Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 119 Pria Itu Butuh Dirayu (1)

Aku tidak mengerti Jonathan, dia begitu saja pergi. Dengan perasaan hati yang berat aku duduk di ruang tamu, tidak tahu sudah duduk berapa lama, rasanya aku hampir dibuat sesak nafas oleh beratnya tekanan yang kurasakan ini.

Aku tidak mengerti sebenarnya apa yang terjadi di antara aku dan Jonathan, mengapa aku bisa begitu tidak bisa mengendalikan temperamenku sendiri.

Aku menenangkan perasaanku, kembali ke ruangan kantorku, merapikan sekali lagi konsep desain kemarin, tidak begitu lama, guru Michael menelepon, bertanya mengapa kemarin ponselku tidak aktif, banyak hal yang perlu didiskusikan denganku, dia memintaku untuk segera datang ke tempatnya.

Sesampainya di sana, barulah tahu ternyata ada seorang klien besar dari Perancis yang tertarik pada salah satu hasil rancanganku, tetapi perlu ada revisi, waktunya sangat mendesak.

Guru Michael sudah merevisi sebagian dari rancanganku itu, tujuan utamanya dia memintaku datang adalah ingin berdiskusi denganku bagaimana agar bisa membuat rancangan ini semakin sempurna, lalu segera dibuat menjadi pakaian.

Dia terus berbicara hal-hal yang penting untuk diperhatikan, sedangkan aku melamun, sibuk dengan pikiran sendiri.

Menghadapi murid model aku begitu sungguh membuat pusing guru Michael, sewaktu aku melamun, dia menggunakan pena di tangannya memukul kepalaku, seketika terasa kebas dan sakit.

Aku mengerutkan alisku sambil memonyongkan bibirku, berkata: “Sakit sekali.”

“Kemarin susah dicari, hari ini orangnya ada, tapi pikirannya melayang-layang, apa yang sebetulnya terjadi?” Mata guru Michael sangat jeli, dia sesungguhnya sudah bisa melihat dengan jelas ada sesuatu dengan diriku.

Aku terdiam dan menggelengkan kepala, hampir menangis, tapi aku berusaha menahan agar tidak meneteskan airmata, “Tidak apa-apa.”

“Bertengkar?”

“Bukan, justru karena tidak bertengkar langsung, sebaliknya ada akibat yang lebih gawat dari pertengkaran, ini barulah menakutkan.” Suaraku sangat datar, sedikitpun tidak ada tenaga, mataku sedikit sayu, lebih daripada sekedar tidak cukup tidur, lebih banyak karena lelahnya hati ini.

“CEO Yi keterampilan menyiksa orangnya sungguh tinggi, belum mengeluarkan seluruh kemampuannya saja sudah membuatmu seperti ini.” Canda guru Michael seketika membuatku tersenyum.

Setelah aku menceritakan kejadian kemarin kepada guru Michael, kulihat hanya sedikit saja perubahan ekspresi wajahnya, lalu dia menatapku dan berkata: “Kemarin di hadapan musuhmu, kamu bertingkah uring-uringan begitu, itu adalah kesalahan terbesarmu.”

Tentu saja aku menyadarinya, tapi aku gagal mengendalikan diri. Dia sengaja membawa Bernice pergi untuk memancing reaksiku, dan dia sukses melakukannya.

“Guru, menurutmu, pernikahan itu sesungguhnya untuk apa?” Setelah aku dengan gusar bertanya, seketika aku menyadari bahwa aku bertanya pada orang yang tidak tepat, guru Michael belum menikah, lagipula….

“Pernikahan itu apa, aku tidak tahu, aku hanya tahu kamu tidak seharusnya begitu memusuhi kekasih pertamanya CEO Yi. Keindahan cinta pertama itu bagi seorang pria seperti sekuntum bunga yang mekar dalam hatinya, bunga ini tidak mudah menjadi layu, tapi kamu bisa membuatnya layu.” Guru Michael sepertinya sangat punya pengalaman, bicaranya sangat teratur dan masuk akal.

“Bagaimana caranya?” seketika aku menjadi bersemangat.

“Jika wanita itu benar seperti yang kamu katakan, begitu licik dan butuh uang, dan juga penampilannya lumayan, pastilah tidak akan hanya menaruh satu tali pancing untuk memancing ikan besar seperti CEO Yi, paham?” nasehat guru Michael memberiku pencerahan.

Betul juga, aku terus menerus berjaga-jaga agar Vivian tidak masuk dalam kehidupan pernikahanku, terus berada pada posisi pasif, Vivian butuh uang, selalu tidak bisa membebankan harapan pada diri Jonathan.

Sudah begitu lama, dia pasti akan mencari dan mempersiapkan beberapa sasaran baru. Anggaplah Jonathan tidak berhasil dipikat, dia masih punya rencana cadangan, hal ini mengapa tidak pernah terpikirkan olehku, sepertinya spekulasinya ini sangatlah tepat.

Jika aku ingin mematikan bunga cinta pertama Jonathan, pasti harus memakai taktik, cari orang untuk menyelidikinya.

“Guru, ternyata kamu begitu hebat, pengalamanmu begitu banyak, aku malah mengira kamu….” Hampir saja aku keceplosan dan bilang bahwa guru Michael adalah seorang homo….

“Mengira aku apa?” Guru Michael menatapku curiga, aku merasa diriku juga tidak bisa menyembunyikannya lagi, maka kukatakan sejujurnya.

Begitu guru Michael mendengar apa yang kukatakan, dengan lemas melihatku, “Christie Mo oh Christine Mo, kamu hanya berdasarkan beberapa lembar foto dan juga satu lemari berisi penuh pakaian wanita, lantas menilaiku ada penyimpangan.”

“Guru, tolong kamu jangan marah.” Aku mencoba menenangkannya.

“Bagaimanapun aku adalah seorang desainer pakaian wanita, dalam ruanganku ada satu lemari penuh pakaian wanita tidak jadi masalah kan?” Guru Michael memojokkanku dengan pertanyaan ini, aku tertawa kecil dan menggelengkan kepala, tersenyum dan dengan sungkan berkata: “Tentu saja, tidak masalah, wajar-wajar saja.”

Seketika suasana menjadi hening.

Melihat raut wajah guru Michael yang tidak bersemangat, aku dengan suara pelan bertanya: “Guru, aku mau bertanya satu hal, mengapa kamu tidak menikah, terus melajang, di luaran sana pastinya banyak orang yang memiliki pertanyaan yang sama denganku, merasa kamu ada masalah itu.”

Begitu pertanyaan ini meluncur dari bibirku, guru Michael terdiam untuk beberapa saat lamanya, barulah kemudian dia tersenyum kecil.

“Aku pun pernah mencintai seseorang, pria yang mencintai terlalu dalam ditakdirkan akan kesepian seumur hidupnya.” Guru Michael menoleh padaku, “Wanita yang kucintai adalah seorang wanita yang sangat hebat, juga seorang desainer, demi karirnya dia mencampakkan diriku, sekarang dia sudah menikah dengan orang lain dan memiliki anak, hidupnya begitu sempurna.”

Aku terkejut memandangnya, guru Michael ternyata adalah seorang pecinta yang realistis! Demi wanita seperti ini memilih melajang sampai sekarang?

“Aku orangnya ya seperti ini, seumur hidup teguh pendirian, kalau tidak ketemu yang cocok, ya lalui saja hidup ini seorang diri.” Guru Michael tertawa datar berkata padaku, “Christine Mo, kamu memiliki keluarga yang bahagia, harus dijaga baik-baik, tidak perlu terlalu mengejar karir, asalkan bisa membuat hidupmu bernilai, itu sudah cukup.”

Aku mengangguk, “Aku mengerti.”

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu