Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (1)

Apa alasannya, jika memotong rambut, wajah kamu akan terlihat besar? Bagaimana dia tahu?

“Seperti aku pernah memotongnya saja,” aku bercanda lalu tertawa, setelah mengucapkan kata-kata itu, di dalam otakku seperti ada kilatan memori, gambaran aku berambut pendek.

Meskipun hanya sekilas, tapi benar-benar mengerti bahwa seharusnya, semua yang dia katakan itu benar.

Aku mengabaikan air yang mengalir di kepalaku, aku mengangkat kepala, dan semprotan shower yang ada di tangan Jonathan langsung menyemprot ke wajahku, aku berdiri terdiam dan bertanya, "Bukankah aku pernah potong rambut pendek, jadi kamu baru bisa mengatakan itu? "

Jonathan mematikan air, menarik handuk, menggantikan aku menyeka tetesan air di rambut, lalu berkata, "Kamu mengingat apa lagi?"

"Aku tidak mengingat apa-apa lagi, tetapi ada beberapa gambaran yang terlintas di kepalaku, aku tidak tahu kapan situasi seperti ini akan berlanjut, tetapi sekarang aku membenci diriku." Ketika kata-kata itu terucap, aku sedikit menundukkan kepalaku, membiarkan Jonathan memainkan rambutku.

Dia terdiam, bisa diperkirakan jika dia tidak mau terlalu menekan aku.

Meskipun begini, aku benar-benar tidak ingin menjalani hidup dengan begitu kacau.

“Christine Mo, jangan terlalu menekan dirimu.” Kata Jonathan, setelah membungkus rambutku dengan handuk, dengan gaya yang sangat natural, dia mengulurkan tangan untuk membantu membuka pakaianku.

Ketika dia bergerak, aku memegang tangannya, berkata dengan sedikit takut: "Aku akan membasuhnya sendiri!"

“Apa kamu takut?” Jonathan bingung.

Aku sedikit menganggukkan kepala, "Iya, aku takut, takut kamu tidak akan menyukainya."

Saat kata-kata itu terucap, bibir Jonathan mengecup dahiku, dia berkata dengan suara pelan, "Jika tidak menyukainya, dari awal aku sudah tidak suka, bukankah sudah terlambat jika sampai sekarang baru merasa tidak suka?"

Aku cemberut, lalu tersenyum simpul, "Mungkin banyak keluhan di dalam hatimu, tetapi kamu ttidak mau mengatakannya. Sekarang aku tidak bisa melihatmu, aku juga tidak dapat melihat ekspresi wajahmu, aku tidak bisa menebak apa yang kamu pikirkan."

"Christine Mo ..." Tiba-tiba Jonathan memanggil namaku.

Aku menatap kosong ke arah suara itu, lalu berkata “Heum” dengan bingung.

Dia menempelkan telinganya di telingaku, perlahan mengelusnya, aku sedikit memendekkan leherku, hanya mendengarnya berkata, "Meskipun ada beberapa hal yang tidak bisa kamu ingat, tetapi kamu tetap mengatakan banyak hal."

Karena diejek olehnya, aku langsung menundukkan kepala, mukaku memerah. Sudah bilang tidak suka, jelas-jelas mengatakan bahwa aku terlalu banyak bicara.

“Baiklah, jangan bercanda lagi, setelah mandi, cepat tidurlah lebih awal, bukankah kamu bilang kepalamu sakit, tidurlah lebih awal.” Begitu berkata seperti itu, tangan Jonathan seperti terbiasa waktu membuka pakaian yang aku kenakan.

Jelas-jelas aku merasa bagian atas tubuhku terasa jauh lebih dingin, dia melepas seluruh bajuku seperti anak kecil, menggendongku, dan menaruh aku di dalam bak mandi berisi air.

Suhu air di bak mandi itu pas, sekalinya masuk, seluruh badanku terasa lebih rileks, di mataku semuanya gelap, aku tidak bisa melihat ekspresi Jonathan di situasi seperti ini, mungkin dia muak melihat aku untuk waktu yang lama, mungkin saat dia menyentuhku sekarang, rasanya seperti mati rasa, seperti tangan kiri memegang tangan kanan, sudah lama menjadi suami istri, bukankah sudah tidak memiliki gairah seperti itu lagi.

Tiba-tiba, aku merasa tangan Jonathan yang menyentuh air bak mandi, tangannya sampai ke kakiku, lalu menelusuri kulit, dan sampai ke bagian dada yang lembut.

Aku mengerang, berbisik pelan.

Tidak berendam sampai dua menit, menggunakan handuk besar, Jonathan membungkus badanku, langsung membopongku, berjalan keluar dari kamar mandi, kami secara alami saling bertautan.

Mungkin Tuhan itu adil, secara bersamaan, saat dia mengambil sebagian, dia juga akan memberikannya sebagiannya lagi kepada orang lain.

Setelah aku kembali ke rumah Yi, setiap hari, Jonathan akan menyuruh Bibi Chang untuk menjagaku.

Ibu mertua berkata kepada aku: "Christine Mo, meskipun keluarga Yi memiliki karir yang hebat, tetapi mengapa tidak memanggil beberapa orang lagi, apa kamu mengerti?"

Aku menggelengkan kepala, jika berkata jujur, hanya Ibu Chang, yang terkadang saat jam kerja akan datang untuk membantu, tetapi ada saatnya sibuk sehingga tidak datang.

"Saat dia masih hidup, Nenek pernah berkata, bahwa hari ini keluarga Yi dapat berhemat dengan mengandalkan wanita yang ada di belakang mereka, jangan karena suami kita yang mencari uang karena suami mereka, kita bisa melakukan semuanya, dan dengan mudah menghabiskan uang mereka. Jadi inilah mengapa di rumah tidak mempekerjakan beberapa orang lagi. " Ibu mertua berkata dengan sungguh-sungguh, aku tidak mengerti mengapa dia mengatakan beberapa hal ini kepadaku.

Apakah ini ada hubungannya dengan kebutaanku? Apakah ini masih berhubungan dengan memoriku? Apa dia takut kalau aku akan melibatkan putranya, atau dia takut aku, Christine Mo, akan menghabiskan uang putranya?

Aku menundukkan kepala, berkata dengan suara pelan : "Aku mengerti."

“Apa yang kamu mengerti?” Tanya Ibu Mertua, malah dia bertanya padaku.

Untuk waktu yang lama aku terdiam, dan tidak bisa menjawab apa yang aku mengerti, mengerti jika nantinya harus berhemat, tidak bisa sembarangan menghabiskan uang milik Jonathan, aku mengerti nantinya aku harus bekerja keras, dengan begini baru bisa menopang Keluarga Yi.

Jika aku punya kesadaran seperti itu, mungkin aku akan menjadi dewa.

Melihat bahwa tidak membalas perkatannya, Ibu Mertua berkata lagi, “Maksudku adalah sekarang pun harus meminta pengasuh lain untuk membantu di sini, kamu pun tidak dapat melihat, tidak dapat merawat dua anak, tidak mungkin mengandalkan aku, Bibi Chang sendiri terlalu sibuk, masih sering mengambil cuti, jika terus seperti ini, kita pun tidak bisa makan dengan cukup. "

"Oh," Aku berkata lagi, "Aku akan mendengarkan semua keputusan Ibu."

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu