Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - BAB 109 Apa Layak Bernilai Sepuluh Juta Yuan (1)

“Kenapa bilang begitu?” Aku tidak mengerti, aku juga dengan sepenuh hati membantu Christopher Mo, kenapa ipar perempuan harus mengunakan sikap begini berbicara denganku.

“Kamu berada di atas, dari dulu tidak pernah menghargai aku dengan abangmu, sekarang ayah ibu sudah tidak ada kamu mana mungkin bisa dengan tulus membantu kami?” Ipar perempuan akhirnya mengatakan keluar pemikiran isi hatinya.

Perkataan dia ini seperti pisau tajam biasa yang memotong hatiku.

Aku bersenyum masam, dalam matanya berlinang air mata, melihati ipar perempuan, lama tidak berbicara.

Kami sama-sama mendiam, di ruangan besar penuh dengan suasana yang tertekan. Pada akhirnya aku membuka mulut memecahkan suasana yang sialan ini.

“Ipar perempuan, di dalam hatimu, aku Christine Mo begitu gagalkah menjadi orang? Aku demi membayar riba satu juta yuan Christopher Mo, kamu tau tidak aku telah mengalami apa?” aku dengan sekuat tenaga menahan amarah diri sendiri, membuat dirinya jangan meledak keluar di depan muka ipar perempuan.

Ipar perempuan mendiam.

“Aku sendirian di luar bekerja keras, pada saat aku nikah ke Keluarga Lu, Christopher Mo mempergunakan hubungan aku, meminta Keluarga Lu keluar uang membeli rumah juga menikahimu, belakang telah terjadi setumpukan masalah, mungkinkah di dalam hatimu tidak tahu?” Pada mulanya aku mengira dirinya akan bersikeras, setidaknya aku sudah melakukan yang terbaik tanpa rasa bersalah.

Tetapi ketika aku memperhitungkan masa lalu, air mata tetap diam-diam mengalir ke bawah.

Alasan mengapa Keluarga Mo bisa berubah menjadi seperti ini, itu apa karena aku Christine Mo bertujuan dengan sengaja? Aku sangat ingin membuat Keluarga Mo menjadi kuat, tapi hanya mengandalkan aku sendiri apa dapat menahannya?

Tidak dapat menahannya, aku tidak punya ketabahan dan ketegasan begitu.

Ipar perempuan dikatain oleh aku sampai tidak bersuara apapun, dia menundukkan kepala, juga sedang mengalirkan air mata, aku maju kedepan, menarik tangannya, menghiburnya: “Ipar perempuan, kamu selalu adalah seorang perempuan yang kuat, adalah orang keluarga yang aku selalu hormati, kalau sampai kamu juga mengatai aku begitu, aku benar-benar sangat sakit hati.”

Ipar perempuan begitu menggangkat kepala, lalu memeluk aku dengan erat, mengadu sambil menangis: “Chris, aku benar-benar sangat tak berdaya, aku sudah mau gila, beberapa hari ini tidak dapat tidur. Kenapa nasib orang lain begitu bagus, dan aku malah harus menerima semua ini?”

“Akan membaik, ada aku.” Aku dengan ringan menepuk punggung belakang ipar perempuan, “Tenang, aku akan meminta pengacara berusaha semaksimal membuat Christopher Mo kurangi berapa tahun hukuman.”

Ipar perempuan dengan ringan mendorong aku, menganggukkan kepala, “Sekarang selain kamu, aku benar-benar tidak tau harus pergi minta tolong kesiapa.”

“Ada aku, aku akan memikirkan cara membuat Keluarga Mo kita menjadi baik, pasti bisa.” Aku menghiburnya, berbicara perkataan-perkataan yang di pemikiran aku itu, aku asalnya seorang model, telah belajar tiga tahun desain, bisa membuat apa, selain membuka satu ruangan kerja sendiri, kemudian juga mencari saluran untuk menerima beberapa pesanan, sepertinya juga tidak ada yang bisa dilakukan lagi.

Tetapi membuka ruang kerja mesti ada dana masuk untuk tahap awal, aku sudah pernah pikir titik masalah ini, adalah meminjam ke Jonathan dulu, aku tulis IOU (I owe you) kasih dia, kalau sudah mendapat untung, aku mengembalikan ke dia. Kalau rugi, aku seumur hidup menjadi pembantu tua untuknya.

Setelah dari Keluarga Mo pulang ke Keluarga Yi, pemikiran ini semakin kuat di dalam otak aku.

Melihat Bella di lobby lari sana-sini, ketika melihat aku, dia lari kemari memeluk paha besar aku dan berkata: “Ibu, tadi adik perempuan bersenyum.”

Aku dengan senang dan puas melihati Bella, merasa dia adalah seorang anak yang sangat baik, melihat lagi ke Bibi Chang yang sedang mengendong Bernice di pinggir, aku dengan pelan-pelan berjalan ke depan, Menerima Bernice dari tangannya Bibi Chang, mengucapkan terima kasih.

Mertua duduk di samping, dengan sedikit dingin melihatiku, berkata: “Christine Mo, kalau badannya hampir sudah sembuh, lahirkan satu lagi saja!”

Aku mengendong Bernice, begitu mendengar perkataan mendesak melahirkan anak aku benar-benar terkejut, “Maksud ibu… …”

“Bagaimanapun juga anak perempuan ini akan menjadi milik orang lain, kamu masih mengharapkan kami Keluarga Yi merekrut masuk menantu?” Mertua sungguhlah bukan ibu kandung sendiri, berbicara perkataan ini, sedikitpun juga tidak memperhatikan pemikiran aku.

Kesakitan aku melahirkan anak ini masih belum pulih, dia sudah mulai mendesak lagi. Aku tau dia memang tidak suka Bernice adalah seorang perempuan, pemikiran tujuan ingin mempunyai cucu laki-laki telah meleset, makanya dalam hatinya tidak seimbang. Tetapi bahkan aku ingin melahirkan, juga jangan begitu terus terang mengatakan keluar.

Aku tidak ingin bertengkar dengannya, menganggukkan kepala menjawab: “Sudah tau.”

“Sudah tau harus melakukannya, aku nanti menyuruh orang pergi mencari tau resep melahirkan putra.” Mertua begitu mendengar aku bersedia untuk lahir, seketika itu juga bersenyum ramah dengan berbagai cara.

“Baik.” Aku dengan murung menjawabnya, melihati Bella yang sedang bermain di pinggir, berpikir mertua seberapa menyayangi Bella, tapi dalam hatinya tetap menjemui dia adalah putri, tidak dapat memikul tugas berat Keluarga Yi.

Dalam hati aku sangat sedih, bukan karena melahirkan putri telah sedih, tapi merasa dirinya tidak dapat melindungi putri-putri sendiri dengan baik, semacam kesedihan yang tak berdaya.

Setelah selesai menyusui susu, membujuk Bernice tidur setelah itu, aku masuk ke ruangan kerja, di komputer Jonathan telah membuat satu proposal, isinya adalah rancangan ruang kerja, kemudian menganalisis sekali prospek dan juga kondisi sekarang.

Setelah aku ngeprint keluar proposalnya, taruh di dalam lemari baju sendiri, berpikir mencoba mencari kesempatan yang cocok, kemudian kasih Jonathan lihat sebentar.

Aku berencana setelah lewat beberapa hari pemeriksaan empat puluh dua hari setelah lahiran, kalau tidak bermasalah, aku berencana mengunakan kecantikan wanita untuk menyogok Jonathan, kemudian mendapat uang investasi.

Kalau Jonathan bersedia investasi, aku ingin mencoba-coba, tapi tak tersangka Vivian malah menelepon kemari memprovokasi ke aku.

Aku tidak pernah berpikir mau berjuang dengan Vivian, kalau bukan dia memprovokasi aku, aku seumur hiduppun juga tidak ingin berhubungan dengan perempuan macam ini. Dia menelepon ke aku, bilang Jonathan memberinya sejumlah uang.

Aku dengan tenang menjawabnya, “Itu adalah sejumlah uang untuk memutuskan hubungan denganmu.”

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu