Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 100. Penghargaan Ibu Rumah Tangga Paling Besar Hati (2)

Perkataanku membuat ekspresi Vivian berubah seketika, dia tertawa canggung, "Kata-kata Nona Mo sangat aneh, kamu datang untuk memperingatkanku?"

"Nona Vivian seharusnya tahu, memasuki rumah tangga orang lain adalah hal memalukan, orang sepertimu yang kembali dari luar negeri, kalau tidak tahu budaya dan molaritas China, aku sarankan kamu lebih baik pergi belajar." Aku meihat Vivian dengan tenang, perkataanku membuatnya tidak bisa melawan.

Dia melihatku dengan sedih, matanya basah, aku tidak tahu apakah ekspresinya ini agar aku mengasihaninya, atau ingin orang lain mengasihaninya, ketika suara Jonathan terdengar dari belakang, aku baru tahu, air matanya mengalir untuk Jonathan bodoh itu.

Aku berpaling perlahan, melihat wajah Jonathan yang tampan namun serius, aku tahu dia pasti berpikir aku lagi-lagi datang menindas Vivian, hal ini terlihat jelas, wajah Vivian basah oleh air mata, aku berekspresi galak, begitu lihat langsung tahu siapa yang bersalah.

"Mana Bella?" Jonathan maju, matanya menatapiku, bertanya dingin.

"Kamu kenapa ada disini, datang untuk melihat Nona Vivian?" Aku memelototi dia, bertanya dengan suasana hati berantakan, kemarin tengah malam baru pulang, hari ini begitu pagi sudah datang, dia benar-benar sangat rajin.

"Ada masalah apa, kita bicarakan di rumah." Jonathan maju, menarik tanganku, tidak memedulikan perlawananku, langsung menggendongku.

"Lepaskan aku." Aku memperingatkan, kenapa harus menggendongku dan pergi, takut menunjukkan hubungan mesra didepanku?

Jonathan sama sekali tidak memedulikanku, menggendongku keluar dari hotel, kemudian memasukkanku ke mobil, mengencangkan sabuk pengaman dan berkata: "Jangan sembarangan bergerak, kalau tidak, aku akan menghukummu."

Aku membeku, bisa-bisanya menurut dan duduk diam.

Jonathan menyalakan mesin mobil, aku memalingkan wajahku ke arah jendela mobil.

Kecepatan mobil tidak cepat, aku melihat pemandangan di luar jendela, sekian lama tidak berpaling melihat Jonathan.

"Bella dimana, aku sekalian jemput." Jonathan bertanya, tapi aku tidak menjawab, tiba-tiba, dia menghentikan mobilnya di pinggir jalan, menarikku ke arahnya, menggenggam wajahku. membuatku menghadapinya.

"Christine Mo, jangan mengetes kesabaranku." Jonathan berkata dingin, matanya yang tajam menatapku dengan galak.

"Kamu sudah tidak ada kesabaran untukku, kan? Nona Vivian begitu lembut dan baik hati, lebih memerlukan perhatianmu." Aku melihat Jonathan dengan tenang, "Kepulangan Vivian sudah mengganggu hatimu, keseimbangan hatimu sudah terganggu di atap hotel."

"Kamu setiap hamil selalu suka sembarangan berpikir." Jonathan melepaskan genggamannya, bersamaan, juga memalingkan wajahnya melihat ke depan.

"Aku tidak berpikir sembarangan." mataku basah, namun air mata tidak mengalir, "Bersama denganmu, aku selalu tegang, aku takut aku tidak cukup baik, takut sejarah pernikahanku membuatmu malu, oleh karena itu aku bisa menahan diri, apapun boleh kutahan, satu-satunya yang tidak bisa kutahan adalah hatimu."

Aku berhenti sejenak, dengan mengecewakan menghirup hidungku, "Jonathan, beritahu aku, kemarin malam apakah kamu menemani Vivian satu sorean dan satu malaman?"

Jonathan terdiam, mengiyakan tebakanku.

"Apakah kamu melakukan hal yang tidak seharusnya?" Aku melihatnya dengan hati yang sakit, bertanya dengan penuh hati-hati.

"Tidak." jawaban pasti Jonathan membuatku menghela nafas lega, "Jantung Vivian bermasalah, kemarin aku membawanya ke rumah sakit, kemudian diinfus sampai tengah malam."

Aku mendengar tanpa bersuara, tidak bereaksi, Jonathan berpaling melihatku, berkata: "Kesehatannya tidak baik, kamu jangan mengatakan hal yang menyakitinya."

Menyakiti? Aku tidak mengerti mengapa Jonathan mendeskripsikanku dengan kata seperti ini, apakah aku adalah wanita jahat di matanya?

"Kamu sangat pintar mendeskripsikan istrimu sendiri, kelihatannya seleramu tidak bagus, dulu matamu buta baru bisa menyukaiku!" aku tertawa sarkastik.

Dia tidak berbicara lagi, "Sudah, jangan mengatakan hal ini lagi, dimana Bella?"

"Di rumah kakak ipar." aku menjawab dengan suara kecil, suasana hatiku buruk.

Mobil kembali melaju, Jonathan membawaku ke rumah ibu menjemput Bella, kemudian pulang.

Jonathan menggendong Bella naik ke atas, aku juga mengikutinya, dia membawa Bella ke kamar yang lain, aku pun masuk ke kamarku sendiri, melamun duduk di tepi kasur. Pintu terbuka, Jonathan berjalan masuk dan menutup pintu.

Dia menyerahkan Bella ke Bibi Chang, sepertinya bermaksud mengurusku.

Dulu ketika hamil Bella, dia membawaku pergi melihat psikiater, kali ini mungkin dia ingin langsung mengirimku ke rumah sakit jiwa.

Matanya yang dalam menatapiku, perlahan-lahan mendekatiku, berdiri tepat di depanku dan berkata: "Sudah, katakanlah, kamu bermaksud bagaimana?"

"Apa bagaimana?" Aku mengerutkan kening melihatnya.

"Kamu bukannya takut aku berubah hati, berpindah hati ke Vivian, hatimu sekarang tidak sedang merencanakan sesuatu?" Jonathan bertanya menaikkan alisnya.

Aku menggeleng, tidak ingin menghadapi hal ini lagi, aku tidak ada kemampuan ini, sekarang sedang hamil, sama sekali tidak menarik, berbanding apapun kalah, kalau membandingkan berat badan, aku masih bisa menang.

"Kamu mau berubah hati, berpindah hati, terserah." Aku berkata dengan lemah, "Kamu ingin terbang, aku biarkan kamu terbang."

"Begitu besar hati?"

"Benar, kamu bukannya bilang mau mendaftarkanku ke rekor Guinness, sebagai ibu rumah tangga paling besar hati, aku harus bisa memenuhi penilaian tinggimu terhadapku!" Aku begitu selesai berbicara, Jonathan pun tertawa lembut.

Aku melihatnya bingung, dia maju, tangan besarnya terulur, mengelus hidungku kemudian menghela nafas, berkata: "Kamu kamu, terus keras kepala!"

"Kalau begitu kamu coba bilang, aku harus bagaimana?" wajahku mengerat, air mataku pun mengalir.

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu