Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 161 Seorang Wanita Yang Menyedihkan
“Matahari sudah terbit kemana, kamu masih berbaring diatas kasur, bukan orang senggang adalah apa?” aku menyindir mengangkat ujung mulut.
Didengar aku berubah wajah memarahi dia, Cynthia Ouyang segera bangun dari atas kasur, melototi aku berteriak: “marga Mo, kamu ada keberanian bicara sekali lagi?”
Aku hampir lupa diri sendiri adalah kemari untuk apa, aku adalah datang mengambil sampel DNA Frederik Ouyang, sekarang ribut dengan Cynthia Ouyang, diusir keluar oleh dia, sudah langsung sia-sia semuanya.
“Tidak bilang lagi, nona Ouyang sama sekali jangan marah dengan aku, aku baru adalah orang senggang, aku terlalu senggang, jadi ingin berkeliling kemana-mana, tidak keberatan aku berkeliling rumah kamu satu putaran, membiarkan aku melihat-lihat rumah kemewahan dan keindahan keluarga Ouyang?” kebetulan bisa sekalian turun kebawah, aku menggigit bibir, sangat bersahabat ketawa.
Cynthia Ouyang melototi aku sekilas, berkata: “misterius sekali, tidak tahu kamu sedang melakukan apa?”
“Apakah aku boleh berkeliling?” aku bertanya sekali lagi.
Dia dengan curiga melihat aku sebentar dari atas kebawah, berpikir beberapa detik kemudian, dengan terpaksa mengangguk kepala, “baiklah, tunggu aku selesai pakai baju dan berdandan, aku menemani kamu.”
“Jika begitu aku keluar menunggu kamu, dua menit.” Aku menaikkan dua jari tangan, membatasi waktu Cynthia Ouyang dandan.
“Dua menit?” Cynthia Ouyang berteriak, “kamu tahu tidak wanita keluar tidak ada dua jam untuk waktu berdandan, langsung akan berubah menjadi hantu.”
“Kamu didalam rumah sendiri juga harus berdandan dua jam?” aku terkejut melihat dia.
Cynthia Ouyang melototi aku sekilas, menunjuk pintu kamar, berkata: “asalkan keluar pintu kamar ini, aku harus berdandan, apakah mengerti? Siapa seperti kamu, sangat kuno sudah bertumbuh rumput.”
Aku sangat kuno sampai bertumbuh rumput? Aku itu namanya alami.
Aku tidak menantang Cynthia Ouyang, wanita ini selalu mengangkat diri sendiri diposisi paling atas, tentu saja tidak mengizinkan diri sendiri ada sedikit cacat kecil, hanya melihat dia lompat turun dari atas kasur, kemudian mengikat rambut panjang itu, dengan sibuk duduk didepan tempat dandan, dengan gelisah berdandan.
Aku menatap dia yang didalam cermin, dia membalikkan kepala melihat aku sekilas, mengerutkan alis mengeluh berkata: “kamu jangan lihat aku, bulu alis sampai gambar miring.”
“Baiklah jika begitu, aku berkeliling sendiri dulu, kamu pelan-pelan gambar.” Selesai berkata, aku mengikuti keinginan dia, pelan-pelan berjalan keluar kamar Cynthia Ouyang, setelah menutupi pintu kamar, aku seperti tidak ada masalah melihat keluarga Ouyang yang sangat besar.
Desain rumah ini sangat mewah, saat ini kebetulan adalah waktu Frederik Ouyang diperusahaan, aku dengan rupa berpura-pura menikmati, membuka pintu kamar satu persatu, sampai pada saat satu pintu kamar terbuka, aku terkejut sebentar.
Hanya melihat seorang wanita setengah baya dengan berwibawa duduk disamping kasur situ bengong, kira-kira adalah aku tidak mengetuk pintu, pada saat aku mendorong masuk bertatapan langsung dengan dia kemudian, aku dengan malu ketawa terhadap dia, “maaf, aku ingin mencari toilet, terlalu buru-buru, sudah salah mendorong pintu.”
“Kamu adalah istri Jonathan kan?” wanita setengah baya itu membuka mulut memanggil aku yang baru saja mau pergi meninggalkan.
Aku terkejut berdiri disana, tidak enak hati mengangguk kepala, menjawab berkata: “iya, anda adalah nyonya Ouyang kan?” melihat wajah dan cara bicara dia, aku bisa menebak status dia.
Dia berdiri, pelan-pelan berjalan kearah aku, berkata: “kamu bukannya bilang mau ke toilet, masuk saja, dalam kamar aku ada.”
Aku mengangguk-angguk kepala, dengan sungkan berterima kasih, pelan-pelan berjalan masuk.
Aku mengerti, kamar ini pasti adalah kamar Frederik Ouyang, kebetulan istri dia mengundang aku masuk, aku juga tidak perlu mencari kemana-mana.
Aku berjalan masuk kamar mandi, setelah menutup pintu, ini baru menyadari diri sendiri betapa bodohnya, didalam toilet yang sangat besar ini, disapu sangat bersih oleh pembantu, sampai sehelai rambut juga tidak ada.
Aku masih benar-benar menganggap diri sendiri adalah detektif, masih mengira diri sendiri begitu beruntung. Aku sudah mencari sangat lama, sangat lama sampai nyonya Ouyang yang diluar mengira aku susah BAB, baru dibawah lubang menurunkan air sana menemukan sehelai dua helai rambut yang sangat pendek dan halus.
Aku dengan hati-hati membungkus pakai plastik kecil yang dipersiapkan diri sendiri, kemudian menekan sebentar flash kloset, membuka pintu, berjalan keluar, dengan tidak enak hati memandang nyonya Ouyang, berkata: “maaf, ada sedikit lama.”
Hanya melihat wanita ini dengan kesepian mengangguk kepala, “jangan begitu sungkan, Jonathan belakang ini sudah bagaimana?”
“Dia sangat baik, terima kasih atas perhatian tante.” Aku dengan suara pelan menjawab, sepenuh hati berpikir segera pulang.
“Sejak waktu itu Cynthia melakukan masalah itu kemudian, Jonathan sudah sangat jarang datang kerumah, aku sejak kecil adalah melihat dua anak ini bertumbuh besar, pada awalnya mengira mereka akan menjadi pasangan yang sudah ditakdirkan, malah tidak kepikiran......” nyonya Ouyang sangat menyesal menundukkan kepala, dengan sedih berkata, melihat aku disamping, segera dengan maaf berkata: “benar-benar sangat maaf, didepan kamu berkata masalah seperti ini.”
Aku menggelengkan kepala, berpura-pura tidak peduli, “hubungan sejak kecil, benar-benar membuat orang sangat mengagumi.”
Jika hasil DNA sudah keluar, Jonathan adalah kakak laki-laki Cynthia Ouyang, jika begitu nyonya Ouyang apakah akan lebih menyesal? Juga adalah beruntung aku waktu itu menjadi penghalang, ini jika Jonathan bersama dengan Cynthia Ouyang, jika begitu bukannya......konsekuensinya tidak bisa dibayangkan.
“Jonathan terhadap wanita seharusnya adalah sangat baik.” Nyonya Ouyang sangat aneh melihat aku, “dia seharusnya tidak melakukan sembarangan diluar kan?”
“Melakukan sembarangan?” aku ada sedikit bingung, maksud nyonya Ouyang bertanya kalimat ini adalah Frederik Ouyang yang melakukan sembarangan diluar, dia wanita yang hatinya tidak stabil seperti ini, tentu saja juga berharap lelaki lain juga melakukan sembarangan, wanita seluruh dunia bersedih bersama, dengan begini sudah bisa aman tenteram.
“Jonathan tidak akan.” Nyonya Ouyang ada sedikit tidak stabil berkata sendiri, diatas badan dia memakai sebuah piyama sutra, menempel diatas kulit, sangat kelihatan body.
Aku bisa kelihatan, nyonya Ouyang adalah seorang wanita yang sangat memperhatikan pemeliharaan, demi meninggalkan hati lelaki, berdandan diri sendiri dengan cantik, body mempertahankan sangat bagus.
Lelaki ini ada uang langsung berubah jahat, apalagi keluarga Ouyang selalu ada uang, Frederik Ouyang seumur hidup selalu hidup lancar, saat muda sebelum menikah sudah membuat tante Cheng hamil, kelihatan seumur hidup ini adalah playboy, bagaimana mungkin sepenuh hati tulus terhadap seorang wanita.
Saat orang yang disamping bantal wajahnya sehari demi sehari makin tua, walaupun memelihara bagaimana pun, bahan kimia bagaimana menambah, Frederik Ouyang bagaimana mungkin karena wanita tua dan melepaskan perempuan cantik dan muda yang diluar itu.
Seharusnya adalah Frederik Ouyang diluar ada perempuan lagi, jadi wanita yang menyedihkan ini ditutup oleh pintu kekayaan baru bisa kasihan berbicara diri sendiri begini.
“Jonathan orangnya sangat baik, baik terhadap aku, terhadap anak juga baik.” Aku awalnya adalah ingin menghibur wanita yang menyedihkan ini, tetapi tidak mungkin karena mau menghibur dia, aku langsung menipu dia berkata, Jonathan juga adalah seorang playboy, perkataan membohong seperti ini aku tidak bisa mengatakan keluar.
Aku selesai berkata, ekspresi wajah nyonya Ouyang menoleh sebentar, alis masuk sangat dalam, mata menjadi merah, menggelengkan kepala, sangat tidak berdaya berkata: “benar-benar mengagumi kamu.”
“Nyonya Ouyang, aku berkata satu kata tidak enak didengar, tidak tahu kamu bersedia mendengar sebentar?” pandangan mata aku dengan erat menatap wanita dihadapan yang tidak berhenti mengerut alis.
Dia tidak mengerti melihat aku, bertanya: “kamu ingin berkata apa?”
“Wanita tidak tentu harus berkelilingi lelaki, seumur hidup menjadikan satu orang menjadi pusat, hanya bisa membuat lelaki itu merasa diri sendiri sangat tinggi, tidak ada dia tidak bisa, jika lelaki ini sudah melakukan sembarangan diluar, wanita juga tidak bisa mengontrol dia, maka melepaskan tangan, membuat dia benar-benar melepaskan diri sendiri.” Aku menjelaskan, dengan lemah lembut dan tidak langsung berkata, tidak langsung mengatakan keluar adalah dia.
Wanita orang kaya ini semuanya sangat mementingkan muka, meskipun dihina orang sangat parah, diluar juga harus menampilkan cantik, membuat orang merasa mereka sangat bahagia.
“Melakukan bagaimana?” nyonya Ouyang dengan penasaran bertanya aku, tiba-tiba menyadari diri sendiri apakah bertanya tidak benar, segera berubah berkata: “jika begitu wanita seharusnya melakukan bagaimana, hanya begini melihat lelaki melakukan sembarangan?”
“Sudah tidak bisa mengontrol lelaki, untuk apa melihat membuat diri sendiri sedih dan marah?” aku bertanya balik sebentar, “jika dalam hati kesal, sengsara, jika begitu wanita seharusnya berjalan-jalan keluar, keluar melihat dunia luar, mungkin juga bisa menemukan seseorang yang baik, kemudian satu sama lain melewati hidup yang bahagia.”
“Sembarangan bilang.” Nyonya Ouyang melototi aku sekilas, “wanita ini bagaimana boleh melakukan sembarangan diluar.”
“Aku bercanda saja, tentu saja tidak boleh melakukan sembarangan. Hanya adalah keluar melegakan hati sebentar, melegakan suasana hati sebentar, satu poin paling penting adalah, pada saat keluar main, harus mematikan hp, mematikan beberapa hari, selesai gila bermain baru pulang, jika lelaki sangat marah, marah terhadap wanita, bisa menjelaskan dalam hati lelaki adalah peduli wanita.” Aku menganalisis, nyonya Ouyang mendengar sangat masuk akal, dengan diam menegakkan telinga melanjutkan mendengar.
“Kemudian bagaimana?”
“Wanita sama sekali jangan menghiraukan lelaki, jika sekali menghiraukan, bermain beberapa hari diluar langsung akan sia-sia, kelak wanita jika menggunakan cara yang sama, lelaki sama sekali tidak akan memperhatikan dia lagi, dia akan mengira wanita hanya keluar melegakan hati saja, jadi harus berperang dingin, dingin sampai lelaki salah mengira dalam hati wanita sudah tidak ada dia, dingin sampai lelaki mengira wanita mau bercerai dengan dia, jika lelaki peduli, dia akan menghibur wanita sendiri.” Perkataan aku selesai bicara kemudian, nyonya Ouyang tetap dengan seru mendengarkan.
Dia mengira belakang masih ada lanjutan, melihat aku berhenti sangat lama, bertanya: “sudah tidak ada?”
“Sudah tidak ada, cara seperti ini mempertahankan waktu semakin lama akan semakin ada hasil, sudah harus melihat daya tahan wanita.” Aku sedikit ketawa terhadap dia, “ini adalah aku melihat dari sebuah buku, juga tidak tahu ada gunanya tidak.”
“Kelak jangan melihat buku yang tidak jelas seperti ini, keluarga penting, lelaki lebih penting, berperang dingin apa?” nyonya Ouyang berpura-pura tidak peduli berkata, kemudian bertanya: “kamu sudah selesai ke toilet, tidak ada urusan langsung keluar saja!”
Begini cepat sudah langsung berubah wajah tidak mengenal orang, wanita yang sangat mengerikan.
Wanita yang bisa bertahan bertahun-tahun disamping Frederik Ouyang, bagaimana mungkin adalah seorang wanita yang gampang, aku buru-buru mengangkat kaki berjalan keluar, baru berjalan sampai depan tangga, Cynthia Ouyang langsung menyerbu keluar, memanggil aku.
“Marga Mo, aku sudah selesai berdandan.” Aku membalikkan kepala melihat Cynthia Ouyang sebentar, hanya melihat dia dengan berlebihan memakai sebuah gaun tutu, sama seperti seorang putri, dengan mulia dan anggun berjalan kemari, ekspresi wajah sangat berlebihan.
“Cynthia Ouyang, kamu bukannya bilang harus dua jam?” aku pada awalnya mengira bisa dengan lancar pergi meninggalkan, malah tidak kepikiran Cynthia Ouyang selesai begini cepat.
“Lebih telat dua menit daripada yang kamu harapkan, hari ini suasana hati bagus, berdandan juga cepat, kenapa, sudah tidak keliling?” Cynthia Ouyang dengan marah melototi sepasang mata dia, pelan-pelan sedikit menutup, dengan curiga bertanya: “kamu hari ini benar-benar sangat aneh, kamu sebenarnya datang melakukan apa?”
Novel Terkait
Si Menantu Dokter
Hendy ZhangHanya Kamu Hidupku
RenataMy Secret Love
Fang FangMore Than Words
HannyWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiMi Amor
TakashiAir Mata Cinta
Bella CiaoSee You Next Time
Cherry BlossomMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu×
- Bab 1 Malam Yang Menyedihkan
- Bab 2 Sawah Yang Kering Ada Orang Yang Menyirami
- Bab 3 Istri dan Mertua Tidak Akur
- Bab 4 Kekasih Ardy
- Bab 5 Wanita Yang Paling Bodoh
- Bab 6 Konflik
- Bab 7 Aku Tidak Suka Dimanfaatkan Orang
- Bab 8 Bercerai
- Bab 9 Mogok Makan
- Bab 10 Membuat Kesepakatan
- Bab 11 Bercerai Tanpa Mendapatkan Harta Sama Sekali
- Bab 12 Mengenang Kembali
- Bab 13 Pesta
- Bab 14 Dia Pacarku
- Bab 15 Menantang
- Bab 16 Aroma Tubuh Laki-Laki Lain
- Bab 17 Hamil
- Bab 18 Tertekan
- Bab 19 Makan Aku Saja Kalau Masih Lapar
- Bab 20 Wanita Yang Tidak Berpendidikan
- Bab 21 Aku Mau Anak Ini
- Bab 22 Tiba-Tiba Kembali
- Bab 23 Tidak Boleh Melakukan Saat Hamil
- Bab 24 Anggap Aku Pinjam Darimu
- Bab 25 Cinta Yang Abnormal
- Bab 26 Wanita Jahat
- Bab 27 Berikan Aku Kesempatan Untuk Menjagamu
- Bab 28 Menolak Tanpa Perasaan
- Bab 29 Tidak Bisa Memilikinya
- Bab 30 Bagaimana Caranya Agar Kamu Bisa Menerima Cintaku
- Bab 31 Kecelakaan Mobil
- Bab 32 Jual diri
- Bab 33 Konspirasi Mengerikan
- Bab 34 Melamar
- Bab 35 Perpisahan
- Bab 36 Kebenaran yang Pahit
- Bab 37 Mempermainkan Pria
- Bab 38 Kamu Menikahiku
- Bab 39 Baiklah, Aku Mengalah Padamu
- Bab 40 Martabat seorang pria
- Bab 41 Menahan Ejekan
- Bab 42 Pertunjukan Pertama
- Bab 43 Kamu Sangat Cantik
- Bab 44 Sulit Membaca Hati Manusia
- Bab 45 Makan Malam
- Bab 46 Wanita asing
- Bab 47 Kami Sudah Menikah
- Bab 48 Laki-laki Aneh
- Bab 49 Bunuh diri
- Bab 50 Terkurung
- Bab 51 Menyerahlah
- Bab 52 Perlakukan Aku Dengan Baik Seumur Hidupmu
- Bab 53 Pembicaraan Tentang Masa Depan Satu Sama Lain
- Bab 54 Air Mata yang Terlalu Banyak
- Bab 55 Hanya yang Memenggal Bisnis yang Bisa Bertarung
- Bab 56 Penyesalanmu Sudah Terlambat
- Bab 57 Nenek Meninggal
- Bab 58 Kelahiran Anak
- Bab 59 Mencintainya Maka Meninggalkannya
- Bab 60 Tak Sanggup Lagi
- Bab 61 Waktu Tiga Tahun
- Bab 62 Jangan Sentuh Teman Sekamarku
- Bab 63 Brutal dan Berdarah Dingin
- Bab 64 Model Rambut Baru Sangat Jelek
- Bab 65 Bagaimana Membuatnya Senang
- Bab 66 Menarilah di Hadapanku
- Bab 67 Masih Istrinya
- Bab 68 Bertemu Anakku
- Bab 69 Karma
- Bab 70 Tidak Meninggalkanmu
- Bab 71 Menanyakan Masalah Lama dan Baru Bersamaan
- Bab 72 Terluka
- Bab 73 Plagiarisme
- Bab 74 Jika Ingin Uang, Bukalah Harga
- Bab 75 Mati Tersiksa
- Bab 76 Pria pujaanku
- Bab 77 Membagi harta
- Bab 78 Memaksanya mengatakan kebenaran
- Bab 79 Aku jahat, aku tidak baik hati
- Bab 80 Kamu lebih membutuhkanku
- Bab 81 Wanita yang kasihan (1)
- Bab 81 Wanita yang kasihan (2)
- Bab 82 Siapa yang menopause (1)
- Bab 82 Siapa yang menopause (2)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (1)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (2)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (1)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (2)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (1)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (2)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (1)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (2)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (1)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (2)
- Bab 88 Menaruh Obat (1)
- Bab 88 Menaruh Obat (2)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (1)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (2)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (1)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (2)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (1)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (2)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (1)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (2)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (1)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (2)
- Bab 94 Semua Kenyataan (1)
- Bab 94 Semua Kenyataan (2)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (1)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (2)
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat (2)
- Bab 97 Sengaja mempermainkan orang (1)
- Bab 97. Sengaja mempermainkan orang (2)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (1)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (2)
- Bab 99. Keluar (1)
- Bab 99. Keluar (2)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (1)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (2)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (1)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (2)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (1)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (2)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (1)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (2)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (1)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (2)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (1)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (2)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (1)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (2)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (1)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (2)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (1)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (2)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (1)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (2)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (1)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (2)
- Bab 111 Hobi Khusus (1)
- Bab 111 Hobi Khusus (2)
- Bab 112 Berhati Lembut (1)
- Bab 112 Berhati Lembut (2)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (1)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (2)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (1)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (2)
- Bab 115 Pertengkaran (1)
- Bab 115 Pertengkaran (2)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (1)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (2)
- Bab 117 Bernice Hilang (1)
- Bab 17 Bernice Hilang (2)
- Bab 118 Wanita Licik (1)
- Bab 118 Wanita Licik (2)
- Bab 119 Pria Itu Butuh Dirayu (1)
- Bab 119 Pria Butuh Dibujuk (2)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (1)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (2)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol (1)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (1)
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (2)
- Bab 123 Siapa yang Cantik (1)
- Bab 123 Siapa Lebih Tampan (2)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (1)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (2)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (1)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (2)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (1)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (2)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (1)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (2)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (1)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (2)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (1)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (2)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (1)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (2)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (1)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (2)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (1)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (2)
- Bab 133 Membantumu (1)
- Bab 133 Membantumu (2)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (1)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (2)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (1)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (2)
- Bab 136 Kembali Single (1)
- Bab 136 Kembali Single (2)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (1)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (2)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (1)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (2)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (1)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (2)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (1)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (2)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (1)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (2)
- Bab 142 Kesedihan yang dalam (1)
- 142 Kesedihan yang dalam (2)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut pada diriku (1)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut padaku (2)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (1)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (2)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(1)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(2)
- Bab 146 Jangan Menikah Lagi Untuk Ketiga Kalinya
- Bab 147 Siaran Langsung
- Bab 148 Apa Kedepannya Kamu Akan Mendengar Perkataanku
- Bab 149 Aku Lebih Baik Lanjut Tidak Tahu Malu Saja
- Bab 150 Yang Aku Pedulikan Adalah Hatimu
- Bab 151 Menyimpan Rahasia
- Bab 152 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 153 Hukuman Berdiri Menghadap Dinding
- Bab 154. Ingin Melihatmu Untuk Terakhir Kalinya
- Bab 155. Perempuan Tidak Berotak Sangat Menyebalkan
- Bab 156 Kepergian Jonathan
- Bab 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 158 Menarik Spanduk Menyambut Anda
- BAB 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 160 Menikah Kembalilah Denganku
- Bab 161 Seorang Wanita Yang Menyedihkan
- Bab 162 Wanita Melakukan Begitu Banyak Hal Untuk Apa
- Bab 163 Menyuruh Frederik Ouyang Datang Memohon Aku
- Bab 164 Marga Aku Mo, Jadi Beraneh-aneh Saja
- Bab 165 Aku Tidak Ada Perasaan Aman
- Bab 166 Siklus Karma
- Bab 167 Suamiku terlihat tampan saat meninju orang
- Bab 168 Hanya Sebagai Alat
- Bab 169 Hukuman atas keributan
- Bab 170 Apakah kamu mengharapkan akhir seperti Ini?
- Bab 171 Sifat Kejam Manusia
- Bab 172 Melihat Matahari Terbit Untuk Terakhir Kali
- Bab 173 Riwayatku Berakhir Hari Ini
- Bab 174 Aku Akan Bela Keadilan Untukmu
- Bab 175 Terang-terangan Menginginkanmu
- Bab 176 Ikut Campur
- Bab 177 Sekretaris Pria yang Lebih Cantik dari Perempuan
- Bab 178 Sebenarnya Siapa yang Berbohong
- Bab 179 Terkenal Mendadak
- Bab 180 Kamu Paling Cocok Menjadi Istri CEO
- Bab 181 Teman Kantor Yang Tidak Masuk Akal
- Bab 182 Pria kaya selalu playboy
- Bab 183 Kejagoan menjilatnya bagus
- Bab 184 Melakukan siasat senjata makan tuan
- Bab 185 Acara Persahabatan
- Bab 186 Berbaliklah dan kamu bisa melihatku
- Bab 187 Dipecat
- Bab 188 Kamu juga bukan orang yang baik
- Bab 189 Merebut Karyawan
- Bab 190 Acara tahunan perusahaan
- Bab 191 Aku Ingin Berdansa Denganmu, Apa Kamu Bersedia?
- Bab 192 Kata-Kata Itu Tidak Menyakiti Aku
- Bab 193 Kamu Adalah Orang Gila
- Bab 194 Ada Yang Suka Padamu
- Bab 195 Ayo Kita Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 196 Hubungan yang rumit
- Bab 197 Saat olahraga pagi tenang sedikit
- Bab 198 Memperkenalkan pacar untukmu
- Bab 199 Berjalan-jalan romantis di malam musim dingin
- Bab 200 Kehabisan kata-kata menghadapi keluarga ini
- Bab 201 Alat Keamanan Diri
- Bab 202 Dendam apakah kamu terhadapku
- Bab 203 Bella, bangunlah
- Bab 204 Ketulusan hati mendatangkan keajaiban
- Bab 205 Wanita yang kasar
- Bab 206 Percaya Dengan Keajaiban
- Bab 207 Selamanya Mengabaikanmu
- Bab 208 Kamu Sudah Takut
- Bab 209 Saya Hanya Akan Memiliki Dua Anak Perempuan Seumur Hidup
- Bab 210 Tolong Bantu Aku Pulihkan Penglihatan
- Bab 211 Aku ingin bertemu dengan Jonathan sebelum aku menjalankan operasi
- Bab 212 Aku belum pernah melihat wanita sekejam dia
- Bab 213 Mengusir kamu dari rumah ini
- Bab 214 Biarkan diriku ikut lenyap juga
- Bab 215 Orang yang berpura-pura baik
- Bab 216 Bisa-bisanya Datang Meminta Uang Dengan Tidak Tahu Malu
- Bab 217 Kamu Jangan Sembarangan Bicara
- Bab 218 Aku Masih Belum Cukup Tidur
- Bab 219 Lamaran Yang Romantis
- Bab 220 Jangan Bercanda Lagi
- Bab 221 Ending (1)
- Bab 221 Ending (2)