Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 133 Membantumu (2)

Namanya adalah Siti Yun. Alamat di atas KTP adalah desa kecil di atas gunung. Meskipun ada banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan, tapi melihat ibu mertua sangat suka pada gadis itu, aku juga tidak banyak bertanya.

Semenjak aku melakukan operasi mata, aku selalu ingin tahu siapa pemilik mata ini?

Selain itu, Stella Lin hampir saja membunuhku, aku tidak akan mudah memaafkannya seperti ini. Aku awalnya kira dia akan dihukum mati, atau diberikan hukuman lain. Tapi ketika aku mendengar berita mengenai Stella Lin, aku langsung terkejut.

Stella Lin sudah meninggal setengah bulan yang lalu. Orang dalam memberitahuku, Stella Lin sudah menandatangani persetujuan untuk mendonorkan organ tubuh. Setelah dia bunuh diri, semua organ tubuhnya didonorkan. Tubuhnya juga mulai dijadikan percobaan oleh lembaga penelitian.

Aku tidak mengira akhirannya akan seperti ini.

Setengah tahun yang lalu?

Mataku? Tubuhku seketika menegang. Waktu kematian Stella Lin dan operasi mataku sangat cocok. Jangan-jangan mataku adalah mata Stella Lin?

Tidak mungkin. Wanita jahat itu mana mungkin mendonorkan matanya padaku?

Kalau bukan dia, mana mungkin penglihatanku bisa kembali seberuntung ini. Kenapa dia mau bunuh diri. Semua ini menjadi teka-teki.

Setelah mencari tahu keberadaan makamnya, aku pergi ke makamnya. Melihat foto wanita yang cantik dan memakai kacamata itu, aku seperti kembali lagi pada hari-hari saat berada di luar negeri. Saat itu meskipun sangat sulit, tapi begitu bertemu kesulitan, kita akan memeluk satu sama lain untuk menghangatkan tubuh.

Amanda Jiang, Stella Lin, dan terakhir adalah aku.

Aku tertawa pahit dan mataku mulai kabur. Kenapa orang-orang di sekitarku, satu per satu pergi meninggalkanku.

"Stella, istirahatlah dengan tenang. Aku tahu mataku ini adalah milikmu. Kamu akhirnya melakukan satu hal, yaitu mengawasiku seumur hidup. Semua desain gambarku, kamu sekarang sudah bisa mencurinya dengan terang-terangan."

Aku menarik napas dalam, memandang langit biru. Kehidupan masih panjang, tidak peduli bagaimanapun itu, aku harus melewatinya dengan berani.

Belum jalan berapa lama jauh, aku melihat seorang wanita paruh baya yang sedikit gemuk, mengenakan kacamata hitam berjalan ke arahku. Dia berjalan ke depan makam Stella Lin, mengeluarkan sebotol minuman dari dalam tasnya. Isinya berisi cairan berwarna merah, yang langsung tertuang ke atas makam Stella Lin.

Aku terkejut dan segera menghentikannya.

Ketika wanita itu melepaskan kacamatanya, aku langsung mengenalinya.

Wanita yang agak gemuk itu adalah istri manajer utama Helbert Mei, juga adalah wanita bar-bar yang datang mengobrak-abrikan kantorku waktu itu.

"Siapa kamu?" istri Direktur Hu dari PT Midea Fashion bertanya dengan dingin.

Aku tertawa menyindir, membelalakkan mata padanya, lalu berkata dengan merendahkan, "Orang saja sudah mati, rasa benci juga sudah seharusnya berakhir. Kamu menuangkan cat merah ke atas makam orang, hati-hati malam nanti bertemu hantu."

"Apa hubungannya denganmu. Apa kamu tahu apa yang dilakukan oleh jalang ini. Merusak rumah tangga orang lain. Sudah seharusnya dia mati dengan tidak tenang." wajah istri Direktur Hu penuh dengan lemak. Ketika dia marah, lemak di wajahnya bergetar.

"Merusak rumah tanggamu?" aku tertawa garing, "Tidak ada masalah yang terjadi tanpa penyebab apa-apa. Suamimu sendiri tidak dapat kamu atur sendiri, malah menyalahkan wanita lain?"

"Kamu tidak mengerti apa-apa."

"Aku memang tidak mengerti, tapi aku mengerti satu hal. Luka di wajah Stella itu kamu yang gores. Anak dalam kandungannya juga kamu yang buat sampai keguguran. Kamu sudah melakukan kejahatan sengaja melukai orang lain. Dan juga, kantorku kamu obrak-abrik sampai hancur. Hal itu juga harus hitung jelas denganmu." aku menatap tajam wanita itu.

Begitu aku selesai berkata, dia seketika takut tapi tetap mengelak, "Kamu tidak mempunyai bukti. Jalang itu saja tidak menuntutku, atas hak apa kamu menuntutku."

"Dia tidak menuntutmu, itu adalah kelemahannya. Seumur hidup diinjak di bawah kaki oleh istri pria yang disuka, pria yang disuka juga tidak membantunya. Tapi aku berbeda. Dulu tidak menuntutmu, itu karena Stella yang membujukku. Sekarang dia sudah meninggal. Aku juga tidak perlu merasa ragu lagi. Semua kerugian kantorku, kamu harus menggantinya satu per satu."

"Gila kali." istri Direktur Hu tidak mempedulikanku. Ingin pergi, tapi ditahan olehku. Dia karena malu berubah menjadi kemarahan, "Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?"

"Pergi bersihkan makam Stella." aku memerintah dengan dingin.

"Tidak mau." wanita di hadapanku ini tidak mudah dihadapi. Dia bisa melakukan pembunuhan, jadi tidak mungkin hanya diancam seperti ini olehku langsung bisa bekerja sama.

Aku menatapnya tanpa ekspresi, lalu berkata, "Kamu boleh tidak membersihkan. Tidak apa-apa. Tapi rekaman CCTV saat kamu menghancurkan kantorku selalu aku simpan. Hal itu untuk suatu hari mendapatkan uang ganti rugi darimu."

Wanita itu terdiam.

Aku memutari tubuhnya yang gemuk, "Aku lupa memberitahumu. Aku adalah istri dari Jonathan Yi dari PT.Weiss. Aku percaya tim pengacaraku akan menuntutmu habis-habisan. Dan juga, mungkin kalau suasana hatiku buruk, aku akan menyuruh suamiku membeli PT Midea Fashion. Sampai nanti aku baru pelan-pelan menyiksa orang-orang yang kamu pedulikan."

"Kamu berani?" wanita itu jelas saja dibuat terkejut.

Aku tahu julukan Jonathan di dunia bisnis. Kejam dan tegas, berbeda dengan sikap dia di rumah biasanya. Kalau biasanya dia tidak melakukan keputusan dengan tegas, mana mungkin bisa memimpin Keluarga Yi.

Wanita ini bisa bersikap sesuka hati di Kota F, pasti juga tahu cara kerja Jonathan. Kalau tidak, tidak mungkin wajahnya langsung berubah.

"Sekarang aku berikan kamu dua pilihan. Pertama, bersihkan makam, atau tunggu saja aku pelan-pelan membalaskan dendam." wajahku berubah tegas dan berkata dengan dingin.

"Aku akan bersihkan makan. Tapi aku beritahu ya, aku tidak takut kamu, hanya takut akan bertemu hantu." selesai berkata, dia berjalan ke depan, ingin membersihkan tapi menyadari cat sudah kering. Sama sekali tidak bisa dihapus.

Dia memberitahuku, kalau dia pasti akan memikirkan cara untuk menghapusnya. Dia bersumpah, lalu pergi setelah itu.

Aku melihat foto Stella Lin yang hanya kelihatan setengah, bibirnya yang masih menyunggingkan senyum. Dia pasti tidak menyangka, setelah meninggal masih akan mendapat penghinaan seperti ini.

"Karena kita pernah kenal, karena kamu memberikan matamu padaku, kali ini aku membantumu. Jangan berterima kasih padaku." selesai berkata, aku berbalik dan meninggalkan mausoleum.

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu