Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (2)
Diri sendiri marah dengan diri sendiri, Jonathan bilangnya tidak salah, tidak melahirkan anak ini, terhadap setiap orang adalah baik.
Aku berharap cepat selesai masa bulan kelahiran, sehari demi sehari semakin sulit dilewati.
Masa menjalani bulan kelahiran akhirnya sudah selesai, dan aku malah mendengar sebuah berita buruk, Christopher Mo diluar berbisnis dengan orang lain, uangnya dibohongi, juga melakukan hal yang melanggar hukum, sudah ditangkap.
Pada saat kakak ipar perempuan datang keluarga Yi mencari aku, menangis sangat parah, sambil marah Christohper Mo payah, sambil menarik tangan aku, memohon aku menolong Christopher Mo.
Dikatakan yang sebenarnya, aku benar-benar ingin membiarkan Christopher Mo seumur hidup didalam penjara, tetapi aku malah tidak ingin melihat wanita kasihan yang didepan mata itu demi lelaki brengsek begini menghabiskan seumur hidup.
“Christine, kakak laki-laki sejahat apapun, juga adalah keluarga kandung kamu satu-satunya, kamu menyuruh direktur Yi mencari cara menolong dia, baik tidak, aku memohon kamu.”
Aku dengan terkejut melihat kakak ipar perempuan, menarik bangun dia yang kurus lemah, “kakak ipar perempuan, kamu seumur hidup ini menderita banyak kepahitan begini, mengapa terhadap kakak laki-laki aku masih tidak menyerah?”
Digantikan siapa, bertemu lelaki seperti ini, sejak awal sudah kecewa.
“Sifat dasar kakak laki-laki kamu tidak buruk, yaitu karena berpikir uang sampai gila, ingin satu malam langsung menjadi kaya raya malah berjalan jalan yang salah.” Kakak ipar perempuan mengandung air mata sedikit ketawa, “seumur hidup ini mengikuti dia, aku juga tidak ada pemikiran lain, hanya ingin dengan tenang melewati hari, tetapi dia tidak mau berhenti, aku sudah menasehati berkali-kali, dia selalu tidak mendengar.”
Aku berdiam, wanita bodoh ini.
Wanita didepan mata yang tidak ada hubungan darah dengan Christopher Mo ini, wanita yang hanya mengandalkan selembar sertifikat pernikahan terhadap Christopher dan setia begini, dan aku sebagai adik kandung perempuan ini malah ingin melepaskan kakak laki-laki seperti ini.
Jika adalah ayah ibu masih hidup, mereka pasti juga akan menasehati aku menolong Christopher Mo.
Aku mengangguk kepala, menarik tangan kakak ipar perempuan, menghibur berkata: “aku sudah tahu, kamu pulang dulu, ada berita apa, aku akan memberitahu kamu.”
“Serius?” kakak ipar perempuan dengan terkejut melihat aku.
Aku mengangguk kepala, “kamu saja tidak melepaskan dia, aku sebagai adik perempuan kandung ini apakah mau melihat dia pergi mati?”
“Terima kasih!” kakak ipar perempuan sangat berterima kasih lalu langsung pulang.
Dan aku, malah berpikir bagaimana menyuruh Jonathan membantu mencari tahu kondisi Christopher Mo sekarang, aku awalnya ingin menelepon untuk dia, takut berbicara tidak jelas, lalu merasa pergi ke perusahaan mencari dia.
Karena bukan pertama kali datang, jadi satpam semuanya mengenal aku, aku sangat lancar naik ke lantai atas.
Sekretaris Jonathan setiap kali melihat aku datang, matanya akan mengeluarkan cahaya, kali ini juga tidak terkecuali, tetapi mata dia tertutup menjadi satu garis, ketawa terhadap aku.
“Nyonya Yi, hari ini kamu takutnya harus menunggu.”
Mata aku miring melihat wanita ini yang sikapnya ada sedikit masalah, bertanya: “mengapa, jangan-jangan direktur Yi selalu ada klien?”
Sekretaris mengangguk kepala, “iya, direktur Yi berpesan, tidak ada masalah spesial, jangan menganggu dia.”
“Aku datang juga tidak bisa pengecualian?” aku bertanya.
“Ini?” sekretaris mengangkat alis sebentar terhadap aku, “boleh pengecualian, tetapi kamu harus melakukan persiapan, ini sekali masuk, kira-kira bisa menayangkan sebuah peperangan besar.”
Sekretaris selesai berkata, aku segera langsung mengerti, klien didalam ruang kantor Jonathan itu kemungkinan adalah Vivian, wanita yang tidak bisa menghilang ini, sebenarnya mau mengganggu Jonathan sampai kapan?
Waktu tiga bulan? Aku ketawa dingin, Vivian bilang diri sendiri sisa tiga bulan nyawa, sekarang aku sudah selesai menjalani masa bulan kelahiran, sekarang apakah sudah harus menghitung hari untuk dia?
Jika dia sudah mati, aku pasti berturut-turut bermain petasan selama tiga hari tiga malam untuk merayakan.
Sekretaris awalnya mau telepon kedalam, aku segera menekan, aku malah ingin melihat, aku tiba-tiba muncul apakah bisa merusak masalah baik beberapa orang.
Aku maju kedepan, menggunakan tenaga mendorong pintu, lalu melihat Vivian sedang mesra jatuh diatas badan Jonathan.
Mereka berdua kira-kira tidak kepikiran aku tiba-tiba muncul, Jonathan sekejap waktu mendorong Vivian, dengan terkejut melihat aku, bertanya: “kamu kenapa datang?”
Aku tidak lari, dengan tenang melihat dia, berkata: “aku ini nasibnya sangat buruk, biasanya selalu akan merusak masalah baik orang lain.”
“Bilang apa, Vivian barusan tidak berdiri stabil jatuh sebentar.” Jonathan menjelaskan.
“Kebetulan tidak berdiri stabil?” aku sedikit ketawa, dengan dingin dan aneh berkata, “jika begitu aku juga kebetulan sudah melihat, kamu mengira apakah aku akan salah paham?”
Jonathan berdiam melihat aku.
Aku sedikit ketawa, “tenang saja, aku tidak akan salah paham, kamu bukannya bilang aku paling berlapang dada, kamu sudah berkata benar, kamu juga benar menikahi aku, aku adalah seorang wanita yang perutnya sangat luas sehingga bisa menampung kapal.”
“Nona Mo, kamu jangan salah paham……” Vivian dengan manja maju kedepan, dengan lemah berkata, masih belum selesai bicara, langsung diputuskan oleh aku.
“Aku tidak salah paham, nona Ling, kamu seorang wanita yang pernah bercerai kira-kira juga sudah terlalu lama tidak menyentuh laki-laki, saat ini perasaan dan badan tidak bisa kontrol, aku adalah bisa mengerti.” Aku dengan tenang melihat Vivian, tidak rendah hati berkata, ujung mulut mengangkat senyuman yang membuat orang kesal.
Vivian dikatakan oleh aku sampai wajahnya merah, malah tidak bisa berkata apa-apa.
“Nona Ling, bolehkah meminta kamu keluar sebentar, aku ada urusan mau berdiskusi sebentar dengan suami aku yang tercinta, kamu sebagai orang luar berada disini, bukan sangat leluasa.” Aku sangat lemah lembut melakukan sebuat pose silakan.
“Baik.” Vivian sangat tidak bersedia, malah dengan tidak berdaya diundang keluar oleh aku.
Saat pintu tertutup, senyuman aku segera menyimpan, dengan dingin melototi Jonathan, menyindir berkata: “Jonathan Yi, kamu benar-benar sudah membuat aku sangat kecewa.”
“Kamu boleh lebih percaya diri sedikit terhadap diri sendiri tidak?” Jonathan menggelengkan kepala.
“Percaya diri? Aku ketawa sendiri sebentar, “aku percaya diri terhadap diri sendiri, tetapi aku tidak percaya diri terhadap kamu, sejak aku hamil sampai sekarang, dan baru selesai menjalani masa bulan kelahiran, beberapa waktu ini apakah kamu sudah menahan lama?”
