Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 8 Bercerai

Jonathan meletakkan aku diatas ranjang yang lembut itu, aku yang tegang meletakkan kedua tanganku keatas dadanya, pandangan mataku terus menatap wajah tampannya, matanya yang dalam juga sedang menatap aku.

Wajahku memerah, otakku tidak bisa berpikir sama sekali, tapi aku tahu dengan sangat jelas, kalau sekarang aku berhubungan badan dengan Jonathan, bukankah aku sama saja seperti Ardy, mengkhianati pernikahan?

Yang lalu aku berhubungan dengan Jonathan karena permintaan Ardy, tapi kali ini aku yang berinisiatif, sangat berbeda sekali.

Aku panik dan bergulung di kasur, melihat tatapan mata Jonathan, aku tegang, berkata padanya: "Aku…… Aku belum bercerai, aku tidak bisa melakukan hal yang melukai Ardy." Begitu aku selesai berkata, aku berusaha ingin pergi menjauh dari dia.

Tatapan mata Jonathan menjadi lebih dalam, kedua tangannya diletakkan di atas pipiku, ruang antara aku dan dia makin besar, melihat keadaan ini, aku berusaha keluar, langsung duduk diatas karpet.

Dia membalikkan badan, duduk di tepi ranjang, tersenyum kepadaku, aku mengerti arti senyumnya itu, melihat senyuman itu jantungku berdetak sangat kencang.

Aku beranjak dari atas karpet, membersihkan debu yang ada di pakaianku, melangkah mundur, menundukkan kepala, dengan pelan berkata: "Dia boleh melakukan hal yang melukai aku, tapi aku, sebelum bercerai, aku tidak akan melakukan hal yang sama dengannya."

"Kamu ingin bagaimana?" Jonathan bertanya dengan datar kepadaku.

"Bercerai." Aku menjawab dengan tidak ada keraguan sedikitpun, begitu aku mengangkat kepala, sekali lagi bertatapan mata dengannya, kenapa rasanya aku seperti tidak tahu malu.

"Malam ini kamu tinggal disini." Jonathan beranjak dari tepi ranjang, dia berjalan mendekat ke arahku, seluruh tubuhku tegang sekali, tapi dia tidak menyentuh aku, hanya lewat di sampingku, mengingatkanku satu kalimat: "Kalau ingin bercerai harus membuat konflik."

Aku tidak mengerti, membalikkan kepala, melihat dia, apa maksudnya membuat konflik, bertengkar dengan Ardy, bertengkar dengan keluarganya? Semuanya ini sudah pernah aku alami, tapi mana mungkin dia bisa dengan mudah melepaskan aku. Pertaruhan itu ada orang yang mengaturnya.

Aku benar-benar tidak mengerti, beberapa orang yang pernah aku tolak, siapa yang sampai hati mencelakakan aku sampai seperti ini?

"Aku tidak mengerti maksudmu?" Aku memandang Jonathan.

"Tinggal disini, bilang saja kamu tidur lagi denganku, lihat bagaimana Ardy bersikap padamu?" Sudut bibir Jonathan terangkat, tersenyum sinis.

Begitu selesai dia berbicara, dia membuka pintu kamar dan pergi, dan aku menuruti perkataannya, malam itu aku tinggal di hotel, setelah mematikan telepon, aku tertidur sampai pagi.

Terik matahari membangunkanku, aku beranjak turun dari tempat tidur, menggunakan tangan menutup wajahku dari teriknya matahari, berjalan sampai di depan jendela, membukanya, dengan tenang menghirup udara segar, dari jendela kamar terlihat pemandangan kota F.

Membalikkan badan, aku mengambil telepon, menyalakan, Whatsapp juga SMS, panggilan tak terjawab, semuanya dari Ardy, subuh jam tiga, dia mengirimkan banyak pesan, menanyakan dimana aku berada.

Aku yang sedang membalas dendam merasa sedikit senang, tiba-tiba aku merasa kalau Jonathan sedikit susah ditebak, sepertinya dia sangat bisa mengerti jalan pikiran orang.

Aku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, check out dari hotel, kembali pulang ke rumah, begitu masuk, Ardy yang seharusnya sudah pergi bekerja ternyata masih duduk di sofa ruang tamu, sepertinya dia sedang menunggu aku pulang.

Begitu aku masuk, aku bertanya padanya: "Kenapa masih belum ke kantor?"

"Menunggu kamu." Wajah Ardy yang tanpa ekspresi menatap aku, "Kemarin malam pergi kemana?"

"Aku pergi kemana, kamu peduli?" Aku tersenyum sinis, "Sudah tiga tahun, setiap hari aku di rumah menunggu kamu pulang, apa kamu sudah terbiasa, aku baru tidak pulang satu malam, kamu bersiap mengadili aku?"

"Christine, wanita harus bisa jaga diri, dengan begitu baru bisa dicintai laki-laki, mengertikah?" Ardy bangkit berdiri, berbicara dengan tidak berperasaan.

"Aku tidak mengerti." Aku menjerit, aku tidak bisa mengendalikan emosi, "Aku tidak mengerti, kenapa kamu menggunakan kata cinta, tidak salah, aku memang tidak bisa menjaga diri, sampai aku patuh kepadamu, pergi tidur dengan Jonathan, karena kamu bisa menjaga diri, kekasihmu Linda sudah mau melahirkan buah hati kalian."

"Linda tidak sama denganmu." Kata-kata Ardy membuat hatiku hancur.

Aku menertawakan diriku sendiri, menyipitkan mata melihat laki-laki yang bersama denganku selama tiga tahun dan berkata: "Yang kamu katakan benar, dia memang tidak sama denganku, dia lebih pintar dari aku, tidak sebodoh aku, percaya kepada laki-laki brengsek selama tiga tahun."

"Jangan mengalihkan pembicaraan, aku tanya sama kamu, kemarin malam pergi kemana?" Ardy bertanya dengan suara yang tajam, otot lehernya mengencang, tatapan matanya tajam.

"Cari laki-laki." Setelah aku menjawab dengan hati yang mati rasa, melihat raut wajahnya yang tiba-tiba berubah, tertawa dingin, berkata: "Kenapa, bukannya kamu sudah menyerahkan aku satu kali, apa kamu masih peduli kedua kali, atau ketiga kalinya?"

"Plak", tamparan keras Ardy mendarat di wajahku, sakit sekali, aku merasa wajahku ditampar sampai rasanya berubah bentuk, sakit, tamparan dia ini membuat semua harapanku menjadi sirna.

Aku memegang wajahku, menatap dia, "Berani memukul wanita? Laki-laki apa kamu ini?"

"Kamu ini istriku, aku mau pukul terserah aku." Selama tiga tahun menikah dengannya ini pertama kalinya dia melakukan kekerasan terhadapku, ini yang tidak pernah aku pikirkan, aku kira seumur hidup tidak akan terjadi hal seperti ini, sama seperti yang dikatakan mertuaku, hanya bisa makan dan menunggu untuk mati saja.

"Ardy, sekarang aku tahu siapa kamu sebenarnya." Aku menggertakkan gigi, menatap dia dengan kebencian, "Siapa yang bertaruh denganmu, beritahu aku, aku akan memohon kepadanya, memohon kepada dia agar melepaskan aku, aku akan berlutut di depannya, meminta dia memberitahu aku, saat itu aku melakukan kesalahan apa padanya, sampai dia menghukum aku seperti ini?"

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu