Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 82 Siapa yang menopause (2)

Awalnya aku masih berpikir apa yang harus aku lakukan dengan anak ini, tetapi aku tidak menyangka Jonathan langsung mengatakan dia tidak menginginkan anak ini. Amarahku meluap, dan aku ingin melawannya, lalu aku berkata dengan kesal, "Kalau aku bersikeras menginginkan anak apakah kamu tidak menginginkanku lagi? "

"Christine Mo ..." Jonathan memanggil namaku dengan lembut, tapi masih marah mendengar ucapannya tadi.

"Jangan panggil namaku. Ketika kamu tidur denganku, apakah kamu tidak pernah pikir aku bisa hamil?" aku bertanya dengan suara keras, orang-orang di sekitarku melihat kami dengan tatapan aneh.

“Temperamenmu sangat meledak-ledak, bisakah kamu mendengarkan penjelasanku dengan tenang.” Jonathan mencoba menenangkanku, tetapi ucapannya benar, jika tidak menyentuh batasanku, semuanya bisa dikatakan baik-baik.

Tapi sekarang dia ingin merampas hak anak yang berada di dalam perutku untuk bertahan hidup, aku tidak bisa menerimanya.

“Jonathan Yi, aku katakan kepadamu, aku akan melahirkan anak ini, aku tidak peduli kamu menginginkan anak ini atau tidak.” selesai mengatakannya aku, berbalik, dan turun ke bawah dengan kesal dan langsung pergi menemui dokter tadi dan memberikan laporan kepadanya.

Dokter mendorong kacamatanya yang turun ke bawah sambil berkata, "Kamu hamil."

Aku menjawab dengan datar: "Aku tahu."

"Jika kamu mengalami sakit perut pada awal kehamilan, mungkin kamu mengalami kehamilan ektopik. aku sarankan kamu pergi ke departemen ginekologi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut." selesai berbicara dokter itu menuliskan kondisiku pada catatan medis, lalu menyerahkan kartu dan catatan medis kepadaku.

Kehamilan ektopik? aku merasa asing sekaligus akrab dengan istilah ini. aku memang mengalami sakit perut yang tidak menentu, tapi tidak mungkin se-tragis ini kan?

Aku berjalan keluar dari ruang pemeriksaan, Jonathan sepertinya mendengar semuanya dari luar.

Aku menatapnya,dan tidak ingin menghiraukannya.

Baru berjalan dua langkah, aku sudah ditarik oleh Jonathan. Dia membalik tubuhku dan berkata, "Bisakah kamu tenang dan dengarkan aku?"

"Tidak." aku menjawab dengan keras kepala, "Kamu tidak menginginkan anak ini karena kamu curiga anak ini bukan milikmu dan kamu merasa melakukan tes DNA sangat merepotkan, benarkan?"

Aku memahami segalanya, saat aku mengingat dulu begitu Bella lahir dia harus menjalani tes DNA, semua penghinaan dan kesedihanku langsung meluap, air mataku mengalir dengan deras, "Jonathan Yi, aku tidak menyangka kamu akan menyakitiku lagi dan lagi."

Aku ingin menyingkirkan tangannya, tetapi aku tidak bisa melepaskan diri dari genggamannya, aku hanya bisa menangis.

Dia memelukku dengan erat di dalam pelukannya, dia menurunkan suaranya dan berkata, "Kenapa aku bisa jatuh cinta dengan wanita jahat seperti kamu."

“Aku jahat, jadi cepat kamu tinggalkan aku.” Aku mendorongnya, tetapi dia malah semakin mengeratkan pelukannya.

“Christine Mo, aku tidak ingin mengalami penderitaan karena hampir kehilanganmu lagi, apakah kamu mengerti?” Suara parau Jonathan terdengar di telingaku, dan aku menatapnya dengan bingung.

Aku tidak mengerti, apa yang dia maksud dengan hampir kehilanganku, kapan hal itu terjadi?

“Saat kamu melahirkan Bella kamu mengeluarkan sangat banyak darah, apakah kamu sudah lupa?” Dia menundukkan kepalanya dan dengan lembut merapikan rambutku yang berantakan karena emosi. “Ketika dokter memintaku untuk menandatangani surat itu, apakah kamu tahu betapa takutnya aku? Aku tidak ingin mengalami perasaan itu lagi, apakah kamu mengerti? "

Aku menggelengkan kepala dan menangis, "Kenapa kamu tidak memberitahuku soal ini?"

“Christine Mo , melahirkan anak atau tidak, aku akan tetap mencintaimu, demi aku, jangan melahirkan lagi, oke?” Kata-kata Jonathan membuatku benar-benar hancur, aku membenamkan kepalaku di pelukannya.

Aku salah paham kepadanya dan tadi aku mengatakan begitu banyak hal yang tidak masuk akal.

“Jangan melahirkan anak ini lagi, kamu adalah orang yang paling penting bagiku, itu sudah cukup.” Jonathan berkata dengan lembut sambil membelai rambutku dengan lembut .

Saat melahirkan Bella, kondisinya berbeda, wanita tidak harus selalu mengalami perjuangan antara hidup dan mati setiap kali mereka melahirkan. Kedatangan anak ini adalah jodohku dengan malaikat. Bagaimana aku bisa tidak menginginkannya begitu saja.

Jonathan mendorongku dengan lembut dan berkata, "Dengarkan aku, kita sudah memiliki Bella , itu sudah cukup."

Aku menggelengkan kepala, lalu menyeka air mata, aku mendongkak melihat matanya, dan menjawab: "Aku ingin melahirkan anak ini."

"Aku sudah berkata panjang lebar ..." Jonathan ingin membujukku, tapi aku sudah memotongnya sebelum dia selesai berbicara.

"Jonathan, aku akan baik-baik saja. Karena anak ini memilih untuk datang sekarang, dia memiliki takdirnya. Aku tidak ingin mengugurkan bayi ini. Semuanya kita jalani mengikuti arus, oke?" Aku menatapnya dengan tatapan memohon.

Jonathan terdiam, dia peduli tentang banyak hal, salah satunya adalah nyawaku.

Aku menggoyangkan tangannya dengan lembut, lalu aku mengejapkan mata, dan membujuknya, "Aku mohon."

Jonathan tidak mengatakan apa-apa.

"Lihat aku, aku tinggi dan kuat, melahirkan anak pasti bukan masalah untukku. Aku berjanji aku akan menyelesaikan tugas dengan lancar dan selamat." Ketika aku mengucapkan lelucon ini, Jonathan tidak tahu harus berbuah apa dan akhirnya dia tertawa.

Karena mendengar kata-kata dokter tadi, sekarang aku malah khawatir anak ini tidak menginginkanku, jadi aku langsung pergi ke departemen ginekologi untuk mengambil nomor dan melakukan USG. Hasil USG menunjukkan tidak ada gerakan di dalam rahim. Bahkan ginekolog menuliskan, dalam catatan medis dia menduga ini adalah kehamilan ektopik.

Begitu mendengar hasil ini, Jonathan meminta agar aku langsung dirawat di rumah sakit.

Tapi aku tidak percaya, aku tidak percaya dengan diagnosa dokter, tidak peduli bagaimana Jonathan membujukku atau saran apa yang dokter katakan, aku bersikeras untuk pulang.

Selama seminggu di rumah, aku menjalani hari-hariku dengan sangat gelisah, Di satu sisi, aku percaya anak ini akan bertahan hidup, di sisi lain, aku khawatir aku benar-benar mengalami kehamilan ektopik.

Aku sudah memikirkannya, begitu aku mengalami pendarahan, aku akan langsung pergi ke rumah sakit, tetapi aku selalu baik saja, dan tidak memiliki gejala pendarahan, meskipun kadang-kadang aku merasa perutku sedikit sakit.

Karena Ibu Jonathan mencegah Bella untuk bertemu denganku, aku semakin ingin melahirkan anak yang berada di dalam kandunganku ini.

Setiap hari aku pergi ke TK untuk melihat Bella secara diam-diam, melihatnya bermain dengan anak-anak lain, bernyanyi bersama, saat memikirkannya aku berpikir alangkah baiknya jika aku menambahkan adik perempuan atau adik laki-laki untuknya

Jadi setelah lewat dua minggu, aku kembali ke rumah sakit dan melakukan USG lagi.

Aku berpikir jika benar ini adalah kehamilan ektopik, berarti aku kurang berjodoh dengan anak ini, dan aku mungkin akan membuat keputusan yang kejam. Aku duduk dengan tenang menunggu hasil laporan.

"Silahkan No. 25 Christine Mo untuk mengambil hasil USG."

Begitu mendengar panggilan itu, aku langsung pergi untuk mengambil laporan hasil pemeriksaan. Ketika laporan hasil pemeriksaan diberikan kepadaku, aku bisa melihat hasil pemeriksaan dengan jelas.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu