Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 82 Siapa yang menopause (2)
Awalnya aku masih berpikir apa yang harus aku lakukan dengan anak ini, tetapi aku tidak menyangka Jonathan langsung mengatakan dia tidak menginginkan anak ini. Amarahku meluap, dan aku ingin melawannya, lalu aku berkata dengan kesal, "Kalau aku bersikeras menginginkan anak apakah kamu tidak menginginkanku lagi? "
"Christine Mo ..." Jonathan memanggil namaku dengan lembut, tapi masih marah mendengar ucapannya tadi.
"Jangan panggil namaku. Ketika kamu tidur denganku, apakah kamu tidak pernah pikir aku bisa hamil?" aku bertanya dengan suara keras, orang-orang di sekitarku melihat kami dengan tatapan aneh.
“Temperamenmu sangat meledak-ledak, bisakah kamu mendengarkan penjelasanku dengan tenang.” Jonathan mencoba menenangkanku, tetapi ucapannya benar, jika tidak menyentuh batasanku, semuanya bisa dikatakan baik-baik.
Tapi sekarang dia ingin merampas hak anak yang berada di dalam perutku untuk bertahan hidup, aku tidak bisa menerimanya.
“Jonathan Yi, aku katakan kepadamu, aku akan melahirkan anak ini, aku tidak peduli kamu menginginkan anak ini atau tidak.” selesai mengatakannya aku, berbalik, dan turun ke bawah dengan kesal dan langsung pergi menemui dokter tadi dan memberikan laporan kepadanya.
Dokter mendorong kacamatanya yang turun ke bawah sambil berkata, "Kamu hamil."
Aku menjawab dengan datar: "Aku tahu."
"Jika kamu mengalami sakit perut pada awal kehamilan, mungkin kamu mengalami kehamilan ektopik. aku sarankan kamu pergi ke departemen ginekologi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut." selesai berbicara dokter itu menuliskan kondisiku pada catatan medis, lalu menyerahkan kartu dan catatan medis kepadaku.
Kehamilan ektopik? aku merasa asing sekaligus akrab dengan istilah ini. aku memang mengalami sakit perut yang tidak menentu, tapi tidak mungkin se-tragis ini kan?
Aku berjalan keluar dari ruang pemeriksaan, Jonathan sepertinya mendengar semuanya dari luar.
Aku menatapnya,dan tidak ingin menghiraukannya.
Baru berjalan dua langkah, aku sudah ditarik oleh Jonathan. Dia membalik tubuhku dan berkata, "Bisakah kamu tenang dan dengarkan aku?"
"Tidak." aku menjawab dengan keras kepala, "Kamu tidak menginginkan anak ini karena kamu curiga anak ini bukan milikmu dan kamu merasa melakukan tes DNA sangat merepotkan, benarkan?"
Aku memahami segalanya, saat aku mengingat dulu begitu Bella lahir dia harus menjalani tes DNA, semua penghinaan dan kesedihanku langsung meluap, air mataku mengalir dengan deras, "Jonathan Yi, aku tidak menyangka kamu akan menyakitiku lagi dan lagi."
Aku ingin menyingkirkan tangannya, tetapi aku tidak bisa melepaskan diri dari genggamannya, aku hanya bisa menangis.
Dia memelukku dengan erat di dalam pelukannya, dia menurunkan suaranya dan berkata, "Kenapa aku bisa jatuh cinta dengan wanita jahat seperti kamu."
“Aku jahat, jadi cepat kamu tinggalkan aku.” Aku mendorongnya, tetapi dia malah semakin mengeratkan pelukannya.
“Christine Mo, aku tidak ingin mengalami penderitaan karena hampir kehilanganmu lagi, apakah kamu mengerti?” Suara parau Jonathan terdengar di telingaku, dan aku menatapnya dengan bingung.
Aku tidak mengerti, apa yang dia maksud dengan hampir kehilanganku, kapan hal itu terjadi?
“Saat kamu melahirkan Bella kamu mengeluarkan sangat banyak darah, apakah kamu sudah lupa?” Dia menundukkan kepalanya dan dengan lembut merapikan rambutku yang berantakan karena emosi. “Ketika dokter memintaku untuk menandatangani surat itu, apakah kamu tahu betapa takutnya aku? Aku tidak ingin mengalami perasaan itu lagi, apakah kamu mengerti? "
Aku menggelengkan kepala dan menangis, "Kenapa kamu tidak memberitahuku soal ini?"
“Christine Mo , melahirkan anak atau tidak, aku akan tetap mencintaimu, demi aku, jangan melahirkan lagi, oke?” Kata-kata Jonathan membuatku benar-benar hancur, aku membenamkan kepalaku di pelukannya.
Aku salah paham kepadanya dan tadi aku mengatakan begitu banyak hal yang tidak masuk akal.
“Jangan melahirkan anak ini lagi, kamu adalah orang yang paling penting bagiku, itu sudah cukup.” Jonathan berkata dengan lembut sambil membelai rambutku dengan lembut .
Saat melahirkan Bella, kondisinya berbeda, wanita tidak harus selalu mengalami perjuangan antara hidup dan mati setiap kali mereka melahirkan. Kedatangan anak ini adalah jodohku dengan malaikat. Bagaimana aku bisa tidak menginginkannya begitu saja.
Jonathan mendorongku dengan lembut dan berkata, "Dengarkan aku, kita sudah memiliki Bella , itu sudah cukup."
Aku menggelengkan kepala, lalu menyeka air mata, aku mendongkak melihat matanya, dan menjawab: "Aku ingin melahirkan anak ini."
"Aku sudah berkata panjang lebar ..." Jonathan ingin membujukku, tapi aku sudah memotongnya sebelum dia selesai berbicara.
"Jonathan, aku akan baik-baik saja. Karena anak ini memilih untuk datang sekarang, dia memiliki takdirnya. Aku tidak ingin mengugurkan bayi ini. Semuanya kita jalani mengikuti arus, oke?" Aku menatapnya dengan tatapan memohon.
Jonathan terdiam, dia peduli tentang banyak hal, salah satunya adalah nyawaku.
Aku menggoyangkan tangannya dengan lembut, lalu aku mengejapkan mata, dan membujuknya, "Aku mohon."
Jonathan tidak mengatakan apa-apa.
"Lihat aku, aku tinggi dan kuat, melahirkan anak pasti bukan masalah untukku. Aku berjanji aku akan menyelesaikan tugas dengan lancar dan selamat." Ketika aku mengucapkan lelucon ini, Jonathan tidak tahu harus berbuah apa dan akhirnya dia tertawa.
Karena mendengar kata-kata dokter tadi, sekarang aku malah khawatir anak ini tidak menginginkanku, jadi aku langsung pergi ke departemen ginekologi untuk mengambil nomor dan melakukan USG. Hasil USG menunjukkan tidak ada gerakan di dalam rahim. Bahkan ginekolog menuliskan, dalam catatan medis dia menduga ini adalah kehamilan ektopik.
Begitu mendengar hasil ini, Jonathan meminta agar aku langsung dirawat di rumah sakit.
Tapi aku tidak percaya, aku tidak percaya dengan diagnosa dokter, tidak peduli bagaimana Jonathan membujukku atau saran apa yang dokter katakan, aku bersikeras untuk pulang.
Selama seminggu di rumah, aku menjalani hari-hariku dengan sangat gelisah, Di satu sisi, aku percaya anak ini akan bertahan hidup, di sisi lain, aku khawatir aku benar-benar mengalami kehamilan ektopik.
Aku sudah memikirkannya, begitu aku mengalami pendarahan, aku akan langsung pergi ke rumah sakit, tetapi aku selalu baik saja, dan tidak memiliki gejala pendarahan, meskipun kadang-kadang aku merasa perutku sedikit sakit.
Karena Ibu Jonathan mencegah Bella untuk bertemu denganku, aku semakin ingin melahirkan anak yang berada di dalam kandunganku ini.
Setiap hari aku pergi ke TK untuk melihat Bella secara diam-diam, melihatnya bermain dengan anak-anak lain, bernyanyi bersama, saat memikirkannya aku berpikir alangkah baiknya jika aku menambahkan adik perempuan atau adik laki-laki untuknya
Jadi setelah lewat dua minggu, aku kembali ke rumah sakit dan melakukan USG lagi.
Aku berpikir jika benar ini adalah kehamilan ektopik, berarti aku kurang berjodoh dengan anak ini, dan aku mungkin akan membuat keputusan yang kejam. Aku duduk dengan tenang menunggu hasil laporan.
"Silahkan No. 25 Christine Mo untuk mengambil hasil USG."
Begitu mendengar panggilan itu, aku langsung pergi untuk mengambil laporan hasil pemeriksaan. Ketika laporan hasil pemeriksaan diberikan kepadaku, aku bisa melihat hasil pemeriksaan dengan jelas.
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniDoctor Stranger
Kevin WongMy Lifetime
DevinaSee You Next Time
Cherry BlossomPerjalanan Selingkuh
LindaCinta Yang Tak Biasa
WennieMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu×
- Bab 1 Malam Yang Menyedihkan
- Bab 2 Sawah Yang Kering Ada Orang Yang Menyirami
- Bab 3 Istri dan Mertua Tidak Akur
- Bab 4 Kekasih Ardy
- Bab 5 Wanita Yang Paling Bodoh
- Bab 6 Konflik
- Bab 7 Aku Tidak Suka Dimanfaatkan Orang
- Bab 8 Bercerai
- Bab 9 Mogok Makan
- Bab 10 Membuat Kesepakatan
- Bab 11 Bercerai Tanpa Mendapatkan Harta Sama Sekali
- Bab 12 Mengenang Kembali
- Bab 13 Pesta
- Bab 14 Dia Pacarku
- Bab 15 Menantang
- Bab 16 Aroma Tubuh Laki-Laki Lain
- Bab 17 Hamil
- Bab 18 Tertekan
- Bab 19 Makan Aku Saja Kalau Masih Lapar
- Bab 20 Wanita Yang Tidak Berpendidikan
- Bab 21 Aku Mau Anak Ini
- Bab 22 Tiba-Tiba Kembali
- Bab 23 Tidak Boleh Melakukan Saat Hamil
- Bab 24 Anggap Aku Pinjam Darimu
- Bab 25 Cinta Yang Abnormal
- Bab 26 Wanita Jahat
- Bab 27 Berikan Aku Kesempatan Untuk Menjagamu
- Bab 28 Menolak Tanpa Perasaan
- Bab 29 Tidak Bisa Memilikinya
- Bab 30 Bagaimana Caranya Agar Kamu Bisa Menerima Cintaku
- Bab 31 Kecelakaan Mobil
- Bab 32 Jual diri
- Bab 33 Konspirasi Mengerikan
- Bab 34 Melamar
- Bab 35 Perpisahan
- Bab 36 Kebenaran yang Pahit
- Bab 37 Mempermainkan Pria
- Bab 38 Kamu Menikahiku
- Bab 39 Baiklah, Aku Mengalah Padamu
- Bab 40 Martabat seorang pria
- Bab 41 Menahan Ejekan
- Bab 42 Pertunjukan Pertama
- Bab 43 Kamu Sangat Cantik
- Bab 44 Sulit Membaca Hati Manusia
- Bab 45 Makan Malam
- Bab 46 Wanita asing
- Bab 47 Kami Sudah Menikah
- Bab 48 Laki-laki Aneh
- Bab 49 Bunuh diri
- Bab 50 Terkurung
- Bab 51 Menyerahlah
- Bab 52 Perlakukan Aku Dengan Baik Seumur Hidupmu
- Bab 53 Pembicaraan Tentang Masa Depan Satu Sama Lain
- Bab 54 Air Mata yang Terlalu Banyak
- Bab 55 Hanya yang Memenggal Bisnis yang Bisa Bertarung
- Bab 56 Penyesalanmu Sudah Terlambat
- Bab 57 Nenek Meninggal
- Bab 58 Kelahiran Anak
- Bab 59 Mencintainya Maka Meninggalkannya
- Bab 60 Tak Sanggup Lagi
- Bab 61 Waktu Tiga Tahun
- Bab 62 Jangan Sentuh Teman Sekamarku
- Bab 63 Brutal dan Berdarah Dingin
- Bab 64 Model Rambut Baru Sangat Jelek
- Bab 65 Bagaimana Membuatnya Senang
- Bab 66 Menarilah di Hadapanku
- Bab 67 Masih Istrinya
- Bab 68 Bertemu Anakku
- Bab 69 Karma
- Bab 70 Tidak Meninggalkanmu
- Bab 71 Menanyakan Masalah Lama dan Baru Bersamaan
- Bab 72 Terluka
- Bab 73 Plagiarisme
- Bab 74 Jika Ingin Uang, Bukalah Harga
- Bab 75 Mati Tersiksa
- Bab 76 Pria pujaanku
- Bab 77 Membagi harta
- Bab 78 Memaksanya mengatakan kebenaran
- Bab 79 Aku jahat, aku tidak baik hati
- Bab 80 Kamu lebih membutuhkanku
- Bab 81 Wanita yang kasihan (1)
- Bab 81 Wanita yang kasihan (2)
- Bab 82 Siapa yang menopause (1)
- Bab 82 Siapa yang menopause (2)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (1)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (2)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (1)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (2)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (1)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (2)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (1)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (2)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (1)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (2)
- Bab 88 Menaruh Obat (1)
- Bab 88 Menaruh Obat (2)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (1)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (2)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (1)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (2)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (1)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (2)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (1)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (2)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (1)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (2)
- Bab 94 Semua Kenyataan (1)
- Bab 94 Semua Kenyataan (2)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (1)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (2)
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat (2)
- Bab 97 Sengaja mempermainkan orang (1)
- Bab 97. Sengaja mempermainkan orang (2)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (1)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (2)
- Bab 99. Keluar (1)
- Bab 99. Keluar (2)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (1)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (2)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (1)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (2)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (1)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (2)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (1)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (2)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (1)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (2)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (1)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (2)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (1)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (2)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (1)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (2)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (1)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (2)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (1)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (2)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (1)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (2)
- Bab 111 Hobi Khusus (1)
- Bab 111 Hobi Khusus (2)
- Bab 112 Berhati Lembut (1)
- Bab 112 Berhati Lembut (2)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (1)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (2)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (1)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (2)
- Bab 115 Pertengkaran (1)
- Bab 115 Pertengkaran (2)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (1)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (2)
- Bab 117 Bernice Hilang (1)
- Bab 17 Bernice Hilang (2)
- Bab 118 Wanita Licik (1)
- Bab 118 Wanita Licik (2)
- Bab 119 Pria Itu Butuh Dirayu (1)
- Bab 119 Pria Butuh Dibujuk (2)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (1)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (2)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol (1)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (1)
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (2)
- Bab 123 Siapa yang Cantik (1)
- Bab 123 Siapa Lebih Tampan (2)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (1)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (2)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (1)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (2)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (1)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (2)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (1)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (2)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (1)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (2)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (1)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (2)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (1)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (2)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (1)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (2)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (1)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (2)
- Bab 133 Membantumu (1)
- Bab 133 Membantumu (2)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (1)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (2)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (1)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (2)
- Bab 136 Kembali Single (1)
- Bab 136 Kembali Single (2)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (1)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (2)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (1)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (2)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (1)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (2)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (1)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (2)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (1)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (2)
- Bab 142 Kesedihan yang dalam (1)
- 142 Kesedihan yang dalam (2)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut pada diriku (1)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut padaku (2)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (1)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (2)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(1)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(2)
- Bab 146 Jangan Menikah Lagi Untuk Ketiga Kalinya
- Bab 147 Siaran Langsung
- Bab 148 Apa Kedepannya Kamu Akan Mendengar Perkataanku
- Bab 149 Aku Lebih Baik Lanjut Tidak Tahu Malu Saja
- Bab 150 Yang Aku Pedulikan Adalah Hatimu
- Bab 151 Menyimpan Rahasia
- Bab 152 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 153 Hukuman Berdiri Menghadap Dinding
- Bab 154. Ingin Melihatmu Untuk Terakhir Kalinya
- Bab 155. Perempuan Tidak Berotak Sangat Menyebalkan
- Bab 156 Kepergian Jonathan
- Bab 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 158 Menarik Spanduk Menyambut Anda
- BAB 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 160 Menikah Kembalilah Denganku
- Bab 161 Seorang Wanita Yang Menyedihkan
- Bab 162 Wanita Melakukan Begitu Banyak Hal Untuk Apa
- Bab 163 Menyuruh Frederik Ouyang Datang Memohon Aku
- Bab 164 Marga Aku Mo, Jadi Beraneh-aneh Saja
- Bab 165 Aku Tidak Ada Perasaan Aman
- Bab 166 Siklus Karma
- Bab 167 Suamiku terlihat tampan saat meninju orang
- Bab 168 Hanya Sebagai Alat
- Bab 169 Hukuman atas keributan
- Bab 170 Apakah kamu mengharapkan akhir seperti Ini?
- Bab 171 Sifat Kejam Manusia
- Bab 172 Melihat Matahari Terbit Untuk Terakhir Kali
- Bab 173 Riwayatku Berakhir Hari Ini
- Bab 174 Aku Akan Bela Keadilan Untukmu
- Bab 175 Terang-terangan Menginginkanmu
- Bab 176 Ikut Campur
- Bab 177 Sekretaris Pria yang Lebih Cantik dari Perempuan
- Bab 178 Sebenarnya Siapa yang Berbohong
- Bab 179 Terkenal Mendadak
- Bab 180 Kamu Paling Cocok Menjadi Istri CEO
- Bab 181 Teman Kantor Yang Tidak Masuk Akal
- Bab 182 Pria kaya selalu playboy
- Bab 183 Kejagoan menjilatnya bagus
- Bab 184 Melakukan siasat senjata makan tuan
- Bab 185 Acara Persahabatan
- Bab 186 Berbaliklah dan kamu bisa melihatku
- Bab 187 Dipecat
- Bab 188 Kamu juga bukan orang yang baik
- Bab 189 Merebut Karyawan
- Bab 190 Acara tahunan perusahaan
- Bab 191 Aku Ingin Berdansa Denganmu, Apa Kamu Bersedia?
- Bab 192 Kata-Kata Itu Tidak Menyakiti Aku
- Bab 193 Kamu Adalah Orang Gila
- Bab 194 Ada Yang Suka Padamu
- Bab 195 Ayo Kita Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 196 Hubungan yang rumit
- Bab 197 Saat olahraga pagi tenang sedikit
- Bab 198 Memperkenalkan pacar untukmu
- Bab 199 Berjalan-jalan romantis di malam musim dingin
- Bab 200 Kehabisan kata-kata menghadapi keluarga ini
- Bab 201 Alat Keamanan Diri
- Bab 202 Dendam apakah kamu terhadapku
- Bab 203 Bella, bangunlah
- Bab 204 Ketulusan hati mendatangkan keajaiban
- Bab 205 Wanita yang kasar
- Bab 206 Percaya Dengan Keajaiban
- Bab 207 Selamanya Mengabaikanmu
- Bab 208 Kamu Sudah Takut
- Bab 209 Saya Hanya Akan Memiliki Dua Anak Perempuan Seumur Hidup
- Bab 210 Tolong Bantu Aku Pulihkan Penglihatan
- Bab 211 Aku ingin bertemu dengan Jonathan sebelum aku menjalankan operasi
- Bab 212 Aku belum pernah melihat wanita sekejam dia
- Bab 213 Mengusir kamu dari rumah ini
- Bab 214 Biarkan diriku ikut lenyap juga
- Bab 215 Orang yang berpura-pura baik
- Bab 216 Bisa-bisanya Datang Meminta Uang Dengan Tidak Tahu Malu
- Bab 217 Kamu Jangan Sembarangan Bicara
- Bab 218 Aku Masih Belum Cukup Tidur
- Bab 219 Lamaran Yang Romantis
- Bab 220 Jangan Bercanda Lagi
- Bab 221 Ending (1)
- Bab 221 Ending (2)