Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (1)

Perginya Jonathan membuatku sangat menderita. Setelah aku selesai mandi, di atas empuknya kasur aku hanya bisa membolak-balikkan tubuh, sulit untuk tidur, kuambil ponselku, ingin menelepon dirinya, namun tidak tahu harus bersikap bagaimana untuk memohonnya kembali.

Akhirnya aku dengan kesal duduk di ranjang, menyalakan lampu kecil dekat ranjang dan melihat waktu, sudah hampir jam dua dini hari, ke manakah dia pergi, apakah ke tempatnya Vivian?

Jika benar pergi ke sana, sungguh-sungguh ini dosa yang kuperbuat sendiri, memaksa pergi suami sendiri.

Begitu aku terpikir akan kemungkinan dia ada di tempat wanita itu, seketika aku menjadi gelisah, berusaha mengumpulkan keberanian untuk menelepon Jonathan, tapi tidak disangka saat itu masuklah telepon dari Jonathan.

Sedikit panik kutekan tombol untuk menerima telepon, dan bertanya: “Kamu di mana?”

“Ini aku.” Terdengar suara yang tidak asing baginya.

Suaranya Ardy Lu? Bagaimana bisa ponsel Jonathan ada pada dia? Dengan terkejut aku bertanya: “Bagaimana bisa ponsel Jonathan ada pada kamu? Dia di mana?”

“Di Hellis Clubs, dia mabuk, maukah kamu ke sini menjemputnya?” Terdengar di telingaku suara Ardy Lu yang bercampur dengan bisingnya suara di sana.

Setelah menjawab datar “iya”, segera berganti pakaian, dan langsung berangkat menuju Hellis Clubs.

Aku melihat Jonathan yang mabuk berat telungkup tertidur di meja bar, aku tidak mengerti mengapa dia minum begitu banyak, Ardy Lu duduk di sampingnya, ketika dilihatnya aku datang, dia berdiri, tersenyum dan menghampiriku, “Ah, kamu sudah datang?”

Aku tidak mempedulikannya, perlahan kuusap wajah Jonathan, rambutnya kusut, sebagian menutupi wajahnya, tampangnya tidak karuan.

“Dia minum banyak sekali.” Ardy Lu dengan baik-baik meneruskan bicaranya, lalu bertanya: “Kamu bertengkar dengannya?”

Aku melirik Ardy Lu sekilas, setelah dengan datar menjawab “tidak”, dengan perlahan kutepuk-tepuk wajah Jonathan, seraya dengan suara pelan kupanggil: “Jonathan, bangun, aku bawa kamu pulang ya.”

Hanya terlihat membuka matanya sedikit, tersenyum, dengan aroma minuman keras yang sangat kuat, berkata: “Mengapa kamu datang?”

“Kamu mabuk berat, kamu tahu aku siapa?” Sambil kutatap mata Jonathan yang terlihat tidak fokus itu, aku khawatir dia tidak mengenaliku, setelah sekali lagi mengingatkannya, dia tersenyum, berdiri, dengan limbung langsung menyandarkan tubuhnya pada tubuhku, berat tubuhnya hampir membuatku terjatuh.

Melihat hal ini Ardy Lu maju untuk membantu memapahnya, barulah aku merasa sedikit lega.

Aku melihat padanya dan berkata: “Terima kasih.”

Ardy Lu dengan santai tertawa, katanya: “Perlukah begitu sungkannya padaku?” Dia membantuku memapah Jonathan sampai di luar.

Jalanan dini hari sangat sepi, aku tadi datang dengan mengendarai mobil sendiri, walaupun kemampuan mengemudiku belum seberapa lancar, tapi karena akhir-akhir ini sering mengemudikannya, kemampuanku mengalami sedikit kemajuan.

Setelah Ardy Lu membantu Jonathan masuk dalam mobil, menutup pintu mobil, membalikkan tubuhnya, sepasang matanya yang lelah memandangku lekat-lekat, berkata: “Aku sudah tahu gosip perselingkuhan CEO Yi.”

“Lalu?” Aku melihatnya dengan bingung, jangan kira dia sudah membantu membawa Jonathan sampai masuk dalam mobil lantas aku akan membuka rahasia di hadapannya, sama sekali tidak mungkin terjadi.

“Sebelum kamu datang, CEO Yi minum bersama seorang wanita lain, kalau bukan aku yang menghalangi, mungkin malam ini dia menjadi milik orang lain.” Ardy Lu berhenti bicara, mataku menyiratkan seberkas tatapan curiga.

Seorang wanita lain?

Di sebuah bar, pria berpenampilan seperti Jonathan sangat wajar didekati wanita, aku justru tidak percaya Jonathan bisa tertarik pada wanita seperti itu.

“Wanita itu harusnya adalah wanita yang sama dengan yang ada dalam foto di berita gosip itu, seperti kamu, tinggi dan kurus, sangat jelas terlihat CEO Yi mengenalnya.” Perkataan Ardy Lu sungguh mengejutkan diriku.

Hatiku bergetar, entah mengapa ada rasa tertekan, pastilah itu Vivian, tapi bagaimana bisa Vivian tahu bahwa Jonathan ada di Hellis Clubs? Apakah Jonathan yang menelepon dan memintanya datang?

Setelah dia bertengkar denganku, orang pertama yang ingin dia cari sebagai tempatnya mencurahkan isi hati adalah Vivian?

Aku hanya tersenyum getir, “Terima kasih sudah menjaga suamiku mala mini, kalau sudah tidak ada urusan lain, aku pulang dulu ya.” Tidak kutunggu Ardy Lu lebih banyak bicara, ketika kubalikkan tubuhku dan masuk dalam mobil, aku menoleh melihatnya.

“Ardy Lu, lebih baik kamu jangan terlalu sering nongkrong di bar.”

“Aku cuma datang kalau hatiku sedang gusar.” Ardy Lu tersenyum datar.

Kututup pintu mobil, perlahan kukemudikan mobilku, hatiku terasa begitu berat. Ketika kuantar Jonathan kembali ke rumah keluarga Yi, dengan mengeluarkan segenap tenaga, setengah diseret, ditarik, bahkan dibopong, setengah mati akhirnya berhasil juga menyeretnya sampai ke dalam kamar.

Ketika menutup pintu, aku langsung terduduk di karpet, terengah-engah nafasku.

Memandangi Jonathan yang mabuk berat tertidur di atas karpet, kugerakkan tubuhku mendekatinya, dengan perlahan kutepuk-tepuk wajahnya, memanggil namanya, tapi dia sudah tertidur lelap.

Aku hanya bisa menghela nafas, berdiri, berjalan menuju kamar mandi dan membawa keluar sebaskom air panas, menyekakan wajahnya, teringat terakhir kali waktu dia mabuk, dia bersandar di ambang pintu dengan tampang penggodanya menggodai aku, sungguh menggelikan.

Sepertinya setiap kali ketika aku sedang bekerja, dia suka minum arak, tapi kali ini dia minumnya kelewatan.

Bau alkohol yang begitu kuat di tubuh Jonathan sudah mulai membuat aroma yang tidak mengenakkan dalam ruangan ini, setelah aku menggantikan pakaiannya, dengan sebuah selimut kuselimuti tubuhnya rapat-rapat.

Berhubung tidak kuat untuk membopongnya dan menggendongnya, dibiarkannya dia tidur di lantai saja.

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu