Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (2)

Aku pergi ke toko kopi terdekat dengannya, telah memesan dua gelas kopi, lalu aku berterus terang menanyainya: “Vivian seorang gadis yang begitu baik, kamu kenapa tidak menghargainya, menyakitinya begitu, kalian sebagai pria-pria hatinya benar-benar sangat kejam?”

“Vivian tidak memberitahumu, kenapa kami bercerai?” Toni Yuan sangat marah, mengira Vivian di luar merusak reputasi namanya, muka datarnya itu langsung mengencang, keriputnya selapis-lapis menumpuk, “Wanita jahat itu, benar-benar menjijikkan sekali.”

“Kamu mana boleh memarahinya begitu?” Aku menanyainya dengan berpura-pura membela ketidakadilan.

“Dia itu adalah seorang penipu yang tak tanggung-tanggung, ketika menikah denganku, bilang ke aku rumahnya berbisnis besar apa, selesai menikah baru tau, apapun juga bukan.” Toni Yuan berkata dengan menggertakkan gigi saking marah, “Bukan keluarga kaya apa ya sudah, nikah pun sudah menikah, mana mungkin membuang begitu saja?”

Dia mengelengkan kepala, dengan kecewa bersenyum, “Ketika Tuhan menciptakan wanita ini, pasti lupa mengisi sebuah hati yang berbelas kasih untuknya.”

“Aku tidak percaya Tuhan, aku hanya tau sifat manusia itu baik.” Aku menjawabnya.

“Mulai dari aku menikahinya, usaha aku tidak lancar, meminjam ke dia sedikit uang pribadinya saja, tidak kasih, bahkan sedikit uang yang aku punya pun sudah dipindahkan, membohongi aku untuk menandatangani surat persetujuan cerai, lalu bisa dapat mengambil rumah untuk membayar utang, wanita ini kelihatannya sangat kasihan, kalau kejam sungguh bukan orang sialan.”

Aku terkejut melihat keluhan pria depan mata ini yang begitu marah, aku pertama kali juga dibohongi oleh wajah kasihan Vivian itu, saat itu masih merasa bersalah karena dirinya membohonginya, belakang telah terjadi serangkaian masalah, aku baru tau apa itu orang munafik yang sebenarnya.

“Mungkin dia ada kesulitan yang sukar diutarakan.” Aku menghiburnya.

Tidak menghiburnya masih mending, begitu menghibur, Toni Yuan lalu mengangkat kepala dengan sindiran berketawa, “Ada kesulitan, kesulitan dia adalah belum cukup parah memainkan pria.”

Aku tidak berbicara.

Penampilan luar orang dapat menipu segalanya, apa namanya waktu mengungkapkan hati seseorang, dulu Jonathan kenapa bisa begitu mencintai Vivian, aku telah menimbulkan kecurigaan terhadap penilaian estetika Jonathan.

Toni Yuan mengingatkan aku, sebaggai teman Vivian juga harus memperhatikannya, khawatir aku juga dibohonginya sampai ludes seluruh harta keluarganya.

Aku menggelengkan kepala dan bersenyum, berkata: “Aku kemiskinan sampai tersisa teman saja, mana ada uang untuk dia tipu!”

Toni Yuan pergi, dan aku malah berpikiran berat melihati lalu lintas padat yang di luar jendela kaca, aku yang mengerutkan kening telah terkejut oleh suara bunyi hp.

Begitu lihat itu telepon dari ipar perempuan, aku seketika itu juga terpikir masalah Christopher Mo, kemarin Jonathan sakit, aku tidak menanyainya, hari ini menghabiskan begitu banyak waktu untuk menyelidiki masalah Vivian lagi.

Aku menekan tombol menjawab, tak salah duga ipar perempuan menanya aku masalah Christopher Mo.

Aku mengatakannya, setelah sudah dipastikan aku segera meneleponnya kembali.

Pada saat aku menelepon ke Jonathan, salurannya sibuk terus, setelah berhasil dengan susah payah, Jonathan mengatakan ke aku, Christopher Mo telah melakukan penyelundupan, dengan sejumlah uang yang lebih besar, kali ini pasti akan menjatuhkan hukuman.

Ipar perempuan bilang ke aku, dia hanya ditipu orang, telah melanggar hukum, tapi tidak bilang itu penyelundupan, sejumlah uang besar, Christopher Mo ini, benar-benar membuat orang seumur hidup tidak tenang.

Aku menyuruh Jonathan bantu atur sebentar, lihat apa bisa membantu aku untuk bertemu Christopher Mo.

Jonathan bilang boleh.

Aku dengan Christopher Mo ketemu di bawah kondisi ada pengacara, dia dengan muka penuh jenggot muncul di hadapan aku, di waktu pertama menarik tangan aku, berkata: “De, kamu harus menolong abang.”

Aku bersikap tak acuh melihatinya, dengan tenaga kuat menarik keluar dari telapak tangannya.

Melihat dia penuh dengan air mata, kantong mata menghitam, aku mengerti dua hari ini setelah dia masuk penjara, pasti hidup tidak enak, jika setelah di hukum masuk penjara, bisa lebih buruk lagi.

Aku tidak bersimpati padanya, karena dia berulang kali tetap tidak diperbaiki.

“Ipar perempuan meminta aku untuk datang menemuimu, kondisi kamu sekarang tidak begitu baik, sebaiknya ada persiapan hati sendiri.” Aku dengan sikap dingin berkata, perkataan baru selesai, Christopher Mo langsung melotot aku dengan tidak tenang.

“Christine Mo, baik atau buruk aku adalah abangmu, kamu tidak memikirkan cara menolong aku, buat apa suruh aku persiapkan hati?” Christopher Mo sudah sampai sini masih tidak menyesal dan sadar akan kesalahannya.

Aku dengan erat menutup bibir, melihatinya, “Aku karena terlalu mementingkan hubungan keluarga, makanya selangkah demi selangkah bisa memanjakanmu sampai di titik langkah ini. Christopher Mo, pernahkan kamu berpikir borgol yang di tanganmu itu gimana pakainya?”

Christopher Mo tidak berbicara.

Aku berlanjut ngomong: “Kamu seumur hidup ini ada melakukan apa untuk keluarga, mati-matian melakukan apa demi ipar perempuan, kamu apapun juga tidak lakukan, selalu menyalahkan semua orang, merasa Tuhan tidak adil terhadapmu, tapi kamu lupa, di sisimu selalu ada kami, ada kami yang merindukanmu, orang keluarga yang demi kebaikanmu, tapi kamu tak dapat melihatnya, selalu tidak dapat melihatnya.”

“Tidak usah bacot, kamu mengatakan kepadaku saja, mau tidak mengeluarkanku?” Christopher Mo dengan suara keras teriak padaku, “Jonathan Yi begitu ada kemampuan, aku tidak percaya dia tidak ada jalan keluar untuk mengeluarkan aku.”

“Jonathan ada berapa banyak kemampuan, dia juga tidak bisa berada di atas hukum. Kamu telah melakukan kesalahan, sudah seharusnya membayar semua perbuatan kamu.” Aku dengan sikap tak acuh memandang Christopher Mo, tau perkataan-perkataan yang dirinya katakan saat ini tidak diragukan memang lagi menaburkan garam di lukanya, tapi aku bisa berbuat apa, beritahu aku, aku akan meminta Jonathan untuk mengeluarkannya, ini hal yang sama sekali tidak akan mungkin terjadi.

“Christine Mo, kamu sebenarnya bermarga Mo bukan, ayah ibu di langit melihatinya, kamu begitulah perlakukan kakak kandung satu-satunya.” Christopher Mo dengan histeris berteriak ke padaku, karena perilakunya sangat amat buruk, telah diperingatin sekali oleh polisi penjara biasa.

Sepasang matanya yang penuh kemarahan dengan erat melototi aku, dipaksa untuk duduk di tempat, aku bisa dengan jelas membaca dari dalam biji matanya yang ada dorongan emosi ingin mematikan aku.

“Abang, menjadi orang baik, aku dengan ipar perempuan akan menunggumu keluar.”

Perkataan selesai, aku bangun, ketika berbalik badan siap-siap pergi, Christopher Mo memanggil menghentikan aku.

Aku menolehkan kepala, dengan kebingungan melihatinya.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu