Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 71 Menanyakan Masalah Lama dan Baru Bersamaan

"Bersama denganku harus meruntuhkan langit, dan menggempakan bumi?" Dia tertawa, melihat wajahku yang tampak serius, seperti yang sudah menjadi kebiasaannya dia mencolek ujung hidung ku dengan jari telunjuknya.

Dia pasti tidak akan mengatakan dia mencintaiku, tiga kata yang begitu mudah ini, di mulutnya serasa begitu sulit kah? Aku seorang Christine Mo yang menggetarkan hati dan paru-paru, apakah dia tidak bisa melihatnya, betapa aku begitu mempedulikannya.

Aku tertunduk dengan wajah lesu, "Jonathan Yi, sebenarnya apa diriku di dalam hatimu, jangan-jangan..."

Sebelum aku selesai berbicara, Jonathan Yi memelukku dari belakang, dan meletakkan wajahnya di atas bahuku, dan berbisik dengan suara rendah: "Kamu adalah wanita yang kucintai, ibu dari anakku, apakah kamu puas dengan jawaban ini?"

Aku yang mendengar jawaban itu, mengatupkan bibirku erat, dan merasa begitu terharu, diam-diam air mataku mengalir, dan perlahan berbalik menghadapnya, menatap wajahnya yang begitu memabukkan, dengan mata basah aku tersenyum, "Jonathan Yi, aku mencintaimu, apakah kamu berpikir bahwa aku sangat tidak punya muka?"

Dia mencolek bibirku, "Pria suka wanita yang tidak punya muka."

Aku yang mendengar jawaban tidak seriusnya, kembali tertawa dan memukul dadanya sambil berkata: "Bisa tidak kamu serius sedikit, aku sedang menyatakan perasaan."

"Menyatakan perasaan?" Dia tertawa manja, "Sepertinya kamu sudah jatuh cinta kepadaku sejak pertama kali nya kamu melihatku!"

Diejek oleh Jonathan Yi, aku menundukkan kepala ku dengan rasa bersalah, jika pria bernaluri seperti hewan, tapi wanita tidak seperti itu, pria tinggi kaya dan tampan, kami bisa meliriknya beberapa kali.

Aku akui, pertama kali nya mataku mendarat di sosok Jonathan Yi, aku sudah sedikit menyukainya.

"Masih tidak mengakui?" Jonathan Yi mengeratkan pelukannya, dan menyorongkan mukanya ke tenguk leherku, dan meraba sedikit, membuatku merasa geli dan hampir menyerah, lalu tidak berani mengeluarkan suara, hanya bisa memohon belas kasihan.

"Aku akui masih tidak cukup kah, cepat lepaskan aku, Stella Lin ada di ruang sebelah, kita tidak boleh membuat suara terlalu keras, ini tidak baik."

"Baiklah, sampai bertemu di tempat lama." Jonathan Yi melepaskanku, menunduk menatapku dan berkata: "Beberapa hari ini aku akan berbicara kepada mama tentang kepulanganmu, termasuk tentang kita yang belum bercerai, aku ingin kamu cepat-cepat pindah ke rumah keluarga Yi."

Aku menggeleng, "Tidak, dalam hati mama masih terus tidak bisa melepaskan kematian nenek, aku sudah dapat sebuah garis petunjuk, aku pasti akan mencari tahu kebenaran tentang apa yang sebenarnya terjadi."

"Wanita yang terlalu keras kepala, bukanlah hal yang baik." Jonathan Yi menundukkan wajahnya, dan mengajariku dengan lembut.

Aku tidak membantahnya, dalam hati aku sangat mengerti, masalah terbesar yang kuderita selama hidupku adalah masalah nenek, aku pasti tidak akan membiarkannya menghantuiku seumur hidupku.

Karena sudah mengetahui bahwa pena recorder itu ada di tangan Sean, maka hanya perlu mencaritahu siapa gerangan yang memberikannya kepada Sean, baru lah mungkin menemukan kebocorannya.

Aku menatap Jonathan Yi, dan mendorongnya perlahan sambil berkata: "Aku di sini benar-benar tidak nyaman bergerak, kamu pergilah dulu ke tempat lama menunggu ku."

"Kamu harus datang tepat pukul 7." Jonathan Yi yang kudorong keluar mengingatkanku.

Aku mengangguk, setelah berjanji tiga kali lagi, barulah dia pergi.

Sesudah pintu ditutup, Stella Lin keluar dari kamarnya, matanya berlinang air mata, aku tak tega dan bertanya kepadanya: "Kamu kenapa?"

Stella Lin menudukkan kepala, "Christine, apakah aku sangat menyebalkan?"

Aku tak mengerti, "Mengapa bertanya begitu?"

"Temanmu sepertinya sangat membenciku." Stella Lin sepertinya sangat memikirkan respon dingin Jonathan Yi kepadanya, sebenarnya tidak perlu begitu dipusingkan, jika teman kamarku membawa pacarnya, aku juga bisa sepenuhnya tidak mempedulikannya.

Aku tidak tahu mengapa reaksi Stella Lin sangat berlebihan, mungkin karena dia belum pernah berpacaran, belum pernah disakiti, jadi sorot dan sikap dingin itu membuatnya tidak bisa menerimanya.

Aku menghiburnya: "Jonathan memang seperti itu, jangan terlalu kamu pikirkan."

"Aku tidak memikirkan kedinginannya terhadapku, tapi dari sorot matanya, aku memahami satu hal, aku tidak disukai pria." Aku benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi di benak Stella Lin.

Setiap lobak mempunyai lubang nya sendiri-sendiri, menilai bagaimana pria lain melihat nya dari cara pandang Jonathan Lin, itu tidak tepat.

Jonathan Yi sangat kaku, aku sendiri tidak tahu mengapa dia menyukaiku, jika benar hanya karena transfusi darah yang kuberikan kepadanya, sungguh sangat konyol.

Aku menghibur Stella Lin, menyuruhnya agar tidak berpikir terlalu banyak.

Aku akhirnya tahu mengapa dia selalu memasang wajah muram, karena dia terlalu sensitif.

Selama satu bulan ke depan, aku mulai fokus dengan desain ku, dan bolak-balik menuju ke pabrik kain, merubah desain satu demi satu, dan akhirnya pun sudah terselesaikan.

Aku bertemu dengan Jonathan Yi sesekali bertemu di tempat lama, dia menyuruhku kembali memanjangkan rambut, berkata setelah aku memotong rambut panjangku, wajahku menjadi lebih lebar, lebih baik membiarkannya tetap panjang, mendengar kata-katanya ini, aku memutuskan untuk membiarkan wajahku tetap lebar, dan setiap hari menghalangi pandangannya.

Wajahku hanya selebar telapak tangan, dia berani mengejekku, pria ini benar-benar bermulut berbisa.

Aku baru saja pulang ke apartment dari Hotel Imperial dengan mobil Jonathan Yi, begitu membuka pintu, aku mendengar suara tangisan dari ruang tamu, aku pun perlahan berjalan masuk.

Dan melihat Amanda Jiang sedang menangis di ruang tamu, eyeshadow dan eyeliner nya luntur, karena diusap olehnya, mirip dengan hantu, jika tidak mengenalnya, aku akan mengambil sapu dan memukulnya.

"Ada apa?" Aku melangkah maju, melihat tisu-tisu bekas yang tersebar di lantai.

Amanda Jiang menelan ludah, "Christine, kamu pasti harus membantuku."

"Membantu bagaimana, aku tidak tahu apa yang terjadi?" Aku bertanya tak mengerti, dan duduk dengan hati perih di sebelahnya, Amanda Jiang menyandarkan kepalanya di bahuku.

"Aku hamil." Amanda Jiang berkata terbata, dan melanjutkan: "Anak Sean."

"Hamil adalah suatu hal yang baik, mengapa menangis sampai seperti ini?" Aku tidak mengerti.

"Aku berkata kepada Sean bahwa aku hamil, dia berkata ingin putus denganku." Begitu selesai berbicara, tangisan Amanda Jiang semakin menjadi-jadi, "Christine, menurutmu aku harus bagaimana?"

Bagaimana bisa aku menghibur wanita memprihatinkan di hadapanku ini, dari awal aku sudah berkata kepadanya bahwa Sean bukan pria baik-bak, dia masih tetap keras kepala, sekarang hamil, aku tidak tahu apakah aku harus mengatainya bodoh, atau mengatainya apa.

Aku tidak mau terlibat di masalah antara pria dan wanita ini.

Amanda Jiang sepertinya melihatku tidak merespon, tiba-tiba menggenggam tanganku, dan memohon: "Christine, kamu dan Sean berteman, kamu bantulah aku untuk membujuknya, jangan memutuskanku, ya? Jika dia tidak menginginkan anak, aku akan menggugurkannya, aku janji, setelah ini akan mendengarkannya baik-baik."

Seorang wanita yang mengatakan kata-kata egois seperti itu, membuatku begitu marah.

"Amanda Jiang, anak ini tidak bersalah apa pun, saat kalian sedang bersama, jika tidak menginginkannya, kalian harus mencegahnya, jangan menunggu sampai tidak bisa dibereskan, lalu melukai satu nyawa yang tidak berdosa." Aku berusaha menekan api yang membara di hatiku, tapi tidak kuasa untuk memakinya, walaupun masih menggunakan kata-kata yang tidak begitu jahat.

"Aku harus bagaimana, aku tidak bisa meninggalkan Sean, aku mencintainya." Amanda Jiang menangis sesenggukan dengan ingus dan air mata yang mengalir.

Aku bangkit berdiri dari sebelahnya, dan berkata dengan tertahan: "Kamu tunggulah, aku akan membantumu bertanya kepada Sean."

Begitu selesai bicara, aku keluar dari kamar dengan membawa pena recorder itu, tepat sekali, masalah baru dan masalah lama bisa ditanyakan bersama, hari ini dia harus memberiku jawaban.

Aku memanggil taksi untuk pergi ke Joyful Food Industries, dan menelepon Sean saat sampai di pintu.

Satpam mengantarku ke kantor Sean, ini kali pertamanya aku datang ke sini, aku tidak pernah sama sekali melihat sosok Sean yang sedan serius bekerja.

Dan hanya melihatnya meetakkan pena di tangannya, menaikkan alis, dan berkata langsung kepadaku: "Kamu datang bukankah ada hubungannya dengan masalah Amanda Jiang, ingin membuat perhitungan denganku?"

Aku mengangguk, "Tidak hanya masalah itu."

"Oh? Dia menatapku heran, "Baiklah, satu persatu, jika kamu datang mencariku ke sini karena wanita ambisius itu, kamu pulanglah dan beritahu kepadanya, Aku Sean seumur hidup ini paling membenci diam-diam mencuri."

"Mengapa kamu berkat seperti itu tentang Amanda Jiang?" Aku berkata dengan marah.

"Mengapa?" Sean tertawa tergelah, "Kamu bertanyalah kepadanya, anak di dalam perutnya datang dari mana, tanyakan dengan pasti barulah datang mencariku."

"Anak dalam perutnya adalah hasil kamu tiduri, apa bisa tiba-tiba dijatuhkan dari langit?" Aku tidak perlu bertanya kepada Amanda Jiang, masalah antara pria dan wanita, apa mungkin aku tidak paham.

"Aku meniduri banyak wanita, mengapa hanya dia seorang yang hamil?" Pertanyaan Sean ini membuatku terbungkam.

Menurut teori, seperti Sean yang sangat suka bermain wanita, jika tidak menggunakan pengaman, pastinya anak nya sudah mencapai jumlah setengah populasi di bumi!

Apakah Amanda Jiang mendapatkan hadiah utama nya?

"Jangan dipikirkan lagi." Sean menatapku lekat-lekat, dan bertanya: "Wanita itu menggerakkan seluruh kaki dan tangannya, seorang wanita ambisius sepertinya, tidak bisa untuk main-main, lebih baik putus saja."

Apa yang dikatakan Sean ini benar? Amanda Jiang demi mendapatkan seorang pria, dengan sengaja hamil anaknya, dan tidak memikirkan kemungkinan ditinggalkan oleh pria itu?

Benar-benar sangat bodoh, bagaimana bisa menggunakan anak untuk menghalangi jalan seorang pria, ini benar-benar tidak bijaksana.

Seorang Sean yang seperti seekor kuda liar, bisa dijinakkan oleh seorang anak kecil.

Aku terdiam, tidak bisa berkata-kata untuk membantahnya, karena aku sudah pernah mengingatkan Amanda Jiang, Sean bukan pria baik-baik. tapi dia tetap mengejar Sean, dan mengajaknya kencan, sekarang ini, aku datang ke kantor ini untuk membuat perhitungan, sungguh sangat menggelikan.

Bilang saja masalah Amanda Jiang terselesaikan, tapi masalah pena recorder, aku tidak akan melepaskannya dengan mudah.

"Masalah Amanda Jiang, aku akan melepaskannya, tapi masih ada satu hal lagi, aku harus menanyakan dengan jelas." Setelah berkata demikian, aku mengeluarkan pena recorder dari dalam tas, dan menaruhnya di hadapan Sean, lalu bertanya: "Kamu tahu ini apa?"

"Bagaimana bisa pena recorder ku ada padamu?" Sean memungut pena recorder itu.

"Ini pena recorder milikku, yang kugunakan untuk merekam pembicaraanmu dengan Cynthia Ouyang, lalu aku memberikannya kepada nenek Jonathan Yi, mengapa bisa ada di tanganmu?" Aku bertanya dengan suara dingin.

Aku hanya melihat Sean yang tertawa mengabaikanku, "Christine, mata lebarmu itu bukankah harus dipasangkan dengan sepasang kacamata, pena recorder di seluruh dunia, apakah hanya kamu seorang yang memiliki warna hitam?"

Aku sudha mengerti dia akan berkata demikian, lalu merebut pena recorder itu dari tangannya, dan menunjukkan goresan di pena itu kepada Sean sambil berkata: "Goresan di pena recorder ini, saat pertama kali membelinya, tidak sengaja tergores, dan meninggalkan luka yang agak dalam , jika tidak diraba dengan seksama, pasti tidak akan teraba."

"Apakah pena recorder ku tidak bisa tergores?" Sean selalu bisa mencemooh, masalah hati dia bisa seperti itu, sekarang bahkan masalah yang penting pun, dia juga bisa seperti itu.

"Sean, aku hanya ingin bertanya, siapa yang sebenarnya memberikan pena recorder ini kepadamu?" Aku menatapnya dengan datar, dan bertanya dengan tegas.

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu