Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 4 Kekasih Ardy

"Aku tidak melakukan itu." Aku berusaha menjelaskan, tapi mertuaku sama sekali tidak mendengarkan, dia memberikan tamparan, penderitaan selama tiga tahun ini semuanya tersimpan di lubuk hati,

Aku tidak tahu kenapa Jonathan ingin bertemu denganku, tapi aku pernah memikirkannya, meskipun laki-laki itu bisa memberikanku kehangatan lalu apa gunanya, aku masih tetap istri Ardy, seumur hidup tidak bisa lepas dari jerat keluarga Santoso.

"Christine, aku beritahu kamu, wanita yang ingin menjadi bagian dari keluarga Santoso sangat banyak sekali, kalau kamu tidak bisa menjaga martabatmu, diluar berhubungan dengan laki-laki lain, aku beritahu kamu, aku akan mematahkan tulangmu." Mata Sandra melotot menatapku, sekata demi sekata seperti paku yang ditusukkan keatas kepalaku.

Ardy tiba-tiba muncul, menghalangi ibunya yang terus menerus ingin menyerang aku. Ardy dengan sekuat tenaga mendorong Sandra, berkata: "Ma, kenapa kamu mau memukul Christine?"

"Kamu tahu tidak dia berselingkuh di belakang kamu?" Sandra mengatakan aku selingkuh, benar, aku selingkuh, juga karena anak laki-lakinya yang mengatur, seorang laki-laki dewasa demi menyelamatkan perusahaannya menyerahkan menjual istrinya ke orang lain.

Ardy tidak menjelaskan, membantu aku berdiri, tapi aku malah mendorong dia, kalau bukan karena laki-laki tidak berguna ini, demi apa aku diperlakukan seperti ini.

Sandra melihat aku mendorong Ardy, dia maju, memegang tanganku, sekali lagi dihadang oleh Ardy, Ardy berteriak ke ibunya: "Cukup, ma, cepat pergi dari sini, jangan buat aku kesal lagi."

Sandra tidak tega melihat anaknya didorong olehku, memegang tangan Ardy, "Anakku, mama melakukan ini juga untuk kebaikanmu."

"Untuk kebaikanku segera tinggalkan rumahku." Ardy seperti kehabisan tenaga, tapi suaranya tetap stabil.

Sandra melirik kearahku, seperti ingin sekali membunuhku.

Mertuaku meninggalkan rumahku, dengan tidak berdaya aku terduduk diatas karpet, Ardy jongkok dan duduk disebelahku, dengan suara rendah berkata: "Tidak apa-apa kan?"

"Kalau aku bilang ada, lalu bisa apa?" Aku menatap Ardy dengan hati yang sudah mati rasa, "Sebenarnya apa yang kamu mau, kenapa kamu seperti ini terhadapku?"

Ardy tidak mengatakan apa-apa, dia memelukku, sebuah kata maaf terucap dari mulutnya, aku tidak tahu kenapa dia bisa dengan mudah mengucapkan kata maaf.

Seharian ini, aku tidak pergi ke tempat yang Jonathan katakan, takdirku dengannya sudah berakhir di malam itu, aku tidak mungkin terus menerus menjual diriku.

Aku sama sekali tidak pernah menyangka Ardy akan mengkhianatiku, karena dia pernah memberitahuku, dia punya kelainan.

Jadi aku mengira selama ini dia tidak pernah menyentuh aku, dia juga tidak akan menyentuh wanita lain.

Tapi aku salah, pernikahanku dengan Ardy hanya sebuah konspirasi yang sangat besar.

Kekasih Ardy sudah hamil delapan bulan, saat dia masuk, aku mengira dia salah masuk, tapi wanita itu mengatakan dia tidak salah masuk, dia memang datang untuk mencari aku.

Dia duduk dengan tenang di sofa, wajahnya yang kecil, dia menundukkan kepala, aku menuangkan segelas air untuknya, meletakkannya diatas meja.

"Silahkan diminum." Aku berkata dengan pelan, mataku terus melihat dia, dalam hati aku berpikir, wanita ini mau apa, kenapa dia datang mencariku?

Wanita itu menggelengkan kepala, "Aku tidak minum."

"Oh, tidak mau minum." Aku mengulangi kalimatnya, kemudian bertanya kepadanya, "Maaf, siapa nama kamu, ada urusan apa datang mencariku?"

"Namaku Linda." Suara Linda sangat halus, seorang gadis yang penurut, perlahan dia mengangkat kepalanya, tersenyum datar, "Kakak, aku hamil anak Ardy."

Begitu mendengar, aku sangat terkejut, tersenyum dan berkata: "Tidak mungkin, Ardy punya kelainan, dia tidak mungkin menyentuh wanita,"

"Sungguh," Linda menatap aku dengan serius, matanya menatap aku, "Aku sudah bersama dengan Ardy selama dua tahun, dia sangat normal, setiap malam dia akan datang menemaniku."

"Apa yang ingin kamu katakan?" aku menatap dingin dia.