Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 177 Sekretaris Pria yang Lebih Cantik dari Perempuan

"Aku rasa kamu memberikan tekanan yang terlalu besar bagi dirimu sendiri." Refaldy Ying menjelaskan, "Kamu adalah wanita yang sangat aneh, jika aku adalah kamu, pasti aku tidak akan mempedulikan persoalan tentang mantan suamiku, karena itu adalah kesalahannya menilai wanita yang salah, maka dia pantas menerima ganjaran itu."

Perkataan Refaldy Ying sangat masuk akal, tapi aku tidak berani setuju.

"Sebenarnya yang kamu katakan itu benar." Aku akhir menyetujuinya.

"Jika ada waktu luang aku akan mentraktirmu makan, kamu mau?" Refaldy Ying menatapku dengan tulus.

Aku menggeleng, "Tidak makan."

"Bisakah kamu tidak menolak terang-terangan seperti itu, bersilat lidahlah sedikit." Mata Refaldy Ying menyorotkan kekecewaan, dan tidak berkata-kata lagi.

Tak jauh dari situ, ada seseorang yang memanggil nama Refaldy Ying, aku hanya melihatnya mengiyakannya, kemudian dia menatapku dan berkata: "Aku harus pergi, sampai ketemu lain waktu."

Aku mengangguk, melihat bayangan Refaldy Ying pegi, aku pun menghela nafas sedikit, aku tidak lama berada di sisi sungai, kemudian kembali pulang ke rumah keluarga Yi.

Saat mobil sudah terparkir dengan baik, aku melihat mobil Frederik Ouyang yang terparkir di tengah halaman rumah, aku segera turun dari mobil, begitu masuk ke dalam ruang tamu, aku melihatnya sedang bermain dengan Bernice.

Aku melangkah maju, dan segera mengambil Bernice dari gendongan Frederik Ouyang kemudian berkata: "Terima kasih sudah datang untuk menjenguk Bernice."

"Kamu sangat takut denganku?" Frederik Ouyang tidak buta, bagaimana mungkin dia tidak tahu seberapa paniknya aku baru saja.

Setelah memanggil Bibi Chang dan meminta Bibi Chang untuk membawa Bernice ke lantai atas, saat hanya ada aku dan Frederik Ouyang di ruang tamu, aku menatap lurus ke arahnya dan berkata: "Bukannya takut, hanya merasa kamu tidak seharusnya berada di rumah keluarga Yi."

"Melihat cucu sendiri, juga tidak boleh datang?" Frederik Ouyang mengernyitkan dahi, bertanya tak mengerti.

"Hubunganmu dengan Jonathan belum dipublikasikan, Jonathan bahkan tidak mengakuimu sebagai ayah, jadi aku sarankan kamu untuk tidak sering datang ke rumah keluarga Yi, jika Jonathan tahu, dia pasti akan memakiku." Aku menjelaskannya dengan logis.

Frederik Ouyang menunduk dan tersenyum pahit, mengangguk. "Benar juga, Jonathan sangat membenciku."

"Yang membencimu bukan hanya Jonathan seorang, apa kamu pikir seumur hidupmu ini kamu hanya merasa bersalah kepada ibu Jonathan?" Aku bertanya, sejujurnya, dulu saat melihat Frederik Ouyang, aku merasa dia adalah seorang pria yang sukses, keluarganya bahagia, pekerjaannya lancar, orang seperti ini pastilah bahagia.

Setelah mengenal lebih dalam baru mendapati, Frederik Ouyang adalah seorang bajingan, saat muda dia banyak bermain dengan wanita itu sudahlah, tapi bahkan sampai umur sekarang pun, ternyata masih menggoda Vivian.

Vivian adalah cinta pertama Jonathan, aku tidak percaya Frederik Ouyang tidak mengetahuinya, dia jelas-jelas tahu bahwa itu adalah cinta pertama Jonathan dan dia masih menggoda Vivian, itu berarti dia memang melakukannya agar dilihat oleh Jonathan.

Mungkin saat itu dia tidak tahu hubungannya dengan Jonathan, tapi melihat sekarang, hubungan ini menjadi begitu menggelikan.

Cinta pertama anaknya menjadi wanita simpanan ayah kandungnya, judul ini saja sudah cukup.

"Apa maksud perkataanmu?" Frederik Ouyang meloto ke arahku.

Aku menggelengkan kepala, dan membalas tatapannya tanpa gentar, "Tidak ada maksud apa-apa, hanya merasa anda harus menyayangi setiap orang di sekitar anda baik-baik."

"Sudahlah, aku Frederik Ouyang mengapa harus mendengarkan celoteh pengajaranmu?" Frederik Ouyang berkata dengan suara keras, rasa superioritasnya yang tinggi selalu ada, dan bahkan jika dia sedang down, dia tidak akan membiarkan dirinya berbaring.

Perkataanku barusan tidak keterlaluan, tapi dia tidak mendengarkannya, dia telah terbiasa memberikan perintah bukan menerima perintah seumur hidupnya, akhir-akhir ini juga karena hubungannya dengan Jonathan, barulah dia menurunkan statusnya sedikit untuk menjenguk dua anak ku ini.

Aku yang digertak seperti itu, menjadi hilang semangat.

Frederik Ouyang memiringkan tubuhnya, dan mengambil sebuah dokumen di sampingya, lalu memberikannya kepadaku sambil berkata: "Ini adalah perjanjian transfer ekuitas, berikan kepada Jonathan."

Aku menerimanya, begitu melihatnya, Frederik Ouyang ternyata ingin memberikan sebagian besar saham stok perusahaan Ouyang kepada Jonathan, dengan begini Jonathan menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan Ouyang.

Aku menatap Frederik Ouyang dengan terkejut dan bertanya: "Mengapa melakukan seperti ini?"

"Perusahaan Ouyang tidak boleh jatuh, karena Jonathan juga adalah anakku, maka aku bertaruh atasnya itu tidak masalah, aku memberikan perusahaan Ouyang kepadanya, membuat dua perusahaan terbesar di kota F untuk bersatu, ini juga merupakan sebuah tren umum, tidak ada yang aneh." Frederik Ouyang memang adalah seekor rubah tua yang licik.

Di atas perjanjiannya tertulis nama Jonathan, sebenarnya juga untuk menyelamatkan perusahaan Ouyang, cara menguntungkan dua sisi ini hanya bisa dipikirkan oleh seorang Frederik Ouyang.

"Mengapa kamu tidak memberikannya sendiri kepada Jonathan?" Aku tidak mengerti, mengapa Frederik Ouyang harus memberikannya melaluiku, dia bisa saja dengan otak dingin dan tenang membicarakan masalah bisnis dengan Jonathan.

"Kamu kira dia sekarang mau menemuiku?" Frederik Ouyang tidaklah bodoh, aku mengerti dia menggunakanku, tapi untuk hal yang menguntungkan bagi Jonathan, aku bersedia dipergunakan oleh orang lain.

"Aku mengerti." Setelah aku menyimpan surat perjanjian itu baik-baik. ada sebuah ekspresi muram di wajah Frederik Ouyang, wajah keriputnya tertutup sebuah kabut, seakan ada sesuatu yang ingin dia sampaikan, akhirnya dia pun berkata: "Jika kamu ada waktu luang, temani aku untuk menemui Sophie."

Aku terdiam sejenak, dan menatap Frederik Ouyang tak mengerti, apa dia bersiap-siap untuk mengaku?

"Sampai meninggalnya Tante Cheng bahkan tidak pernah menyebutkan namamu, aku yakin setelah meninggal pun dia tidak ingin kamu mengganggunya." Aku menolak dengan keji.

Frederik Ouyang tertawa parau, "Benar juga."

"Aku tidak pandai bicara, jika ada kata-kata yang terlalu spontan, ada yang tidak berkenan kepadamu, tolong jangan masukan hati." Terkadang berbicara terbelit-belit, takut orang tidak mengerti, jadi aku langsung saja mengatakannya terang-terangan.

"Tidak apa-apa, aku pergi dulu." Frederik Ouyang merasa berbicara denganku sangat membosankan, tepat sekali, tidak dalam bahasa yang sama, meskipun tahu bahwa dia adalah ayah kandung Jonathan, tapi selama Jonathan belum mengakuinya, aku selamanya tidak akan pernah bersimpati kepada Frederik Ouyang dan mengatakan sejujurnya.

Lelaki setengah baya di depan mata ini, dia juga sosok yang populer di pusat perbelanjaan, siapa tahu kalau dia masih rubah tua di bawah mantel yang tulus.

Apakah dia menggunakan rencana pahit sekarang? Aku tidak tahu apakah dia memilihku untuk melakukannya karena aku adalah titik kelemahan Jonathan, atau aku yang berprasangka terlalu buruk terhadapnya.

Setelah melihat Frederik Ouyang pergi, aku tidak bisa menahannya, aku menderita penganiayaan kah?

Atau mungkin aku harus berpikir lebih sederhana sedikit, karena Jonathan adalah anak kandung Frederik Ouyang, jadi dia bisa menyerahkannya kepada Jonathan, tanpa memiliki niat terselubung yang lain.

Saat Jonathan pulang ke rumah keluarga Yi, sudah malam pukul delapan, jauh lebih awal dibanding biasanya, saat dia naik ke kamar, dan melihat dokumen yang kuletakkan di atas sprei tempat tidur, dia pun segera memanggil namaku.

Aku yang sedang mandi, begitu mendengar suara Jonathan, segera cepat-cepat mengeringkan diri, dan melilitkan handuk di tubuhku lalu berjalan keluar.

Jonathan mencengkeram erat dokumen perjanjian itu di tangannya, kedua pupil nya yang tajam terkunci kepadaku dan bertanya: "Dia datang lagi?"

Aku mengangguk, "Aku rasa ini adalah cara menguntungkan dua sisi yang dia pikirkan."

"Menguntungkan dua sisi?" Jonathan tertawa, "Benak Christine Mo-ku ini sungguh telalu sederhana."

Mendengarnya berkata seperti itu, aku pun bingung, dan melihatnya mengulurkan tangan untuk menyuruhku mendekat.

Aku melangkah maju, tangannya menyentuh rambutku yang masih basah, menyuruhku untuk berbalik, dia mengambil handuk kering yang ada di tanganku dan mulai membantu mengeringkan rambutku sambil berkata: "Frederik Ouyang itu pintar, kamu tahu, Yogi juga sudah mulai membeli banyak barang di bawah naungan nama perusahaan Ouyang, siapa pun pasti ingin menyantap daging gemuk perusahaan Ouyang itu."

Hatiku tertawa dingin, Frederik Ouyang pasti tidak pernah menyangka anak kecil yang tertawa kecil itu setelah besar, ternyata akan baku hantam dengannya, tapi ada suatu hal yang belum aku mengerti, "Kalau begitu sekarang Frederik Ouyang menyerahkan sahamnya kepadamu tanpa syarat, karena ingin membuatmu menjadi sasaran Perusahaan Besar Yin?"

"Tidak bodoh." Begitu Jonathan selesai bicara, dia menyuruhku berbalik, dan menatapku empat mata. Jari-jarinya menyusuri rambut hitamku yang panjang, "Karena Frederik Ouyang sudah mempersiapkan sebuah hadiah yang besar, maka aku harus menebalkan muka untuk menerimanya."

"Jika menerimanya, apa kamu sudah memikirkan konsekuensinya?" Aku tidak mengerti, ini jelas-jelas adalah cara satu dayung dua pulau terlampaui milik Frederik Ouyang, jika Jonathan menerimanya itu berarti dia menerima hubungan mereka.

"Konsekuensi apa, margaku menjadi Ouyang?" Jonathan mengernyitkan dahi, "Jonathan Ouyang?"

"Mengapa saat mendengarnya aku jadi ingin muntah?" Begitu mendengar nama itu, aku meras merinding, aku menutup mulut, dan tertawa kecil, saat ini Jonathan mengangkat daguku.

Alis nya bermain, dan dia bertanya dengan suara pelan: "Kamu berani menertawakanku?"

Aku menggeleng cepat, "Atas langit dan bumi, dalam hatiku kamu lah mahluk tertinggi, bagaimana aku bisa berani menertawakanmu."

"Mulutmu manis sekali?" Setiap kali Jonathan mengatakan kalimat ini, aku selalu menutup bibirku dan berkata: "Jangan cium aku, tidak manis, aku tahu."

Jari telunjuk Jonathan menjentik keningku dan dia berkata: "Sudah, cepat keringkan rambutmu, dan cepatlah tidur, malam ini aku akan sibuk lagi."

Setelah itu, dia mengambil dokumen perjanjian itu dan meninggalkan kamar,dia berada di ruang kerja sampai larut tengah malam baru kembali ke kamar, keesokan paginya dia kembali lagi ke kantor.

Jonathan sungguh sangatlah sibuk, bahkan waktu untuk menemani anak pun tidak ada, aku sebenarnya ingin meminjam uang kepadanya, untuk menyelesaikan masalah keluarga Lu, tapi aku tidak bisa mengatakannya.

Pada dasarnya Jonathan tidak ingin aku kembali menjalin hubungan dengan keluarga Lu, tambah tidak mungkin lagi dia mau meminjamkan uang kepadaku.

Aku berpikir dan berpikir, akhirnya aku pun menelepon Mr. Michael, aku memintanya untuk mencarikan dan mengenalkan kepadaku apakah akhir-akhir ini ada pekerjaan baru yang menghasilkan uang dengan cepat.

Mr. Michael bertanya kepadaku ada masalah apa di telepon, aku tahu tidak bisa menyembunyikannya, maka aku berkata kepadanya dengan terus terang.

Mr. Michael berkata ada pekerjaan, lebih baik memberitahu CEO Yi, jika tidak, bisa mempengaruhi keharmonisan keluarga.

Yang dikatakannya tidak salah, jika aku menutupinya dari Jonathan, nanti nya pasti akan ada konsekuensi yang sangat serius.

Setelah menutup telepon, aku terdiam untuk waktu yang lama, aku memutuskan untuk mengaku kepada Jonathan bahwa aku menyetujui kasus Ardy Lu, biarpun dia memakiku habis-habisan karena aku terlalu ikut campur atau dia sangat kecewa kepadaku sekalipun, setidaknya aku menghormatinya.

Aku menelepon Jonathan, ada nada dering, tapi dia tidak mengangkatnya.

Setelah aku mengantarkan Bella ke sekolah, aku pun langsung menuju ke PT. Weiss, setelah naik, aku baru mendapati sekretaris perempuan Jonathan yang waktu itu sudah diganti, gantinya adalah seorang pria yang sangat memanjakan mata.

Aku berkata kepada sekretaris pria yang baru itu bahwa aku ingin bertemu dengan CEO Yi, dia tidak mengenaliku, dan bertanya siapa aku?

Aku tidak mengatakan statusku, dan tertawa dengan genit: "Tebaklah?"

Pria tampan ini sepertinya baru saja lulus dari sekolahnya, diganggu sedikit saja olehku, wajahnya pun merona merah padam, dan menundukan kepala sambil mencicit: "Nyonya, tolong jangan menatap saya seperti ini."

"Kamu begitu tampan, apa kamu tidak tahu? Lebih cantik dari perempuan bahkan." Aku tertawa, tiba-tiba pintu kantor terbuka, Jonathan menatapku dengan wajam muram.

Aku segera menarik senyumku kembali, dan menatap Jonathan dengan tatapan serius.

"Christine Mo, masuklah." Suara Jonathan begitu dingin, kedua matanya menyorotkan kedinginan luar biasa, aku terdiam menelan ludah, dalam hati aku berpikir pendengarannya tidak mungkin sebegitu bagus kan, dibatasi dengan pintu juga masih bisa mendengarku mengganggu pria tampan?

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu