Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 89 Konspirator Terbesar (1)

"Apanya ada apa. Seperti kamu lihat, meniduri wanita memunculkan masalah." Sean selalu tampang tidak serius. Saat berbicara di telepon, masih lumayan normal. Tapi begitu ketemu, langsung berbeda.

"Kenapa harus memilih di saat Cynthia ulang tahun membeberkan foto? Apa kamu sudah memikirkan akibatnya?" aku tidak tahu apa yang dia pikirkan. Saat aku menyuruh dia membeberkan, dia hanya tertawa.

"Tidak, sesuai perasaan saja." senyum di wajah Sean hilang, lalu berkata dengan wajah masam dan datar.

"Sean, kamu mempunyai sangat banyak rahasia. Sebenarnya orang seperti apa kamu?" aku menatapnya dengan tidak mengerti. Ada sisi baik juga ada sisi buruk. Aku bahkan tidak tahu apakah keberadaannya berbahaya padaku atau tidak. Aku juga tidak tahu kenapa aku datang menjenguk orang seperti dia. Apa aku kemari karena ingin melihatnya sudah mati atau belum?

Aku tidak sekejam itu. Lagipula, dia pernah membantuku, bahkan kali ini membeberkan foto juga telah membantuku, membantuku memulihkan hubunganku dengan ibu mertua.

Pria seperti dia, aku tidak tahu harus bagaimana menilainya.

Melihat kulitnya yang seputih kulit wanita, sekarang lebih putih lagi, terlihat wajahnya yang menggaduh kesakitan, karena sekujur tubuh pria itu sangat kesakitan.

"Terima kasih!" aku menatapnya dengan datar dan berkata dengan suara kecil.

"Terima kasih?" Sean tersenyum, "Sebaiknya kamu jangan berterima kasih padaku, kamu pasti tidak dapat melakukannya."

Aku menatapnya sambil menaikkan alis.

"Terima kasih yang aku mau adalah menikah denganku. Kamu bersedia tidak?" Sean masih bisa bercanda di saat seperti ini. Kelihatannya tusukan tadi tidak dalam dan tidak sakit, sehingga dia baru bisa begitu blak-blakan.

"Aku juga hanya berterima kasih di mulut saja, bukan terima kasih sesungguhnya." aku menatapnya dengan dingin dan bertanya, "Kamu bermarga Ding, Sally bermarga Zhang, kalian ..."

"Kita masing-masing diadopsi, hanya saja nasibku lebih baik, sedangkan nasibnya lebih buruk." Sean berkata tanpa menyembunyikan sedikitpun, lalu melihatku, "Tidak disangka menyukai Jonathan malah menjadi penyebab kematiannya."

"Jadi, dalam daftar pembalasan dendammu, apa juga terdapat Jonathan di dalamnya?" aku sangat ingin mengetahui jawabannya, karena keberadaan Sean, aku telah memikirkan banyak kemungkinan buruk, salah satunya adalah membalaskan dendam pada Jonathan.

"Rahasia." Sean tersenyum jahat, "Kamu takut?"

Aku tersentak, lalu menatapnya dan menggeleng, "Kenapa aku harus takut. Kamu tidak bisa dibandingkan dengan Jonathan. Aku percaya yang selamanya terinjak di bawah kaki selalu adalah kamu."

"Kamu datang ke sini untuk menjenguk orang sakit atau untuk menyindir. Kamu perhatian padaku, aku perhatian padamu. Apakah perhatian pada teman biasa saja kamu tidak bisa?"

Aku menatap wajahnya dengan tenang, menatap balik matanya yang tajam. Dia benar-benar menganggapku sebagai teman biasa, bagaimana aku bisa menerimanya begitu saja hanya karena beberapa kalimatnya itu.

Dia meninggalkan Amanda Jiang setelah menghamilinya, dia memilih membeberkan foto buruk Cynthia Ouyang di hari ulang tahun wanita itu, dia membohongiku kalau Sally Zhang adalah cinta pertama Jonathan, dia sengaja menaruh pensil perekam suara di depanku, membuatku mengetahui kalau Cynthia Ouyanglah yang mendorong nenek turun dari tangga. Semua yang terjadi pada diriku seperti dikontrol oleh pria ini.

Menyuruhku menerima pria yang begitu licik, menjadikannya temanku, apa itu mungkin?

Sama sekali tidak mungkin.

"Otakmu menjadikanku sebagai musuh lagi." Sean tertawa sinis. Dia menutup dadanya, pura-pura seperti kesakitan, "Akh, aku begitu sungguh-sungguh, tidak terpikir kamu seperti itu!"

"Sean, saat kita pertama kali makan di Dorsett Restaurant, kamu jelas-jelas tahu aku sengaja menumpahkan bir, jelas-jelas tahu aku sengaja ingin kamu pergi, kamu malah sangat bekerja sama. Kenapa?" aku tidak tahu kenapa bertanya seperti itu. Sekarang dipikir ulang, rasanya banyak hal yang terjadi di masa lalu terasa aneh.

Sean waktu itu jelas-jelas tahu aku sengaja menumpahkan bir di tubuhnya, tapi dia malah sesuai keinginanku pergi ke toilet?

"Kalau aku tidak bekerja sama, bagaimana bisa tahu kalau kamu menaruh pen perekam suara di bawah meja?" Sean menatapku dengan datar, dan nada bicaranya pelan sambil menjelaskan.

"Ternyata ..." aku menertawakan diriku sendiri. Aku kira aku sangat pintar, tapi di hadapan Sean, pria yang suka bermain itu, semua rencanaku hanya merupakan sebuah lelucon saja.

Kalau Sean jelas-jelas tahu di bawah meja ada perekam suara, maka bisa dibilang dia sengaja menjebak wanita itu untuk bicara dan membuatku merekamnya. Kalau semua ini berada dalam kontrol Sean, maka dia benar-benar sangat cerdas.

Kali ini Sean ditusuk oleh Cynthia Ouyang, hanya membuat wanita itu mendapat lebih banyak hukuman saja. Kalau benar begitu, rencananya benar-benar sempurna. Hanya satu yang kurang, Cynthia Ouyang belum ditangkap.

"Apa yang kamu pikirkan?" Sean menatap aku yang mengerutkan dahi dan bertanya bingung.

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu