Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 215 Orang yang berpura-pura baik

"Cynthia Ouyang ..." Aku kaget sambil berlari mendekatinya, yang ku lihat hanyalah air yang tenang, dia sepertinya sudah pasrah, dan langsung ditelan air.

“Tolong! Ada yang loncat ke sungai.” Aku berteriak kepada orang-orang di sekitarku dengan panik, dan saat itu juga, ada seorang pemuda melompat ke dalam air, dalam waktu yang cukup lama baru mengapung kembali dan menarik Cynthia Ouyang yang sudah dalam keadaan pingsan.

Aku melangkah maju untuk membantu mengangkat orang itu ke tepi sungai, orang tersebutnya tampaknya mengerti cara memberikan pertolongan pertama, setelah memberikan pertolongan padanya, Cynthia Ouyang memuntahkan air dan akhirnya tersadar.

Aku merasa lega, meskipun aku tidak menyukainya, tetapi aku tidak ingin dia mati dalam keadaan seperti ini.

Aku tidak tahu siapa yang menelepon ambulans, namun tidak lama kemudian ambulans tersebut sampai pada tepi sungai, aku ikut mengantarkan Cynthia Ouyang ke Rumah Sakit Central.

Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, tidak menemukan kelainan apapun, Cynthia Ouyang sedang berbaring menatap langit-langit putih di kamar pasien, air matanya terus mengalir.

Aku telah menelepon Justin Lin dan memberitahukan bahwa Cynthia Ouyang bunuh diri, tetapi dia tidak berkeinginan untuk datang dengan alasan rumah sakit terlalu ramai.

Aku merasa dia sedikit keterlaluan, bagaimanapun Cynthia Ouyang juga sedang mengandung anaknya, meskipun harus mendaki gunung dan melewati lembah dia seharusnya datang menjenguknya, apalagi mereka sedang berada di kota yang sama.

Setelah aku selesai menelepon di balkon, aku menutup telepon dan berjalan masuk, memandang Cynthia Ouyang yang berbaring di tempat tidur, menuangkan segelas air hangat untuknya, dan berkata, "Apakah Kamu haus, apakah Kamu ingin minum air?"

“Bisakah kamu berhenti berpura-pura di depanku?” Cynthia Ouyang menatapku dengan kesal, “Apakah kamu tidak lelah berpura-pura baik di depanku, apakah kamu pikir aku akan berterima kasih?”

Aku tertawa sinis dan membalasnya, "Apakah aku berharap kamu berterimakasih padaku? Cynthia Ouyang, orang-orang seperti Kamu tidak pernah menganggap kebaikan yang diberikan orang lain, dan sekarang kamu akhirnya bisa merasakan kehangatan yang diberikan orang-orang dalam hidupmu. Barusan kamu juga mendengar aku menelepon Justin Lin,dan memberitahunya bahwa kamu telah bunuh diri, namun dia sama sekali tidak berkeinginan untuk datang."

Cynthia Ouyang tidak mengatakan apa-apa, air mata mengalir di pipinya tanpa daya, ibunya sudah melarikan diri bersama Guru Michael, Charles Ouyang juga sudah ditangkap dan mendapatkan hukuman atas perbuatannya, Frederik Ouyang mengalami stroke dan sedang memulihkan diri di rumah, satu-satunya suami yang bisa ia andalkan pun tidak mempedulikan dirinya lagi.

Orang-orang baru akan menyadari permintaan diri sendiri sudah terlalu banyak pada saat sudah putus asa.

"Aku membencimu," Cynthia Ouyang menggertakkan giginya dan memelototiku, "Hey wanita bermarga Mo, aku sungguh membencimu, mengapa kamu masih menyelamatkanku."

“Kamu bahkan tidak takut mati, apakah kamu takut harga dirimu akan terus terinjak-injak setelah diselamatkan?” Aku mencibir.

"Terserah aku." Cynthia Ouyang duduk dengan tegap dan berteriak padaku dengan marah, "Aku mati atau tidak, ini bukan urusanmu, sekali lagi ku katakan, aku tidak ingin menerima bantuan darimu lagi, aku membencimu.. "

Sebelum Cynthia Ouyang selesai berbicara, aku langsung memotongnya, "Kamu tidak perlu membenci diriku, karena orang yang berpura-pura baik ini sudah tidak bisa tahan melihat kelakuanmu lagi, lain kali jika kamu ingin bunuh diri lagi, sebaiknya kamu bunuh diri dengan tenang, jangan meneleponku lagi."

Ketika selesai berbicara, aku langsung berbalik dan pergi meninggalkannya.

Sebelum pintu kamar pasien terbuka, aku mendengar suara "huhuhu" di belakangku, suara tangisan yang tidak menyenangkan terdengar dari telingaku.

Langkah kakiku berhenti, hatiku terasa berat, aku menoleh ke belakang melihat wanita yang kelihatan kasihan tapi sungguh kejam itu, dan memiliki berkeinginan untuk mencincang dirinya menjadi saus daging, tetapi aku malah balik dan berjalan mendekatinya lagi.

“Tidak bisakah kamu jangan menangis seperti kereta melewati terowongan?” Kataku dengan ekspresi murung.

“Bukan urusanmu, bukankah kamu sudah mau pergi? Kenapa balik lagi?” Cynthia Ouyang menyeka air mata dan air yang keluar dari hidung dengan kasar.

"Aku memang sudah mau pergi." aku menjawab dengan suara dingin, "Tapi aku pikir kembali, jika orang yang berpura-pura seperti ku pergi dan meninggalkanmu juga, bukankah kamu benar-benar tinggal sendirian."

Begitu selesai berbicara, Cynthia Ouyang menangis lebih keras lagi, dia menunjuk ke sisi kertas dan berkata, "Berikan aku tisu itu."

Setelah aku menyodorkan tisu padanya, dia mulai menangis sambil curhat.

Dia mengatakan bahwa Justin Lin hanya kelihatan mencintaiku, namun sebenarnya dia masih sering menggoda fans wanitanya, pernah juga kepergok olehku beberapa kali, Cynthia merasa setelah ditidurinya, dan mendapatkan orangnya, dia sudah tidak menghargainya lagi.

Aku memandang Cynthia Ouyang dalam diam, apa yang dikatakannya berbeda dengan yang dikatakan Justin Lin, aku bahkan tidak tahu yang mana dari mereka yang bisa dipercayai.

Tapi Cynthia Ouyang terlalu sering berbohong, jadi aku lebih memilih percaya pada kata-kata Justin Lin.

Emosi dia masih tidak stabil, aku hanya mendengar dengan diam, tidak ingin terlalu ikut campur dalam topik yang dia bawakan, setelah dia selesai mencurahkan semua isi hatinya, dia menatap aku dengan mata merah dan berkata, "Apakah kamu percaya dengan apa yang aku katakan?"

Sejujurnya setelah mendengar cerita dia, aku sedikit mengantuk, namun ketika ditanya seperti itu, aku mengangguk dan menjawab dengan acuh tak acuh: "Percaya."

“Kamu sama sekali tidak percaya, dan kamu pasti berpikir aku yang jahat, Justin Lin telah diintimidasi olehku, kan?” Cynthia Ouyang bertanya dengan intonasi yang tajam padaku. Mungkin dia kesal dengan sikap acuh tak acuh yang ku berikan, makanya dia langsung membalasku seperti itu.

Aku benar-benar ingin memberi tahu Cynthia Ouyang bahwa aku juga seorang pasien yang baru sembuh dari penyakit serius dan masih dalam pemulihan, dan apa yang dilakukannya hari ini sebenarnya sangat merusak batin dan fisikku.

"Cynthia Ouyang, aku benar-benar tidak ingin peduli tentang masalah antara kamu dan Justin Lin, lagipula aku bukan mak comblangmu atau pihak ketiga dalam pernikahanmu, aku punya hak untuk tidak berkomentar, apakah kamu mengerti?" Aku menjawab sedikit dengan lemah.

Cynthia Ouyang menatapku, matanya jatuh ke topiku dan bertanya, "Kenapa kamu selalu memakai topi?"

Aku tersenyum ringan lalu melepaskan topiku, aku menunjukkan rambut super pendekku di depannya dalam sekejap. "Aku baru saja diselamatkan, beberapa waktu yang lalu aku menjalani kraniotomi dan masih dalam masa pemulihan.

Cynthia Ouyang menatapku bingung, dia mengedipkan matanya berkali-kali, kemudian menarik pandangannya, dan berkata "Maafkan aku".

Aku tidak tahu apa yang dimaksud dari kata maaf yang dia ucapkan, tetapi sangat jarang sekali mendengar dirinya berminta maaf kepada orang lain.

"Aku selalu membenci dirimu karena telah mengambil segalanya dariku, membenci ketegaan Yoga Yin, membenci Justin Lin yang tercela dan tak tahu malu, tetapi aku tidak pernah menemukan masalah dalam diriku, setelah kembali dari gerbang neraka, aku menemukan ternyata diriku hidup penuh dengan kesedihan. "Cynthia Ouyang tersenyum pahit, dan air matanya terus mengalir.

"Justin Lin sudah mengabaikanku sekarang, alasan mengapa aku bisa bunuh diri hari ini karena aku telah bertengkar dengannya, dia berkata bahwa dirinya sudah tidak menginginkan aku dan juga anak kami, dia menyuruhku pergi mati saja. Saat dia berkata seperti itu, hatiku sungguh sakit, sampai akhirnya aku benar-benar memilih untuk pergi mati, namun sebelum mati aku ingin menarikmu untuk mati bersamaan, lalu aku menghubungimu."Cynthia Ouyang akhirnya mengakui bahwa dia ingin menarikku untuk mati, tetapi pada akhirnya, dia berubah pikiran.

Dia memilih untuk mati sendiri, hanya untuk membuatku sedih seumur hidup, tetapi ternyata dirinya tidak jadi mati.

"Cynthia Ouyang, tahukah Kamu? Aku sudah tidak bisa membedakan mana kata-katamu yang tulus dan mana kata-kata yang kamu palsukan, karena kamu terlalu banyak berbohong, tidak ada yang punya kesabaran untuk menganalisis ketulusanmu lagi." Sejujurnya, meskipun kebenaran seringkali paling kejam, aku tetap ingin berkata jujur.

Cynthia Ouyang mengangguk, "Ya, aku sudah terbiasa menjadi orang jahat, dan selamanya akan menjadi orang jahat."

Aku tidak menanggapinya, karena semua jawaban juga munafik.

“Apakah kamu lapar?” Aku mencoba mengganti topik pembicaraan.

Cynthia Ouyang menggelengkan kepalanya, "Tidak lapar, aku hanya ingin bertemu dengan Justin Lin."

Aku menatapnya dalam diam, "Menyesal sekarang tiada gunanya."

Cynthia Ouyang menangis lagi, "Dia ayah anak aku, aku ... aku tidak ingin hidup seperti ini, tetapi Justin Lin mengabaikanku, dia sudah memblokir nomor teleponku, juga tidak kembali ke rumah setiap harinya, aku mencoba meneleponnya menggunakan nomor telepon lain, namun setiap kali dia mendengar suaraku, dia langsung matikan telepon tersebut."

Cynthia Ouyang tiba-tiba meraih tanganku dan memohon: "Christine Mo, tolong bantu aku bertemu dengan Justin Lin, bantu aku mengatakan hal-hal baik padanya, aku tahu aku sudah salah, aku tidak boleh memandang rendah dia seperti itu, aku seharusnya tidak mengatakan Kata-kata kasar dan tidak seharusnya menginjak harga dirinya sebagai seorang lelaki. "

Aku mengerutkan kening dan menatap Cynthia Ouyang, aku ingin memberitahunya, sebenarnya aku juga pernah menceritakan tentang keburukannya pada Justin Lin.

Apakah aku akan tega menyaksikan Cynthia Ouyang ditinggalkan begitu saja oleh Justin Lin? Apakah aku harus ikut campur dalam masalah ini lagi? Aku telah menderita dibuatnya selama ini, apakah aku tidak mempelajari pelajaran yang pernah aku dapat sebelumnya?

Apakah Cynthia Ouyang benar-benar menyesalinya? Apakah dia benar-benar sudah bertobat? Atau dia sedang menyiapkan perancangan lain yang tidak diketahuiku?

Tepat sebelum Cynthia Ouyang bangun, aku menelepon Justin Lin, dan sikapnya sangat dingin, seolah menunggu kabar kematian Cynthia Ouyang, yang kemudian siap menyalakan petasan untuk merayakan kegembiraan.

Sepasang suami istri bisa menjalani hubungan hingga titik ini juga luar biasa.

Aku menatap dengan serius air mata di mata Cynthia Ouyang, sungguh menyedihkan. Aku berpikir Justin Lin tidak pantas berkelakuan seperti itu terhadap seorang wanita, meskipun wanita di depannya ini selalu bertindak sesuka hati, selalu membuat keributan, namun dia sedang mengandung buah hatinya juga, sebagai seorang lelaki, dia seharusnya tidak mengatakan kata-kata kasar seperti itu.

Aku awalnya ingin menolak, Cynthia Ouyang mengguncang lengan aku dan terus memohon.

Aku memejamkan mata dan mengangguk berat, bahkan dengan bodohnya menyetujuinya," Aku akan mencoba, aku tidak tahu apakah Justin Lin akan mendengar nasehatku atau tidak, jika dia masih bersedia menerima dan kembali mencarimu, kamu tidak boleh berbicara dengannya dengan nada sombong lagi ya. "

“Aku akan berusaha semaksimal mungkin.” Cynthia Ouyang tidak langsung menyetujuinya, sepertinya dia memang sering menyiksa Justin Lin.

Jika menyudutkan seoarang lelaki, maka lelaki tersebut tidak akan hanya diam. Setelah dia keluar dari zona penderitaan itu, dia tidak akan bisa ditarik kembali lagi, aku tidak tahu apakah Justin Lin sudah melakukan hal tidak senonoh terhadap Cynthia Ouyang atau belum, namun popularitasnya sangat tinggi saat ini, jika ada berita yang mengatakan bahwa dia sudah memiliki istri dan anak pun tidak akan mempengaruhi popularitasnya sama sekali.

Aku menelepon Justin Lin lagi, tetapi kali ini yang mengangkat adalah asistennya, dan diberitahukan bahwa dia sedang mengambil foto untuk cover majalah.

Aku meminta asisten untuk memberitahunya jika ada hal penting yang ingin aku bicarakan padanya, dan berharap dia bisa menghubungiku selepas foto.

Satu jam kemudian, Justin Lin menelepon dan langsung membuka topik dimana dia tidak ingin membicarakan mengenai masalah Cynthia Ouyang, namun jika mengenai hal lain, maka dia bersedia untuk berbicara dengannya

Semua kata-katanya seperti menutup mulutku, aku tahu semuanya susah dijelaskan via telepon, jadi aku mengajaknya untuk bertemu jika dia mempunyai waktu.

Justin Lin mengatakan bahwa dia sangat sibuk minggu ini, dia akan melihat jadwal minggu depan dan akan menghubungiku lagi.

Aku memberi tahu Cynthia Ouyang dengan jujur, tetapi dia tertawa kesepian dan berkata: "Ini semua hanyalah alasan, dia sudah bosan padaku, dan ingin mencampakkanku."

Aku tidak mengatakan apa-apa sampai nomor telepon Jonathan menghubungiku, aku memberitahunya bahwa aku sedang menemani Cynthia Ouyang di rumah sakit, dan menjelaskan sedikit insiden yang terjadi hari ini.

Jonathan memintaku untuk menunggu di rumah sakit, dia akan menyusul.

Cynthia Ouyang bertanya dengan kaget: "Apakah kak Jonathan akan datang?"

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu