Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 85 Menghancurkan reputasi (2)

Aku tidak mengatakan apa-apa dan hanya bersandar di bahunya dengan tenang.

Malam itu, demi menjaga Bella, aku duduk di sisi tempat tidur hingga tertidur karena kelelahan. Pagi-pagi sekali Jonathan sudah pergi ke perusahaan, dia meninggalkan catatan menyuruhku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ibunya.

Meskipun ada banyak ketidakpuasanku terhadap Ibu Jonathan di dalam hatiku, tapi begitu aku mengingat selama tiga tahun ini dia mengurus Bella dengan sangat baik, aku berusaha melupakan semua dendamku terhadapnya.

Saat ini wanita yang berada di rumah sakit adalah Ibu Jonathan , nenek Bella , dan ibu mertuaku. Meskipun aku marah dengannya, aku juga harus menundukkan kepalaku dan mengakui kesalahanku kepadanya.

Aku membawa Bella ke rumah sakit, begitu membuka pintu, aku melihat Cynthia Ouyang terlihat seperti orang yang berbudi luhur, menyuapi bubur kepada ibu mertuaku.

Ketika mereka melihatku, raut wajah mereka langsung berubah.

Ketika Ibu Jonathan melihat Bella , sudut mulutnya langsung terangkat lalu dia berseru, "Bella ku sudah datang, cepat, datang kemari biarkan nenek melihatmu."

Bella berlari ke depan dengan gembira, Ibu Jonathan menyentuh wajahnya dengan lembut, dan berkata, "Ini baru dua hari, wajah mungil ini sudah kurus hingga tidak berdaging, nanti setelah aku pulang, aku akan memberi pelajaran kepada para pelayan itu."

“Ibu, nanti ganti saja pelayan-pelayan itu.” tak kusangka Cynthia Ouyang memanggil ibu mertuaku dengan akrab di depanku.

Kelihatannya Jonathan tidak memberitahu ibu perihal Cynthia Ouyang yang mendorong nenek, jika tidak, dengan ganjalan di hati Ibu Jonathan, dia tidak akan pernah membiarkan Cynthia Ouyang muncul di hadapannya.

Aku melangkah maju dan meletakkan bubur yang aku masak pagi ini di samping tempat tidur lalu berkata, "Ibu, aku memasakkan bubur untukmu."

Ibu Jonathan terdiam sebentar, lalu dia berkata dengan sinis, "Apa lagi yang kamu rencanakan?"

Aku mengabaikannya, aku mengambilkan bubur untuknya dan meletakannya di atas meja, lalu melihat wajah pucat Ibu Jonathan sambil berkata, "Ibu, apa yang terjadi sebelumnya, kita anggap sudah berlalu, bisa kan?"

"Berlalu?" Ibu Jonathan tertawa sinis. "Bukankah kamu mengatakan aku mencelakakan ibumu dan kamu tidak akan pernah memaafkanku seumur hidupmu. Apa yang sedang kamu lakukan sekarang? Kamu menaruh racun di bubur dan berencana membunuhku? "

Aku menahan semua amarahku. Aku mengambil bubur, memakan satu suap lalu berkata, "Tidak beracun."

“Tidak beracun, tapi telah dikotori dengan air liurmu, aku merasa jijik.” Semua ulah Ibu Jonathan akhirnya membuatku tak bisa bersabar lagi. Aku menatapnya dan tertawa sinis.

“Apa yang kamu tertawakan?” Ibu Jonathan berteriak dengan dingin kepadaku.

Aku menatap Cynthia Ouyang, lalu menatap Ibu Jonathan, setelah itu aku berkata, "Ibu, Jonathan pasti belum memberi tahumu, dulu Cynthia Ouyang yang membunuh nenek!"

"Omong kosong apa yang sedang kamu katakan?" Cynthia Ouyang kehilangan kendali dan berteriak dengan keras kepadaku.

"Jangan menyebar fitnah di depanku, aku melihat Cynthia tumbuh besar dengan mata kepalaku, dia orang seperti apa, aku lebih paham daripada siapa pun." ucapan Ibu Jonathan membuatku merasa sangat lucu.

Jadi maksudnya, dia tidak melihatku tumbuh besar, jadi aku pasti wanita yang jahat.

"Ibu, kamu seharusnya masih ingat dengan Bibi Lee yang menjaga nenek dulu. Apakah kamu masih ingat dulu Bibi Lee yang menuduhku mendorong nenek kebawah?" saat aku membahas Bibi Lee, jelas sekali raut wajah Cynthia Ouyang langsung berubah.

Wanita ini seharusnya tidak menyangka, aku akan menemukan Bibi Lee.

“Apa yang ingin kamu katakan?” Ibu Jonathan bertanya dengan marah.

Aku menatapnya dengan sangat tenang ​​dan menjawab: "Aku tidak berbicara sembarangan, Jonathan sudah tahu dengan sangat jelas, orang seperti apa Cynthia Ouyang sebenarnya, aku percaya tak lama lagi, wajahnya yang penuh kemunafikan ini akan segera terbongkar."

“Kamu berbicara bertele-tele di hadapanku lagi,” Ibu Jonathan tertawa dengan sinis.

“Ibu, apakah di dalam hatimu Nona Ouyang sangat sempurna dan tidak memiliki cacat?” Tanyaku.

“Tentu saja,” kata Ibu Jonathan dengan yakin.

Aku tertawa, "Itu karena, Nona Ouyang menjaga dirinya hingga tak bernoda demi keluarga Yi, bagaimana pun mencarinya tidak akan menemukan wanita seperti dirinya."

"Yang bermarga Mo, coba kamu katakan sekali lagi." Kesabaran Cynthia Ouyang aku pancing hingga ke ambang keruntuhan. Hatinya gelisah, tidak nyaman, dan sorot matanya menunjukkan dia ingin membunuhku.

"Aku tidak akan mengatakannya lagi," aku tersenyum tipis.

Kepergianku kali ini ke rumah sakit membutaku menang berargumen melawan mereka, tetapi aku tidak menyangka mulutku yang tidak memberi ampun ini malah mencelakakan Bibi Lee. Satu minggu kemudian, saat aku melihat berita Bibi Lee bersama anaknya yang idiot melompat ke sungai karena beban kehidupan terlalu berat, pikiranku langsung kosong.

Tiga tahun ini Bibi Lee hidup dengan baik-baik saja. Jika dia ingin melompat, dia pasti sudah melompat dari dulu. Kenapa dia harus menunggu sampai sekarang?

Apakah karena saat di rumah sakit aku membahas soal Bibi Lee di depan Cynthia Ouyang. Dia mengira Bibi Lee akan mengkhianatinya, jadi dia bertindak duluan?

Aku sangat terkejut, aku berharap aku hanya berpikir tidak karuan. Cynthia Ouyang seharusnya tidak mungkin menggunakan cara sekejam itu, untuk menyembunyikan kebenaran, dia mendorong nenek dan mengakibatkan kecelakan Bibi Lee dan anaknya?

Kecelakaan?

Dulu Sally Zhang juga meninggal karena kecelakaan? Aku langsung kaget, apakah semua kecelakaan ini adalah perbuatan seseorang, apakah Cynthia Ouyang ...

Aku mencari ponselku dengan panik, lalu menelepon Sean dan mengajaknya keluar.

Aku bertemu dengannya di cafe, setiap kali dia bertemu denganku, dia akan selalu memberikan senyuman yang biasa dia tunjukkan kepadaku, lalu duduk di hadapanku, sambil menyilangkan kakiknya.

“Kamu merindukanku?” Dia menatapku dengan tidak serius.

“Sean , apakah adikmu dibunuh oleh Cynthia Ouyang ?” Dugaan yang aku katakan ini langsung membuat pria yang terlihat acuh tak acuh ini membeku selama dua detik, lalu dia mulai tertawa.

“Sepertinya kamu tidak terlalu bodoh.” Sean menatapku, sambil menjentikkan jari-jarinya yang panjang di atas meja.

"Apa yang sebenarnya kamu ketahui? Jika Cynthia Ouyang yang membunuh adikmu, kenapa kamu tidak membalas dendam? Kamu bisa menggunakan foto di tanganmu untuk membuat reputasinya Cynthia Ouyang hancur."

“Terus bagaimana?” ​​Sean menatapku dengan alis terangkat.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu