Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 78 Memaksanya mengatakan kebenaran

Aku langsung naik taksi ke TK Bella, awalnya aku pikir setelah kelas selesai, ibu guru akan membiarkan aku membawa Bella pergi, tetapi sepertinya Ibu Jonathan sudah berpesan kepada ibu guru TK, selain dia dan Jonathan siapapun tidak boleh membawa pergi cucunya.

Jadi aku menunggu mobil keluarga Yi di depan pintu TK. Ibu Jonathan turun dari mobil dengan anggun, dia menatapku, sambil tersenyum dengan sinis, “Yang bermarga Mo, apa hakmu membawa Bella pergi? "

"Ibu, tolong, ibuku hanya ingin melihat Bella. Aku berjanji malam ini aku pasti akan membawanya kembali ke Kediaman Yi. Bisakah kamu mengizinkanku membawa Bella pergi?" Aku memohon dengan lembut sambil menundukkan kepalaku.

"Anak ini masih sangat kecil, kamu membawanya pergi menemui orang sakit. Kamu benar-benar ibu berhati busuk. Aku beritahukan kepadamu, Bella adalah cucu kesayanganku, aku tidak akan pernah mengizinkannya mengunjungi ibumu." Ibu Jonathan langsung membawa Bella pergi dari ruang tunggu.

Bella melambai padaku, "Ibu ..."

Aku merasa sekujur tubuhku tidak nyaman. Melihat putriku lewat di depanku, tetapi aku malah tidak punya hak untuk menyentuhnya. Mengingat sorot mata ibuku yang sedih, dan penderitaannya selama ini, aku langsung melangkah maju dan menghadang jalan Ibu Jonathan.

“Apa yang ingin kamu lakukan?” Ibu Jonathan menatapku dengan cemas.

Aku tidak merebut Bella dengan paksa. Aku membungkuk, menatap Bella, dan berkata, "Bella, maukah kamu pergi dengan ibu untuk melihat nenek?"

"Baik." Setelah Bella menjawab dengan polos, dia mengayunkan tangan Ibu Jonathan dan berkata, "Nenek, bagaimana kalau kita pergi melihat nenek bersama-sama?"

"Tidak." Setelah Ibu Jonathan menolak dengan dingin, Bella memanyunkan mulut kecilnya dengan sedih. Mungkin dia tidak pernah ditolak dengan keras oleh neneknya, jadi dia menteskan air matanya dengan sedih.

"Ibu ..." aku baru memanggilnya, tapi Ibu Jonathan sudah meneriakiku dengan keras, "Jangan panggil ibu, aku tidak pernah punya menantu seperti dirimu. Hari ini aku tegaskan kepadamu, kecuali jika aku mati, kamu jangan harap bisa membawa Bella pergi. "

Selesai berbicara, dia langsung menggendong Bella, masuk ke dalam mobil, dan langsung pergi.

Hatiku sangat sakit, kenapa bisa menjadi seperti ini, aku bahkan sama sekali tidak punya hak atas putriku.

Tak lama Jonathan meneleponnya, aku tahu pasti ibunya meneleponnya dan mengadu kepadanya.

"Christine Mo, bisakah kamu berpikir dulu apa akibatnya sebelum kamu melakukan sesuatu? Kamu pergi mendadak ke TK, tidak hanya akan menakuti anak, tetapi juga akan membuat ibu semakin memperketat penjagaannya." Jonathan menyalahkanku.

"Kalau begitu harus bagaimana, aku bahkan harus meminta izin saat aku ingin bertemu dan memeluk putriku, dan di dunia ini hanya aku satu-satunya ibu yang bodoh dan pengecut seperti ini." Aku juga tidak ingin seperti ini, aku bahkan tidak tahu apa yang menyebabkan situasi menjadi seperti sekarang ini.

Aku panik, aku benar-benar panik, dan aku takut saat pulang aku akan melihat sorot mata ibuku yang kecewa.

Harapan kecil orang tua yang ingin melihat cucunya, bahkan tidak dapat terwujudkan, ini sungguh sangat kejam.

"Serahkan masalah ini kepadaku. Kamu pulang dan temani ibumu, jangan bertindak gegabah lagi." pesan Jonathan kepadaku. Aku tidak tahu cara apa yang dia miliki, tetapi aku ingin menyelesaikan masalah ini untuk selamanya.

Aku tidak ingin diriku dan anakku selamanya dipisahkan oleh Ibu Jonathan yang menjadi dinding pemisah.

Ketika aku baru berbalik dan hendak pergi, aku maalah melihat mobil BMW merah berhenti di depanku, pintu mobil terbuka, Cynthia Ouyang yang memakai gaun pendek merah ketat, menggenakan sepatu berhak sangat tinggi berwarna merah terang, dan rambutnya yang tergerai dan dikeriting bergelombang, berdiri di depanku.

Dia menatapku dengan alis terangkat, lalu memandangiku dari atas hingga ke bawah dengan serius, setelah itu dia tersenyum, "Yo, siapa ini?"

“Cynthia Ouyang !” Setelah aku kembali ke Kota F, ini pertama kalinya aku bertemu dengannya.

“Apakah kamu datang untuk menjemput Bella!” Cynthia Ouyang menatapku dengan penasaran, dia mengelilingiku sambil berkata dengan suara kekanak-kanakan: “Aku dengar dalam tiga tahun ini kamu bersama dengan Sean? Bukankah tekniknya di atas tempat tidur sangat mengesankan? "

“Sepertinya kamu sudah pernah merasakan hal itu, jadi kamu tahu dengan sangat jelas.” Aku mengangkat alis dan membalas ucapannya.

Senyuman bangganya langsung membeku, raut wajahnya langsung berubah, dan dia menatapku dengan tatapan yang dingin. Dia memperingatkan: "Jangan mengira karena kamu sudah kembali kamu bisa bersama Kak Jonathan, aku beritahukan kepadamu, bibi hanya akan mengakuiku sebagai menantunya, sekarang Bella juga sudah memanggilku Ibu Cynthia, cepat atau lambat aku pasti akan bersama dengan Kak Jonathan. "

“Apakah ibu tahu kamu adalah orang yang membunuh nenek?” pertanyaanku yang mendadak langsung membuat raut wajah Cynthia Ouyang menjadi tegang, dia terkejut selama beberapa detik, meskipun dia hanya merasa panik dalam waktu yang singkat, tetapi aku bisa melihat perubahan raut wajahnya.

Ternyata kematian Nenek benar-benar berkaitan dengan dirinya, jika tidak dia tidak akan memiliki ekspresi wajah yang ketakutan seperti itu.

“Omong kosong apa yang sedang kamu katakan?” setelah beberapa saat Cynthia Ouyang baru mulai menyangkalnya.

"Aku berbicara omong kosong atau tidak, kamu tahu dengan sangat jelas, kenapa pena perekam itu bisa berada di tanganmu, apakah kamu merebutnya dari tangan nenek, apakah nenek menolak untuk memberikannya kepadamu jadi kamu mendorong nenek ke bawah, biasanya nenek sangat baik terhadapmu, tetapi kamu malah membalas kebaikan dengan kejahatan. Apakah kamu tidak takut selamanya Jonathan tidak akan memaafkanmu? Apakah kamu takut setelah ibu tahu yang sebenarnya dia tidak akan pernah menerimamu? "Aku membombardir pertanyaan kepada Cynthia Ouyang dengan sangat cepat.

Mungkin dikarenakan ingatannya pada hari itu mulai bermunculan, dia mulai menggelengkan kepalanya, rasa takut mulai terpancarkan di matanya

Aku kembali berkata, "Coba kamu pikirkan, seorang nenek tua baik hati yang menyayangimu dan hanya mengakuimu sebagai cucu menantu keluarga Yi. Kenapa kamu bisa se-tega itu mendorongnya ke bawah. Kamu pasti sengaja, kamu ingin dia mati, jadi ... "

"Aku tidak sengaja," Cynthia Ouyang menyambung perkataanku. Sepertinya tiga tahun belakangan ini hari-harinya juga tidak baik. Kematian nenek selalu menjadi ganjalan di hatinya, jadi tadi dia tidak sengaja keceplosan dan menyambung perkataanku.

Kata-kata Cynthia yang terceplos tadi membuktikan dugaanku. Aku tertawa dengan sinis, lalu menatap Cynthia Ouyang sambil mencibir, "Akhirnya kamu mengakui kamu yang mendorong nenek ke bawah."

Cynthia Ouyang langsung sadar, dia sama sekali tidak tahu apa yang baru saja dia katakan, dia langsung menyangkal, "Apa yang aku akui, aku tidak tahu apa-apa, pena perekam apa, mendorong ke bawah apanya, aku tidak tahu."

"Bibi Lee mungkin melihatnya, jadi dia juga sudah disuap olehmu! Lalu kamu melimpahkan semua kesalahan kepada diriku. Jika pembunuhan itu berhasil, aku akan masuk penjara. Jika pembunuhan itu tidak berhasil, kamu akan berhasil merusak hubunganku dengan Jonathan, kamu sangat lihai, Nona Ouyang. "aku harus mengakui, betapa menderitanya saat aku difitnah dulu, ada semacam kesedihan yang sesuai dengan pepatah yang mengatakan memohon kepada langit tidak berguna, memohon kepada bumi tidak ada yang mempedulikan.

“Aku tidak tahu apa yang kamu katakan, aku hanya datang untuk menjemput Bella.” Cynthia Ouyang sedikit panik, sorot matanya penuh dengan kecemasan dan kebingungan, sangat berbeda dengan dirinya yang percaya diri dan sombong tadi.

“ Kamu datang ke TK menjemput Bella demi mengambil hati ibu kan!” Aku menggelengkan kepala sambil menatap tubuhnya yang montok. Apa gunanya penampilan yang cantik tapi memiliki hati yang jahat, dan berani melakukan apa pun demi keuntungan sendiri, orang seperti ini benar-benar mengerikan.

"Apa urusannya denganmu." Cynthia Ouyang memarahiku dengan dingin. "Yang bermarga Mo, dengan kemampuanmu saat ini, kamu sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa kepadaku. Aku katakan kepadamu kamu tidak punya bukti. Jika kamu memiliki bukti, dari dulu kamu sudah bertindak, dan tidak akan menunggu sampai sekarang. "

"Benar, aku tidak punya bukti, bahkan satu-satunya rekaman di pena perekam sudah di hapus. aku memang tidak bisa melakukan apa-apa kepadamu." aku mengakuinya, keluarga Ouyang sangat kaya, belum lagi kematian nenek sudah berlalu tiga tahun, dan semua bukti sudah tidak kuat. Meskipun sekarang aku tahu kebenarannya, tapi aku tidak bisa membuktikannya.

Cynthia Ouyang menatapku sambil memberikan senyuman pemenang, "Bibi mengatakan, akan menikahkan ku dengan kak Jonathan sesegera mungkin, dan kamu akan selalu menjadi pecundang."

“Oh?” Aku mengangkat alis dan tertawa.

“Apa yang kamu tertawakan?” Cynthia Ouyang tidak suka tawa mengejekku.

"Apakah Ibu sudah memberitahumu aku dan Jonathan belum bercerai, apakah dia sudah memberitahumu Bella sudah mengenaliku sebagai ibunya. Apakah kamu tahu kenapa Bella memanggilmu Ibu Cynthia, karena kamu bukan ibu kandung Bella, dan aku, adalah ibu kandung Bella, kami memiliki hubungan darah, dan hubungan ini selamanya tidak mungkin bisa diputuskan, apakah kamu mengerti? "Aku menekankan setiap kata yang aku ucapkan sambil menatap Cynthia Ouyang dengan tatapan tidak menyombongkan diri ataupun merendahkan diri,

“Kamu benar-benar sangat hina, kamu wanita murahan atas dasar apa kamu kamu mengataiku?” Cynthia Ouyang merasa sangat frustasi dan dia bahkan mulai marah-marah tanpa memperhatikan penampilannya.

Aku mentapnya dengan acuh tak acuh, "Atas dasar orang yang Jonathan cintai adalah aku, dan selamanya kamu tidak akan pernah bisa merasakan cintanya."

"Yang bermarga Mo, kamu ingat apa yang kamu katakan hari ini, suatu hari nanti, aku akan membuatmu berlutut di depanku dan bersujud kepadaku." Cynthia Ouyang sangat marah, dia berbalik, membuka pintu mobil, lalu masuk ke dalam mobil, dan membanting pintu mobil dengan keras. Lalu dia menjalankan mobilnya mundur ke belakang dan langsung pergi meninggalkan TK itu.

Melihatnya pergi, aku tidak merasa senang karena menang dalam adu mulut melawannya. Sebaliknya, aku merasa sedih, jika bukan karena aku sok pintar dan merekam rekaman itu mungkin nenek tidak akan mati.

Aku kembali ke rumah ibuku dengan sedih, aku berbohong kepada ibuku, mengatakan Bella pergi bermain dengan neneknya, dan dia akan datang dalam dua hari ini.

Meskipun ibu memiliki banyak pertanyaan, tapi dia tidak menayakannya.

Di malam hari, Jonathan datang untuk menjemputku. Melihat Jonathan datang, Christopher Mo mengikutinya seperti seekor anjing Husky yang takut tidak melayaninya dengan baik.

Melihat Jonathan datang, ibu tersenyum dengan bahagia. Dia memintanya duduk di sampingnya, lalu dia mulai berbicara dengan serius: "Jonathan, temperamen Christine sedikit aneh. Kadang-kadang begitu dia merasa marah dia akan langsung marah, kamu jangan memasukkannya kedalam hati. Sebagai suami istri, saling mengalah baru bisa hidup bersama seumur hidup. "

Aku berdiri di samping Jonathan tanpa mengatakan apa-apa. Aku tidak membantah ucapan ibu. Setiap kata-kata yang diucapkan ibu sekarang dia ucapkan dengan menggunakan kekuatannya yang tersisa.

“Aku mengerti.” Jonathan berjanji di hadapan ibuku.

Ibu sangat bahagia, lebih tepatnya dia sangat menyukai Jonathan, menantunya ini, dari dalam lubuk hatinya yang terdalam.

Jonathan pergi meninggalkan Kediaman Mo sambil mengandeng tanganku, Christipher Mo mengantar kami sampai ke mobil, lalu melambaikan tangan kepada kami dan mengucapkan sampai jumpa.

Aku duduk di dalam mobil dengan suasana hati yang berat, yang pertama karena penyakit ibu, yang kedua karena kata-kata Cynthia Ouyang. Aku memalingkan wajah menatap Jonathan sambil berkata, "Jonathan, hari ini aku bertemu dengan Cynthia Ouyang."

"Lalu?"

"Cynthia Ouyang mengaku dulu dia tidak sengaja mendorong nenek ke bawah." Begitu aku selesai berbicara Jonathan langsung menginjak pedal rem, lalu memalingkan wajahnya, dan menatapku dengan kaget.

“Coba kamu ulangi sekali lagi!” di dalam kedua pupil matanya ada kobaran api yang membara.

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu