Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (2)

Saat pintu tertutup, hidungku terasa pedih, tidak tahu apakah yang kulakukan itu benar atau salah, sebenarnya seperti yang pernah dikatakan oleh Clarissa, aku adalah istri Jonathan, dan bisa sepenuhnya tinggal di rumah saja, menerima segalanya, mengapa harus bersusah payah seperti itu, apa itu hanya karena harga diri ku?

Saat itu, ponsel ku berdering, ada telepon dari sebuah nomor asing, aku terdiam beberapa saat sebelum mengangkatnya, dan baru tahu bahwa itu adalah nomor Michael.

Dia memberitahuku bahwa dia sudah melihat karyaku, cukp bagus, tapi tidak bisa dikatakan luar biasa, dalam beberapa hari dia akan memanggil seorang teman untuk diperkenalkan kepadaku.

Aku menyetujuinya dengan senang, Meskipun melewati beberapa hal buruk, tapi akhirnya ada berita baik juga. Hari ini tidak berakhir begitu buruk.

Aku tidur dalam waktu yang sangat lama, karena rasa lelah aku pun tidur dengan amat lelap samapi Jonathan pulang.

Mungkin ibu mertua melihat saat Bibi Chang memberikan susu formula kepada Bernice, lalu memberitahukan hal ini kepada Jonathan, begitu dia masuk ke kamar, raut wajahnya tampak muram.

Saat dia duduk di tepi ranjang, aku bisa merasakan kasurnya jelas bergerak, aku membuka mataku perlahan, dan tersenyum: "Kamu sudah pulang?"

Dia terdiam, dan dengan kuat melepaskan dasinya kemudian melemparkannya ke sisi lain.

Melihatnya seperti itu, aku terbangun, dan mendekatinya tak paham, kedua tanganku kuletakkan dia kedua bahunya yang kaku dan bertanya: "Ada apa, marah kepada siapa?"

"Apa ini caramu merawat Bernice?" Dia menengok menatapku, "Membiarkan Bernice minum susu formula itu adalah caramu membedakan urusan rumah tangga dan urusan pekerjaan?"

Aku terdiam untuk waktu yang cukup lama, menarik kembali tanganku, dan terduduk menyandar di tempat tidur, lalu menatap selimut dengan penuh rasa bersalah, "Maafkan aku."

Ketika sibuk, aku tidak memikirkan soal makan, dan saat emosiku kacau balau, aku tidak memikirkan tentang apa pun.

"Kamu baru saja mulai sudah begini tidak memperhatikan anak, lama-lama bisa bagaimana, apa kamu pernah berpikir sampai sana?" Jonathan berbalik, menatapku tajam, dan bertanya dengan dingin.

Aku tidak menjawab, aku merasa bersalah.

"Kamu suruhlah Bibi Chang membuat sup kaki babi, semakin berminyak semakin bagus, demi Bernice, aku akan meminumnya," Aku menatap kedua mata Jonathan lekat-lekat, "Mulai besok aku akan minum sup kaki babi setiap hari, memastikan ada asi. Buat aku makan bagaikan seekor babi pun tidak masalah, kamu jangan marah, ya?"

Sorot mata Jonathan melembut ketika mendengar perkataanku.

"Aku tidak memaksamu untuk hidup seperti babi, itu semua adalah pilihanmu sendiri." Jonathan berkata dengan muram kemudian bangkit berdiri dan turun ke bawah.

Aku termenung sesaat, apa maksud kata-katanya barusan?

Aku turun dari kasur dan mandi, kemudian turun, aku hanya melihat Bibi Chang yang sedang sibuk di dapur, Jonathan sedang menemani Bella dan Bernice bermain.

Bella berlari mendekat dan berkata dengan ceria: "Mama, hari ini aku belajar sebuah lagu, di dunia hanya ada mama baik, Ibu Guru menyuruh kami menyanyikannya untuk mama."

Aku berlutut, mengusap lembut wajah mungilnya, dan berkata dengan gembira: "Baiklah, mama dengarkan Bella bernyanyi."

Bella menggoyangkan kepalanya dengan lucu sekali, benar-benar fokus menyanyi, suaranya sungguh sangat bagus, jernih sekali, membuat semua yang berada di sekitarnya merasa nyaman.

Sesudah menyanyi, aku memberikannya tepuk tangan dan berkata: "Bella hebat sekali, mama ingin sekali mendengarnya lagi."

"Bella, apa ibu guru tidak mengajarkanmu di dunia hanya ada papa baik?" Jonathan menatap Bella dan bertanya kepadanya.

Kedua mata Bella yang seperti bintang tiu berkilau sejenak, kemudian dia menggelengkan kepala, "Ibu guru hanya mengajarkan di dunia hanya ada mama baik, tidak mengajarkan di dunia hanya ada papa baik."

"Kalau begitu papa tidak baik?" Jonathan mengernyitkan dahi.

Bella menggelengkan kepala, agak merasa bersalah, kemudian berlari ke depan memeluk Jonathan dan berkata: "Papa baik, mama juga baik, nenek lebih baik lagi."

Bocah ini masih kecil sudah pintar menjilat, membuat mama mertua yang duduk agak jauh tertawa tergelak.

"Bella ku memang sangat hebat." Jonathan mengecup lembut dahi Bella dengan amat bangga. Bernice yang masih ada di dalam ayunan juga ikut tertawa, walaupun tidak mengerti sama sekali apa yang ditertawakan oleh orang lain.

Tak lama kemudian, Bibi Chang menghidangkan sup kaki babi di meja, kuah nya terlihat putih, di atasnya ada minyak yang mengapung-apung, melihatnya saja sudah tidak membuatku berselera.

Jonathan menatapku dan berkata: "Baru saja matang, bergizi dan masih segar, habiskan semuanya."

Aku diam-diam menelan ludah, mengerutkan dahi, dan mencoba menawar: "Bolehkah minum setengah saja?"

"Jika Bernice kurang asupan, kamu pikirkan konsekuensinya." Jonathan berbalik dan menggendong Bernice, membawanya ke hadapanku, melihat Bernice yang mungil, dengan bibir kecil nya yang mengerucut.

Setiap kali bermain menggunakan kartu kasih sayang ini, aku selalu menyerah.

Minum ya minumlah, aku duduk di sisi meja makan, mengambil sendok sup, dan suap demi suap meminumnya, minyaknya sungguh sulit ditelan, setiap beberapa kali minum sampai merasa mual, aku menepuk-nepuk dadaku untuk menelannya baik-baik.

Setelah meminum kuahnya dengan sangat tidak mudah, dan mengunyah daging nya, begitu aku bangkit berdiri, rasa mual itu kembali naik ke leherku, aku segera berlari ke wastafel dapur, dan memuntahkan semua yang baru saja aku makan.

Sudah kepanasan menelannya, karena menelan kuah yang sangat panas dengan buru-buru, dan juga terlalu berminyak, pada akhirnya aku memuntahkannya semua.

Mama mertua yang mendengarku muntah, segera datang ke dapur, saat melihatku dia pun bertanya dengan gugup dan khawatir: "Christine, apa kamu hamil lagi?"

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu