Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 138 Apa Aku Boleh Kembali Ke Rumah Keluarga Mo (1)

"Kamu mungkin makan obat yang mengandung halusinogen, sehingga membuat halusinasi terhadap waktu dan ruang, yang dinamakan juga berpikir sembarangan."

Aku curiga Siti menaruh obat dalam makananku, tapi aku tidak mempunyai bukti. Wanita itu tidak tahu bagaimana caranya, diam-diam menaruh obat di makananku. Telrlalu sulit dipercaya oleh orang lain.

"Guru, aku tidak pernah mempunyai dendam apapun dengan Siti itu. Apa jangan-jangan karena dia mencintai Jonathan, baru melakukan ini padaku?" aku mengerutkan dahi dan bertanya bingung.

Guru Michael malah tertawa dan menjelaskan, "Kamu masih muda. Melihat masalah hanya bisa dari satu sisi saja. Selain cinta, memangnya tidak ada benci?"

"Benci?" aku semakin tidak mengerti lagi. Berbicara mengenai benci, seharusnya Cynthia Ouyang atau Vivian yang memiliki hak untuk benci. Karena Jonathan hanya memiliki masalah dengan dua wanita itu, bagaimana mungkin bisa muncul seorang Siti Yun.

"Kali ini kamu begitu mudahnya bercerai dengan CEO Yi. Apakah kamu tidak pernah berpikir dalam kenapa bisa seperti ini?"

Mendengar Guru Michael putar-putar, aku merasa pusing, "Guru, bisa tidak putar-putar lagi tidak. Kalau putar-putar lagi, saraf otakku sudah akan kusut."

"Jelas sekali, CEO Yi pasti mengetahui sesuatu. Demi melindungimu, dia baru sengaja cerai denganmu. Kalau tebakanku tidak salah, dia ingin mengumpan dari jarak jauh." perkataan Guru Michael semakin ajaib.

Demi melindungiku, jadi bercerai denganku. Ini baru merupakan bercandaan terbesar yang aku dengar di dunia ini.

"Guru benar-benar pandai bercanda." aku tertawa merendahkan. Hatiku malah terasa berat. Kalau Jonathan mengetahui sesuatu, dan benar-benar demi melindungiku, maka bukankah sekarang dia berada dalam bahaya.

Siti Yun itu siapa? Kenapa memberikan obat halusinogen bagiku?

Demi memaksaku meninggalkan Jonathan, membuat aku salah paham, membuat aku mengacak-aduk Keluarga Yi, atau demi konspirasi yang lebih mengerikan lagi. Tiba-tiba hatiku seperti dicubit. Aku tidak berpamitan dengan Guru Michael, langsung turun ke lantai bawah, keluar rumah, menghentikan mobil, dan langsung pergi ke rumah Keluarga Yi.

Aku langsung masuk ke ruang tamu. Ibu mertua melihat ke arahku dan bertanya, "Pergi kemana dua hari ini?"

Kelihatannya Jonathan tidak memberitahu berita perceraianku kepada ibu. Dia merahasiakan hal ini dari semua orang, memangnya bercerai memang karena suatu hal lain? Aku melihat sekeliling, dan melihat Siti Yun di dapur.

Aku langsung maju, masuk ke dapur. Dia sedang mencuci sayur. Aku melototinya dan bertanya, "Hei, Siti, sebenarnya apa maksudmu datang ke rumah Keluarga Yi?"

"Mencari uang." dia menjawab dengan wajah tanpa ekspresi. Tangannya tetap bekerja, rasanya tidak berhenti sedikitpun.

Aku mendekat dan berjalan ke belakangnya. Melihat bentuk tubuhnya ideal, dan juga memiliki kulit putih. Aku semakin merasa di tubuh wanita ini mempunyai terlalu banyak cerita.

"Kamu menaruh obat di makananku?" setelah aku bertanya, aku mengamati ekspresi Siti Yun. Tapi dia tidak memiliki ekspresi panik, hanya menatapku dengan tenang.

"Aku tidak tahu apa yang nyonya sedang bicarakan. Aku sangat sibuk. Kalau nyonya tidak memiliki masalah lain, apakah boleh meninggalkan dapur?" Siti Yun menatapku dengan pandangan datar.

Wanita ini memiliki dasar emosional yang sangat kuat. Aku sama sekali tidak melihat rasa panik di wajahnya. Apa aku yang salah mencurigai orang?

Tidak mungkin. Sebelum Siti Yun datang ke rumah Keluarga Yi, semuanya sangat tenang. Tapi semenjak dia datang ke sini, semuanya berubah. Semua ini bukanlah kebetulan, seharusnya pengaturan yang sudah dia atur dengan sungguh-sungguh.

Yang Siti Yun ingin hadapi adalah aku? Atau Jonathan? Jangan-jangan seluruh Keluarga Yi?

Saat aku keluar dari dapur dengan bingung, aku melihat Bernice duduk di ruang tamu dan sedang bermain mainan. Aku tahu Bella pasti pergi ke taman kanak-kanak.

Aku menghampiri, bermain dengan Bernice. Ibu turun perlahan-lahan dari lantai atas. Ketika melihatku dia berkata, "Christine, kebiasaan baik apa seorang wanita tidak pulang semalaman. Jonathan juga, aku suruh dia menelepon padamu, dia tidak mau."

Aku terdiam, tidak menjawab perkataan ibu mertua.

Aku menetap di rumah Keluarga Yi, sampai Jonathan pulang. Ketika dia melihatku, wajahnya berubah masam, dia langsung berbalik dan naik ke lantai atas. Aku mengikutinya dari belakang. Dia masuk ke kamar, aku juga masuk ke kamar. Aku menutup pintu, bersender di pintu, dan pandanganku terkunci pada punggung Jonathan yang padat.

Lama kemudian, dia menoleh dan melihat padaku lalu bertanya dengan wajah tanpa ekspresi, "Kita sudah cerai, untuk apa lagi pulang ke sini?"

"Melihat anak." aku menjawab dengan sangat tenang. Melihat anak adalah hal yang sangat wajah. Ketika bercerai, aku sudah mengatakan, aku mau kapanpun, dimanapun pulang untuk melihat anak.

"Kalau sudah selesai, silakan pergi." Jonathan berkata dengan datar.

Aku tertawa sebentar, mendekatinya perlahan-lahan. Tidak disangka pertama kalinya dia berjalan mundur dengan panik dan bertanya, "Apa yang ingin kamu lakukan?"

"Aku ingin melihat apakah kamu melakukan perbuatan yang melawan hati nurani?" aku tertawa datar. Begitu mengungkit tentang perbuatan yang salah, aku langsung terpikir pada perbuatan yang aku lakukan malam itu setelah aku mabuk. Seketika wajahku berubah datar dan kakiku berhenti melangkah.

Kalau begitu, orang yang melakukan perbuatan salah adalah aku.

Novel Terkait

Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu