Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 187 Dipecat
Aku menggeleng, dan menjawab : “Bukan.”
Wanita ini menarik pandangan matanya yang kejam ketika aku menjawab bukan, lalu menarik sebuah kursi tanpa peduli duduk di depan pintu kantor.
Greyson melangkah maju, menarikku ke samping, dan mendekat ke telingaku, berkata : “Jangan usik wanita itu, istrinya manager Bai.”
Aku tercengang sambil melihat wanita di depanku, penampilan biasa saja, perawakannya agak besar dibanding ibu-ibu rumah tangga umumnya, tidak ada riasan sama sekali di wajahnya, wajah asli tanpa polesan, kulit sedikit coklat, dengan manajer Bai yang lemah lembut dan sopan santun, benar-benar tidak seperti pasangan suami istri.
Aku merasa beruntung, meskipun diriku sendiri menjadi ibu rumah tangga sekian tahun, terhadap penampilan dan sejenisnya masih sangat kuperhatikan, tidak berkembang menjadi orang yang jorok dan tidak rapi.
Masalah hubungan antara pacar gelap dan suami istri, benar-benar sulit untuk dijelaskan.
Aku kembali ke meja, melakukan penggolongan produk baru yang akan diluncurkan di musim pertama, dan menghitung permintaan dari pelanggan.
Dua jam kemudian manajer Bai dan Julie kembali ke kantor selesai melaksanakan tugas di luar. Baru saja masuk, wanita itu maju ke depan dan melayangkan satu tamparan pada Julie sampai kebingungan. Jika tenaga tangan lebih kuat lagi, barangkali marga leluhurnya pun dia akan menjadi lupa.
Manajer Bai menarik istrinya dan langsung masuk ke kantornya. Aku melangkah maju, memapah Julie yang pusing, dan melihatnya berlinang air mata.
Sebenarnya, melihat seorang wanita sebagai selingkuhan, aku sangat benci sekali. Namun dari dulu aku sudah tahu hubungan Julie dan manajer Bai, dan juga tahu dia tidak sungguh-sungguh mencintai manajer Bai, kalau tidak dia tidak akan pergi ikut menghadiri acara persahabatan.
Julie yang menyedihkan sedang melihatku, sambil menutup wajahnya dia berlari keluar, dan aku mengikutinya.
Dia berlari ke atas atap, duduk sendiri sambil menangis, aku berjalan perlahan ke arahnya, dan duduk di sebelahnya.
Aku tidak berkata apa-apa, aku tidak bisa menghiburnya, hanya takut dia tidak pikir panjang dan terjun lompat ke bawah. Tapi aku menilai Julie memiliki kulit muka yang tebal, setelah menyeka air mata, dia berkata : “Hubungan aku dan manajer Bai hanya saling memanfaatkan.”
“Semua yang di kantor sudah tahu.” kataku dengan tenang.
“Pasti Greyson yang memberi tahu padamu.” Julie tidak bodoh, “Aku tidak mencintai manajer Bai, aku menjadi wanitanya hanya ingin mengejar kedudukan.”
“Orang-orang mengatakan, tempat kerja itu seperti tempat bermain dan bersaing. Sampai saat ini aku masih belum merasakan kekejaman itu.” Aku berkata dengan tenang, dan melirik pada Julie, “Sekalipun kamu tidak naik ke atas ranjang manajer Bai, aku percaya dengan kemampuanmu, pasti bisa mencapai karirmu sendiri.”
“Karir?” Julie tersenyum mengejek, “Kamu tahu, di Weiss, setiap tahun mengadakan penilaian prestasi hasil kerja, yang lolos penilaian gajinya akan ditambah tiga kali lipat, bonus akhir tahun jadi dobel, yang tidak lolos, paling ringan tidak ada tambahan gaji, yang paling berat mungkin harus meninggalkan perusahaan. Tahun pertama aku masuk ke Weiss, tidak lolos dan manajer Bai yang membantuku.”
“Jadi kamu memberikan tubuhmu?” tanya aku tidak mengerti.
“Christine, aku tidak tahu bagaimana kamu bisa masuk ke PT. Weiss. Tapi kamu tidak tahu betapa sulitnya seorang gadis desa untuk bisa lolos masuk ke PT. Weiss. Bagaimana digertak orang hingga sampai sekarang bisa mempunyai sedikit hak untuk berbicara sedikit. Aku jalan selangkah demi selangkah, setiap langkah aku berjuang dan bertahan dengan mengepalkan gigi. Kamu pikir aku bersedia menjadi pacarnya manajer Bai?” Selesai bicara, air matanya mengalir lagi. Dia tersenyum pahit, sambil mengatup erat bibirnya.
Aku terdiam, kehidupan setiap manusia selalu dipaksa oleh nasib, siapapun ingin berjalan lurus, tidak ada yang berharap berjalan di jalan penuh simpang dan belokan.
“Apa kamu percaya? Aku tidak pernah memaksa manajer Bai untuk bercerai.” Julie menatap langit yang biru, dengan senyum tawar, “Kapan aku baru bisa membuat keluargaku hidup berkecukupan, kapan aku baru bisa berfoya-foya, tidak perlu memikirkan masalah ekonomi, kapan aku bisa mencari seorang pria, yang bisa menanggung sandang dan pangan seumur hidupku tanpa ada rasa kuatir?”
Menanggung seumur hidup?
Seperti burung kenari yang dipelihara orang? Aku teringat kembali hari-hariku yang dulu, demi sandang dan pangan, malah tiap hari bagaikan zombie, terakhir mendapat pengkhianatan dari seorang pria, setelah semua kebenaran terungkap, baru menyadari kehidupan seperti ini hanya seperti peluru berlapis gula saja.
“Julie, jangan menggantungkan masa depan sendiri di atas kantong para pria, sangat bahaya seperti itu. Uang yang didapatkan banyak, kita boleh menggunakannya dengan banyak, yang didapatkan sedikit maka kita juga memakainya sedikit. Bisa melanjutkan kehidupan ini, maka tidak perlu menaruh harapan pada orang lain. Menggunakan milik sendiri itu yang paling dapat diandalkan.” Kataku dengan lembut, ini adalah pengalamanku.
“Sekarang aku hanya ingin mencari pria tampan yang bisa menghidupi aku, Refaldy juga lumayan, kamu kenalin untukku.” kata Julie tanpa sungkan, barusan menangis, kini ingin aku mengenalkan Refaldy padanya.
“Refaldy kaya, berpendidikan, dia sangat menikmati kebebasan, aku tidak bisa langsung mengenalkannya padamu, jika tahu sengaja dia akan langsung menolak, semua harus secara alami.” jawabku.
Refaldy orang yang sangat ramah, pria seperti ini, bagaimana mungkin aku mengenalkan Julie untuknya, mestinya ada seorang gadis baik yang mencintai dirinya, menjaganya.
Julie tidak termasuk buruk, tapi karena dia adalah selingkuhan manajer Bai, dengan Refaldy adalah dua orang yang berbeda tingkat. Melihat perasaan hati Julie yang mulai membaik, aku berkata : “Aku turun dulu melihat apakah istri manajer Bai sudah pergi. Jika sudah, kamu turun lanjut kerja lagi!”
Julie mengangguk, “Baiklah, Christine. Terima kasih.”
“Tidak perlu.” Jawabku datar. Ketika aku turun dan melewati ruang kantor manajer Bai, tidak perlu mencari tahu wanita itu pasti belum pergi.
Suara pertengkaran sudah melewati tembok, hingga tersebar keluar.
Aku benar-benar tidak tahu mengapa masalah rumah tangga diributkan sampai ke tempat kerja,. Kemudian terdengar suara mengerikan, manajer Bai membuka pintu kantor dan berlari keluar, wanita yang sangat ganas dan berani itu menyerbu keluar, dan menyeret manajer Bai masuk kembali.
Wanita memukul pria?
Malah sangat berlebihan, manajer Bai biasanya terlihat cukup terhormat, namun dia dipukul oleh istrinya seperti itu tapi tidak membalas, jelas terlihat di rumah pasti sering dipukul juga.
“Kalau dipukul terus bisa mati orangnya, manajer Bai dalam bahaya!” kata Greyson menggelengkan kepala tanpa bisa apa-apa.
“Greyson, kamu pria jantan, cepat masuk tolong dia.” Desakku panik, kalau dipukul terus seperti ini benar-benar akan membuatnya kehilangan nyawa.
Baru selesai bicara, manajer Li datang membawa satpam. Pintu kantor dibuka, dan menghentikan tragedi ini, istri manajer Bai dibawa pergi paksa oleh dua orang satpam.
Manajer Bai menutup wajahnya yang babak belur, dengan sedih berdiri di depan pintu kantor. Tidak lama kemudian, kemunculan Jonathan membuat semua orang kantor terlonjak.
Dia selamanya serius di depan para karyawan, melihat dengan pandangan dingin, tadinya para rekan kerja wanita yang ingin membuat gaduh segera menahan rasa antusiasnya. Pandangan matanya berhenti pada diriku, dan segera menarik kembali, langsung masuk ke ruang kantor manajer Bai.
Aku tidak tahu setelah daun pintu itu tertutup, apa yang dibicarakan oleh orang di dalamnya. Namun segera, Jonathan dan manajer Li sudah keluar lagi.
“Semuanya diam, ada yang ingin dikatakan oleh CEO Yi.” Manajer Li menghentikan langkah, dengan serius dan sopan meminta semua orang berhenti dari pekerjaan masing-masing.
Jonathan mengedarkan tatapan mata dinginnya ke sekeliling, terakhir berhenti pada diriku, perlahan bibirnya terbuka, dan berkata : “Karena alasan pribadi Bryan, tidak bisa melanjutkan jabatannya sebagai manajer departemen operasional, jadi jabatan manajer ini aku akan memilih salah satu di antara kalian. Akhir tahun ini ada penilaian, yang lolos akan dipertimbangkan terlebih dahulu.”
Selesai bicara, dalam ruangan penuh dengan sorak sorai. Banyak orang yang senang akan turunnya manajer Bai, yang biasanya sangat menghormati manajer Bai, mendengar dia akan ditendang, sendiri mempunyai kesempatan untuk mengganti posisi manajer, semuanya mulai bersemangat tinggi.
Jonathan berlalu pergi, manajer Li juga pergi mengikuti dari belakang.
Namun, pengaruh yang ditinggalkan sangat besar, para wanita yang di ruangan mulai menggila.
“Sudah lihat, melihat CEO Yi dengan jarak yang begitu dekat, kulitnya sangat bagus sekali.”
“Tampan sekali, suaranya seperti magnet, bagaimana bisa ada pria yang begitu sempurna?”
“Ingin sekali memeluknya, tapi dia sangat dingin. Coba pikir, pria seperti ini akan menyukai wanita yang seperti apa?”
“Aku rasa sikap CEO Yi terhadap wanita juga dingin seperti ini.”
……
Terjadi perbincangan di kantor, dan aku hanya diam-diam melihat dan duduk kembali ke mejaku. Jas yang tersobek hingga kacau balau, seorang pria yang sangat menyedihkan, sepertinya dia tidak menyangka hanya karena masalah pribadinya, telah dipecat oleh perusahaan!
Julie mestinya juga tidak menduga pria yang diandalkan oleh dirinya kini tidak mempunyai kemampuan untuk melindunginya lagi.
Wechat di ponselku berbunyi, dan kulihat ternyata pesan dari Jonathan, tertulis : Manajer Mo, bekerjalah dengan baik.
Aku termangu melihat beberapa kata itu, aku baru kerja beberapa hari, Jonathan berbuat begini tampak jelas dia ingin menarik aku ke posisi itu.
Aku termasuk karyawan yang lebih menguasai di belakang layar, namun pura-pura lemah di depan orang.
Manajer Bai pasti tidak menduga perjuangan yang tulus dan ikhlas dari dirinya demi PT. Weiss, bagaimana mungkin bisa dipecat tanpa sebab, Jonathan yang berat sebelah, apakah tidak keterlaluan.
Aku pernah bilang padanya, aku hanya ingin mulai dari paling dasar, aku tidak pernah terpikir ingin mencapai tingkat tinggi dengan satu langkah, aku tidak perlu bantuannya.
Aku melihat manajer Bai yang membawa barang pribadinya dan perlahan berjalan keluar dari ruang kantornya, tidak mengucapkan salam perpisahan dengan kami, pergi begitu saja dengan menyedihkan. Aku tidak mengerti mengapa orang-orang di tempat kerja ini begitu masa bodoh, masing-masing tertunduk sibuk dengan pekerjaan sendiri.
Apakah biasanya manajer Bai yang keterlaluan atau orang-orang ini yang mengharapkan orang di atasnya jatuh dan mereka akan menginjaknya untuk naik ke atas?
Perasaan hatiku terasa berat dan mengunci layar ponsel. Tidak lama kemudian, Julie kembali, matanya masih merah, namun sepertinya dia tidak tahu masalah yang terjadi, dia kembali ke mejanya dan mengedipkan matanya padaku.
Melihat aku tidak menggubrisnya, langsung menuju ke tempatku, menyandarkan pantatnya ke samping mejaku, berkata : “Kamu bilang turun dulu untuk melihat keadaan dan akan mengabariku, tapi malah tidak ada suara sama sekali. Aku hampir masuk angin kena hembusan angin di atas.”
Aku mendongak, dengan ekspresi serius melihat Julie, berkata : “Manajer Bai dipecat.”
Novel Terkait
Loving The Pain
AmardaAwesome Guy
RobinCinta Di Balik Awan
KellyLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyDark Love
Angel VeronicaHis Second Chance
Derick HoMr. Ceo's Woman
Rebecca WangGue Jadi Kaya
Faya SaitamaMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu×
- Bab 1 Malam Yang Menyedihkan
- Bab 2 Sawah Yang Kering Ada Orang Yang Menyirami
- Bab 3 Istri dan Mertua Tidak Akur
- Bab 4 Kekasih Ardy
- Bab 5 Wanita Yang Paling Bodoh
- Bab 6 Konflik
- Bab 7 Aku Tidak Suka Dimanfaatkan Orang
- Bab 8 Bercerai
- Bab 9 Mogok Makan
- Bab 10 Membuat Kesepakatan
- Bab 11 Bercerai Tanpa Mendapatkan Harta Sama Sekali
- Bab 12 Mengenang Kembali
- Bab 13 Pesta
- Bab 14 Dia Pacarku
- Bab 15 Menantang
- Bab 16 Aroma Tubuh Laki-Laki Lain
- Bab 17 Hamil
- Bab 18 Tertekan
- Bab 19 Makan Aku Saja Kalau Masih Lapar
- Bab 20 Wanita Yang Tidak Berpendidikan
- Bab 21 Aku Mau Anak Ini
- Bab 22 Tiba-Tiba Kembali
- Bab 23 Tidak Boleh Melakukan Saat Hamil
- Bab 24 Anggap Aku Pinjam Darimu
- Bab 25 Cinta Yang Abnormal
- Bab 26 Wanita Jahat
- Bab 27 Berikan Aku Kesempatan Untuk Menjagamu
- Bab 28 Menolak Tanpa Perasaan
- Bab 29 Tidak Bisa Memilikinya
- Bab 30 Bagaimana Caranya Agar Kamu Bisa Menerima Cintaku
- Bab 31 Kecelakaan Mobil
- Bab 32 Jual diri
- Bab 33 Konspirasi Mengerikan
- Bab 34 Melamar
- Bab 35 Perpisahan
- Bab 36 Kebenaran yang Pahit
- Bab 37 Mempermainkan Pria
- Bab 38 Kamu Menikahiku
- Bab 39 Baiklah, Aku Mengalah Padamu
- Bab 40 Martabat seorang pria
- Bab 41 Menahan Ejekan
- Bab 42 Pertunjukan Pertama
- Bab 43 Kamu Sangat Cantik
- Bab 44 Sulit Membaca Hati Manusia
- Bab 45 Makan Malam
- Bab 46 Wanita asing
- Bab 47 Kami Sudah Menikah
- Bab 48 Laki-laki Aneh
- Bab 49 Bunuh diri
- Bab 50 Terkurung
- Bab 51 Menyerahlah
- Bab 52 Perlakukan Aku Dengan Baik Seumur Hidupmu
- Bab 53 Pembicaraan Tentang Masa Depan Satu Sama Lain
- Bab 54 Air Mata yang Terlalu Banyak
- Bab 55 Hanya yang Memenggal Bisnis yang Bisa Bertarung
- Bab 56 Penyesalanmu Sudah Terlambat
- Bab 57 Nenek Meninggal
- Bab 58 Kelahiran Anak
- Bab 59 Mencintainya Maka Meninggalkannya
- Bab 60 Tak Sanggup Lagi
- Bab 61 Waktu Tiga Tahun
- Bab 62 Jangan Sentuh Teman Sekamarku
- Bab 63 Brutal dan Berdarah Dingin
- Bab 64 Model Rambut Baru Sangat Jelek
- Bab 65 Bagaimana Membuatnya Senang
- Bab 66 Menarilah di Hadapanku
- Bab 67 Masih Istrinya
- Bab 68 Bertemu Anakku
- Bab 69 Karma
- Bab 70 Tidak Meninggalkanmu
- Bab 71 Menanyakan Masalah Lama dan Baru Bersamaan
- Bab 72 Terluka
- Bab 73 Plagiarisme
- Bab 74 Jika Ingin Uang, Bukalah Harga
- Bab 75 Mati Tersiksa
- Bab 76 Pria pujaanku
- Bab 77 Membagi harta
- Bab 78 Memaksanya mengatakan kebenaran
- Bab 79 Aku jahat, aku tidak baik hati
- Bab 80 Kamu lebih membutuhkanku
- Bab 81 Wanita yang kasihan (1)
- Bab 81 Wanita yang kasihan (2)
- Bab 82 Siapa yang menopause (1)
- Bab 82 Siapa yang menopause (2)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (1)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (2)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (1)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (2)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (1)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (2)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (1)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (2)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (1)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (2)
- Bab 88 Menaruh Obat (1)
- Bab 88 Menaruh Obat (2)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (1)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (2)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (1)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (2)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (1)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (2)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (1)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (2)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (1)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (2)
- Bab 94 Semua Kenyataan (1)
- Bab 94 Semua Kenyataan (2)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (1)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (2)
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat (2)
- Bab 97 Sengaja mempermainkan orang (1)
- Bab 97. Sengaja mempermainkan orang (2)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (1)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (2)
- Bab 99. Keluar (1)
- Bab 99. Keluar (2)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (1)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (2)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (1)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (2)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (1)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (2)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (1)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (2)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (1)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (2)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (1)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (2)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (1)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (2)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (1)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (2)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (1)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (2)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (1)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (2)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (1)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (2)
- Bab 111 Hobi Khusus (1)
- Bab 111 Hobi Khusus (2)
- Bab 112 Berhati Lembut (1)
- Bab 112 Berhati Lembut (2)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (1)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (2)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (1)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (2)
- Bab 115 Pertengkaran (1)
- Bab 115 Pertengkaran (2)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (1)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (2)
- Bab 117 Bernice Hilang (1)
- Bab 17 Bernice Hilang (2)
- Bab 118 Wanita Licik (1)
- Bab 118 Wanita Licik (2)
- Bab 119 Pria Itu Butuh Dirayu (1)
- Bab 119 Pria Butuh Dibujuk (2)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (1)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (2)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol (1)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (1)
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (2)
- Bab 123 Siapa yang Cantik (1)
- Bab 123 Siapa Lebih Tampan (2)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (1)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (2)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (1)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (2)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (1)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (2)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (1)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (2)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (1)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (2)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (1)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (2)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (1)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (2)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (1)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (2)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (1)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (2)
- Bab 133 Membantumu (1)
- Bab 133 Membantumu (2)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (1)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (2)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (1)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (2)
- Bab 136 Kembali Single (1)
- Bab 136 Kembali Single (2)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (1)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (2)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (1)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (2)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (1)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (2)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (1)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (2)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (1)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (2)
- Bab 142 Kesedihan yang dalam (1)
- 142 Kesedihan yang dalam (2)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut pada diriku (1)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut padaku (2)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (1)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (2)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(1)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(2)
- Bab 146 Jangan Menikah Lagi Untuk Ketiga Kalinya
- Bab 147 Siaran Langsung
- Bab 148 Apa Kedepannya Kamu Akan Mendengar Perkataanku
- Bab 149 Aku Lebih Baik Lanjut Tidak Tahu Malu Saja
- Bab 150 Yang Aku Pedulikan Adalah Hatimu
- Bab 151 Menyimpan Rahasia
- Bab 152 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 153 Hukuman Berdiri Menghadap Dinding
- Bab 154. Ingin Melihatmu Untuk Terakhir Kalinya
- Bab 155. Perempuan Tidak Berotak Sangat Menyebalkan
- Bab 156 Kepergian Jonathan
- Bab 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 158 Menarik Spanduk Menyambut Anda
- BAB 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 160 Menikah Kembalilah Denganku
- Bab 161 Seorang Wanita Yang Menyedihkan
- Bab 162 Wanita Melakukan Begitu Banyak Hal Untuk Apa
- Bab 163 Menyuruh Frederik Ouyang Datang Memohon Aku
- Bab 164 Marga Aku Mo, Jadi Beraneh-aneh Saja
- Bab 165 Aku Tidak Ada Perasaan Aman
- Bab 166 Siklus Karma
- Bab 167 Suamiku terlihat tampan saat meninju orang
- Bab 168 Hanya Sebagai Alat
- Bab 169 Hukuman atas keributan
- Bab 170 Apakah kamu mengharapkan akhir seperti Ini?
- Bab 171 Sifat Kejam Manusia
- Bab 172 Melihat Matahari Terbit Untuk Terakhir Kali
- Bab 173 Riwayatku Berakhir Hari Ini
- Bab 174 Aku Akan Bela Keadilan Untukmu
- Bab 175 Terang-terangan Menginginkanmu
- Bab 176 Ikut Campur
- Bab 177 Sekretaris Pria yang Lebih Cantik dari Perempuan
- Bab 178 Sebenarnya Siapa yang Berbohong
- Bab 179 Terkenal Mendadak
- Bab 180 Kamu Paling Cocok Menjadi Istri CEO
- Bab 181 Teman Kantor Yang Tidak Masuk Akal
- Bab 182 Pria kaya selalu playboy
- Bab 183 Kejagoan menjilatnya bagus
- Bab 184 Melakukan siasat senjata makan tuan
- Bab 185 Acara Persahabatan
- Bab 186 Berbaliklah dan kamu bisa melihatku
- Bab 187 Dipecat
- Bab 188 Kamu juga bukan orang yang baik
- Bab 189 Merebut Karyawan
- Bab 190 Acara tahunan perusahaan
- Bab 191 Aku Ingin Berdansa Denganmu, Apa Kamu Bersedia?
- Bab 192 Kata-Kata Itu Tidak Menyakiti Aku
- Bab 193 Kamu Adalah Orang Gila
- Bab 194 Ada Yang Suka Padamu
- Bab 195 Ayo Kita Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 196 Hubungan yang rumit
- Bab 197 Saat olahraga pagi tenang sedikit
- Bab 198 Memperkenalkan pacar untukmu
- Bab 199 Berjalan-jalan romantis di malam musim dingin
- Bab 200 Kehabisan kata-kata menghadapi keluarga ini
- Bab 201 Alat Keamanan Diri
- Bab 202 Dendam apakah kamu terhadapku
- Bab 203 Bella, bangunlah
- Bab 204 Ketulusan hati mendatangkan keajaiban
- Bab 205 Wanita yang kasar
- Bab 206 Percaya Dengan Keajaiban
- Bab 207 Selamanya Mengabaikanmu
- Bab 208 Kamu Sudah Takut
- Bab 209 Saya Hanya Akan Memiliki Dua Anak Perempuan Seumur Hidup
- Bab 210 Tolong Bantu Aku Pulihkan Penglihatan
- Bab 211 Aku ingin bertemu dengan Jonathan sebelum aku menjalankan operasi
- Bab 212 Aku belum pernah melihat wanita sekejam dia
- Bab 213 Mengusir kamu dari rumah ini
- Bab 214 Biarkan diriku ikut lenyap juga
- Bab 215 Orang yang berpura-pura baik
- Bab 216 Bisa-bisanya Datang Meminta Uang Dengan Tidak Tahu Malu
- Bab 217 Kamu Jangan Sembarangan Bicara
- Bab 218 Aku Masih Belum Cukup Tidur
- Bab 219 Lamaran Yang Romantis
- Bab 220 Jangan Bercanda Lagi
- Bab 221 Ending (1)
- Bab 221 Ending (2)