Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 177 Sekretaris Pria yang Lebih Cantik dari Perempuan
"Aku rasa kamu memberikan tekanan yang terlalu besar bagi dirimu sendiri." Refaldy Ying menjelaskan, "Kamu adalah wanita yang sangat aneh, jika aku adalah kamu, pasti aku tidak akan mempedulikan persoalan tentang mantan suamiku, karena itu adalah kesalahannya menilai wanita yang salah, maka dia pantas menerima ganjaran itu."
Perkataan Refaldy Ying sangat masuk akal, tapi aku tidak berani setuju.
"Sebenarnya yang kamu katakan itu benar." Aku akhir menyetujuinya.
"Jika ada waktu luang aku akan mentraktirmu makan, kamu mau?" Refaldy Ying menatapku dengan tulus.
Aku menggeleng, "Tidak makan."
"Bisakah kamu tidak menolak terang-terangan seperti itu, bersilat lidahlah sedikit." Mata Refaldy Ying menyorotkan kekecewaan, dan tidak berkata-kata lagi.
Tak jauh dari situ, ada seseorang yang memanggil nama Refaldy Ying, aku hanya melihatnya mengiyakannya, kemudian dia menatapku dan berkata: "Aku harus pergi, sampai ketemu lain waktu."
Aku mengangguk, melihat bayangan Refaldy Ying pegi, aku pun menghela nafas sedikit, aku tidak lama berada di sisi sungai, kemudian kembali pulang ke rumah keluarga Yi.
Saat mobil sudah terparkir dengan baik, aku melihat mobil Frederik Ouyang yang terparkir di tengah halaman rumah, aku segera turun dari mobil, begitu masuk ke dalam ruang tamu, aku melihatnya sedang bermain dengan Bernice.
Aku melangkah maju, dan segera mengambil Bernice dari gendongan Frederik Ouyang kemudian berkata: "Terima kasih sudah datang untuk menjenguk Bernice."
"Kamu sangat takut denganku?" Frederik Ouyang tidak buta, bagaimana mungkin dia tidak tahu seberapa paniknya aku baru saja.
Setelah memanggil Bibi Chang dan meminta Bibi Chang untuk membawa Bernice ke lantai atas, saat hanya ada aku dan Frederik Ouyang di ruang tamu, aku menatap lurus ke arahnya dan berkata: "Bukannya takut, hanya merasa kamu tidak seharusnya berada di rumah keluarga Yi."
"Melihat cucu sendiri, juga tidak boleh datang?" Frederik Ouyang mengernyitkan dahi, bertanya tak mengerti.
"Hubunganmu dengan Jonathan belum dipublikasikan, Jonathan bahkan tidak mengakuimu sebagai ayah, jadi aku sarankan kamu untuk tidak sering datang ke rumah keluarga Yi, jika Jonathan tahu, dia pasti akan memakiku." Aku menjelaskannya dengan logis.
Frederik Ouyang menunduk dan tersenyum pahit, mengangguk. "Benar juga, Jonathan sangat membenciku."
"Yang membencimu bukan hanya Jonathan seorang, apa kamu pikir seumur hidupmu ini kamu hanya merasa bersalah kepada ibu Jonathan?" Aku bertanya, sejujurnya, dulu saat melihat Frederik Ouyang, aku merasa dia adalah seorang pria yang sukses, keluarganya bahagia, pekerjaannya lancar, orang seperti ini pastilah bahagia.
Setelah mengenal lebih dalam baru mendapati, Frederik Ouyang adalah seorang bajingan, saat muda dia banyak bermain dengan wanita itu sudahlah, tapi bahkan sampai umur sekarang pun, ternyata masih menggoda Vivian.
Vivian adalah cinta pertama Jonathan, aku tidak percaya Frederik Ouyang tidak mengetahuinya, dia jelas-jelas tahu bahwa itu adalah cinta pertama Jonathan dan dia masih menggoda Vivian, itu berarti dia memang melakukannya agar dilihat oleh Jonathan.
Mungkin saat itu dia tidak tahu hubungannya dengan Jonathan, tapi melihat sekarang, hubungan ini menjadi begitu menggelikan.
Cinta pertama anaknya menjadi wanita simpanan ayah kandungnya, judul ini saja sudah cukup.
"Apa maksud perkataanmu?" Frederik Ouyang meloto ke arahku.
Aku menggelengkan kepala, dan membalas tatapannya tanpa gentar, "Tidak ada maksud apa-apa, hanya merasa anda harus menyayangi setiap orang di sekitar anda baik-baik."
"Sudahlah, aku Frederik Ouyang mengapa harus mendengarkan celoteh pengajaranmu?" Frederik Ouyang berkata dengan suara keras, rasa superioritasnya yang tinggi selalu ada, dan bahkan jika dia sedang down, dia tidak akan membiarkan dirinya berbaring.
Perkataanku barusan tidak keterlaluan, tapi dia tidak mendengarkannya, dia telah terbiasa memberikan perintah bukan menerima perintah seumur hidupnya, akhir-akhir ini juga karena hubungannya dengan Jonathan, barulah dia menurunkan statusnya sedikit untuk menjenguk dua anak ku ini.
Aku yang digertak seperti itu, menjadi hilang semangat.
Frederik Ouyang memiringkan tubuhnya, dan mengambil sebuah dokumen di sampingya, lalu memberikannya kepadaku sambil berkata: "Ini adalah perjanjian transfer ekuitas, berikan kepada Jonathan."
Aku menerimanya, begitu melihatnya, Frederik Ouyang ternyata ingin memberikan sebagian besar saham stok perusahaan Ouyang kepada Jonathan, dengan begini Jonathan menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan Ouyang.
Aku menatap Frederik Ouyang dengan terkejut dan bertanya: "Mengapa melakukan seperti ini?"
"Perusahaan Ouyang tidak boleh jatuh, karena Jonathan juga adalah anakku, maka aku bertaruh atasnya itu tidak masalah, aku memberikan perusahaan Ouyang kepadanya, membuat dua perusahaan terbesar di kota F untuk bersatu, ini juga merupakan sebuah tren umum, tidak ada yang aneh." Frederik Ouyang memang adalah seekor rubah tua yang licik.
Di atas perjanjiannya tertulis nama Jonathan, sebenarnya juga untuk menyelamatkan perusahaan Ouyang, cara menguntungkan dua sisi ini hanya bisa dipikirkan oleh seorang Frederik Ouyang.
"Mengapa kamu tidak memberikannya sendiri kepada Jonathan?" Aku tidak mengerti, mengapa Frederik Ouyang harus memberikannya melaluiku, dia bisa saja dengan otak dingin dan tenang membicarakan masalah bisnis dengan Jonathan.
"Kamu kira dia sekarang mau menemuiku?" Frederik Ouyang tidaklah bodoh, aku mengerti dia menggunakanku, tapi untuk hal yang menguntungkan bagi Jonathan, aku bersedia dipergunakan oleh orang lain.
"Aku mengerti." Setelah aku menyimpan surat perjanjian itu baik-baik. ada sebuah ekspresi muram di wajah Frederik Ouyang, wajah keriputnya tertutup sebuah kabut, seakan ada sesuatu yang ingin dia sampaikan, akhirnya dia pun berkata: "Jika kamu ada waktu luang, temani aku untuk menemui Sophie."
Aku terdiam sejenak, dan menatap Frederik Ouyang tak mengerti, apa dia bersiap-siap untuk mengaku?
"Sampai meninggalnya Tante Cheng bahkan tidak pernah menyebutkan namamu, aku yakin setelah meninggal pun dia tidak ingin kamu mengganggunya." Aku menolak dengan keji.
Frederik Ouyang tertawa parau, "Benar juga."
"Aku tidak pandai bicara, jika ada kata-kata yang terlalu spontan, ada yang tidak berkenan kepadamu, tolong jangan masukan hati." Terkadang berbicara terbelit-belit, takut orang tidak mengerti, jadi aku langsung saja mengatakannya terang-terangan.
"Tidak apa-apa, aku pergi dulu." Frederik Ouyang merasa berbicara denganku sangat membosankan, tepat sekali, tidak dalam bahasa yang sama, meskipun tahu bahwa dia adalah ayah kandung Jonathan, tapi selama Jonathan belum mengakuinya, aku selamanya tidak akan pernah bersimpati kepada Frederik Ouyang dan mengatakan sejujurnya.
Lelaki setengah baya di depan mata ini, dia juga sosok yang populer di pusat perbelanjaan, siapa tahu kalau dia masih rubah tua di bawah mantel yang tulus.
Apakah dia menggunakan rencana pahit sekarang? Aku tidak tahu apakah dia memilihku untuk melakukannya karena aku adalah titik kelemahan Jonathan, atau aku yang berprasangka terlalu buruk terhadapnya.
Setelah melihat Frederik Ouyang pergi, aku tidak bisa menahannya, aku menderita penganiayaan kah?
Atau mungkin aku harus berpikir lebih sederhana sedikit, karena Jonathan adalah anak kandung Frederik Ouyang, jadi dia bisa menyerahkannya kepada Jonathan, tanpa memiliki niat terselubung yang lain.
Saat Jonathan pulang ke rumah keluarga Yi, sudah malam pukul delapan, jauh lebih awal dibanding biasanya, saat dia naik ke kamar, dan melihat dokumen yang kuletakkan di atas sprei tempat tidur, dia pun segera memanggil namaku.
Aku yang sedang mandi, begitu mendengar suara Jonathan, segera cepat-cepat mengeringkan diri, dan melilitkan handuk di tubuhku lalu berjalan keluar.
Jonathan mencengkeram erat dokumen perjanjian itu di tangannya, kedua pupil nya yang tajam terkunci kepadaku dan bertanya: "Dia datang lagi?"
Aku mengangguk, "Aku rasa ini adalah cara menguntungkan dua sisi yang dia pikirkan."
"Menguntungkan dua sisi?" Jonathan tertawa, "Benak Christine Mo-ku ini sungguh telalu sederhana."
Mendengarnya berkata seperti itu, aku pun bingung, dan melihatnya mengulurkan tangan untuk menyuruhku mendekat.
Aku melangkah maju, tangannya menyentuh rambutku yang masih basah, menyuruhku untuk berbalik, dia mengambil handuk kering yang ada di tanganku dan mulai membantu mengeringkan rambutku sambil berkata: "Frederik Ouyang itu pintar, kamu tahu, Yogi juga sudah mulai membeli banyak barang di bawah naungan nama perusahaan Ouyang, siapa pun pasti ingin menyantap daging gemuk perusahaan Ouyang itu."
Hatiku tertawa dingin, Frederik Ouyang pasti tidak pernah menyangka anak kecil yang tertawa kecil itu setelah besar, ternyata akan baku hantam dengannya, tapi ada suatu hal yang belum aku mengerti, "Kalau begitu sekarang Frederik Ouyang menyerahkan sahamnya kepadamu tanpa syarat, karena ingin membuatmu menjadi sasaran Perusahaan Besar Yin?"
"Tidak bodoh." Begitu Jonathan selesai bicara, dia menyuruhku berbalik, dan menatapku empat mata. Jari-jarinya menyusuri rambut hitamku yang panjang, "Karena Frederik Ouyang sudah mempersiapkan sebuah hadiah yang besar, maka aku harus menebalkan muka untuk menerimanya."
"Jika menerimanya, apa kamu sudah memikirkan konsekuensinya?" Aku tidak mengerti, ini jelas-jelas adalah cara satu dayung dua pulau terlampaui milik Frederik Ouyang, jika Jonathan menerimanya itu berarti dia menerima hubungan mereka.
"Konsekuensi apa, margaku menjadi Ouyang?" Jonathan mengernyitkan dahi, "Jonathan Ouyang?"
"Mengapa saat mendengarnya aku jadi ingin muntah?" Begitu mendengar nama itu, aku meras merinding, aku menutup mulut, dan tertawa kecil, saat ini Jonathan mengangkat daguku.
Alis nya bermain, dan dia bertanya dengan suara pelan: "Kamu berani menertawakanku?"
Aku menggeleng cepat, "Atas langit dan bumi, dalam hatiku kamu lah mahluk tertinggi, bagaimana aku bisa berani menertawakanmu."
"Mulutmu manis sekali?" Setiap kali Jonathan mengatakan kalimat ini, aku selalu menutup bibirku dan berkata: "Jangan cium aku, tidak manis, aku tahu."
Jari telunjuk Jonathan menjentik keningku dan dia berkata: "Sudah, cepat keringkan rambutmu, dan cepatlah tidur, malam ini aku akan sibuk lagi."
Setelah itu, dia mengambil dokumen perjanjian itu dan meninggalkan kamar,dia berada di ruang kerja sampai larut tengah malam baru kembali ke kamar, keesokan paginya dia kembali lagi ke kantor.
Jonathan sungguh sangatlah sibuk, bahkan waktu untuk menemani anak pun tidak ada, aku sebenarnya ingin meminjam uang kepadanya, untuk menyelesaikan masalah keluarga Lu, tapi aku tidak bisa mengatakannya.
Pada dasarnya Jonathan tidak ingin aku kembali menjalin hubungan dengan keluarga Lu, tambah tidak mungkin lagi dia mau meminjamkan uang kepadaku.
Aku berpikir dan berpikir, akhirnya aku pun menelepon Mr. Michael, aku memintanya untuk mencarikan dan mengenalkan kepadaku apakah akhir-akhir ini ada pekerjaan baru yang menghasilkan uang dengan cepat.
Mr. Michael bertanya kepadaku ada masalah apa di telepon, aku tahu tidak bisa menyembunyikannya, maka aku berkata kepadanya dengan terus terang.
Mr. Michael berkata ada pekerjaan, lebih baik memberitahu CEO Yi, jika tidak, bisa mempengaruhi keharmonisan keluarga.
Yang dikatakannya tidak salah, jika aku menutupinya dari Jonathan, nanti nya pasti akan ada konsekuensi yang sangat serius.
Setelah menutup telepon, aku terdiam untuk waktu yang lama, aku memutuskan untuk mengaku kepada Jonathan bahwa aku menyetujui kasus Ardy Lu, biarpun dia memakiku habis-habisan karena aku terlalu ikut campur atau dia sangat kecewa kepadaku sekalipun, setidaknya aku menghormatinya.
Aku menelepon Jonathan, ada nada dering, tapi dia tidak mengangkatnya.
Setelah aku mengantarkan Bella ke sekolah, aku pun langsung menuju ke PT. Weiss, setelah naik, aku baru mendapati sekretaris perempuan Jonathan yang waktu itu sudah diganti, gantinya adalah seorang pria yang sangat memanjakan mata.
Aku berkata kepada sekretaris pria yang baru itu bahwa aku ingin bertemu dengan CEO Yi, dia tidak mengenaliku, dan bertanya siapa aku?
Aku tidak mengatakan statusku, dan tertawa dengan genit: "Tebaklah?"
Pria tampan ini sepertinya baru saja lulus dari sekolahnya, diganggu sedikit saja olehku, wajahnya pun merona merah padam, dan menundukan kepala sambil mencicit: "Nyonya, tolong jangan menatap saya seperti ini."
"Kamu begitu tampan, apa kamu tidak tahu? Lebih cantik dari perempuan bahkan." Aku tertawa, tiba-tiba pintu kantor terbuka, Jonathan menatapku dengan wajam muram.
Aku segera menarik senyumku kembali, dan menatap Jonathan dengan tatapan serius.
"Christine Mo, masuklah." Suara Jonathan begitu dingin, kedua matanya menyorotkan kedinginan luar biasa, aku terdiam menelan ludah, dalam hati aku berpikir pendengarannya tidak mungkin sebegitu bagus kan, dibatasi dengan pintu juga masih bisa mendengarku mengganggu pria tampan?
Novel Terkait
The Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensMore Than Words
HannyYour Ignorance
YayaAwesome Husband
EdisonBretta’s Diary
DanielleDon't say goodbye
Dessy PutriAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaAdieu
Shi QiMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu×
- Bab 1 Malam Yang Menyedihkan
- Bab 2 Sawah Yang Kering Ada Orang Yang Menyirami
- Bab 3 Istri dan Mertua Tidak Akur
- Bab 4 Kekasih Ardy
- Bab 5 Wanita Yang Paling Bodoh
- Bab 6 Konflik
- Bab 7 Aku Tidak Suka Dimanfaatkan Orang
- Bab 8 Bercerai
- Bab 9 Mogok Makan
- Bab 10 Membuat Kesepakatan
- Bab 11 Bercerai Tanpa Mendapatkan Harta Sama Sekali
- Bab 12 Mengenang Kembali
- Bab 13 Pesta
- Bab 14 Dia Pacarku
- Bab 15 Menantang
- Bab 16 Aroma Tubuh Laki-Laki Lain
- Bab 17 Hamil
- Bab 18 Tertekan
- Bab 19 Makan Aku Saja Kalau Masih Lapar
- Bab 20 Wanita Yang Tidak Berpendidikan
- Bab 21 Aku Mau Anak Ini
- Bab 22 Tiba-Tiba Kembali
- Bab 23 Tidak Boleh Melakukan Saat Hamil
- Bab 24 Anggap Aku Pinjam Darimu
- Bab 25 Cinta Yang Abnormal
- Bab 26 Wanita Jahat
- Bab 27 Berikan Aku Kesempatan Untuk Menjagamu
- Bab 28 Menolak Tanpa Perasaan
- Bab 29 Tidak Bisa Memilikinya
- Bab 30 Bagaimana Caranya Agar Kamu Bisa Menerima Cintaku
- Bab 31 Kecelakaan Mobil
- Bab 32 Jual diri
- Bab 33 Konspirasi Mengerikan
- Bab 34 Melamar
- Bab 35 Perpisahan
- Bab 36 Kebenaran yang Pahit
- Bab 37 Mempermainkan Pria
- Bab 38 Kamu Menikahiku
- Bab 39 Baiklah, Aku Mengalah Padamu
- Bab 40 Martabat seorang pria
- Bab 41 Menahan Ejekan
- Bab 42 Pertunjukan Pertama
- Bab 43 Kamu Sangat Cantik
- Bab 44 Sulit Membaca Hati Manusia
- Bab 45 Makan Malam
- Bab 46 Wanita asing
- Bab 47 Kami Sudah Menikah
- Bab 48 Laki-laki Aneh
- Bab 49 Bunuh diri
- Bab 50 Terkurung
- Bab 51 Menyerahlah
- Bab 52 Perlakukan Aku Dengan Baik Seumur Hidupmu
- Bab 53 Pembicaraan Tentang Masa Depan Satu Sama Lain
- Bab 54 Air Mata yang Terlalu Banyak
- Bab 55 Hanya yang Memenggal Bisnis yang Bisa Bertarung
- Bab 56 Penyesalanmu Sudah Terlambat
- Bab 57 Nenek Meninggal
- Bab 58 Kelahiran Anak
- Bab 59 Mencintainya Maka Meninggalkannya
- Bab 60 Tak Sanggup Lagi
- Bab 61 Waktu Tiga Tahun
- Bab 62 Jangan Sentuh Teman Sekamarku
- Bab 63 Brutal dan Berdarah Dingin
- Bab 64 Model Rambut Baru Sangat Jelek
- Bab 65 Bagaimana Membuatnya Senang
- Bab 66 Menarilah di Hadapanku
- Bab 67 Masih Istrinya
- Bab 68 Bertemu Anakku
- Bab 69 Karma
- Bab 70 Tidak Meninggalkanmu
- Bab 71 Menanyakan Masalah Lama dan Baru Bersamaan
- Bab 72 Terluka
- Bab 73 Plagiarisme
- Bab 74 Jika Ingin Uang, Bukalah Harga
- Bab 75 Mati Tersiksa
- Bab 76 Pria pujaanku
- Bab 77 Membagi harta
- Bab 78 Memaksanya mengatakan kebenaran
- Bab 79 Aku jahat, aku tidak baik hati
- Bab 80 Kamu lebih membutuhkanku
- Bab 81 Wanita yang kasihan (1)
- Bab 81 Wanita yang kasihan (2)
- Bab 82 Siapa yang menopause (1)
- Bab 82 Siapa yang menopause (2)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (1)
- Bab 83 Aku tidak ingin menjadi pengganti (2)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (1)
- Bab 84 Mendapatkan keuntungan besar (2)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (1)
- Bab 85 Menghancurkan reputasi (2)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (1)
- Bab 86 Tertawa Di Atas Penderitaan Orang Lain (2)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (1)
- Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (2)
- Bab 88 Menaruh Obat (1)
- Bab 88 Menaruh Obat (2)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (1)
- Bab 89 Konspirator Terbesar (2)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (1)
- Bab 90 Mati Menggantikanku (2)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (1)
- Bab 91 Adakan Pernikahan (2)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (1)
- Bab 92 Dimanfaatkan Oleh Orang Lain (2)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (1)
- Bab 93 Satu Anak Lain Dari Keluarga Yi (2)
- Bab 94 Semua Kenyataan (1)
- Bab 94 Semua Kenyataan (2)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (1)
- Bab 95 Apa Lagi Yang Kamu Sembunyikan Dariku (2)
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat
- Bab 96 Aku adalah barang duplikat (2)
- Bab 97 Sengaja mempermainkan orang (1)
- Bab 97. Sengaja mempermainkan orang (2)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (1)
- Bab 98 Lelaki Baik, Perempuan Jahat (2)
- Bab 99. Keluar (1)
- Bab 99. Keluar (2)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (1)
- Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (2)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (1)
- BAB 101 Aku Sangat Pelit (2)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (1)
- BAB 102 Selain Membuat Kamu Marah, Apakah Aku Tidak Ada Kelebihan (2)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (1)
- BAB 103 Pelakor Yang Dicari (2)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (1)
- BAB 104 Cukup Memberi Kamu Muka (2)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (1)
- BAB 105 Kamu Mengapa Begitu Ganteng (2)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (1)
- BAB 106 Tuhan Tidak Memberikannya Hati Berbelas Kasih (2)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (1)
- BAB 107 Cinta Lama Bersatu Kembali (2)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (1)
- BAB 108 Apa Kamu Pernah Mengkhianati Aku (2)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (1)
- BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (2)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (1)
- BAB 110 Apa Kamu Sudah Pergi Pemeriksaan Ulang? (2)
- Bab 111 Hobi Khusus (1)
- Bab 111 Hobi Khusus (2)
- Bab 112 Berhati Lembut (1)
- Bab 112 Berhati Lembut (2)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (1)
- Bab 113 Mulutmu Cukup Manis (2)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (1)
- Bab 114 Apa Kamu Hamil Lagi (2)
- Bab 115 Pertengkaran (1)
- Bab 115 Pertengkaran (2)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (1)
- Bab 116 Buktikan Seberapa Murninya (2)
- Bab 117 Bernice Hilang (1)
- Bab 17 Bernice Hilang (2)
- Bab 118 Wanita Licik (1)
- Bab 118 Wanita Licik (2)
- Bab 119 Pria Itu Butuh Dirayu (1)
- Bab 119 Pria Butuh Dibujuk (2)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (1)
- Bab 120 Mengapa Kamu Begitu Beruntung (2)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol (1)
- Bab 121 Kita Benar-Benar Harus Mengobrol
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (1)
- Bab 122 Dengan Mudah Berkata Cerai (2)
- Bab 123 Siapa yang Cantik (1)
- Bab 123 Siapa Lebih Tampan (2)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (1)
- Bab 124 Kalau Tidak Tertabrak Tidak Akan Menyerah (2)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (1)
- Bab 125 Berterima Kasih Atas Jasamu yang Tidak Mau (2)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (1)
- Bab 126 Pulang Ke Rumah Menjadi Wanita Rumahan (2)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (1)
- Bab 127 Wanita Dengan Logika Yang Berantakan (2)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (1)
- Bab 128 Serpihan Ingatan (2)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (1)
- Bab 129 Antar Aku Pulang (2)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (1)
- Bab 130 Jika Memotong Rambut, Muka Akan Terlihat Besar (2)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (1)
- Bab 131 Berapa Banyak Beban Yang Kamu Tanggung (2)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (1)
- Bab 132 Ingatanku Sudah Kembali (2)
- Bab 133 Membantumu (1)
- Bab 133 Membantumu (2)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (1)
- Bab 134 Kamu Panik, Artinya Kamu Merasa Bersalah (2)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (1)
- Bab 135 Apa Kamu Pacaran (2)
- Bab 136 Kembali Single (1)
- Bab 136 Kembali Single (2)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (1)
- Bab 137 Namamu Adalah Mantan Suami (2)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (1)
- Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (2)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (1)
- Bab 139 Aku yang terbodoh (2)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (1)
- Bab 140 Kamu selalu dapat membuat penilaian yang akurat (2)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (1)
- Bab 141 Wanita yang kelihatannya tidak berbahaya (2)
- Bab 142 Kesedihan yang dalam (1)
- 142 Kesedihan yang dalam (2)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut pada diriku (1)
- Bab 143 Kamu sepertinya takut padaku (2)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (1)
- Bab 144 Aku akan berteriak jika kamu begini (2)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(1)
- Bab 145 Aku ingin dia membuktikannya secara langsung(2)
- Bab 146 Jangan Menikah Lagi Untuk Ketiga Kalinya
- Bab 147 Siaran Langsung
- Bab 148 Apa Kedepannya Kamu Akan Mendengar Perkataanku
- Bab 149 Aku Lebih Baik Lanjut Tidak Tahu Malu Saja
- Bab 150 Yang Aku Pedulikan Adalah Hatimu
- Bab 151 Menyimpan Rahasia
- Bab 152 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 153 Hukuman Berdiri Menghadap Dinding
- Bab 154. Ingin Melihatmu Untuk Terakhir Kalinya
- Bab 155. Perempuan Tidak Berotak Sangat Menyebalkan
- Bab 156 Kepergian Jonathan
- Bab 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 158 Menarik Spanduk Menyambut Anda
- BAB 157 Perempuan Yang Paling Tidak Tau Malu
- Bab 160 Menikah Kembalilah Denganku
- Bab 161 Seorang Wanita Yang Menyedihkan
- Bab 162 Wanita Melakukan Begitu Banyak Hal Untuk Apa
- Bab 163 Menyuruh Frederik Ouyang Datang Memohon Aku
- Bab 164 Marga Aku Mo, Jadi Beraneh-aneh Saja
- Bab 165 Aku Tidak Ada Perasaan Aman
- Bab 166 Siklus Karma
- Bab 167 Suamiku terlihat tampan saat meninju orang
- Bab 168 Hanya Sebagai Alat
- Bab 169 Hukuman atas keributan
- Bab 170 Apakah kamu mengharapkan akhir seperti Ini?
- Bab 171 Sifat Kejam Manusia
- Bab 172 Melihat Matahari Terbit Untuk Terakhir Kali
- Bab 173 Riwayatku Berakhir Hari Ini
- Bab 174 Aku Akan Bela Keadilan Untukmu
- Bab 175 Terang-terangan Menginginkanmu
- Bab 176 Ikut Campur
- Bab 177 Sekretaris Pria yang Lebih Cantik dari Perempuan
- Bab 178 Sebenarnya Siapa yang Berbohong
- Bab 179 Terkenal Mendadak
- Bab 180 Kamu Paling Cocok Menjadi Istri CEO
- Bab 181 Teman Kantor Yang Tidak Masuk Akal
- Bab 182 Pria kaya selalu playboy
- Bab 183 Kejagoan menjilatnya bagus
- Bab 184 Melakukan siasat senjata makan tuan
- Bab 185 Acara Persahabatan
- Bab 186 Berbaliklah dan kamu bisa melihatku
- Bab 187 Dipecat
- Bab 188 Kamu juga bukan orang yang baik
- Bab 189 Merebut Karyawan
- Bab 190 Acara tahunan perusahaan
- Bab 191 Aku Ingin Berdansa Denganmu, Apa Kamu Bersedia?
- Bab 192 Kata-Kata Itu Tidak Menyakiti Aku
- Bab 193 Kamu Adalah Orang Gila
- Bab 194 Ada Yang Suka Padamu
- Bab 195 Ayo Kita Melahirkan Anak Laki-Laki
- Bab 196 Hubungan yang rumit
- Bab 197 Saat olahraga pagi tenang sedikit
- Bab 198 Memperkenalkan pacar untukmu
- Bab 199 Berjalan-jalan romantis di malam musim dingin
- Bab 200 Kehabisan kata-kata menghadapi keluarga ini
- Bab 201 Alat Keamanan Diri
- Bab 202 Dendam apakah kamu terhadapku
- Bab 203 Bella, bangunlah
- Bab 204 Ketulusan hati mendatangkan keajaiban
- Bab 205 Wanita yang kasar
- Bab 206 Percaya Dengan Keajaiban
- Bab 207 Selamanya Mengabaikanmu
- Bab 208 Kamu Sudah Takut
- Bab 209 Saya Hanya Akan Memiliki Dua Anak Perempuan Seumur Hidup
- Bab 210 Tolong Bantu Aku Pulihkan Penglihatan
- Bab 211 Aku ingin bertemu dengan Jonathan sebelum aku menjalankan operasi
- Bab 212 Aku belum pernah melihat wanita sekejam dia
- Bab 213 Mengusir kamu dari rumah ini
- Bab 214 Biarkan diriku ikut lenyap juga
- Bab 215 Orang yang berpura-pura baik
- Bab 216 Bisa-bisanya Datang Meminta Uang Dengan Tidak Tahu Malu
- Bab 217 Kamu Jangan Sembarangan Bicara
- Bab 218 Aku Masih Belum Cukup Tidur
- Bab 219 Lamaran Yang Romantis
- Bab 220 Jangan Bercanda Lagi
- Bab 221 Ending (1)
- Bab 221 Ending (2)