dengan sinis, “Yang bermarga Mo, apa hakmu membawa Bella pergi? "
"Ibu, tolong, ibuku hanya ingin melihat Bella. Aku berjanji malam ini aku pasti akan membawanya kembali ke Kediaman Yi. Bisakah kamu mengizinkanku membawa Bella pergi?" Aku memohon dengan lembut sambil menundukkan kepalaku.
"Anak ini masih sangat kecil, kamu membawanya pergi menemui orang sakit. Kamu benar-benar ibu berhati busuk. Aku beritahukan kepadamu, Bella adalah cucu kesayanganku, aku tidak akan pernah mengizinkannya mengunjungi ibumu." Ibu Jonathan langsung membawa Bella pergi dari ruang tunggu.
Bella melambai padaku, "Ibu ..."
Aku merasa sekujur tubuhku tidak nyaman. Melihat putriku lewat di depanku, tetapi aku malah tidak punya hak untuk menyentuhnya. Mengingat sorot mata ibuku yang sedih, dan penderitaannya selama ini, aku langsung melangkah maju dan menghadang jalan Ibu Jonathan.
“Apa yang ingin kamu lakukan?” Ibu Jonathan menatapku dengan cemas.
Aku tidak merebut Bella dengan paksa. Aku membungkuk, menatap Bella, dan berkata, "Bella, maukah kamu pergi dengan ibu untuk melihat nenek?"
"Baik." Setelah Bella menjawab dengan polos, dia mengayunkan tangan Ibu Jonathan dan berkata, "Nenek, bagaimana kalau kita pergi melihat nenek bersama-sama?"
"Tidak." Setelah Ibu Jonathan menolak dengan dingin, Bella memanyunkan mulut kecilnya dengan sedih. Mungkin dia tidak pernah ditolak dengan keras oleh neneknya, jadi dia menteskan air matanya dengan sedih.
"Ibu ..." aku baru memanggilnya, tapi Ibu Jonathan sudah meneriakiku dengan keras, "Jangan panggil ibu, aku tidak pernah punya menantu seperti dirimu. Hari ini aku tegaskan kepadamu, kecuali jika aku mati, kamu jangan harap bisa membawa Bella pergi. "
Selesai berbicara, dia langsung menggendong Bella, masuk ke dalam mobil, dan langsung pergi.
Hatiku sangat sakit, kenapa bisa menjadi seperti ini, aku bahkan sama sekali tidak punya hak atas putriku.
Tak lama Jonathan meneleponnya, aku tahu pasti ibunya meneleponnya dan mengadu kepadanya.
"Christine Mo, bisakah kamu berpikir dulu apa akibatnya sebelum kamu melakukan sesuatu? Kamu pergi mendadak ke TK, tidak hanya akan menakuti anak, tetapi juga akan membuat ibu semakin memperketat penjagaannya." Jonathan menyalahkanku.
"Kalau begitu harus bagaimana, aku bahkan harus meminta izin saat aku ingin bertemu dan memeluk putriku, dan di dunia ini hanya aku satu-satunya ibu yang bodoh dan pengecut seperti ini." Aku juga tidak ingin seperti ini, aku bahkan tidak tahu apa yang menyebabkan situasi menjadi seperti sekarang ini.
Aku panik, aku benar-benar panik, dan aku takut saat pulang aku akan melihat sorot mata ibuku yang kecewa.
Harapan kecil orang tua yang ingin melihat cucunya, bahkan tidak dapat terwujudkan, ini sungguh sangat kejam.
"Serahkan masalah ini kepadaku. Kamu pulang dan temani ibumu, jangan bertindak gegabah lagi." pesan Jonathan kepadaku. Aku tidak tahu cara apa yang dia miliki, tetapi aku ingin menyelesaikan masalah ini untuk selamanya.
Aku tidak ingin diriku dan anakku selamanya dipisahkan oleh Ibu Jonathan yang menjadi dinding pemisah.
Ketika aku baru berbalik dan hendak pergi, aku maalah melihat mobil BMW merah berhenti di depanku, pintu mobil terbuka, Cynthia Ouyang yang memakai gaun pendek merah ketat, menggenakan sepatu berhak sangat tinggi berwarna merah terang, dan rambutnya yang tergerai dan dikeriting bergelombang, berdiri di depanku.
Dia menatapku dengan alis terangkat, lalu memandangiku dari atas hingga ke bawah dengan serius, setelah itu dia tersenyum, "Yo, siapa ini?"
“Cynthia Ouyang !” Setelah aku kembali ke Kota F, ini pertama kalinya aku bertemu dengannya.
“Apakah kamu datang untuk menjemput Bella!” Cynthia Ouyang menatapku dengan penasaran, dia mengelilingiku sambil berkata dengan suara kekanak-kanakan: “Aku dengar dalam tiga tahun ini kamu bersama dengan Sean? Bukankah tekniknya di atas tempat tidur sangat mengesankan? "
“Sepertinya kamu sudah pernah merasakan hal itu, jadi kamu tahu dengan sangat jelas.” Aku mengangkat alis dan membalas ucapannya.
Senyuman bangganya langsung membeku, raut wajahnya langsung berubah, dan dia menatapku dengan tatapan yang dingin. Dia memperingatkan: "Jangan mengira karena kamu sudah kembali kamu bisa bersama Kak Jonathan, aku beritahukan kepadamu, bibi hanya akan mengakuiku sebagai menantunya, sekarang Bella juga sudah memanggilku Ibu Cynthia, cepat atau lambat aku pasti akan bersama dengan Kak Jonathan. "
“Apakah ibu tahu kamu adalah orang yang membunuh nenek?” pertanyaanku yang mendadak langsung membuat raut wajah Cynthia Ouyang menjadi tegang, dia terkejut selama beberapa detik, meskipun dia hanya merasa panik dalam waktu yang singkat, tetapi aku bisa melihat perubahan raut wajahnya.
Ternyata kematian Nenek benar-benar berkaitan dengan dirinya, jika tidak dia tidak akan memiliki ekspresi wajah yang ketakutan seperti itu.
“Omong kosong apa yang sedang kamu katakan?” setelah beberapa saat Cynthia Ouyang baru mulai menyangkalnya.
"Aku berbicara omong kosong atau tidak, kamu tahu dengan sangat jelas, kenapa pena perekam itu bisa berada di tanganmu, apakah kamu merebutnya dari tangan nenek, apakah nenek menolak untuk memberikannya kepadamu jadi kamu mendorong nenek ke bawah, biasanya nenek sangat baik terhadapmu, tetapi kamu malah membalas kebaikan dengan kejahatan. Apakah kamu tidak takut selamanya Jonathan tidak akan memaafkanmu? Apakah kamu takut setelah ibu tahu yang sebenarnya dia tidak akan pernah menerimamu? "Aku membombardir pertanyaan kepada Cynthia Ouyang dengan sangat cepat.
Mungkin dikarenakan ingatannya pada hari itu mulai bermunculan, dia mulai menggelengkan kepalanya, rasa takut mulai terpancarkan di matanya
Aku kembali berkata, "Coba kamu pikirkan, seorang nenek tua baik hati yang menyayangimu dan hanya mengakuimu sebagai cucu menantu keluarga Yi. Kenapa kamu bisa se-tega itu mendorongnya ke bawah. Kamu pasti sengaja, kamu ingin dia mati, jadi ... "
"Aku tidak sengaja," Cynthia Ouyang menyambung perkataanku. Sepertinya tiga tahun belakangan ini hari-harinya juga tidak baik. Kematian nenek selalu menjadi ganjalan di hatinya, jadi tadi dia tidak sengaja keceplosan dan menyambung perkataanku.
Kata-kata Cynthia yang terceplos tadi membuktikan dugaanku. Aku tertawa dengan sinis, lalu menatap Cynthia Ouyang sambil mencibir, "Akhirnya kamu mengakui kamu yang mendorong nenek ke bawah."
Cynthia Ouyang langsung sadar, dia sama sekali tidak tahu apa yang baru saja dia katakan, dia langsung menyangkal, "Apa yang aku akui, aku tidak tahu apa-apa, pena perekam apa, mendorong ke bawah apanya, aku tidak tahu."
"Bibi Lee mungkin melihatnya, jadi dia juga sudah disuap olehmu! Lalu kamu melimpahkan semua kesalahan kepada diriku. Jika pembunuhan itu berhasil, aku akan masuk penjara. Jika pembunuhan itu tidak berhasil, kamu akan berhasil merusak hubunganku dengan Jonathan, kamu sangat lihai, Nona Ouyang. "aku harus mengakui, betapa menderitanya saat aku difitnah dulu, ada semacam kesedihan yang sesuai dengan pepatah yang mengatakan memohon kepada langit tidak berguna, memohon kepada bumi tidak ada yang mempedulikan.
“Aku tidak tahu apa yang kamu katakan, aku hanya datang untuk menjemput Bella.” Cynthia Ouyang sedikit panik, sorot matanya penuh dengan kecemasan dan kebingungan, sangat berbeda dengan dirinya yang percaya diri dan sombong tadi.
“ Kamu datang ke TK menjemput Bella demi mengambil hati ibu kan!” Aku menggelengkan kepala sambil menatap tubuhnya yang montok. Apa gunanya penampilan yang cantik tapi memiliki hati yang jahat, dan berani melakukan apa pun demi keuntungan sendiri, orang seperti ini benar-benar mengerikan.
"Apa urusannya denganmu." Cynthia Ouyang memarahiku dengan dingin. "Yang bermarga Mo, dengan kemampuanmu saat ini, kamu sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa kepadaku. Aku katakan kepadamu kamu tidak punya bukti. Jika kamu memiliki bukti, dari dulu kamu sudah bertindak, dan tidak akan menunggu sampai sekarang. "
"Benar, aku tidak punya bukti, bahkan satu-satunya rekaman di pena perekam sudah di hapus. aku memang tidak bisa melakukan apa-apa kepadamu." aku mengakuinya, keluarga Ouyang sangat kaya, belum lagi kematian nenek sudah berlalu tiga tahun, dan semua bukti sudah tidak kuat. Meskipun sekarang aku tahu kebenarannya, tapi aku tidak bisa membuktikannya.
Cynthia Ouyang menatapku sambil memberikan senyuman pemenang, "Bibi mengatakan, akan menikahkan ku dengan kak Jonathan sesegera mungkin, dan kamu akan selalu menjadi pecundang."
“Oh?” Aku mengangkat alis dan tertawa.
“Apa yang kamu tertawakan?” Cynthia Ouyang tidak suka tawa mengejekku.
"Apakah Ibu sudah memberitahumu aku dan Jonathan belum bercerai, apakah dia sudah memberitahumu Bella sudah mengenaliku sebagai ibunya. Apakah kamu tahu kenapa Bella memanggilmu Ibu Cynthia, karena kamu bukan ibu kandung Bella, dan aku, adalah ibu kandung Bella, kami memiliki hubungan darah, dan hubungan ini selamanya tidak mungkin bisa diputuskan, apakah kamu mengerti? "Aku menekankan setiap kata yang aku ucapkan sambil menatap Cynthia Ouyang dengan tatapan tidak menyombongkan diri ataupun merendahkan diri,
“Kamu benar-benar sangat hina, kamu wanita murahan atas dasar apa kamu kamu mengataiku?” Cynthia Ouyang merasa sangat frustasi dan dia bahkan mulai marah-marah tanpa memperhatikan penampilannya.
Aku mentapnya dengan acuh tak acuh, "Atas dasar orang yang Jonathan cintai adalah aku, dan selamanya kamu tidak akan pernah bisa merasakan cintanya."
"Yang bermarga Mo, kamu ingat apa yang kamu katakan hari ini, suatu hari nanti, aku akan membuatmu berlutut di depanku dan bersujud kepadaku." Cynthia Ouyang sangat marah, dia berbalik, membuka pintu mobil, lalu masuk ke dalam mobil, dan membanting pintu mobil dengan keras. Lalu dia menjalankan mobilnya mundur ke belakang dan langsung pergi meninggalkan TK itu.
Melihatnya pergi, aku tidak merasa senang karena menang dalam adu mulut melawannya. Sebaliknya, aku merasa sedih, jika bukan karena aku sok pintar dan merekam rekaman itu mungkin nenek tidak akan mati.
Aku kembali ke rumah ibuku dengan sedih, aku berbohong kepada ibuku, mengatakan Bella pergi bermain dengan neneknya, dan dia akan datang dalam dua hari ini.
Meskipun ibu memiliki banyak pertanyaan, tapi dia tidak menayakannya.
Di malam hari, Jonathan datang untuk menjemputku. Melihat Jonathan datang, Christopher Mo mengikutinya seperti seekor anjing Husky yang takut tidak melayaninya dengan baik.
Melihat Jonathan datang, ibu tersenyum dengan bahagia. Dia memintanya duduk di sampingnya, lalu dia mulai berbicara dengan serius: "Jonathan, temperamen Christine sedikit aneh. Kadang-kadang begitu dia merasa marah dia akan langsung marah, kamu jangan memasukkannya kedalam hati. Sebagai suami istri, saling mengalah baru bisa hidup bersama seumur hidup. "
Aku berdiri di samping Jonathan tanpa mengatakan apa-apa. Aku tidak membantah ucapan ibu. Setiap kata-kata yang diucapkan ibu sekarang dia ucapkan dengan menggunakan kekuatannya yang tersisa.
“Aku mengerti.” Jonathan berjanji di hadapan ibuku.
Ibu sangat bahagia, lebih tepatnya dia sangat menyukai Jonathan, menantunya ini, dari dalam lubuk hatinya yang terdalam.
Jonathan pergi meninggalkan Kediaman Mo sambil mengandeng tanganku, Christipher Mo mengantar kami sampai ke mobil, lalu melambaikan tangan kepada kami dan mengucapkan sampai jumpa.
Aku duduk di dalam mobil dengan suasana hati yang berat, yang pertama karena penyakit ibu, yang kedua karena kata-kata Cynthia Ouyang. Aku memalingkan wajah menatap Jonathan sambil berkata, "Jonathan, hari ini aku bertemu dengan Cynthia Ouyang."
"Lalu?"
"Cynthia Ouyang mengaku dulu dia tidak sengaja mendorong nenek ke bawah." Begitu aku selesai berbicara Jonathan langsung menginjak pedal rem, lalu memalingkan wajahnya, dan menatapku dengan kaget.
“Coba kamu ulangi sekali lagi!” di dalam kedua pupil matanya ada kobaran api yang membara.
Novel Terkait
Cinta Yang Dalam
Kim YongyiLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyPrecious Moment
Louise LeeMi Amor
TakashiUangku Ya Milikku
Raditya DikaAwesome Guy
RobinPernikahan Kontrak
JennyMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu×
- Bab 1 Malam Yang Menyedihkan
- Bab 2 Sawah Yang Kering Ada Orang Yang Menyirami
- Bab 3 Istri dan Mertua Tidak Akur
- Bab 4 Kekasih Ardy
- Bab 5 Wanita Yang Paling Bodoh
- Bab 6 Konflik
- Bab 7 Aku Tidak Suka Dimanfaatkan Orang
- Bab 8 Bercerai
- Bab 9 Mogok Makan
- Bab 10 Membuat Kesepakatan
- Bab 11 Bercerai Tanpa Mendapatkan Harta Sama Sekali
- Bab 12 Mengenang Kembali
- Bab 13 Pesta
- Bab 14 Dia Pacarku
- Bab 15 Menantang
- Bab 16 Aroma Tubuh Laki-Laki Lain
- Bab 17 Hamil
- Bab 18 Tertekan
- Bab 19 Makan Aku Saja Kalau Masih Lapar
- Bab 20 Wanita Yang Tidak Berpendidikan
- Bab 21 Aku Mau Anak Ini
- Bab 22 Tiba-Tiba Kembali
- Bab 23 Tidak Boleh Melakukan Saat Hamil
- Bab 24 Anggap Aku Pinjam Darimu
- Bab 25 Cinta Yang Abnormal
- Bab 26 Wanita Jahat
- Bab 27 Berikan Aku Kesempatan Untuk Menjagamu
- Bab 28 Menolak Tanpa Perasaan
- Bab 29 Tidak Bisa Memilikinya
- Bab 30 Bagaimana Caranya Agar Kamu Bisa Menerima Cintaku
- Bab 31 Kecelakaan Mobil
- Bab 32 Jual diri
- Bab 33 Konspirasi Mengerikan
- Bab 34 Melamar
- Bab 35 Perpisahan
- Bab 36 Kebenaran yang Pahit
- Bab 37 Mempermainkan Pria
- Bab 38 Kamu Menikahiku
- Bab 39 Baiklah, Aku Mengalah Padamu
- Bab 40 Martabat seorang pria
- Bab 41 Menahan Ejekan
- Bab 42 Pertunjukan Pertama
- Bab 43 Kamu Sangat Cantik
- Bab 44 Sulit Membaca Hati Manusia
- Bab 45 Makan Malam
- Bab 46 Wanita asing
- Bab 47 Kami Sudah Menikah
- Bab 48 Laki-laki Aneh
- Bab 49 Bunuh diri
- Bab 50 Terkurung
- Bab 51 Menyerahlah
- Bab 52 Perlakukan Aku Dengan Baik Seumur Hidupmu
- Bab 53 Pembicaraan Tentang Masa Depan Satu Sama Lain
- Bab 54 Air Mata yang Terlalu Banyak
- Bab 55 Hanya yang Memenggal Bisnis yang Bisa Bertarung
- Bab 56 Penyesalanmu Sudah Terlambat
- Bab 57 Nenek Meninggal
- Bab 58 Kelahiran Anak
- Bab 59 Mencintainya Maka Meninggalkannya
- Bab 60 Tak Sanggup Lagi
- Bab 61 Waktu Tiga Tahun
- Bab 62 Jangan Sentuh Teman Sekamarku
- Bab 63 Brutal dan Berdarah Dingin
- Bab 64 Model Rambut Baru Sangat Jelek
- Bab 65 Bagaimana Membuatnya Senang
- Bab 66 Menarilah di Hadapanku
- Bab 67 Masih Istrinya
- Bab 68 Bertemu Anakku
- Bab 69 Karma
- Bab 70 Tidak Meninggalkanmu
- Bab 71 Menanyakan Masalah Lama dan Baru Bersamaan
- Bab 72 Terluka
- Bab 73 Plagiarisme
- Bab 74 Jika Ingin Uang, Bukalah Harga
- Bab 75 Mati Tersiksa
- Bab 76 Pria pujaanku
- Bab 77 Membagi harta
- Bab 78 Memaksanya mengatakan kebenaran
- Bab 79 Aku jahat, aku tidak baik hati
- Bab 80 Kamu lebih membutuhkanku
- Bab 81 Wanita yang kasihan (1)
- Bab 81 Wanita yang kasihan (2)
- Bab 82 Siapa yang menopause (1)
- Bab 82 Siapa yang menopause (2)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (1)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (2)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (1)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (2)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (1)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (2)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (1)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (2)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (1)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (2)
- Bab 88 Menaruh Obat (1)
- Bab 88 Menaruh Obat (2)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (1)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (2)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (1)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (2)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (1)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (2)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (1)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (2)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (1)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (2)
- Bab 94 Semua Kenyataan (1)
- Bab 94 Semua Kenyataan (2)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (1)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (2)
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat (2)
- Bab 97 Sengaja mempermainkan orang (1)
- Bab 97. Sengaja mempermainkan orang (2)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (1)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (2)
- Bab 99. Keluar (1)
- Bab 99. Keluar (2)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (1)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (2)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (1)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (2)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (1)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (2)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (1)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (2)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (1)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (2)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (1)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (2)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (1)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (2)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (1)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (2)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (1)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (2)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (1)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (2)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (1)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (2)
- Bab 111 Hobi Khusus (1)
- Bab 111 Hobi Khusus (2)
- Bab 112 Berhati Lembut (1)
- Bab 112 Berhati Lembut (2)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (1)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (2)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (1)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (2)
- Bab 115 Pertengkaran (1)
- Bab 115 Pertengkaran (2)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (1)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (2)
- Bab 117 Bernice Hilang (1)
- Bab 17 Bernice Hilang (2)
- Bab 118 Wanita Licik (1)
- Bab 118 Wanita Licik (2)
- Bab 119 Pria Itu Butuh Dirayu (1)
- Bab 119 Pria Butuh Dibujuk (2)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (1)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (2)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol (1)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (1)
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (2)
- Bab 123 Siapa yang Cantik (1)
- Bab 123 Siapa Lebih Tampan (2)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (1)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (2)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (1)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (2)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (1)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (2)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (1)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (2)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (1)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (2)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (1)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (2)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (1)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (2)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (1)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (2)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (1)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (2)
- Bab 133 Membantumu (1)
- Bab 133 Membantumu (2)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (1)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (2)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (1)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (2)
- Bab 136 Kembali Single (1)
- Bab 136 Kembali Single (2)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (1)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (2)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (1)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (2)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (1)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (2)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (1)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (2)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (1)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (2)
- Bab 142 Kesedihan yang dalam (1)
- 142 Kesedihan yang dalam (2)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut pada diriku (1)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut padaku (2)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (1)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (2)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(1)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(2)
- Bab 146 Jangan Menikah Lagi Untuk Ketiga Kalinya
- Bab 147 Siaran Langsung
- Bab 148 Apa Kedepannya Kamu Akan Mendengar Perkataanku
- Bab 149 Aku Lebih Baik Lanjut Tidak Tahu Malu Saja
- Bab 150 Yang Aku Pedulikan Adalah Hatimu
- Bab 151 Menyimpan Rahasia
- Bab 152 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 153 Hukuman Berdiri Menghadap Dinding
- Bab 154. Ingin Melihatmu Untuk Terakhir Kalinya
- Bab 155. Perempuan Tidak Berotak Sangat Menyebalkan
- Bab 156 Kepergian Jonathan
- Bab 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 158 Menarik Spanduk Menyambut Anda
- BAB 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 160 Menikah Kembalilah Denganku
- Bab 161 Seorang Wanita Yang Menyedihkan
- Bab 162 Wanita Melakukan Begitu Banyak Hal Untuk Apa
- Bab 163 Menyuruh Frederik Ouyang Datang Memohon Aku
- Bab 164 Marga Aku Mo, Jadi Beraneh-aneh Saja
- Bab 165 Aku Tidak Ada Perasaan Aman
- Bab 166 Siklus Karma
- Bab 167 Suamiku terlihat tampan saat meninju orang
- Bab 168 Hanya Sebagai Alat
- Bab 169 Hukuman atas keributan
- Bab 170 Apakah kamu mengharapkan akhir seperti Ini?
- Bab 171 Sifat Kejam Manusia
- Bab 172 Melihat Matahari Terbit Untuk Terakhir Kali
- Bab 173 Riwayatku Berakhir Hari Ini
- Bab 174 Aku Akan Bela Keadilan Untukmu
- Bab 175 Terang-terangan Menginginkanmu
- Bab 176 Ikut Campur
- Bab 177 Sekretaris Pria yang Lebih Cantik dari Perempuan
- Bab 178 Sebenarnya Siapa yang Berbohong
- Bab 179 Terkenal Mendadak
- Bab 180 Kamu Paling Cocok Menjadi Istri CEO
- Bab 181 Teman Kantor Yang Tidak Masuk Akal
- Bab 182 Pria kaya selalu playboy
- Bab 183 Kejagoan menjilatnya bagus
- Bab 184 Melakukan siasat senjata makan tuan
- Bab 185 Acara Persahabatan
- Bab 186 Berbaliklah dan kamu bisa melihatku
- Bab 187 Dipecat
- Bab 188 Kamu juga bukan orang yang baik
- Bab 189 Merebut Karyawan
- Bab 190 Acara tahunan perusahaan
- Bab 191 Aku Ingin Berdansa Denganmu, Apa Kamu Bersedia?
- Bab 192 Kata-Kata Itu Tidak Menyakiti Aku
- Bab 193 Kamu Adalah Orang Gila
- Bab 194 Ada Yang Suka Padamu
- Bab 195 Ayo Kita Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 196 Hubungan yang rumit
- Bab 197 Saat olahraga pagi tenang sedikit
- Bab 198 Memperkenalkan pacar untukmu
- Bab 199 Berjalan-jalan romantis di malam musim dingin
- Bab 200 Kehabisan kata-kata menghadapi keluarga ini
- Bab 201 Alat Keamanan Diri
- Bab 202 Dendam apakah kamu terhadapku
- Bab 203 Bella, bangunlah
- Bab 204 Ketulusan hati mendatangkan keajaiban
- Bab 205 Wanita yang kasar
- Bab 206 Percaya Dengan Keajaiban
- Bab 207 Selamanya Mengabaikanmu
- Bab 208 Kamu Sudah Takut
- Bab 209 Saya Hanya Akan Memiliki Dua Anak Perempuan Seumur Hidup
- Bab 210 Tolong Bantu Aku Pulihkan Penglihatan
- Bab 211 Aku ingin bertemu dengan Jonathan sebelum aku menjalankan operasi
- Bab 212 Aku belum pernah melihat wanita sekejam dia
- Bab 213 Mengusir kamu dari rumah ini
- Bab 214 Biarkan diriku ikut lenyap juga
- Bab 215 Orang yang berpura-pura baik
- Bab 216 Bisa-bisanya Datang Meminta Uang Dengan Tidak Tahu Malu
- Bab 217 Kamu Jangan Sembarangan Bicara
- Bab 218 Aku Masih Belum Cukup Tidur
- Bab 219 Lamaran Yang Romantis
- Bab 220 Jangan Bercanda Lagi
- Bab 221 Ending (1)
- Bab 221 Ending (2)