“Christine Mo, aku berharap kamu bisa tenang melihat semua kebenaran, mengerti tidak?”
“Aku tidak mengerti!” aku berteriak rendah, kemarahan didalam mata cukup membakar semuanya, “aku mengapa harus tenang? Aku barusan melihat semuanya, meskipun adalah palsu, aku juga keberatan. Jonathan Yi, kamu tahu aku mengapa tidak kambuh dihadapan Vivian, itu adalah karena aku ingin memberi kamu muka yang cukup.”
“Kamu ingin bagaimana?” Jonathan dengan suara rendah melihat aku.
Novel Terkait
Villain's Giving Up
Axe AshciellySi Menantu Buta
DeddyKamu Baik Banget
Jeselin VelaniAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanMy Secret Love
Fang FangMenunggumu Kembali
NovanLove and Trouble
Mimi XuMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu×
- Bab 1 Malam Yang Menyedihkan
- Bab 2 Sawah Yang Kering Ada Orang Yang Menyirami
- Bab 3 Istri dan Mertua Tidak Akur
- Bab 4 Kekasih Ardy
- Bab 5 Wanita Yang Paling Bodoh
- Bab 6 Konflik
- Bab 7 Aku Tidak Suka Dimanfaatkan Orang
- Bab 8 Bercerai
- Bab 9 Mogok Makan
- Bab 10 Membuat Kesepakatan
- Bab 11 Bercerai Tanpa Mendapatkan Harta Sama Sekali
- Bab 12 Mengenang Kembali
- Bab 13 Pesta
- Bab 14 Dia Pacarku
- Bab 15 Menantang
- Bab 16 Aroma Tubuh Laki-Laki Lain
- Bab 17 Hamil
- Bab 18 Tertekan
- Bab 19 Makan Aku Saja Kalau Masih Lapar
- Bab 20 Wanita Yang Tidak Berpendidikan
- Bab 21 Aku Mau Anak Ini
- Bab 22 Tiba-Tiba Kembali
- Bab 23 Tidak Boleh Melakukan Saat Hamil
- Bab 24 Anggap Aku Pinjam Darimu
- Bab 25 Cinta Yang Abnormal
- Bab 26 Wanita Jahat
- Bab 27 Berikan Aku Kesempatan Untuk Menjagamu
- Bab 28 Menolak Tanpa Perasaan
- Bab 29 Tidak Bisa Memilikinya
- Bab 30 Bagaimana Caranya Agar Kamu Bisa Menerima Cintaku
- Bab 31 Kecelakaan Mobil
- Bab 32 Jual diri
- Bab 33 Konspirasi Mengerikan
- Bab 34 Melamar
- Bab 35 Perpisahan
- Bab 36 Kebenaran yang Pahit
- Bab 37 Mempermainkan Pria
- Bab 38 Kamu Menikahiku
- Bab 39 Baiklah, Aku Mengalah Padamu
- Bab 40 Martabat seorang pria
- Bab 41 Menahan Ejekan
- Bab 42 Pertunjukan Pertama
- Bab 43 Kamu Sangat Cantik
- Bab 44 Sulit Membaca Hati Manusia
- Bab 45 Makan Malam
- Bab 46 Wanita asing
- Bab 47 Kami Sudah Menikah
- Bab 48 Laki-laki Aneh
- Bab 49 Bunuh diri
- Bab 50 Terkurung
- Bab 51 Menyerahlah
- Bab 52 Perlakukan Aku Dengan Baik Seumur Hidupmu
- Bab 53 Pembicaraan Tentang Masa Depan Satu Sama Lain
- Bab 54 Air Mata yang Terlalu Banyak
- Bab 55 Hanya yang Memenggal Bisnis yang Bisa Bertarung
- Bab 56 Penyesalanmu Sudah Terlambat
- Bab 57 Nenek Meninggal
- Bab 58 Kelahiran Anak
- Bab 59 Mencintainya Maka Meninggalkannya
- Bab 60 Tak Sanggup Lagi
- Bab 61 Waktu Tiga Tahun
- Bab 62 Jangan Sentuh Teman Sekamarku
- Bab 63 Brutal dan Berdarah Dingin
- Bab 64 Model Rambut Baru Sangat Jelek
- Bab 65 Bagaimana Membuatnya Senang
- Bab 66 Menarilah di Hadapanku
- Bab 67 Masih Istrinya
- Bab 68 Bertemu Anakku
- Bab 69 Karma
- Bab 70 Tidak Meninggalkanmu
- Bab 71 Menanyakan Masalah Lama dan Baru Bersamaan
- Bab 72 Terluka
- Bab 73 Plagiarisme
- Bab 74 Jika Ingin Uang, Bukalah Harga
- Bab 75 Mati Tersiksa
- Bab 76 Pria pujaanku
- Bab 77 Membagi harta
- Bab 78 Memaksanya mengatakan kebenaran
- Bab 79 Aku jahat, aku tidak baik hati
- Bab 80 Kamu lebih membutuhkanku
- Bab 81 Wanita yang kasihan (1)
- Bab 81 Wanita yang kasihan (2)
- Bab 82 Siapa yang menopause (1)
- Bab 82 Siapa yang menopause (2)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (1)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (2)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (1)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (2)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (1)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (2)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (1)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (2)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (1)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (2)
- Bab 88 Menaruh Obat (1)
- Bab 88 Menaruh Obat (2)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (1)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (2)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (1)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (2)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (1)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (2)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (1)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (2)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (1)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (2)
- Bab 94 Semua Kenyataan (1)
- Bab 94 Semua Kenyataan (2)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (1)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (2)
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat (2)
- Bab 97 Sengaja mempermainkan orang (1)
- Bab 97. Sengaja mempermainkan orang (2)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (1)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (2)
- Bab 99. Keluar (1)
- Bab 99. Keluar (2)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (1)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (2)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (1)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (2)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (1)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (2)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (1)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (2)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (1)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (2)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (1)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (2)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (1)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (2)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (1)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (2)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (1)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (2)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (1)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (2)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (1)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (2)
- Bab 111 Hobi Khusus (1)
- Bab 111 Hobi Khusus (2)
- Bab 112 Berhati Lembut (1)
- Bab 112 Berhati Lembut (2)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (1)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (2)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (1)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (2)
- Bab 115 Pertengkaran (1)
- Bab 115 Pertengkaran (2)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (1)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (2)
- Bab 117 Bernice Hilang (1)
- Bab 17 Bernice Hilang (2)
- Bab 118 Wanita Licik (1)
- Bab 118 Wanita Licik (2)
- Bab 119 Pria Itu Butuh Dirayu (1)
- Bab 119 Pria Butuh Dibujuk (2)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (1)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (2)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol (1)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (1)
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (2)
- Bab 123 Siapa yang Cantik (1)
- Bab 123 Siapa Lebih Tampan (2)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (1)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (2)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (1)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (2)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (1)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (2)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (1)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (2)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (1)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (2)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (1)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (2)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (1)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (2)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (1)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (2)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (1)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (2)
- Bab 133 Membantumu (1)
- Bab 133 Membantumu (2)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (1)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (2)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (1)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (2)
- Bab 136 Kembali Single (1)
- Bab 136 Kembali Single (2)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (1)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (2)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (1)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (2)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (1)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (2)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (1)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (2)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (1)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (2)
- Bab 142 Kesedihan yang dalam (1)
- 142 Kesedihan yang dalam (2)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut pada diriku (1)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut padaku (2)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (1)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (2)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(1)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(2)
- Bab 146 Jangan Menikah Lagi Untuk Ketiga Kalinya
- Bab 147 Siaran Langsung
- Bab 148 Apa Kedepannya Kamu Akan Mendengar Perkataanku
- Bab 149 Aku Lebih Baik Lanjut Tidak Tahu Malu Saja
- Bab 150 Yang Aku Pedulikan Adalah Hatimu
- Bab 151 Menyimpan Rahasia
- Bab 152 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 153 Hukuman Berdiri Menghadap Dinding
- Bab 154. Ingin Melihatmu Untuk Terakhir Kalinya
- Bab 155. Perempuan Tidak Berotak Sangat Menyebalkan
- Bab 156 Kepergian Jonathan
- Bab 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 158 Menarik Spanduk Menyambut Anda
- BAB 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 160 Menikah Kembalilah Denganku
- Bab 161 Seorang Wanita Yang Menyedihkan
- Bab 162 Wanita Melakukan Begitu Banyak Hal Untuk Apa
- Bab 163 Menyuruh Frederik Ouyang Datang Memohon Aku
- Bab 164 Marga Aku Mo, Jadi Beraneh-aneh Saja
- Bab 165 Aku Tidak Ada Perasaan Aman
- Bab 166 Siklus Karma
- Bab 167 Suamiku terlihat tampan saat meninju orang
- Bab 168 Hanya Sebagai Alat
- Bab 169 Hukuman atas keributan
- Bab 170 Apakah kamu mengharapkan akhir seperti Ini?
- Bab 171 Sifat Kejam Manusia
- Bab 172 Melihat Matahari Terbit Untuk Terakhir Kali
- Bab 173 Riwayatku Berakhir Hari Ini
- Bab 174 Aku Akan Bela Keadilan Untukmu
- Bab 175 Terang-terangan Menginginkanmu
- Bab 176 Ikut Campur
- Bab 177 Sekretaris Pria yang Lebih Cantik dari Perempuan
- Bab 178 Sebenarnya Siapa yang Berbohong
- Bab 179 Terkenal Mendadak
- Bab 180 Kamu Paling Cocok Menjadi Istri CEO
- Bab 181 Teman Kantor Yang Tidak Masuk Akal
- Bab 182 Pria kaya selalu playboy
- Bab 183 Kejagoan menjilatnya bagus
- Bab 184 Melakukan siasat senjata makan tuan
- Bab 185 Acara Persahabatan
- Bab 186 Berbaliklah dan kamu bisa melihatku
- Bab 187 Dipecat
- Bab 188 Kamu juga bukan orang yang baik
- Bab 189 Merebut Karyawan
- Bab 190 Acara tahunan perusahaan
- Bab 191 Aku Ingin Berdansa Denganmu, Apa Kamu Bersedia?
- Bab 192 Kata-Kata Itu Tidak Menyakiti Aku
- Bab 193 Kamu Adalah Orang Gila
- Bab 194 Ada Yang Suka Padamu
- Bab 195 Ayo Kita Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 196 Hubungan yang rumit
- Bab 197 Saat olahraga pagi tenang sedikit
- Bab 198 Memperkenalkan pacar untukmu
- Bab 199 Berjalan-jalan romantis di malam musim dingin
- Bab 200 Kehabisan kata-kata menghadapi keluarga ini
- Bab 201 Alat Keamanan Diri
- Bab 202 Dendam apakah kamu terhadapku
- Bab 203 Bella, bangunlah
- Bab 204 Ketulusan hati mendatangkan keajaiban
- Bab 205 Wanita yang kasar
- Bab 206 Percaya Dengan Keajaiban
- Bab 207 Selamanya Mengabaikanmu
- Bab 208 Kamu Sudah Takut
- Bab 209 Saya Hanya Akan Memiliki Dua Anak Perempuan Seumur Hidup
- Bab 210 Tolong Bantu Aku Pulihkan Penglihatan
- Bab 211 Aku ingin bertemu dengan Jonathan sebelum aku menjalankan operasi
- Bab 212 Aku belum pernah melihat wanita sekejam dia
- Bab 213 Mengusir kamu dari rumah ini
- Bab 214 Biarkan diriku ikut lenyap juga
- Bab 215 Orang yang berpura-pura baik
- Bab 216 Bisa-bisanya Datang Meminta Uang Dengan Tidak Tahu Malu
- Bab 217 Kamu Jangan Sembarangan Bicara
- Bab 218 Aku Masih Belum Cukup Tidur
- Bab 219 Lamaran Yang Romantis
- Bab 220 Jangan Bercanda Lagi
- Bab 221 Ending (1)
- Bab 221 Ending (2)