Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 160 Menikah Kembalilah Denganku

“Kenapa dulu aku tidak menyadari kamu begitu cerewet?” Jonathan bersenyum padaku dengan memanjakan.

“Cerewet?” Aku sangat tidak suka dia mengunakan dua huruf ini untuk menggambarkan aku yang begitu indah cantik bermurah hati, ini sama sekali tidak cocok dengan temperamen aku.

Di dalam mata pria lain, aku setidaknya juga seorang dewi, dia mengunakan cerewet untuk menggambarkanku, implikasinya adalah bilang aku cewek gila?

Aku mengerutkan kening, tidak senang, bertanya: “Kamu bukannya bilang sendiri pergi menyelidiki beberapa hal, kalau begitu sekarang apa sudah selidiki dengan jelas?”

Aku begitu bertanya, Jonathan menganggukan kepala, wajah gantengnya jelas menjadi ketat, berkata: “Aku pulang ke kampung Sophie Cheng menyelidiki identitas kelahiran aku sebentar.”

Aku terkejut, menatapnya dengan erat, aku sudah tau Jonathan adalah seorang pria yang melakukan sesuatu sangat ketat dan hati-hati, dia melakukan sesuatu tidak pernah akan karena dorongan emosi, karena serangan dan berubah menjadi kacau balau, meskipun identitas kelahirannya terbongkar, dia tetap bisa dengan jernih tau dirinya harus menyelidiki apa.

Melihat ekspresinya, aku mengerti, kali ini penyelidikannya pasti menggali keluar lagi banyak kebenaran yang mengerikan, kalau tidak tidak akan mungkin berekspresi menyeramkan dan berat seperti ini.

“Kenapa?” tangan aku dengan lembut memegang wajahnya Jonathan, tangan besarnya dengan begini menekan tanganku, menempelkan di kulitnya, hangat.

“Pada mulanya aku berencana lusa pulang, aku ingin meminta satu orang untuk membuktikan satu hal, tetapi sudahlah, aku pikir pulang bisa sendiri pergi mencari orangnya langsung, mungkin bisa lebih cepat tau jawabannya.” Jonathan mengucapkan kata-kata ini dengan tidak dapat di jelaskan.

Pulang mencari orangnya langsung apa, Bibi Cheng sudah meninggal, dia jangan-jangan ingin mengambil abu pergi tes DNA?

“Bibi Cheng sudah meninggal... ...” Aku dengan berhati-hati mengingatnya.

“Aku tau.” Jonathan melihat aku sekali, “ Yang aku ingin bilang itu pria yang membesarkan perut Sophie Cheng. ”

“Kamu sudah menemukan ayah kandung kamu?” Aku dengan terkejut melihati Jonathan, aku tak terpikir dia selain memeriksa identitas kelahiran diri sendiri, juga pergi menyelidiki ayah kandung sendiri.

Aku pikir di saat itu Bibi Cheng perutnya telah dibuat besar, ketika seseorang kesepian tak berdaya, pasti juga akan pergi mencari pria itu, tapi pria itu malah tidak mau bertanggung jawab, kelihatannya juga seorang bajingan, Jonathan mungkin sudah terselidiki ayah ini, pasti sangat mengecewakan dan menyakitkan.

“Kamu kenapa tidak menanyai aku siapa orangnya?” Jonathan sepertinya sedang membimbing aku untuk menanyainya, aku pada mulanya tidak ingin tanya, tapi kelihatannya, Jonathan sepertinya ingin katakan.

Oleh karena itu aku mengikutinya dan bertanya: “Siapa? Jangan-jangan aku mengenal orangnya?”

Aku hanya asal bicara saja, berkata jujur, aku lebih baik malah tidak mengenal orang brengsek itu, tiba-tiba berpikir, apa jangan-jangan sama seperti di dalam drama, Jonathan adalah kakak kandung aku yang sudah banyak tahun hilang?

Begitu terpikir ekpresi Jonathan yang ingin katakan tapi susah mengatakan, aku langsung mengerutkan kening, melihatinya dengan ketakutan dan bertanya: “Kamu jangan memberitahu aku, kamu bermarga Mo.”

Perkataan begitu menurun, Jonathan berekpresi seperti dibikin marah aku sampai dalam terluka, dia melototi aku, menanyainya: “Dalam otak kamu ini telah mengiri apa, Christine Mo, lihat kamu biasanya begitu cerdik, pertanyaan yang ditanyakan benar-benar... ...”

Begitu mendengar jawaban ini, aku terasa lega, setelah dengan bodoh hehe dua kali, menepuk-nepuk dada sendiri berkata: “Untung saja, baguslah kamu tidak bermarga Mo.”

“Frederik Ouyang.” Jonathan tiba-tiba mengeluarkan tiga huruf, membuat aku seketika tidak dapat merespon kembali, aku masih mengira dia mengungkit Frederik Ouyang untuk apa, tapi mendegar dia belakang tidak berlanjut bilang lagi, aku segera menyadari bobot dari tiga huruf ini.

“Frederik Ouyang adalah ayah kandung kamu?” Aku sangat terkejut, mana mungkin, Keluarga Ouyang yang paling kaya di Kota F, ternyata Frederik Ouyang adalah ayah kandung Jonathan?

Keluarga Yi dengan Keluarga Ouyang selalu ada kesalahpahaman, tidak peduli apa di bidang bisnis atau hubungan antara Jonathan dnegan Cynthia Ouyang, dan juga kematian nenek, masalah-masalah ini sudah membuat Keluarga Yi dengan Keluarga Ouyang perlahan-lahan berubah menjadi musuh.

Walaupun saling tidak menyingkapkan, tapi diam-diam bertanding.

Kalau Jonathan benar-benar anak Frederik Ouyang, kalau begitu dia harus bagaimana?

“Apa kamu sudah memastikannya?” Aku menanyainya dengan sedikit tidak percaya, “Kamu bilang pulang mau cari orangnya langsung, orang ini adalah Aku sedikit tidak percaya, benar tidak?”

“Betul, yang penting tes DNA senbentar, semuanya sudah tau kejadian sebenarnya.” Jonathan dengan marah menggigit gigi, suaranya penuh dengan rasa benci.

Dia pasti tak tersangka bahwa rubah tua dalam bisnisnya, Frederik Ouyang yang pertarungan secara terbuka dan tertutup begitu lama, ternyata dengan dia bisa ada tingkat hubungan ini.

Pada akhirnya aku mengerti kenapa Bibi Cheng tidak dapat menikah dengan pria itu, Keluarga Ouyang di Kota F adalah Keluarga terkenal, pernikahan diantara keluarga orang kaya biasanya semua adalah pernikahan politik, atau di bidang bisnis, tidak mungkin bisa karena dia membesarkan perut seorang perempuan, dia lalu mesti menikahinya.

Kelihatannya di saat itu Keluarga Ouyang pasti sudah memberikan sejumlah uang untuk meminta Bibi Cheng mengugurkan anak, kalau bukan mertua membantu diam-diam, Jonathan mungkin tidak ada kesempatan untuk lahir.

“Kalau dia benaran adalah ayah kandung kamu, kamu ingin bagaimana?” Aku dengan mengigil menangkap lengan tangan Jonathan yang kuat itu, “Menurut kamu apa dia akan mengaku anak kamu ini?”

“Kalau benaran, aku akan dengan kejam menginjak dia dibawah kaki aku.” Sepasang mata dingin Jonathan melihat kemari, melihati aku, “Saingan seumur hidup aku ini hanya Frederik Ouyang, diantara kita bahkan ada hubungan darah, juga tidak akan mengenali, hanya bisa selamanya bersaingan di bidang bisnis.”

Aku sedikit takut melihati wajah marah Jonathan saat ini, aku dengan lembut menempelkan muka di atas pundaknya, berkata: “Jonathan, aku tidak berharap kamu hidup begitu susah payah, uang cukup pakai sudah bagus, kamu tenang saja, aku tidak akan asal memakai uang, aku akan rajin dan hemat mengurus keluarga, beririt melewati kehidupan.”

“Tau kamu bisa melakukannya.” Alis Jonathan yang bermartabat sudah meringan sedikit, berlanjut berkata: “Christine Mo, jangan lupa aku bermarga Mo, seumur hidup ini akan demi Keluarga Yi bertarung, mengerti tidak?”

“Kekuasaan Keluarga Ouyang kamu sudah jelas, sebelumnya nenek meninggal juga tidak membuar kamu marah sampai seperti ini, kenapa sekarang tau Frederik Ouyang kemungkinan adalah ayah kandung kamu, kamu malah bermusuhan begitu?” Aku benar-benar bingungm mungkin aku sendiri mengira mengerti Jonathan, sebenarnya masih ada banyak bagian yang aku tidak tau jelas.

Pertanyaan aku Jonathan tidak menjawab.

Tangan besar Jonathan menepuk ringan sekali tangan aku, berkata: “Sudahlah, tidak mengatakan perkataan yang berat ini, beberapa hari ini tidak ada, kamu jangan-jangan telah membuat kacau PT.Weiss?”

“Berantakan?” Aku dengan mengejek melihatinya, “Begitu tidak percaya denganku, kenapa masih membiarkan aku jadi perwakilan Presiden Direktur?”

“Memberi kamu satu kesempatan untuk menunjukkan.” Jonathan dengan terpaksa mengeluarkan senyuman yang di mulutnya itu, senyumannya palsu, aku mengerti, dia hanya tidak ingin membuat aku terus mengkhawatirkan perkataan tadi itu lagi.

“Tenang saja, PT.Weiss di bawah teliti mengatur aku, sedikit luka luar dan lama juga tidak ada.” Perkataan menurun, aku menunjuk bawah kaki sendiri, dengan kasihan berkata: “Tapi aku demi perusahaan, terluka bagian luar.”

“Mau ganti ruginya?” Jonathan menaiki alisnya.

Aku dengan cepat kejap mata, menjawab: “Mau.”

“Bagaimana menggantinya?”

“Menikah kembali denganku.” Tak tersangka aku pagi-pagi memaksa nikah lagi, perkataan menurun, Jonathan melihati aku dengan senyum seperti bukan senyum, “Bilang sekali lagi kamu ingin apa?”

“Anggap aku tidak bilang.” Apa menganggap aku repeater? Pada saat mengatakan perkataan begini, apa mengira aku tidak memberanikan diri mengatakannya? Dengan suara begitu besar mengatakan sekali lagi, masih harus kedua kali, tidak ingin menikah kembali langsung bilang saja, jangan menghabiskan air liur aku.

Tentu saja, aku tidak begitu keras marah dengan Jonathan, aku di depan dia selamanya orang lemah, terkadang saja memberanikan diri, selanjutnya masih harus menerima hukumannya, sudahlah, aku tetap berlanjut menunduk sedikit lebih bagus.

“Sudahlah, aku menerima kamu memaksa menikah yang begitu tidak tau malu, tunggu masalah Frederik Ouyang sudah selesai diurus, aku janji padamu, kasih kamu satu proposal lamar yang romantis, satu pernikahan yang besar.” Jonathan dengan serius memberi janji.

Aku mendengar kata-kata ini, dengan tidak berdaya lagi matanya sedikit masam dan merah, walaupun tidak tau jelas waktunya kapan, tapi mendengar perkataan ini terasa hangat.

Aku dengan berat menganggukkan kepala, menjawab satu kata “Ehmn.”

Setelah Jonathan menggantikan baju, pergi ke kamar mertua, aku tidak ikut masuk, aku tau mertua pastu ada banyak kata mau bilang dengan Jonathan, kalau aku masuk, mungkin hanya bisa membuat dia lebih marah.

Tak salah duga tidak lama, mertua dengan Jonathan turun ke lantai bawah, matanya merah, kelihatannya melihat Jonathan pulang, dia senang.

Jonathan selesai makan sarapan pergi ke kantor, aku beberapa hari ini sibuk sana sini, tiba-tiba bersantai, tiba-tiba sedikit merasa tidak terbiasa.

Menghadapi wajah mertua itu, aku sepertinya sudah biasa di marahinya, tapi perasaan dia hari ini sangat baik, sangat cepat sudah naik ke lantai atas, kemudian telah memilih satu baju cheongsam berwarna merah besar untuk memakainya, tiba-tiba bertanya: “Christine Mo, kamu bilang aku memakai ini bagus tidak?”

Aku terkejut sebentar, segera berkata sanjung: “Bagus, ibu memakai apapun juga bagus.”

“Benaran?” Mertua sedikit tidak percaya dengan pandangan aku.

Aku maju, melingkari dia satu putaran, memujinya: “Pinggang ibu sangat kecil, cocok memakai baju cheongsam, pinggangnya begitu digulung, semakin langsing dan semangat.”

Pada mulanya perasaan hati mertua sudah bagus, dipuji aku begitu, dengan gembira bernyanyian dan naik ke lantai atas.

Kepulangan Jonathan membuat Keluarga Yi yang tadinya bersuasana muram lesu dalam sekejap kembali lagi penuh dengan vitalitas, apa namanya tulang punggung keluarga, aku sudah mengerti maksud sebenarnya.

Seberapa mampunya aku, pergi dari Jonathan, juga hanya bisa mati-matian menahan saja.

Sekejap memiliki banyak waktu, pikiran aku semua adalah masalah Frederik Ouyang yang dikatakan Jonathan kepadaku, dia mau tes DNA, pasti harus dari badan Frederik Ouyang mendapatkan contoh rambut, air liur atau darah.

Dia tidak mungkin langsung pergi mencabut rambutnya Frederik Ouyang, cara satunya lagi adalah langsung pergi kerumah Keluarga Ouyang.

Aku terhadap Cynthia Ouyang ada rahmat penyelamat nyawa, kemarin itu dia demi pekerjaan aku pergi membereskan Justin, kali ini aku menelepon sekali lagi kesitu, minta bertemu, dia apa bisa menolak?

Aku mengambil hp keluar, menelepon ke telepon Cynthia Ouyang, belum berbunyi dua kali sudah diangkat olehnya, dia tanya aku ada urusan apa.

Aku tanya dia, bertemu apakah bisa?

Cynthia Ouyang bilang dia di rumah, membiarkan aku kesitu.

Ini pas hasil yang diinginkan aku, jadi aku hanya seorang diri datang sampai ke rumah Keluarga Ouyang. Di dalam bimbingan pengurusnya, aku naik ke lantai dua rumah Ouyang, langsung datang ke dalam kamar Cynthia Ouyang.

Hanya melihat dia dengan malas-malasan berbaring di atas ranjang membaca majalah, satu rambut kriting bergelombang besar dengan acak menyebar, dia dengan sembarangan mengunakan ujung mata melirik aku sekali, bertanya: “Ada urusan apa mencari aku?”

“Apa tidak ada urusan tidak boleh mencari kamu?” Aku bertanya balik sebentar.

Cynthia Ouyang begitu dengar, seketika itu juga dengan penasaran berduduk tegak badannya, melihati aku dengan keningnya sedikit mengerut, bertanya: “Bermarga Mo, diantara aku dengan kamu sepertinya tidak ada banyak pembicaraan yang sama, memikir kamu pernah menolong aku, aku baru setuju bertemu denganmu, kamu jangan mengira boleh menjadi teman baik aku, aku beritahu kamu... ...”

“Aku juga tidak ingin menjadi teman baik kamu.” Aku segera menyerang kembali dengan tidak berperasaan, menjelaskan: “Aku hanya bosan dirumah, jadi ingin keluar mencari udara segar, Kota F juga cuman kamu satu orang yang tidak ada kerjaan, jadi hanya bisa kepikir kamu.”

“Orang gak ada kerjaan? Cynthia Ouyang melototin aku dengan ekspresi aneh.”

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu